Landasan Hukum Sistem Jaminan Sosial Nasional

29 dasar sampai kepada Undang-Undang khusus yang membahas sistem jaminan sosial nasional berikut yakni: a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 1 Bab XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial Pasal 34 a Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara b Negara mengembangkan sistem jaminan sosial nasional bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan c Negara bertanggung jawab ataspenyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan penyediaan fasilitas umum yang layak d Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja Bab 2 penyelenggaraan jaminan sosial tenaga kerja 1 Pasal 3 a Untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja diselenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja yang pengelolaannya dapat dilaksanakan dengan mekanisme asuransi b Setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja 2 Pasal 4 30 a Program jaminan sosial sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 wajib dilakukan oleh setiap perusahaan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan didalam hubungan kerja sesuai dengan ketentuan Undang-undang ini b Program jaminan sosial tenaga kerja bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah c Persyaratan dan tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud ayat 1 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. d Pasal 5 Kebijakan dan pengawasan umum program jaminan sosial tenaga kerja ditetapkan dengan peraturan pemerintah c. Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional Bab 1 ketentuan umum sistem jaminan sosial nasional 1 Pasal 1 a Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. 31 b Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial. c Asuransi sosial adalah suatu mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas resiko sosial ekonomi yang menimpa peserta danatau anggota keluarganya. d Tabun gan wajib adalah simpanan yang bersifat wajib bagi peserta program jaminan sosial. e Bantuan iuran adalah iuran yang dibayar oleh Pemerintah bagi fakir miskin dan orang mampu sebagai peserta program jaminan sosial. 2 Bab 2 asas, tujuan, dan prinsip penyelenggaraan sistem jaminan sosial pasal 2 Sistem Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan berdasarkan asas kemanusiaan, asas manfaat, dan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasal 3 Sistem Jaminan Sosial Nasional bertujuan untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta danatau anggota keluarganya. 32

4. Prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional

Dalam konsep perlindungan sosial yang komprehensif dan berkelanjutan, terdapat 2 prinsip penting yang diajukan oleh ILO ILO, Extending Social Security to All, 2010. Dua prinsip tersebut antara lain adalah sebagai berikut 1. Universalitas Universality Prinsip ini menekankan pada hak seluruh penduduk untuk mendapatkan kepastian akses perlindungan sosial dalam sebuah sistem jaminan sosial yang efektif. Universal berarti akses perlindungan sosial tersebut diselenggarakan berbasis hak penduduk right-based scheme. Hal ini merupakan prinsip yang fundamental dan mendasari seluruh aspek pengembangan sistem jaminan sosial. Mengingat kepesertaannya yang juga mencakup penduduk miskintidak mamputidak bekerjacacat yang tidak memiliki kemampuan untuk membayar iuran maka hendaknya sistem ini diselenggarakan oleh negara. Prinsip universalitas jugalah yang mendasari agar penyelenggaraan jaminan sosial tidak boleh lepas dari tanggung jawab negara. Konsekuensi prinsip universalitas yang harus diemban oleh negara, khususnya bagi negara yang memiliki keterbatasan sumberdaya fiskal dan infrastruktur adalah menetapkan desain manfaat dasar basic package of benefit kepada kelompok penduduk miskintidak mamputidak bekerjacacat 33 sebagai program perlindungan yang menjadi prioritas utama. Dilain sisi, memberikan manfaat dan akses jaminan sosial yang seluas-luasnya kepada kelompok penduduk lain yang memiliki kemampuan membayar iuran. 12 2. Progresivitas Progressiveness Sebagai sebuah instrumen publik yang memiliki karakteristik investasi dibidang modal sosial social capital dan modal manusia yang produktif, sistem jaminan sosial harus diselenggarakan secara berkelanjutan dan tidak boleh berhenti pada tingkat manfaat dasar saja basic benefit. Manfaat dasar merupakan langkah awal yang menjadi fondasi pengembangan sistem jaminan sosial. Prinsip progrevisitas menjelaskan bahwa konsep universalitas tidak berarti memberikan keseragaman manfaat kepada seluruh penduduk uniformity. Pemerintah wajib, sesuai dengan tahapan perkembangan ekonominya, memperluas cakupan perlindungan kepada seluruh kelompok penduduk dan tingkat manfaat perlindungan sebagaimana terlihat pada gambar 6 diatas. Prinsip progresivitas ini mengamanahkan agar sistem jaminan sosial diselenggarakan secara sistemik dan rasional sehingga mampu menjawab prioritas kebutuhan dasar dan disaat bersamaan memungkinkan tercapainya mobilitas masyarakat ke tingkat manfaat yang lebih tinggi basic banefit coverage ke intermediate benefit coverage dan peningkatan manfaat 12 Organisasi perburuhan internasional, Perlindungan sosial diIndonesia persiapan pengembangan agenda Jakarta, Organisasi perburuhan internasional,2008 hal.24

Dokumen yang terkait

Perbedaan Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Melalui Asuransi JAMSOSTEK Dengan Program BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Studi Pada PT. JAMSOSTEK Cabang Medan)

2 53 141

Kedudukan PT. Jamsostek Sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja Setelah Adanya UU No.40 Tahun 2004

5 74 101

Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja (Jamsos TK-LHK) oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan, Tahun 2010

0 60 94

Tinjauan Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Bagi Pekerja PT. Sihitang Raya Baru Padangsidempuan Tahun 2004-2008

0 50 96

Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek (Persero) Medan

0 46 121

Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Pada Perusahaan Swasta Di Kota Medan

0 38 170

Analisa Yuridis Mengenai Perubahan Sistem Asuransi Jiwa PT. Jamsostek (Persero) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Studi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Binjai)

1 55 89

Pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja dalam Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) (Studi Kasus pada PT Batik Keris Sukoharjo)

0 4 8

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)

0 0 9

BAB II PENGATURAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 A. Sistem Jaminan Sosial Nasional - Kedudukan Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

0 0 24