Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Dewan Komisaris
                                                                                62
Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4
a Komposisi Dewan Komisaris
Berdasarkan  Surat  Keputusan  Menteri  Negara  Badan  Usaha  Milik Negara  Republik  Indonesia  No.  KEP-228MBU2008  tanggal  14  Nopember
2008  terjadi  pergantian  Komisaris  Utama  dari  Bp.  Wahyu  Hidayat  kepada Bapak Bambang Subianto. SK Menteri Negara BUMN ini tidak mencabut SK
terdahulu  No.  KEP-14  MBU2007  tanggal  16  Pebruari  2007  tentang pemberhentian  dan  pengangkatan  anggota-anggota  Dewan  Komisaris  PT
Jamsostek Persero, sehingga komposisi Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
1 Komisaris Utama  :  Bambang Subianto
2 Komisaris
:  Herry Purnomo 3
Komisaris :  Drs. Sjukur Sarto, MS
4 Komisaris
:  Hariyadi BS. Sukamdani 5
Komisaris :  Rekson Silaban
4
PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja PERSERO, Annual Report Laporan Tahunan 2009 Jakarta: PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja PERSERO, 2009, Hal.114
62
b Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Berdasarkan  SK  No.  KEP03DEKOM052009,  Dewan  Komisaris mempunyai  tugas  dan  tanggung  jawab  Dewan  Komisaris  adalah  sebagai
berikut: 1
Senantiasa  mematuhi  peraturan  perundang-undanga  yang  berlaku, Anggaran  Dasar Perseroan dan Keputusan-keputusan RUPS.
2 Beritikad baik dan dengan penuh tanggung jawab dalam menjalankan
tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan. 3
Melaksanakan  kepentingan  Perseroan  dan  bertanggung  jawab  pada RUPS.
4 Pengawasan  tidak  boleh  berubah  menjadi  pelaksanaan  tugas-tugas
eksekutif    kecuali  dalam  perseroan  tidak  mempunyai  seorangpun anggota  direksi  dengan  ketentuan:  Pertama,  Dalam  waktu  selambat-
lambatnya  30  tiga  puluh  hari  setelah  terjadi  kekosongan  Anggota Direksi,  Dewan  Komisaris  harus  memanggil  RUPS  untuk
pengangkatan  Anggota  Direksi.  Kedua,  Dalam  melakukan  tindakan pengurusan  dimaksud,  bagi  Dewan  Komisaris  berlaku  semua
ketentuan  mengenai  hak,  wewenang  dan  kewajiban  Direksi  terhadap Perseroan dan pihak ketiga.
5 Pengawasan  dilakukan  tidak  hanya  dengan  memberikan  atau  tidak
memberikan  persetujuan  atas  tindakan-tindakan  Direksi  yang
62
memintakan  persetujuan  Dewan  Komisaris,  tetapi  pengawasan dilakukan  secara  proaktif  yang  mencakup  semua  aspek  bisnis
Perseroan.
c Komite di bawah Dewan Komisaris
Pembentukan Komite – komite di bawah koordinasi Dewan Komisaris
adalah  didasari  oleh  Surat  Keputusan  Menteri  BUMN  No.  KEP-117M- MBU2002 tanggal 1 Agustus 2002. Adapun beberapa Komite tersebut adalah
sebagai berikut:
1 Komite Audit
Sejak  tahun  1999,  Dewan  Komisaris  telah  membentuk  Komite  Audit yang
ditetapkan dengan
Keputusan Dewan
Komisaris No.
KEP01DEKOM0699 tanggal 24 Juni 1999.
a Independensi
i. Memiliki  integritas  yang  baik  dan  pengetahuan  serta  pengalaman
kerja yang cukup di bidang pengawasan pemeriksaan. ii.
Tidak  memiliki  kepentingan  keterkaitan  pribadi  yang  dapat menimbulkan  dampak  negatif  dan  konflik  kepentingan  terhadap
BUMN yang bersangkutan; dan iii.
Mampu berkomunikasi secara efektif.
62
b Kewenangan
Berdasarkan surat tertulis dari Dewan Komisaris, Komite Audit dapat mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, asset
serta  sumber  daya  lainnya  yang  berkaitan  dengan  pelaksanaan tugasnya.
Komite Audit  berwenang untuk  menyampaikan  usulan  kepada Dewan  Komisaris  untuk  mengajukan  calon  Auditor  Eksternal  kepada
RUPS  untuk  ditetapkan.  Komite  Audit  melalui  Dewan  Komisaris wajib  menyampaikan  kepada  RUPS  alasan  pencalonan  tersebut  dan
besarnya  honorariumimbal  jasa  yang  diusulkan  untuk  Auditor Eksternal tersebut.
c Tugas Komite Audit
Komite Audit bertugas untuk: 1.
Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian  intern  dan  efektifitas  pelaksanaan  tugas  auditor
eksternal dan auditor internal. 2.
Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit  yang dilaksanakan oleh Biro Pengawasan Intern maupun Auditor Eksternal.
3. Memberikan  rekomendasi  mengenai  penyempurnaan  sistem
pengendalian internal serta pelaksanaannya.
62
4. Memastikan  telah  terdapat  prosedur  review  yang  memuaskan
terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perseroan. 5.
Melakukan  identifikasi  hal-hal  yang  memerlukan  perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya.
Dewan  Komisaris  dapat  memberikan  penugasan  lainnya  kepada Komite Audit berupa namun tidak terbatas pada:
a Melakukan  penelaahan  atas  informasi  mengenai  perusahaan,  serta
Rencana  Jangka  Panjang,  Rencana  Kerja  dan  Anggaran  Perseroan, Laporan Manajemen dan informasi lainnya.
b Melakukan  penelaahan  atas  ketaatan  Perusahaan  terhadap  peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. c
Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan. d
Mengkaji  kecukupan  fungsi  audit  internal  termasuk  jumlah  Auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang telah dilaksanakan.
e Mengkaji  kecukupan  pelaksanaan  audit  eksternal  termasuk  di  dalamnya
perencanaan audit dan jumlah Auditornya.
2 Komite Manajemen Risiko
a Independensi
i. Tidak  memiliki  kepentingan  keterkaitan  pribadi  yang  dapat
menimbulkan  dampak  negatif  dan  konflik  kepentingan  terhadap BUMN yang bersangkutan; dan
62
ii. Mampu berkomunikasi secara efektif.
b Kewenangan
Komite Manajemen Risiko merupakan  Komite Dewan Komisaris yang  membantu  Dewan  Komisaris  dalam  memberikan  masukan  tentang
kebijakan  manajemen  risiko,  antisipasi  serta  penanganannya  dalam rangka  pelaksanaan  tugas  Dewan  Komisaris  dalam  memberikan  nasihat
serta masukan kepada Direksi.
c Tugas dan tanggung jawab
1. Menyusun  rencana kerja  yang diperlukan dalam  melakukan  aktivitas
pengelolaan manajemen risiko. 2.
Melakukan  kajian  dan  memberikan  masukan  kepada  Dewan Komisaris  terkait  dengan  identifikasi  dan  penilaian  risiko  yang
dihadapi  Perseroan  yang  meliputi  namun  tidak  terbatas  pada  faktor risiko  yang  timbul  akibat  perubahan  kondisi  ekonomi,  perubahan
sosial  politik,  perubahan  kebijakan  Pemerintah  danatau  adanya regulasi  baru  yang  mempengaruhi  kegiatan  operasional  dan  kinerja
Perseroan. 3.
Memberikan  masukan  kepada  Dewan  Komisaris  terkait  dengan kebijakan
internal Perseroan
dimana berdasarkan
peraturan perundang-undangan danatau Anggaran Dasar.
62
Direksi  dalam  melaksanakan  kebijakan  tersebut  harus memperoleh  pendapat  danatau  persetujuan  Dewan  Komisaris
seperti  faktor  risiko  yang  timbul  akibat  perubahan  struktur organisasi,  diversifikasi  usaha,  pembentukan  anak  perusahaan,
penghapusan  atau  pelepasan  aset  Perseroan,  pengajuan  pinjaman jangka  panjang,  investasi  yang  material  dan  penyertaan  pada
perusahaan lain. 4.
Memberikan  masukan  kepada  Dewan  Komisaris  terkait  dengan Kebijakan  Internal  Perseroan  yang  secara  signifikan  dan  material
akan  berpengaruh  pada  kinerja  Perseroan  seperti  namun  tidak terbatas pada faktor risiko yang timbul akibat:
a Perubahan Teknis dan Prosedur Pelayanan.
b Perubahan sistem teknologi yang digunakan.
c Kebijakan investasi dan kerjasama komersial.
d Kebijakan  di  bidang  sumber  daya  manusia  sepertirekrutmen,
pensiun  dini,  pemberian  saham  employee  stock  option planning, pemberian bonus dan sebagainya.
e Kebijakan di bidang keuangan dan akuntansi.
f Permasalahan di bidang hukum seperti adanya tuntutan hukum
dari pihak ketiga.
62
g Dampak  yang  timbul  akibat  berlakunya  suatu  kebijakan
regulasi internal baru di PT Jamsostek Persero. h
Kebijkan  yang  terkait  dengan  reputasi  dan  citra  image Perseroan.
5. Melakukan  kajian  terhadap  sistem  dan  prosedur  yang  berkaitan
dengan pengelolaan
risiko dan
memberikan rekomendasi
penyempurnaan  secara  berkelanjutan  yang  diperlukan  kepada Direksi melalui Dewan Komisaris.
6. Melakukan  koordinasi  dengan  Unit  Manajemen  Risiko  yang
bertugas  mengelola  risiko  di  PT  Jamsostek  Persero  dalam melakukan  identifikasi,  penilaian,  monitoring  dan  penanganan
risiko yang dihadapi Perseroan. 7.
Melaksanakan  penugasan  lainnya  dari  Dewan  Komisaris  terkait dengan aspek manajemen risiko.
3 Komite Nominasi
a Komite Nomisasi yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris pada
dasarnya  tidak  dibentuk  secara  permanen  pada  PT  Jamsostek  Persero. Namun demikian, dalam hal adanya rencana pergantian Dewan Komisaris
atau  Direksi,  Pemegang  saham  mengkomunikasikan  masalah  tersebut kepada Dewan KomisarisDireksi.
62
b Fungsi  pengawasan  pada  Badan  Penyelenggara  PT  Jamsostek  Persero
diatur secara khusus dalam UU No. 31992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja  sebagaimana  dimaksud  dalam  pasal  27  bahwa  pengendalian
dilaksanakan oleh Pemerintah dengan mengikutsertakan unsur pengusaha dan  tenaga  kerja  dalam  wadah  yang  menjalankan  fungsi  pengawasan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c
Seleksi  calon  Direksi  BUMN  pada  umumnya  telah  diatur  dalam Keputusan  Menteri  BUMN  No.  KEP09AMBU2005  tentang  Penilaian
Kelayakan  dan  Kepatuhan  Fit  and  Proper  Test  Calon  Anggota  Direksi BUMN  dimana  dalam  keputusan  tersebut  tidak  mensyaratkan  adanya
kewenangan Dewan Komisaris untuk mengusulkan calon anggota Direksi. d
Atas  dasar  pertimbangan  tersebut,  Dewan  Komisaris  PT  Jamsostek Persero  tidak  membentuk  Komite  Nominasi  yang  ditetapkan  secara
permanen.
4 Komite Remunerasi
a Penetapan  remunerasi  Dewan  Komisaris  dan  Direksi  ditetapkan  setiap
tahunnya  oleh  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  atas  laporan pertanggungjawaban tahunan keuangan audited dengan dasar penilaian
yang sepenuhnya ditetapkan oleh Pemegang Saham.
62
b Penetapan remunerasi pejabatkaryawan PT Jamsostek Persero dianalisa
dan  dievaluasi  oleh  Dewan  Komisaris  pada  saat  pembahasan  Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan setiap tahunnya.
c Dengan  demikian,  Dewan  Komisaris  belum  menganggap  perlu  untuk
dibuat Komite Remunerasi secara permanen pada PT Jamsostek Persero.
                