Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penelitian Merlyn 2012 di RS Vita Insani Pematang siantar tahun 2011 terdapat 123 penderita DM yang mengalami komplikasi. Proporsi
penderita DM yang mengalami komplikasi yaitu penderita DM yang mengalami gastritis 32,5, neuropati diabetik 20,3, hipertensi 17,9, gangren 16,3,
penyakit jantung koroner 14,6, stroke 2,4, TB paru 2,4, hiperglikemia 1,6, ketoasidosis diabetik 0,8, dan katarak 0,8 Sinaga, 2012.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Martha Friska Medan tahun 2014 diketahui bahwa jumlah kasus DM dengan
komplikasi sebanyak 835 penderita. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan suatu penelitian tentang karakteristik penderita DM dengan komplikasi
di Rumah Sakit Martha Friska tahun 2014.
1.2 Rumusan Masalah
Belum diketahui karakteristik penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di Rumah Sakit Martha Friska tahun 2014.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui karakteristik penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di Rumah Sakit Martha Friska tahun 2014.
1.3.2. Tujuan Khusus
a Mengetahui distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi
berdasarkan sosiodemografi umur, jenis kelamin, suku, pekerjaan, pendidikan, daerah asal.
Universitas Sumatera Utara
b Mengetahui distribusi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan tipe
DM. c
Mengetahui distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan jenis komplikasi.
d Mengetahui distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi
berdasarkan kategori komplikasi. e
Mengetahui distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi pemeriksaan HbA1C.
f Mengetahui distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi kadar
HbA1C. g
Mengetahui distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan pengobatan.
h Mengetahui distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi
berdasarkan sumber biaya. i
Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita DM berdasarkan komplikasi. j
Mengetahui distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
k Mengetahui proporsi umur berdasarkan kategori komplikasi.
l Mengetahui proporsi jenis kelamin berdasarkan kategori komplikasi.
m Mengetahui proporsi tipe DM berdasarkan kategori komplikasi.
n Mengetahui proporsi pengobatan berdasarkan kategori komplikasi.
o Mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan kategori
komplikasi.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
a Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak RS Martha Friska
Medan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada penderita DM. b
Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya tentang penyakit DM dengan komplikasi di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Diabetes Mellitus
Penyakit Diabetes Mellitus DM adalah suatu penyakit kronik menahun yang disebabkan oleh berkurangnya produksi insulin baik kekurangan
ini absolut maupun relatif Haznam, 1991. Menurut WHO, DM adalah penyakit kronis yang terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup
atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan
WHO, 2008.
Sedangkan menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia PERKENI , DM merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan
oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang dilatarbelakangi oleh kerusakan sel beta pankreas dan resistensi
insulin Soegondo, dkk, 2009.
Hormon insulin mengendalikan kadar gula darah tubuh. Bila keadaan tubuh kekurangan insulin atau jumlah cukup tetapi tidak efektif akan
menyebabkan hiperglikemia. Hiperglikemia didefinisikan sebagai kadar glukosa puasa yang lebih tinggi dari 110 mgdL. Kadar glukosa serum puasa normal
adalah 70 sampai 110 mgdL. Glukosa difiltrasi oleh glomerulus dan hampir semuanya difiltrasi oleh tubulus ginjal selama kadar glukosa dalam plasma tidak
melebihi 160-180 mgdL Price dan Lorraine, 2006.
Seseorang dapat dikatakan DM bila didiagnosis dengan kriteria diagnostik DM dan gangguan toleransi glukosa yaitu kadar glukosa darah sewaktu plasma
Universitas Sumatera Utara
vena ≥ 200 mgdl, kadar glukosa darah puasa plasma vena ≥ 126 mgdl, kadar glukosa plasma
≥ 200 mgdl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75 gram pada Test
Toleransi Glukosa Oral TTGO PERKENI, 2011. 2.2
Sejarah Diabetes Mellitus
Diabetes sudah dikenal sejak berabad-abad sebelum masehi. Pada Papyrus Ebers di Mesir kurang lebih 1500 SM, digambarkan adanya penyakit dengan
tanda-tanda banyak kencing.Kemudian Celsus atau Paracelsus kira-kira pada 30SM juga menemukan penyakit tersebut. Pada 200 tahun kemudian, Artaeus
menamai penyakit itu Diabetes dari kata Diabere yang berarti siphon atau tabung
untuk mengalirkan cairan dari suatu tempat ke tempat lain Suyono,dkk, 2007.
Cendekiawan India dan Cina pada abad ke 3 sampai dengan 6 masehi juga menemukan penyakit ini dan mengatakan bahwa urin pasien-pasien rasanya
manis. Pada tahun 1674 Willis melukiskan urin tersebut seperti digelimangi madu dan gula. Sejak saat itu nama penyakit ditambah dengan kata Mellitus yang berarti
madu Suyono, dkk, 2007.
Ibnu Sina pertama kali melukiskan ganggren diabetik pada tahun 1000. Pada tahun 1889 Von Mehring dan Minowski mendapatkan gejala diabetes pada
anjing yang diambil pankreasnya. Kemudian pada abad ke-20, tepatnya tahun 1921 seorang ahli bedah Frederick Grant Banting dan Charles Herbert Best
asistennya menemukan insulin. Pada tahun 1954-1956 ditemukan tablet jenis sulfonilurea yang dapat meningkatkan kadar insulin. Tahun 1969 ditemukan jenis
sulfonilurea generasi kedua yaitu Glibenklamid Suyono, dkk, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Epidemiologi Diabetes Mellitus 2.3.1. Distribusi dan Frekuensi