Pelayanan Pendidikan Pelayanan sosial bagi gelandangan dan pengemis di panti sosial Bina Karya Pangudi Luhur Bekasi

khusus atau penyakit yang dengan fasilitas di poliklinik miliki tidak bisa ditangani maka dokter atau perawat di poloklinik tersebut merujuknya kerumah sakit terdekat 59 .

5. Pelayanan Pendidikan

Pelayanan pendidikan yang diberikan di PSBK ini adalah dengan adanya TPA “BINA INSANI” PSBK “PANGUDI LUHUR” BEKASI dengan kegiatan yang diberikan untuk tingkatan SD kelas 1 sampai dengan 2 membaca dan menulis, tingkatan SD kelas 3 sampai dengan 6 diberikan pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Pengetahuan Umum, dan lain-lainnya. Pengenalan lingkungan dengan jalan-jalan bersama dengan pengasuh, menari, menyanyi dan membaca sajak. Balita dititipkan di TPA didampingi ibunya sekaligus diberikan pengetahuan tentang perkembangan anak dan merawatnya. Itulah pelayanan pendidikan yang diberikan kepada para anak-anak siswa di PSBK ini dengan Visi “Terciptanya kegiatan TPA yang berkesinambungan agar anak tidak terlantar”. Jadi pelayanan pendidikan yang diberikan oleh TPA “BINA INSANI” PSBK “PANGUDI LUHUR” BEKASI bertujuan agar anak tidak terlantar selama orang tua mereka menjalankan pendidikan di PSBK ini dengan mendapatkan bimbingan mental, sosial, fisik, keterampilan dan lain sebagainya. Salah satu peksos yang juga terlibat langsung dalam pelayanan pendidikan di PSBK khususnya di TPA ini juga menceritakan apa-pa saja yang dilakukan TPA disini : “Kegiatan anak-anak di TPA ada pengajarnya, jadi kita sesuaikan ibaratnya seperti penitipan sementara, dimana orang tuanya mengikuti pendidikan dan supaya anak- anaknya tidak terlantar dan juga bimbingan asuhan pendidikannya juga ada, walaupun gurunya tidak masing-masing kelas 1 kelas 2, karena disini pendidikannya banyak SD, nah kita disini paling sesuaikan saja pelajaran misalnya kelas 1, kelas 2, kemudian yang Balita pengenalan warna kemudian menggambar, karena disini masih susah dan memerlukan proses dan penyesuaian untuk sosialisasi dengan temen-temannya, dan juga dengan guru karena mereka biasa selalu dengan orang tua dan tiba-tiba mereka disini harus dilepas, jadi harus berhari-hari mereka menyesuaikan diri. Disini juga ada yang usia balita terus ada juga yang usia batitah masih berapa bulan sampai setahun itu juga ada, terus kita juga ada penambahan gizi contohnya ada kacang ijo, ada susu, ada ager, jadi selama disini kita setiap harinya ada penambahan gizi, ada roti, ada kue dan juga 59 Observasi dan Catatan Lapangan pada saat peneliti melaksankan praktikum dari bulan Maret sd Juni 2009 kadang-kadang kita mengadakan permainan mereka kita ajak keluar pengenalan lingkungan, berkemah. Pengajarnya kita bergantian tidak hanya kita saja, ada berapa orang dari peksos dan juga dari kantor atas tapi mayoritas dari peksos semua, kita ada pelajaran agama juga kadang pak Endin paling tidak do’a-do’a yang mudah-mudah itu untuk mereka hafalkan 60 ”. Dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan TPA di PSBK ini juga ada terdapat hambatan atau rencana yang belum terealisasi, seperti apa yang disampaikan dibawah ini : “Pengennya kita itu bisa ada kerja sama dengan SD Margahayu selama 6 bulan, saya sudah pernah kesana dengan bu Amil tapi waktu itu belum tembus, mereka inginnya ada hitam di atas putih, kan lumayan 6 bulan mereka kita titpkan dan bisa mengikuti pelajaran, itu yang belum bisa ditempuh, kadang-kadang mereka juga datang kesini ada yang tidak punya rapot kitakan tidak tahu katanya sudah kelas 3 kelas 4 ternyata disuruh baca saja masih belum lancar karena mungkin sudah lama dijalan 61 ”.

6. Pelayanan Keterampilan