Bimbingan Mental, Sosial, Fisik dan Keterampilan

Dalam melakukan assessment sering kali peksos juga mengalami kesulitan untuk menggali dan mengungkapkan masalah yang mereka alami. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Suhartiningsih sebagai berikut : “Ya memang sebetulnya kita tidak bisa langsung menanyakan, kita harus bisa pintar- pintar nanya, namanya orang jalanankan. Seharusnya kita terlebih dahulu kekeluarganya atau ketemennya sementara kita hanya semampunya mendapatkan informasi, kalau ada keluarganya yang bisa kita hubungin ya kita hubungin, kalau tidak ya melalui dia saja. Baru nanti ada tahap lanjutan yaitu konsultasi keluarga, selama ini ada lewat temen, informan-informan itu yang bisa kita kontak tapi mungkin banya berapa persen saja, karena yang namanya orang jalanankan kita ga tau keluarganya dimana 39 ”.

4. Bimbingan Mental, Sosial, Fisik dan Keterampilan

Adalah serangkaian kegiatan teknis operasional yang diarahkan untuk pulihnya kembali harga diri, kepercayaan diri, disiplin, kemampuan integrasi, kesadaran dan tanggungjawab sosial kemampuan penyesuaian diri dan penguasaan satu atau lebih jenis keterampilan kerja sebagai bekal untuk dapat bermata pencaharian layak dalam tatanan hidup masyarakat. Adapun kegiatan ini meliputi : a. Bimbingan Mental Ialah kegiatan bimbingan atau tuntunan untuk memahami diri sendiri, dan orang lain dengan belajar tentang keagamaan, cara berfikir positif dan keinginan untuk berprestasi. Dalam bimbingan mental yang dilakukan oleh PSBK adalah dengan memberikan kegiatan keagamaan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Dra. Laila Akbariah sebagai berikut : 39 Wawancara pribadi dengan penanggungjawab bagian penerimaan Ibu Suhartiningsih, Bekasi, Kamis, 13 Agustus 2009 “Contoh dari kegiatan bimbingan mental yaitu bimbingan keagamaan jadi kita kasih pengetahuan atau materi mengenai agama, kalau misalnya agama islam ya materinya agama islam kalau ada diluar agama islam misalnya yang Kristen bu dina yang suka memberikan bimbingan khusus agama kristen. Jadi cuma agama saja kalau bimbingan mental 40 ”. b. Bimbingan Sosial Ialah serangkaian bimbingan kearah tatanan kerukunan dan kebersamaan hidup masayarakat, sehingga diharapkan dapat menimbulkan kesadaran dan tanggungjawab sosial baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat klien. Banyak sekali Bimbingan Sosial yang diberikan oleh peksos kepada warga binaan sosial karena bertujuan agar timbul sebuah kesadaran dalam diri mereka dan tanggung jawab sosial. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Suhartiningsih sebagai berikut : “Kalau bimbingan sosial banyak, ada pertemuan pagi, bimbingan kelompok, ada diskusi kelompok, terus dinamika kelompok, ada juga pemberian materi mengenai kesehatan masyarakat dan HIVAIDS, terus ada etika, bimbingan kewirausahaan dan banyak lagi bisa dilihat dijadwal 41 ”. Peneliti waktu pada saat menjalankan praktikum juga pernah mengikuti kegiatan PP Pertemuan Pagi di kelas, pertemuan pagi ini materi yang diberikan kepada warga binaan sosial berisikan pengaduan warga binaan sosial, ungkapan perasaan, himbauan, motivasi, penghargaan, kata mutiara, informasi media, duduk- duduk santai sambal nyanyi-nyanyi dengan iringan musik menggunakan gitar, penghargaan warga binaan sosial terbaik, disinilah praktikan kagum dengan seorang 40 Wawancara pribadi dengan penanggungjawab Rehsos Ibu Dra. Laila Akbariah, Bekasi Kamis, 13 Agustus 2009 41 Wawancara pribadi dengan penanggungjawab Rehsos Ibu Dra. Laila Akbariah, Bekasi Kamis, 13 Agustus 2009 peksos karena fungsinya menjadi seorang guru, motivator, pembimbing, pendidik, orang tua, dan lain-lainnya 42 . Peneliti waktu itu pada saat menjalankan Praktikum II di PSBK “Pangudi Luhir” sempat juga mengikuti kegiatan diskusi kelompok, pada kegiatan ini warga binaan sosial diberi sebuah permasalahan yang dialami oleh mereka dalam bermasyarakat dan mereka harus memecahkan bersama-sama permasalahn tersebut dengan warga binaan sosial lainnya dan mereka diberi kesempatan untuk mencari jalan keluar sendiri dalam sebuah permasalahan atau pemecahan masalah yang diberikan, masing-masing warga binaan sosial memberikan pendapat, masukan dan argument untuk menyelesaikan masalah tersebut, gunanya setelah mereka selesai pendidikan disini jika mereka mengalami masalah, mereka dapat menyelesaikan masalah mereka sendiri nantinya dengan permasalahn yang mereka hadapi, dalam keluarga maupun dalam bermayarakat 43 . c. Bimbingan Fisik Ialah kegiatan bimbingantuntunan untuk pengenalan dan praktek cara-cara hidup sehat, secara teratur dan disiplin agar kondisi badanfisik dalam keadaan selalu sehat. PSBK mengadakan juga beberapa jenis bimbingan fisik, bimbingan tersebut diantaranya. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Dra. Laila Akbariah sebagai berikut : “Kalau bimbingan fisiknya yaitu SKJ Senam Kesegaran Jasmani sama PBB Peraturan Baris Berbaris dan olah raga 44 ”. 42 Observasi dan Catatan Lapangan pada Tgl 19 Maret 2009 pada saat peneliti melakukan praktikum di PSBK ini. 43 Observasi dan Catatan Lapangan pada Tgl 23 Maret 2009 pada saat peneliti melakukan praktikum di PSBK ini. 44 Wawancara pribadi dengan penanggungjawab Rehsos Ibu Dra. Laila Akbariah, Bekasi Kamis, 13 Agustus 2009 d. Bimbingan Keterampilan Kerja Ialah serangkaian usaha yang diarahkan kepada klien untuk mengetahui, mendalami dan menguasai suatu bidang keterampilan kerja tertentu, sehingga menjadi tenaga yang terampil dibidangnya yang memungkinkan mereka mampu memperoleh pendapatan yang layak sebagai hasil pendayagunaan keterampilan kerja yang mereka miliki tersebut. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh salah satu peksos yang bertanggung jawab tentang keterampilan Ibu Amilya S.Sos sebagai berikut : “Bimbingan keterampilan di PSBK ini terdiri dari 12 macam ilmu keterampilan tapi tingkatnya tingkat dasar, jadi untuk tingkat terampil kita melaksanakan PKL, PKL itu istilahnya PPK latihan kerja, latihan kerja ditempat yang sudah professional, misalnya keterampilan motor itu ditempat bengkel motor, kalau yang mobil bengkel mobil, jadi itu keterampilan yang bervariasi. Keterampilan angkatan pertama ada 12 keterampilan dan sekarang angkatan ke dua ada 10 keterampilan jenisnya antara lain yaitu tata rias, menjahit, olahan pangan, montir motor, montir mobil, elektro, batako, las, pertukangan kayu dan tahu tempe 10 kalau yang sekarang, angkatan kemarin 12 dikarenakan minat dari yang sekarang hanya ada di 10 keterampilan tersebutyang dua lagi tidak dipilih dan tidak ada peminatnya 45 ”. Dalam penyelenggaraan keterampilan di PSBK ada juga hambatan atau kendala dalam menyelenggarakan keterampilan yang di alami oleh PSBK. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Amilya S.Sos sebagai berikut : “Kendalanya fasilitas kita ini masih manual, terus untuk instruktur itupun terbatas kendalanya karena biaya, kalau kita panggil yang cukup professional bukan berarti yang sekarang tidak professional mengajar tapi yang cukup professional yang sesuai dengan pangsa pasar itu honornya tidak mencukupi ibarat kata tidak memadai, yang kedua waktu, kenapa kita bilang waktu karena keterampilan yang kita berikan ini hanya sampai tingkat dasar dan waktunya juga terbatas, waktu terbatas itu dibatasin sampai enam bulan maksimal, mereka optimal bisa melaksanakan lima bulan karena tersita waktu dengan out bond dan ada pra pelatihan, latihan nanti evaluasi kalau kitakan schadulnya gitu 46 ”. 45 Wawancara pribadi dengan penanggungjawab keterampilan Ibu Amilya S.Sos, Bekasi Kamis, 13 Agustus 2009 46 Wawancara pribadi dengan penanggungjawab keterampilan Ibu Amilya S.Sos, Bekasi Kamis, 13 Agustus 2009

5. Resosialisasi