Jaminan Kecelakaan Kerja Produk-Produk di PT Jamsostek

62

3. Jaminan Kematian

Jaminan Kematian JK diperuntukkan bagi ahli waris tenaga kerja peserta Jamsostek yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan untuk membantu meringankan beban keluarga dalam bentuk biaya pemakaman dan uang santunan. Pengusaha menanggung iuran JK sebesar 0,3 dari upah. Jaminan Kematian yang diberikan adalah Rp12 juta, terdiri dari Rp10 juta untuk santunan kematian, Rp2 juta untuk biaya pemakaman, dan santunan berkala sebesar Rp200.000 per bulan selama 24 bulan.

4. Jaminan Hari Tua

Program jaminan Hari Tua JHT merupakan program penghimpunan dana yang ditujukan sebagai simpanan yang dapat dipergunakan oleh peserta, terutama bila penghasilan yang bersangkutan terhenti karena berbagai sebab, seperti meninggal dunia, cacat total tetap, atau telah mencapai usia pensiun 55 tahun. Jaminan Hari Tua dikelola dengan pendekatan tabungan wajib yang dibiayai dari iuran yang dibayarkan oleh setiap tenaga kerja dan pemberi kerjapengusaha. Iuran tersebut selalu harus dikaitkan dengan tingkat upah yang dibayarkan oleh pengusaha. Iuran program Jaminan Hari Tua adalah sebesar 5,7 dari upah setiap bulan-sesuai ketentuan Pemerintah – 62 ditanggung oleh pengusaha sebesar 3,7 dan oleh pekerja yang bersangkutan sebesar 2,0. Manfaat Jaminan Hari Tua akan dibayarkan kepada peserta berdasarkan akumulasi dengan salah satu dari persyaratan berikut: a Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap. b Mengalami Pemutusan Hubungan Kerja setelah menjadi peserta sekurang\kurangnya 5 lima tahun dengan masa tunggu 6 enam bulan Berdasarkan PP No. 12009 masa tunggu 6 enam bulan telah diubah menjadi 1 satu bulan. c Pergi ke luar negeri dan tidak kembali, atau menjadi Pegawai Negeri Sipil PNSAngkatan Bersenjata Republik Indonesia ABRI.

5. Jaminan Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja Sektor Informal

a. Pengertian

Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja LHK adalah orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha ekonomi informal. 7 7 PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja PERSERO, Annual Report Laporan Tahunan 2009 Jakarta: PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja PERSERO, 2009, Hal.10

Dokumen yang terkait

Perbedaan Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Melalui Asuransi JAMSOSTEK Dengan Program BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Studi Pada PT. JAMSOSTEK Cabang Medan)

2 53 141

Kedudukan PT. Jamsostek Sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja Setelah Adanya UU No.40 Tahun 2004

5 74 101

Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja (Jamsos TK-LHK) oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan, Tahun 2010

0 60 94

Tinjauan Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Bagi Pekerja PT. Sihitang Raya Baru Padangsidempuan Tahun 2004-2008

0 50 96

Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek (Persero) Medan

0 46 121

Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Pada Perusahaan Swasta Di Kota Medan

0 38 170

Analisa Yuridis Mengenai Perubahan Sistem Asuransi Jiwa PT. Jamsostek (Persero) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Studi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Binjai)

1 55 89

Pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja dalam Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) (Studi Kasus pada PT Batik Keris Sukoharjo)

0 4 8

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)

0 0 9

BAB II PENGATURAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 A. Sistem Jaminan Sosial Nasional - Kedudukan Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

0 0 24