Pengungkapan dan Pemahaman Masalah Assesment

Pada proses penerimaan setelah registrasi dilakukan oleh petugas registarasi yaitu peksos kemudian penempatan dalam program rehabilitasi sosial. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Suhartiningsih sebagai berikut : “Kalau udah beres semua baru kita penempatan, bisanya pada tahapan ini kita menyeleksi segala macam, penempatan pondok, penempatan program, biasanya mereka memilih keterampilan tapi kita arahkan kira-kira sesuai tidak dengan asal daerahnya, dia minatnya begini kira-kira bisa tidak dikembangkan di daerahnya kalau memang dia kekeh dengan pilihannya ya kita coba, tapi kadang-kadang ada juga yang tidak sesuai dengan pendidikan sehingga kita alihkan yang sesuai dengan kemampuannya 37 ”.

3. Pengungkapan dan Pemahaman Masalah Assesment

Ialah upaya untuk menelusuri, menggali data penerima pelayanan klien, faktor-faktor penyebab masalahnya tanggapannya serta kekuatan-kekuatannya dalam upaya membantu dirinya sendiri. Hal ini dapat dikaji, dianalisa dan diolah untuk membantu upaya rehabilitasi sosial, dan resosialisasi bagi penerima pelayanan klien. Pada saat pengungkapan masalah assesmen biasanya yang dilakukan oleh Peksos untuk memahami masalah calon warga binaan sosial di PSBK ini adalah menggalih permasalahannya. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Suhartiningsih sebagai berikut : “Kita harus galih permasalahannya kenapa mereka sampai disini, permasalahan apa si yang mendasar sampai dia masuk sini. Tujuannya agar benar-benar mereka sesuai dengan sasaran pelayanan kita gelandangan, pengemis, orang-orang terlantar, kadang- kadang juga orang yang datangkan setelah kita telusurin tidak sesuai dengan sasaran pelayanan kita 38 ”. 37 Wawancara pribadi dengan penanggungjawab bagian penerimaan Ibu Suhartiningsih, Bekasi, Kamis, 13 Agustus 2009 38 Wawancara pribadi dengan penanggungjawab bagian penerimaan Ibu Suhartiningsih, Bekasi, Kamis, 13 Agustus 2009 Dalam melakukan assessment sering kali peksos juga mengalami kesulitan untuk menggali dan mengungkapkan masalah yang mereka alami. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Suhartiningsih sebagai berikut : “Ya memang sebetulnya kita tidak bisa langsung menanyakan, kita harus bisa pintar- pintar nanya, namanya orang jalanankan. Seharusnya kita terlebih dahulu kekeluarganya atau ketemennya sementara kita hanya semampunya mendapatkan informasi, kalau ada keluarganya yang bisa kita hubungin ya kita hubungin, kalau tidak ya melalui dia saja. Baru nanti ada tahap lanjutan yaitu konsultasi keluarga, selama ini ada lewat temen, informan-informan itu yang bisa kita kontak tapi mungkin banya berapa persen saja, karena yang namanya orang jalanankan kita ga tau keluarganya dimana 39 ”.

4. Bimbingan Mental, Sosial, Fisik dan Keterampilan