Epidemiologi Diabetes Mellitus .1. Distribusi dan Frekuensi Menurut Orang Menurut Tempat

Universitas Sumatera Utara 2.3 Epidemiologi Diabetes Mellitus 2.3.1. Distribusi dan Frekuensi

a. Menurut Orang

DM cenderung diderita oleh penduduk usia 45-65 tahun pada negara berkembang sedangkan pada negara maju penderita DM cenderung pada usia diatas 64 tahun Wild, dkk, 2004. Pada umur 40 sampai 70 tahun diabetes lebih banyak pada wanita, tetapi pada umur yang lebih muda frekuensi diabetes lebih banyak pada pria Haznam, 1991. Penderita DM tipe I biasanya penduduk berusia 40 tahun dan penderita DM tipe II adalah penduduk berusia ≥40 tahun. Menurut penelitian Lina 2011 di RS Herna Medan tahun 2009-2010 proporsi tertinggi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan 59,7 sedangkan proporsi terendah pada laki-laki 40,3 Tarigan, 2011. Berdasarkan penelitian Merlyn 2012 di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar tahun 2011 proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan kelompok umur tertinggi adalah pada kelompok umur 51-60 tahun 33,3 sedangkan proporsi terendah pada kelompok umur ≤ 40 tahun 5,7. Proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan jenis kelamin tertinggi yaitu perempuan 65,0 sedangkan proporsi terendah pada laki-laki 35,0 Sinaga, 2012.

b. Menurut Tempat

Terdapat perbedaan antara prevalensi di daerah urban dengan daerah rural. Hal ini menunjukkan bahwa gaya hidup mempengaruhi kejadian diabetes. Universitas Sumatera Utara Sebuah penelitian dilakukan di Jakarta tahun 1993 di daerah urban di kelurahan kayu putih adalah 5,6, sedangkan didaerah rural di suatu daerah di Jawa Barat tahun 1995 adalah 1,1 Suyono, dkk, 2009.Berdasarkan laporan hasil Riskesdas tahun 2007 oleh Departemen Kesehatan menunjukkan prevalensi DM di daerah urban Indonesia untuk usia di atas 15 tahun yaitu 5,7 PERKENI, 2011. Perbedaan prevalensi DM di perkotaan dengan di pedesaan menunjukkan bahwa gaya hidup mempengaruhi kejadian DM. Menurut laporan PERKENI tahun 2005 dari berbagai penelitian epidemiologi di Indonesia, menunjukkan bahwa angka prevalensi DM terbanyak terdapat di kota-kota besar, antara lain Jakarta 12,8, Surabaya 1,8, Makassar 12,5, dan Manado 6,7. Sedangkan prevalensi DM terendah terdapat di daerah pedesaan, antara lain Tasikmalaya 1,8 dan Tanah Toraja 0,9 Soegondo,dkk, 2009.

c. Menurut Waktu