Definisi Panti Sosial LANDASAN TEORI

c. Rujukan adalah suatu kegiatan merancang, melaksanakan, mensupervisi, mengevaluasi, dan menyusun laporan kegiatan rujukan penerimaan program pelayanan kesejahteraan sosial.

B. Definisi Panti Sosial

Secara etimologi panti sosial berarti rumah, tempat kediaman yang diberlakukan untuk kemasyarakatan. Secara konseptual dapat dikemukakan bahwa panti sosial adalah suatu lembaga kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan sosial. Panti sosial adalah unit pelaksanaan teknis di lingkungan Departemen Sosial yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial sehari-hari secara fungsional dibina oleh para Direktur terkait sesuai dengan bidang tugasnya. Panti Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Panti. Panti sosial mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial agar mampu berperan aktif, berkehidupan dalam masyarakat, rujukan regional, pengkajian dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi serta koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, panti sosial menyelenggarakan fungsinya antara lain sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana dan program, evaluasi dan laporan 2. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi, diagnosa sosial dan perawatan 3. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi yang meliputi bimbingan mental, sosial, phisik dan keterampilan 4. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut 5. Pelaksanaan pemberian informasi dan advokasi 6. Pelaksanaan pengkajian dan penyiapan standar pelayanan dan rehabilitasi sosial 7. Pelaksanaan urusan tata usaha. Panti Sosial Bina Karya mempunyai tugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat preventif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi para gelandangan dan pengemis agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan penyiapan standar pelayanan dan rujukan 18 . C. Pelayanan Sosial Berbasis Panti Dari definisi diatas mengenai istilah pelayanan sosial dan panti dapat peneliti rumuskan bahwa pelayanan sosial berbasis panti merupakan jenis pelayanan yang bersifat rehabilitatif, dalam arti bahwa gelandangan dan pengemis dipandang sebagai orang yang berada dalam kondisi ketidakmampuan, ditelantarkan, dirugikan sehingga intervensi yang dilakukan adalah dengan melindungi dan merehabilitasi. Di dalam kalangan pekerja sosial istilah ini lebih dikenal dengan center based program penanganan yang berbasis panti. Secara empirik lembaga pelayanan sosial sebagai salah satu wujud organisasi pelayanan manusia, mempunyai berbagai jenis pelayanan sosial yang diberikan kepada kliennya. Jenis pelayanan yang diberikan dalam pelayanan berbasis panti bagi gelandangan dan pengemis sebagai berikut : 1. Pelayanan pengasramaan yaitu pelayanan pemberian tempat tinggal sementara kepada klien. 2. Pelayanan kebutuhan pangan yaitu pelayanan pemberian makan minum dengan berbagai menu yang telah ditetapkan agar tingkat gizi klien terjamin kualitasnya. 18 Keputusan Mentri sosial Republik Indonesia, tentang Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial . Jakrta 2003 3. Pelayanan konseling yaitu pelayanan bimbingan untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain, menjalankan peran sosial, memenuhi kebutuhan, dan memecahkan masalah. 4. Pelayanan kesehatan yaitu pelayanan pengontrolan dan pengecekan kesehatan klien oleh tenaga medis, agar diketahui tingkat kesehatan klien. 5. Pelayanan pendidikan yaitu pelayanan pemberian kesempatan kepada klien untuk mengikuti pendidikan formal. 6. Pelayanan keterampilan yaitu pelayanan pendidikan keterampilan kerja, seperti pertukangan, perbengkelan, kerajinan tangan, komputer dan sebagainya. 7. Pelayanan bimbingan mental yaitu pelayanan bimbingan keagamaan dengan menjalankan aktivitas agama masing-masing klien dan mengikuti ceramah-ceramah keagamaan. 8. Pelayanan rekreasi dan hiburan yaitu pelayanan yang ditunjukan untuk memberikan rasa gembira dan senang melalui permainan, musik, media, dan kunjungan ke suatu tempat rekreasi. Tidak semua jenis pelayanan yang diatas tersebut mampu diberikan oleh lembaga pelayanan sosial, hal tersebut disebabkan oleh faktor keuangan, kekurangan pegawai dan faktor lainnya yang menghambat pelayanan sosial.

D. Gelandangan dan Pengemis gepeng