Takaful Al- Ijtima’i Pada Masa Abu Bakar ash Shiddiq

48

3. Takaful Al- Ijtima’I Pada Masa Umar Ibn Khattab

Pada masa umar ibn khattab ini dapat dikatakan masa dimana sudah mengenal istilah jaminan sosial secara baku karena pada masa pemerintahan nya di bentuk departemen khusus yang bertugas langsung menangani jaminan sosial, dikarenakan wilayah ekspansi islam pada masa nya berkembang cukup pesat sampai ke wilayah romawi dan Persia, perkembangan wilayah yang cukup pesat ini yang membuat pendapatan Negara naik cukup signifikan. Setelah melakukan musyawarah dengan para pemuka sahabat, Khalifah Umar ibn al-Khattab mengambil keputusan untuk tidak menghabiskan harta Baitul Mal sekaligus, tetapi dikeluarkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan yang ada, bahkan di antaranya disediakan dana cadangan. Dalam hal pendistribusian harta Baitul Mal, sekalipun berada dalam kendali dan tanggung jawabnya, para pejabat Baitul Mal tidak mempunyai wewenang dalam membuat suatu keputusan terhadap harta Baitul Mal yang berupa zakat dan ushr. Kekayaan negara tersebut ditujukan untuk berbagai golongan tertentu dalam masyarakat dan harus dibelanjakan sesuai dengan prinsip-prinsip Alquran. Harta Baitul Mal dianggap sebagai harta kaum muslimin, sedangkan Khalifah dan para amil hanya berperan sebagai pemegang amanah. Dengan demikian, negara bertanggung jawab untuk menyediakan makanan bagi para janda, anak-anak yatim, serta anak-anak terlantar; membiayai penguburan orang- 49 orang miskin; membayar utang orang-orang yang bangkrut; membayar uang diyat untuk kasus-kasus tertentu, seperti membayar diyat prajurit Shebani yang membunuh seorang Kristiani untuk menyelamatkan nyawanya; serta memberikan pinjaman tanpa bunga untuk tujuan komersial, seperti kasus Hind binti Ataba. Bahkan, Umar pernah meminjam sejumlah kecil uang untuk keperluan pribadinya. Untuk mendistribusikan harta Baitul Mal, Khalifah Umar ibn al-Khattab mendirikan departemen yang dianggap perlu, dalam konteks ini ada beberapa departemen yang behubungan dengan pembahasan ini, yaitu a. Departemen Pelayanan Militer. Departemen ini berfungsi untuk mendistribusikan dana bantuan kepada orang-orang yang terlibat dalam peperangan. Besarnya jumlah dana bantuan ditentukan oleh jumlah tanggungan keluarga setiap penerima dana. b. Departemen Kehakiman dan Eksekutif. Departemen ini bertanggung jawab terhadap pembayaran gaji para hakim dan pejabat eksekutif. Besarnya gaji ini ditentukan oleh dua hal, yaitu jumlah gaji yang diterima harus mencukupi kebutuhan keluarganya agar terhindar dari praktek suap dan jumlah gaji yang diberikan harus sama dan kalaupun terjadi perbedaan, hal itu tetap dalam batas-batas kewajaran.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Melalui Asuransi JAMSOSTEK Dengan Program BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Studi Pada PT. JAMSOSTEK Cabang Medan)

2 53 141

Kedudukan PT. Jamsostek Sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja Setelah Adanya UU No.40 Tahun 2004

5 74 101

Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Di Luar Hubungan Kerja (Jamsos TK-LHK) oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa Medan, Tahun 2010

0 60 94

Tinjauan Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Bagi Pekerja PT. Sihitang Raya Baru Padangsidempuan Tahun 2004-2008

0 50 96

Pengaruh Program Jaminan Sosial Terhadap Manfaat Yang Diterima Tenaga Kerja Sebagai Peserta PT. Jamsostek (Persero) Medan

0 46 121

Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Pada Perusahaan Swasta Di Kota Medan

0 38 170

Analisa Yuridis Mengenai Perubahan Sistem Asuransi Jiwa PT. Jamsostek (Persero) Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Studi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Binjai)

1 55 89

Pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja dalam Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) (Studi Kasus pada PT Batik Keris Sukoharjo)

0 4 8

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)

0 0 9

BAB II PENGATURAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 A. Sistem Jaminan Sosial Nasional - Kedudukan Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

0 0 24