Peluang Penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional di PT Jamsostek
                                                                                102
Ternyata dalam perjalanannya selama enam tahun Undang-undang No. 40 Tahun  2004  tentang  sistem  jaminan  sosial  nasional  baru  ditindak  lanjuti  oleh
pemerintah  dengan  satu  peraturan  presiden,  satu  keputusan  presiden,  dan  satu keputusan menteri yaitu
2
a. Peraturan  Presiden  Republik  Indonesia  No.  44  Tahun  2008  tentang
susunan organisasi dan tata kerja, tata cara pengangkatan, penggantian dan pemberhentian Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional.
b. Keputusan  Presiden  No.  110M  Tahun  2008  tentang  pengangkatan
Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional. c.
Peraturan  Menteri  Koordinator  Bidang  Kesejahteraan  Rakyat  No. 36PERMENKOKESRAX2008  tentang  organisasi  dan  tata  kerja
sekretariat Dewan Jaminan Sosial Nasional. Dengan  demikian  yang  telah  dilaksanakan  adalah  pembentukan  Dewan
Jaminan Sosial Nasional beserta sekretariatnya saja, sebagai pelaksanaan BAB IV tentang  Dewan  Jaminan  Sosial  Nasional,  Pasal  6  sampai  dengan  12  Undang-
undang No. 40 Tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional. Penyelenggaraan program sistem jaminan sosial nasional merupakan salah
satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi  kepada  masyarakat.  Sesuai  dengan  kondisi  kemampuan  keuangan
2
Wawancara pribadi dengan bapak isnavodiar jatmiko dan bapak Yanto  selaku Biro Perncanaan dan Pengembangan  planning  development  bureau  dan  Divisi  Operasi  PT  JAMSOSTEK  pada  25  maret
2011
103
Negara,  Indonesia  seperti  halnya  berbagai  Negara  berkembang  lainnya, mengembangkan  program  jaminan  sosial  berdasarkan  funded  social  security,
yaitu  jaminan  sosial  yang  didanai  oleh  peserta  dan  masih  terbatas  pada masyarakat pekerja di sektor formal.
Lahirnya  UU  No.3  tahun  1992  tentang  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja JAMSOSTEK  serta  terbitnya  PP  No.361995  tentang  ketetapan  PT  Jamsostek
sebagai  badan  penyelenggara  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja.  Program  Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga
kerja  dan  keluarganya,  dengan  memberikan  kepastian  berlangsungnya  arus penerimaan  penghasilan  keluarga  sebagai  pengganti  sebagian  atau  seluruhnya
penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial. Dengan  adanya  Undang-Undang  serta  peraturan  lain  yang  mendukung
penyelenggaraan  jaminan  sosial  bagi  tenaga  kerja,  mengharuskan  PT  Jamsostek menyelenggarakan  program-program  terkait  yang  diamanatkan  oleh  Undang-
undang  serta  peraturan  lainnya.    Sampai  saat  ini,  PT  Jamsostek  Persero memberikan perlindungan 4 empat program,  yang mencakup Program Jaminan
Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JKM, Jaminan Hari Tua JHT dan Jaminan  Pemeliharaan  Kesehatan  JPK  bagi  seluruh  tenaga  kerja  dan
keluarganya. 1.
Program Jaminan Kecelakaan Kerja Kecelakaan atau sakit yang terjadi saat melakukan tugas merupakan risiko
yang  dihadapi  oleh  tenaga  kerja.  Untuk  menanggulangi  hilangnya  sebagian  atau
104
seluruh  penghasilan  karena  sakit,  cacat  atau  kematian  yang  disebabkan  oleh kecelakaan  kerja,  baik  fisik  maupun  mental,  maka  diperlukan  adanya  jaminan
kecelakaan  kerja.  Memberikan  jaminan  kesehatan  dan  keselamatan  tenaga  kerja merupakan  tanggung  jawab  pengusaha  sehingga  pengusaha  memiliki  kewajiban
untuk  membayar  iuran  jaminan  kecelakaan  kerja  yang  berkisar  antara  0,24 sampai dengan 1,74 sesuai kelompok risiko jenis usaha.
a.  Manfaat Jaminnan Kecelakaan Kerja Jaminan Kecelakaan Kerja memberikan kompensasi dan rehabilitasi
bagi tenaga kerja  yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja  sampai  tiba  kembali  di  rumah  atau  menderita  penyakit  yang
berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaannya.
Kompensasi atau
penggantian  biaya  termasuk  biaya  transportasi,  pengobatan,  dan perawatan  serta  biaya  rehabilitasi  berupa  alat  bantu  dan  alat  ganti  bagi
tenaga  kerja  yang  kehilangan  atau  tidak  berfungsinya  anggota  tubuh akibat  kecelakaan  kerja.  Selain  itu  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  juga
memberikan santunan dalam bentuk uang untuk santunan sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat sebagian tetap, santunan cacat total tetap,
baik fisik maupun mental, dan santunan kematian.
2. Program Jaminan Kematian
Jaminan  Kematian  JK  diperuntukkan  bagi  ahli  waris  tenaga  kerja peserta  Jamsostek  yang  meninggal  dunia  bukan  karena  kecelakaan  kerja.
Jaminan Kematian diperlukan untuk membantu meringankan beban keluarga
105
dalam bentuk biaya pemakaman dan uang santunan. Pengusaha menanggung iuran Jaminan Kematian sebesar 0,3 dari upah.
a.  Manfaat Jaminnan Kematian Jaminan Kematian yang diberikan adalah Rp12 juta, terdiri dari Rp10 juta
untuk santunan kematian, Rp2 juta untuk biaya pemakaman, dan santunan berkala sebesar Rp200.000 per bulan selama 24 bulan.
3. Program Jaminan Hari Tua
Program jaminan Hari Tua JHT merupakan program penghimpunan dana  yang  ditujukan  sebagai  simpanan  yang  dapat  dipergunakan  oleh
peserta,  terutama  bila  penghasilan  yang  bersangkutan  terhenti  karena berbagai  sebab,  seperti  meninggal  dunia,  cacat  total  tetap,  atau  telah
mencapai  usia  pensiun  55  tahun.  Jaminan  Hari  Tua  dikelola  dengan pendekatan  tabungan  wajib  yang  dibiayai  dari  iuran  yang  dibayarkan  oleh
setiap tenaga kerja dan pemberi kerjapengusaha. Iuran tersebut selalu harus dikaitkan  dengan  tingkat  upah  yang  dibayarkan  oleh  pengusaha.  Iuran
program  Jaminann  Hari  Tua  adalah  sebesar  5,7  dari  upah  setiap  bulan- sesuai ketentuan Pemerintah
– ditanggung oleh pengusaha sebesar 3,7 dan oleh pekerja yang bersangkutan sebesar 2,0.
106
a. Manfaat Jaminan Hari Tua Manfaat  Jaminan  Hari  Tua  akan  dibayarkan  kepada  peserta
berdasarkan akumulasi dengan salah satu dari persyaratan berikut: a
Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap.
b Mengalami  Pemutusan Hubungan  Kerja  setelah  menjadi  peserta
sekurang\kurangnya  5  lima  tahun    dengan  masa  tunggu  6 enam bulan Berdasarkan PP No. 12009 masa tunggu 6 enam
bulan telah diubah menjadi 1 satu bulan. c
Pergi  ke  luar  negeri  dan  tidak  kembali,  atau  menjadi  Pegawai Negeri  Sipil  PNSAngkatan  Bersenjata  Republik  Indonesia
ABRI.
4. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Jamsostek mengembangkan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sebagai salah  satu  program  untuk  membantu  tenaga  kerja  dan  keluarganya
memperoleh  tunjangan  pemeliharaan  kesehatan  sebagai  hak  yang  harus diperolehnya.  Pemeliharaan  kesehatan  diberikan  secara  komprehensif  dan
alami  serta  terdiri  dari  jasa  pelayanan  yang  berhubungan  dengan  promosi, pencegahan,  pengobatan,  dan  rehabilitasi.  Iuran  Jaminan  Pemeliharaan
Kesehatan  sepenuhnya  dibayarkan  oleh  pengusaha  sebesar  3  dari  upah untuk pekerja lajang dan 6 untuk pekerja  yang telah berkeluarga. Adanya
107
jaminan  pemeliharaan  kesehatan  memberikan  ketenangan  bagi  para  pekerja untuk lebih berkonsentrasi dan lebih produktif dalam bekerja.
a. Manfaat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Setiap  tenaga  kerja  yang  telah  mengikuti  program  Jaminan
Pemeliharaan  Kesehatan  akan  memperoleh  Kartu  Pemeliharaan  Kesehatan KPK  sebagai  bukti  diri  untuk  mendapatkan  pelayanan  kesehatan,  berupa
rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan kehamilan, dan pertolongan persalinan, penunjang  diagnostik,  pelayanan  khusus  penggantian  biaya  kacamata,
prosthesis  mata,  alat  bantu  dengar,  ortodonsi  gigi,  alat  ganti  tangan,  dan kaki, dan gawat darurat. Pelayanan diberikan melalui jaringan Pelaksanaan
Pelayanan  Kesehatan  PPK  yang  tersebar  di  hampir  seluruh  wilayah Indonesia.
3
3
Wawancara pribadi dengan bapak isnavodiar jatmiko dan bapak Yanto  selaku Biro Perncanaan dan Pengembangan  planning  development  bureau  dan  Divisi  Operasi  PT  JAMSOSTEK  pada  25  maret
2011
108
Skema Jaminan Sosial Saat Ini
4
4
Wawancara pribadi dengan bapak isnavodiar jatmiko dan bapak Yanto  selaku Biro Perncanaan dan Pengembangan  planning  development  bureau  dan  Divisi  Operasi  PT  JAMSOSTEK  pada  25  maret
2011
109
                