Dewan Direksi Tata Kelola Perusahaan

62 b Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Dalam rangka mewujudkan pelayanan prima dan manfaat yang optimal bagi peserta serta pengembangan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, maka perlu dilakukan peningkatan pengembangan pengelolaan perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance; dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Jamsostek Persero No. Kep286112007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Jamsostek Persero, dengan ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab Anggota Direksi sebagai berikut: c Direktur Utama Direktur Utama dalam memimpin dan mengelola perusahaan mempunyai fungsi merencanakan, mengembangkan dan menetapkan kebijakan umum Perusahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, efektif dan efisien, sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Perseroan serta mengoordinasikan kegiatan para Direktur, dan mengembangkan kebijakan komunikasi, pengawasan intern, kesekretariatan perusahaan dan peningkatan kesejahteraan peserta. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, Direktur Utama mempunyai tugas: 1. Merencanakan kebijakan umum pengelolaan Perseroan sesuai visi, misi, dan tujuan Perseroan. 62 2. Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan Perseroan secara menyeluruh. 3. Mengendalikan dan mengevaluasi seluruh kegiatan Perseroan serta melakukan koordinasi dan konsolidasi dalam pelaksanaan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 4. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas para Direktur. 5. Merencanakan dan menentukan kebijakan komunikasi, pengawasan intern, kesekretariatan perusahaan dan peningkatan kesejahteraan peserta. 6. Mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan strategi kesekretariatan, pengawasan intern, komunikasi perusahaan dan peningkatan kesejahteraan karyawan. Unit Kerja yang termasuk dalam Direktorat Utama adalah: i. Biro Sekretariat Perusahaan ii. Biro Pengawasan Intern iii. Biro Hubungan Masyarakat iv. Biro Peningkatan Kesejahteraan Peserta PKP dan Kemitraan Bina Lingkungan KBL. 5 5 PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja PERSERO, Annual Report Laporan Tahunan 2009 Jakarta: PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja PERSERO, 2009, Hal.133 62 d Direktur Operasi dan Pelayanan Direktur Operasi dan Pelayanan mempunyai fungsi merencanakan, mengarahkan, mengoordinasikan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan strategi operasi serta pelayanan guna tercapainya target kepesertaan dan kepuasan pelayanan bagi peserta. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, Direktur Operasi dan Pelayanan mempunyai tugas: 1. Merencanakan dan menetapkan kebijakan operasi dan pelayanan. 2. Mengarahkan dan mengoordinasikan pelaksanaan strategi pengusahaan bidang operasi dan pelayanan. 3. Mengendalikan tercapainya kebijakan operasi dan pelayanan yang telah ditetapkan. Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Operasi dan Pelayanan adalah: 1 Divisi Operasi 2 Divisi Teknis dan Pelayanan 3 Divisi Pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK. e Direktur Perencanaan, Pengembangan Informasi Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi mempunyai fungsi merencanakan, mengarahkan, mengoordinasikan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan pengembangan perusahaan dan teknologi 62 informasi dalam rangka meningkatkan corporate value. Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi mempunyai tugas: 1. Merencanakan dan menetapkan kebijakan perencanaan strategis jangka panjang corporate plan, serta teknologi informasi perusahaan. 2. Mengarahkan dan mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan di bidang perencanaan dan pengembangan perusahaan serta teknologi informasi. 3. Mengendalikan evaluasi dan pengawasan tercapainya kebijakan perencanaan dan pengembangan strategis sebagai feedback tercapainya Visi dan Misi perusahaan serta efektifitas strategi yang telah ditetapkan. 4. Mengendalikan tercapainya kebijakan perencanaan dan pengembangan teknologi informasi perusahaan yang telah ditetapkan. Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Perencanaan, Pengembangan dan Informasi adalah: i. Biro Perencanaan dan Pengembangan ii. Biro Teknologi Informasi f Direktur Investasi Direktur Investasi mempunyai fungsi merencanakan, menetapkan, mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan kebijakan serta 62 menempatkan pengelolaan dana dalam berbagai portofolio berdasarkan prinsip hasil dan keamanan dana investasi sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka mencapai hasil yang optimal. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, Direktur Investasi mempunyai tugas: 1. Merencanakan dan menetapkan kebijakan portofolio dan strategi pengelolaan dana dalam bentuk-bentuk investasi. 2. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan strategi pengusahaan penempatan dana. 3. Mengendalikan diversifikasi penempatan dana sehingga memberikan hasil yang optimal dengan memperhatikan keamanan dana. 4. Mengoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan pengukuran kinerja portofolio investasi. Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Investasi adalah: 1 Divisi Analisa Portofolio 2 Divisi Pasar Uang dan Pasar Modal 3 Divisi Investasi Langsung g Direktur Keuangan Direktur Keuangan mempunyai fungsi merencanakan, mengelola keuangan dan mengendalikan rencana kerja perusahaan secara efektif dan 62 efisien serta transparan sesuai sistem akuntansi jaminan sosial. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, Direktur Keuangan mempunyai tugas: 1. Merencanakan dan menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan keuangan serta pelaporan keuangan. 2. Mengarahkan dan mengoordinasikan pelaksanaan strategi pengusahaan di bidang keuangan. 3. Mengarahkan dan mengendalikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan RKAP secara efektif dan efisien kepatuhan anggaran sesuai jadwal yang ditetapkan. 4. Mengendalikan tercapainya kebijakan keuangan dan pelaporan yang telah ditetapkan. Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Keuangan adalah: 1 Biro Pengendalian Keuangan 2 Biro Keuangan 3 Biro Akuntansi h Direktur Umum dan SDM Direktur Umum dan SDM mempunyai fungsi merencanakan, menetapkan, mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan kebijakan dan strategi di bidang Sumber Daya Manusia SDM, pendidikan dan 62 pelatihan, pengadaan serta sarana dan prasarana guna tercapainya tujuan Perseroan. Direktur Umum dan SDM mempunyai tugas: 1. Merencanakan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan di bidang sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan, pengadaan dan pengelolaan sarana prasarana. 2. Mengarahkan dan mengoordinasikan pelaksanaan strategi perusahaan di bidang sumber daya manusia, pendidikan dan latihan, pengadaan sarana dan prasarana. 3. Mengendalikan terlaksananya kebijakan SDM, pendidikan dan pelatihan, pengadaan, sarana prasarana yang telah ditetapkan. Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Umum dan SDM adalah: 1 Biro Sumber Daya Manusia 2 Biro Pendidikan dan Pelatihan 3 Biro Pengadaan 4 Biro Sarana dan Prasarana i Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko mempunyai fungsi merencanakan, mengarahkan, mengoordinasikan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dalam pengelolaan risiko, hukum dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku guna meminimalisasi risiko 62 usaha dan masalah hukum yang dapat membawa dampak negatif pada Perseroan. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko mempunyai tugas: 1. Merencanakan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan hukum, kepatuhan dan strategi manajemen risiko secara komprehensif. 2. Mengarahkan dan mengoordinasikan penerapan kepatuhan terhadap sistem prosedur, hukum dan peraturan yang berlaku. 3. Mengarahkan, mengoordinasikan dan evaluasi penerapan manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi. 4. Mengendalikan tercapainya kebijakan dan strategi manajemen risiko, kepatuhan serta hukum yang telah ditetapkan. 5. Memastikan penerapan Prinsip Empat Mata dalam pengambilan keputusan-keputusan perusahaan bersama Direktorat terkait lainnya. Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko adalah: i. Biro Kepatuhan dan Hukum ii. Biro Manajemen Risiko 62

F. Produk-Produk di PT Jamsostek

6

1. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Jamsostek mengembangkan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sebagai salah satu program untuk membantu tenaga kerja dan keluarganya memperoleh tunjangan pemeliharaan kesehatan sebagai hak yang harus diperolehnya. Pemeliharaan kesehatan diberikan secara komprehensif dan alami serta terdiri dari jasa pelayanan yang berhubungan dengan promosi, pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi. Iuran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sepenuhnya dibayarkan oleh pengusaha sebesar 3 dari upah untuk pekerja lajang dan 6 untuk pekerja yang telah berkeluarga. Adanya jaminan pemeliharaan kesehatan memberikan ketenangan bagi para pekerja untuk lebih berkonsentrasi dan lebih produktif dalam bekerja. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan akan memperoleh Kartu Pemeliharaan Kesehatan KPK sebagai bukti diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, berupa rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan kehamilan, dan pertolongan persalinan, penunjang diagnostik, pelayanan khusus penggantian biaya kacamata, prosthesis mata, alat bantu dengar, ortodonsi gigi, alat ganti tangan, dan kaki, dan gawat darurat. Pelayanan diberikan melalui jaringan Pelaksana Pelayanan Kesehatan PPK yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. 6 PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja PERSERO, Annual Report Laporan Tahunan 2009 Jakarta: PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja PERSERO, 2009, Hal.11 62

2. Jaminan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan atau sakit yang terjadi saat melakukan tugas merupakan risiko yang dihadapi oleh tenaga kerja. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan karena sakit, cacat atau kematian yang disebabkan oleh kecelakaan kerja, baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja. Memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara 0,24 sampai dengan 1,74 sesuai kelompok risiko jenis usaha. Jaminan Kecelakaan Kerja memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali di rumah atau menderita penyakit yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaannya. Kompensasi atau penggantian biaya termasuk biaya transportasi, pengobatan, dan perawatan serta biaya rehabilitasi berupa alat bantu dan alat ganti bagi tenaga kerja yang kehilangan atau tidak berfungsinya anggota tubuh akibat kecelakaan kerja. Selain itu Jaminan Kecelakaan Kerja juga memberikan santunan dalam bentuk uang untuk santunan sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat sebagian tetap, santunan cacat total tetap, baik fisik maupun mental, dan santunan kematian.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Melalui Asuransi JAMSOSTEK Dengan Program BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Studi Pada PT. JAMSOSTEK Cabang Medan)

2 53 141

Kedudukan PT. Jamsostek Sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja Setelah Adanya UU No.40 Tahun 2004

5 74 101

Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja (Jamsos TK-LHK) oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan, Tahun 2010

0 60 94

Tinjauan Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Bagi Pekerja PT. Sihitang Raya Baru Padangsidempuan Tahun 2004-2008

0 50 96

Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek (Persero) Medan

0 46 121

Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Pada Perusahaan Swasta Di Kota Medan

0 38 170

Analisa Yuridis Mengenai Perubahan Sistem Asuransi Jiwa PT. Jamsostek (Persero) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Studi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Binjai)

1 55 89

Pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja dalam Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) (Studi Kasus pada PT Batik Keris Sukoharjo)

0 4 8

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)

0 0 9

BAB II PENGATURAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 A. Sistem Jaminan Sosial Nasional - Kedudukan Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

0 0 24