62
2. Jaminan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan atau sakit yang terjadi saat melakukan tugas merupakan risiko yang dihadapi oleh tenaga kerja. Untuk menanggulangi hilangnya
sebagian atau seluruh penghasilan karena sakit, cacat atau kematian yang disebabkan oleh kecelakaan kerja, baik fisik maupun mental, maka diperlukan
adanya jaminan kecelakaan kerja. Memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga
pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara 0,24 sampai dengan 1,74 sesuai kelompok
risiko jenis usaha. Jaminan Kecelakaan Kerja memberikan kompensasi dan rehabilitasi
bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali di rumah atau menderita penyakit yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaannya. Kompensasi atau penggantian biaya termasuk biaya transportasi, pengobatan, dan perawatan serta biaya
rehabilitasi berupa alat bantu dan alat ganti bagi tenaga kerja yang kehilangan atau tidak berfungsinya anggota tubuh akibat kecelakaan kerja. Selain itu
Jaminan Kecelakaan Kerja juga memberikan santunan dalam bentuk uang untuk santunan sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat sebagian
tetap, santunan cacat total tetap, baik fisik maupun mental, dan santunan kematian.
62
3. Jaminan Kematian
Jaminan Kematian JK diperuntukkan bagi ahli waris tenaga kerja peserta Jamsostek yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja.
Jaminan Kematian diperlukan untuk membantu meringankan beban keluarga dalam bentuk biaya pemakaman dan uang santunan. Pengusaha menanggung
iuran JK sebesar 0,3 dari upah.
Jaminan Kematian yang diberikan adalah Rp12 juta, terdiri dari Rp10 juta untuk santunan kematian, Rp2 juta untuk biaya pemakaman, dan santunan
berkala sebesar Rp200.000 per bulan selama 24 bulan.
4. Jaminan Hari Tua
Program jaminan Hari Tua JHT merupakan program penghimpunan dana yang ditujukan sebagai simpanan yang dapat dipergunakan oleh peserta,
terutama bila penghasilan yang bersangkutan terhenti karena berbagai sebab, seperti meninggal dunia, cacat total tetap, atau telah mencapai usia pensiun
55 tahun. Jaminan Hari Tua dikelola dengan pendekatan tabungan wajib yang dibiayai dari iuran yang dibayarkan oleh setiap tenaga kerja dan pemberi
kerjapengusaha. Iuran tersebut selalu harus dikaitkan dengan tingkat upah yang dibayarkan oleh pengusaha. Iuran program Jaminan Hari Tua adalah
sebesar 5,7 dari upah setiap bulan-sesuai ketentuan Pemerintah –