5. Resosialisasi
Adalah serangkaian kegiatan bimbingan yang bersifat dua arah yaitu di satu pihak untuk mempersiapkan klien agar dapat berintegrasi penuh ke dalam kehidupan dan penghidupan
masyarakat secara normatif, dan di satu pihak lagi untuk mempersiapkan masyarakat khususnya masyarakat daerah asal atau lingkungan masyarakat di lokasi penempatan
kerjausaha klien agar mereka dapat menerima, memperlakukan dan mengajak serta untuk berintegrasi dengan kegiatan kemasyarakatan. Adapun kegiatan resosialisasi meliputi
beberapa hal sebagai berikut :
a. Bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat Ialah kegiatan bimbingantuntunan pendekatan untuk menumbuhkan kemauan
keluarga, masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, organisasi sosial. b. Bimbingan sosial hidup bermasyarakat
Ialah serangkaian kegiatan bimbingan yang diarahkan agar klien tersebut dapat melaksanakan seluruh kegiatannya sesuai dengan norma yang berlaku dan
menghindari kegiatan yang menjadi larangan-larangan masyarakat. c. Pemberian bantuan stimulans usaha produktif
Ialah serangkaian kegiatan pengadaan bantuan peralatan dan bahan untuk mempersiapkan klien dapat melaksanakan praktek bermata pencaharian dan bantuan
tersebut bersifat merangsang usaha-usahanya agar dapat lebih berkembang.
d. Bimbingan usahakerja Ialah kegiatan tuntutan praktek berusahabekerja untuk dapat menciptakan lapangan
kerja yang layak, serta praktek mengelola usaha, menuju terciptanya kondisi usaha yang efektif dan efisien.
6. Penyaluran
Adalah serangkaian kegiatan yang diarahkan untuk mengembalikan penerima pelayanan kedalam kehidupan dan penghidupan di masyarakat secara normatif baik di lingkungan
keluarga, masyarakat, daerah asal maupun kejalur-jalur lapangan kerjausaha mandiri wirausaha dengan bertransmigrasi.
7. Bimbingan Lanjut
Adalah serangkaian kegiatan bimbingan yang diarahkan kepada klien dan masyarakat guna lebih memantapkan, meningkatkan dan mengembangkan kemandirian klien dalam
kehidupan serta penghidupan yang layak. Setelah para warga binaan sosial selesai mengikuti pendidikan di PSBK ini, tidak
dilepas begitu saja oleh PSBK namun ada bimbingan lanjut yang diberikan oleh PSBK. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Dra. Laila Akbariah sebagai berikut :
“Bimbingan lanjut itu dilakukan setelah lewat 3 bulan WBS selesai mengikuti pelayanan disini, kita adakan bimbingan lanjut tapi tidak semua WBS yang pernah mengikuti
pelayanan disini kita binjut, disesuaikan dengan dana yang ada terus kita pilih kira-kira ada WBS yang kita dengar mereka setelah keluar dari sini suka ngasih kabar, saya buka
usaha nah kita binjut kita melihat sampai sejauh mana sih keterampilan yang mereka ikuti disini dan paket yang kita dikasih bisa mereka gunakan untuk buka usaha. Jadi
setelah mereka keluar tidak kita lepas begitu aja kita juga pantau, kita liat, apakah mereka dengan paket yang kita bekali bisa buka usaha terus keterampilan yang dia ikuti
diterapkan apa tidak, jadikan ada manfaatnya atau tidak mereka selama ikuti kegiatan disini, jadi kita binjut
47
”.
47
Wawancara pribadi dengan penanggungjawab Rehsos Ibu Dra. Laila Akbariah, Bekasi Kamis, 13 Agustus 2009
Dalam melaksanakan bimbingan lanjut ada juga faktor penghambat yang sering PSBK alami. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Dra. Laila Akbariah sebagai
berikut : “Mereka gepeng, nah kadang-kadang kita alamat yang pertama dia kasih disini belum
tentu dia kembali ke situ, karena mereka gelandangan tidak menetap disatu tempat jadi kemungkinan bisa beralih alamat itu yang kesatu. Yang kedua kalau misalkan dia
kembali kedaerah asal dia pulang kampung halaman kadang-kadang lokasinya sulit banget, susah gitu kita cari, sulitlah untuk dijangkau kadang-kadang seperti itu. Faktor
dana juga karena dananya sedikit. Selanjutnya dari pihak WBSnya sendiri kalau mereka sudah selesai dan bisa kita hubungin mau buka usaha terbenturnya pada modal karena
paket yang kita berikan disini tidak lengkap mereka mau buka usaha dengan paket yang kita kasih dengan alakadarnya susah, jadi faktor dana untuk buka usaha biasanya
mereka alami seperti itu
48
”.
Pada tahap bimbingan lanjut secara operasional PSBK melaksanakannya dalam 3 kegiatan yaitu :
a. Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat dan peran serta dalam pembangunan.
Ialah kegiatan bimbingan usaha bimbingantuntunan untuk lebih memantapkan kemampuan penyesuain diri dalam tata hidup bermasyarakat dan keikutsertaan
mereka dalam proses pembangunan sesuai dengan kemampuannya. Dalam bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat dan peran serta
dalam pembangunan yang dilakukan oleh PSBK antara lain adalah : “Peran serta masyarakat biasanya gini kalau misalkan WBS itu mau selesai
mengikuti kegiatan disini, tapi kita belum melaksanakan itu. Jadi contohnya sebelum WBS kembali kedaerah asalnya kita datang kesana ketempat WBS itu berasal terus
kita adakan koordinasi dengan pihak aparat setempat disana masyaraat disana kalau kita itu ingin mengembalikan warganya yang sudah pernah ikut pelatihan disini, jadi
mereka siap, fungsinya saling ada kerja sama disini dikasih keterampilan, dikasih paket dan pihak sana mestinya juga menyediakan sarana lebih lanjut jadi mereka
48
Wawancara pribadi dengan penanggungjawab Rehsos Ibu Dra. Laila Akbariah, Bekasi Kamis, 13 Agustus 2009
pulang dari sini itu bisa kerjasama dengan aparat disana gitu tapi selama ini sulit untuk dilakukan
49
”. Banyak yang menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan bimbingan
peningkatan kehidupan bermasyarakat dan peran serta dalam pembangunan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Dra. Laila Akbariah sebagai berikut :
“Daerah setempatnya itu yang tidak punya sarana untuk membimbing lebih lanjut, jadi mereka cuma alhamdulillah saja mereka dididik disini nanti selebihnya setelah
mereka keluar mereka mau apain ya sudah tidak ada lagi bimbingan dari sana, semestinyakan kita saling kerja sama, disini kita didik nah mereka yang membuat
suatu apalah misalkan di didik lebih lanjut dari dinas sosial setempatnya seperti di serang pernah seperti itu dulu dan tidak tau sekarang ini. Jadi setelah mereka keluar
dari sini dinas sosial juga ada bantuannyalah, kalau mereka benar mau bikin buka usaha saling kerja sama jadi tidak hanya membebankan pada pihak panti, padahal
pihak panti cuma punya dana hanya untuk paket dan sangat sulit jika mereka untuk buka usaha, oleh karena itu harus bisa kerja sama semestinya, tetapi dinas sosial
belum bisa diajak kerja sama mungkin mereka terbentur dana juga karena mereka tidak punya dana untuk membantu. Di serang pernah seperti itu jadi mereka yang
pernah ikut pendidikan disini, mau buka usaha disana di bantu dengan dinas sosialnya
50
”.
b. Bantuan pengembangan usahabimbingan peningkatan keterampilan. Ialah serangkaian kegiatan yang diarahkan kepada penerima pelayanan
dalam bentuk pemberian bantuan ulang balik berupa peralatan dan bahan permodalan maupun pemantapan keterampilan, sehingga jenis usahakerjanya lebih berkembang.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Dra. Laila Akbariah sebagai berikut : “Jadi WBS yang udah buka usaha bikin proposal ke kita dia ngajuin apa
kekurangnya nanti setelah kita dapat proposal itu, kita liat kesana ke lokasi benar tidak dia buka usaha, benar tidak dia kekurangan itu barang, misalnya oh iya benar
nah nanti kita kesana lagi untuk memberikan bantuan jadi ada monitoring dan evaluasinya ada. Tapi kalau dia benar-benar buka usaha dan kita kasih bantuan lebih
lanjut cuma tidak berbentuk uang, berbentuk barang, kalau uang ya namanya
49
Wawancara pribadi dengan penanggungjawab Rehsos Ibu Dra. Laila Akbariah, Bekasi Kamis, 13 Agustus 2009
50
Wawancara pribadi dengan penanggungjawab Rehsos Ibu Dra. Laila Akbariah, Bekasi Kamis, 13 Agustus 2009
uanglah bisa aja dia lagi kekurangan uang, uangnya di pakai jadi tidak berbentuk uang tapi berbentuknya barang yang dia butuhkan
51
”. c. Bimbingan pemantapan kemandirianpeningkatan usahakerja.
Ialah serangkaian kegiatan bimbingan yang diarahkan kepada penerima pelayanan guna
dapat meningkatkan
usaha ekonomis,
produktif, sehingga
dapat mengembangkan jenis dan jumlah penghasilannya.
Pada bimbingan pemantapan kemandirian dan peningkatan usaha kerja, PSBK secara langsung menggabungnya pada saat bimbingan lanjut. Hal ini
sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Dra. Laila Akbariah sebagai berikut : “Nah itu tidak pernah kita laksanakan, jadi binjut itu juga secara khusus kita
membimbing pemantapan mereka dalam buka usaha tidak, selagi binjut kita laksanakan itu juga, memotivasi juga. Jadi secara khusus kita laksanakan sekalian
gitu sambil menyelam minum air sekalian, binjut itu bukan sekedara kita melihat tapi kita juga kasih motivasi, kita pemantapan mereka untuk kerja
52
”.
8. Evaluasi