Definisi Sistem Jaminan Sosial Nasional
                                                                                23
sosial  yang  sebaik-baiknya  bagi  diri,  keluarga,  serta  masyarakat  dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia.
Dalam ruang lingkup  yang luas tersebut, jaminan sosial dimaksudkan untuk
mencegah dan
mengatasi keterbelakangan,
ketergantungan, ketelantaran, serta kemiskinan pada umumnya. Dalam pengetian yang luas ini,
jaminan  sosial  mengandung  berbagai  unsur  diantaranya  adalah  sebagai berikut:
8
1 Bantuan sosial
Berbagai  program  yang  diselenggarakan  oleh  pemerintah dalam hal ini dapat departemen sosial untuk memberikan bantuan bagi
korban bencana alam, panti asuhan untuk para lanjut usia, anak yatim piatu,  dan  fakir  miskin,  rehabilitasi  penderita  cacat,  rehabilitasi
berbagai penyandang ketunaan. Pembiayaan bantuan sosial bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN.
2 Asuransi Sosial
Berbagai program yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dan keluarganya terhadap
resiko-resiko yang timbul dari pekerjaannya, seperti sakit, kecelakaan, hari  tua,  pemutusan  hubungan  kerja,  dan  meninggal  dunia.
8
Sentanoe Kertonegoro, Sistem Dan Program Jaminan Sosial Di Negara-Negara Asean, Jakarta, yayasan tenaga kerja indonesai,1998 hal.3
24
Pembiayaan asuransi sosial bersumber dari iuran pekerja dan pemberi kerjanya.
Secara  khusus  jaminan  sosial  pada  umumnya  diartikan  dalam
pengertian  yang  lebih  sempit.  Dalam  pengertian  sempit  ini  jaminan  sosial diartikan  sebagai  program  perlindungan  dan  kesejahteraan  bagi  tenaga  kerja
terhadap resiko-resiko sakit, kecelakaan, hari tua, pemutusan hubungan kerja dan kematian yang dapat mengakibatkan penderitaan dan kesulitan ekonomis
bagi  diri  dan  keluarganya.  Perlindungan  tersebut  dilakukan  oleh  pemerintah dengan pembiayaan yang ditanggung oleh tenaga kerja sendiri dan pengusaha
atau pemberi kerjanya. Setiap  program  yang  diselenggarakan  oleh  pemerintah  selalu  bersifat
dasar  dan  minimal  untuk  kepentingan  rakyat  banyak,  terutama  bagi  mereka yang  kurang  mampu  untuk  memenuhi  kebutuhannya  sendiri,  seperti
perumahan sederhana, pengobatan puskesmas, kredit usaha tani, kredit usaha kecil,  dan  sebagainya.  Demikian  juga  dengan  jaminan  sosial  dimaksudkan
untuk  memberikan  perlindungan  dan  kesejahteraan  dasar  dan  minimal  saja. Selain  itu,  pelaksanaannya  dilakukan  secara  wajib  bagi  seluruh  tenaga  kerja
dan pengusaha pemberi kerjanya. Sifat  dasar,  minimal,  dan  wajib  diambil  dengan  tujuan  agar  jaminan
sosial  dapat  merata  dan  meluas  kepesertaannya  dengan  pembiayaan  yang
25
dapat  terjangkau  oleh  segenap  lapisan  tenaga  kerja  dan  pemberi  kerjanya. Bagi  mereka  yang  menginginkan  kemanfaatan  yang  lebih  besar  dapat
memperolehnya melalui  program  dan lembaga lainnya seperti asuransi,  dana pensiun, bank. Dengan kemanfaatan dasar  yang lebih besar. Pada gilirannya,
jaminan sosial akan mendorong industri asuransi, dana pensiun, dan lembaga keuangan lainnya.
Sehubungan  dengan  pengertian  pengertian  tersebut  diatas,  berbagai definisi  dirumuskan  baik  secara  formal  perundang-undangan  maupun  secara
literatur. Definisi yang ada dalam Undang-Undang no. 3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial  tenaga kerja merumuskan jaminan sosial  tenaga kerja sebagai
sesuatu  perlindungan  bagi  tenaga  kerja  dalam  bentuk  santunan  berupa  uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan  yang hilang atau berkurang, dan
pelayanan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal
dunia.  Dalam  definisi  ini,  jaminan  sosial  memberikan  empat  program perlindungan utama yaitu jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan
kematian, jaminan pemeliharaan kesehatan. Definisi dari ILO yang tercantum dalam Konvensi ILO no. 102 Tahun
1952  mengenai  Jaminan  Sosial  Standar  Minimal  menyatakan  Bahwa jaminan  sosial  adalah  perlindungan  yang  diberikan  masyarakat  untuk  para
anggotanya,  melalui  seperangkat  instrumen  public,  terhadap  kesulitan
26
ekonomis  dan  sosial  yang  disebabkan  karena  terhentinya  atau  turunnya penghasilan  yang  diakibatkan  karena  sakit,  hamil,  kecelakaan  kerja,
pengangguran, cacat, hari tua, dan kematian, pemberian perawatan medis, dan pemberian  subsidi  bagi  keluarga  yang  mempunyai  anak.  Dalam  definisi  ini
terkandung sembilan cabang kemanfaatan jaminan sosial yaitu :
9
1 Perawatan medis
2 Tunjangan sakit
3 Tunjangan pengangguran
4 Tunjangan hari tua
5 Tunjangan kecelakaan kerja
6 Tunjangan keluarga
7 Tunjangan kehamilan
8 Tunjangan cacat
9 Tunjangan ahli waris.
Semua  tunjangan  diatas  kecuali  perawatan  medis,  dibayarkan  secara tunai.  Kecelakaan  kerja  dan  kehamilan  juga  mengandung  perawatan  medis.
Tunjangan  keluarga  bisa  meliputi  berbagai  unsur  kemanfaatan,  baik  tunai maupun barang dan jasa.
Rincian  atau  pengelompokan  program  atau  kemanfaatan  bias dilakukan  dengan  berbagai  cara  dan  kombinasi.  Misalnya,  perawatan  medis,
9
Organisasi Perburuhan Internasional, K102 Konvensi ILO No.102 Tahun 1952 mengenai standar minimal jaminan sosial Jakarta: organisasi perburuhan internasional,2008 hal.10
27
kehamilan,  dan  persalinan  dapat  menjadi  jaminan  pelayanan  kesehatan. Tunjangan  hari  tua,  cacat,  ahli  waris  bias  menjadi  pensiun  hari  tua,  cacat,
janda-duayatim-piatu.  Tunjangan  kecelakaan  kerja  dan  cacat  menjadi jaminan kecelakaan kerja.
Oleh  karena  itu  Asosiasi  Jaminan  Sosial  Internasional  dalam konstitusinya menggolongkan cabang-cabang jaminan sosial sebagai berikut :
a Asuransi kecelakaan kerja danatau penyakit akibat kerja
b Asuransi sakit danatau kehamilan
c Asuransi hari tua danatau cacat danatau ahli waris
d Asuransi pengangguran
e Tunjangan keluarga.
Liputan cabang-cabang tersebut juga berbeda antara Negara yang satu
dengan  yang  lainnya.  Jamsostek  ,  misalnya  tidak  meliputi  asuransi pengangguran  dan  tunjangan  keluarga,  selain  itu  asuransi  sakit  tidak
memberikan  tunjangan  tunaikarena  dianggap  menimbulkan  penyalahgunaan, tetapi berupa pelayanan medis.
10
Dalam  Undang  Undang  tentang  Sistem  Jaminan  Sosial  Nasional  no. 40 tahun 2004  yang di  godok dan di sah kan oleh dewan perwakilan rakyat,
sistem jaminan sosial nasional di definisikan sebagai berikut,
10
Sentanoe  kertonegoro.  Sistem  dan  program  Jaminan  sosial  di  Negara  ASEAN  Jakarta  yayasan tenaga kerja Indonesia 1998 hal 5.
28
  Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin  seluruh  rakyat  agar  dapat  memenuhi  kebutuhan  dasar
hidupnya yang layak.   Sistem  Jaminan  Sosial  Nasional  adalah  suatu  tata  cara
penyelenggaraan  program  jaminan  sosial  oleh  beberapa  badan penyelenggaraan jaminan sosial.
  Asuransi sosial adalah suatu mekanisme pengumpulan dana yang bersifat  wajib  yang  berasal  dari  iuran  guna  memberikan
perlindungan  atas  resiko  sosial  ekonomi  yang  menimpa  peserta danatau anggota keluarganya.
  Tabungan wajib adalah simpanan yang bersifat wajib bagi peserta program jaminan sosial.
  Bantuan  iuran  adalah  iuran  yang  dibayar  oleh  Pemerintah  bagi fakir  miskin  dan  orang  mampu  sebagai  peserta  program  jaminan
sosial.
11
                