PENDAHULUAN KERANGKA TEORI PROFIL PARTAI DAMAI SEJAHTERA ANALISIS EKSISTENSI PARTAI DAMAI SEJAHTERA PENUTUP NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan yaitu dengan cara: . Data primer, merupakan data yang diambil dengan melakukan studi kepustakaan yaitu yang diperoleh dengan membaca buku teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian unuk memperoleh landasan teoritis yang berguna di dalam mempertanggung jawabkan penelitian ini. Data primer dalam penelitian ini merujuk pada buku yang berkaian langsung dengan penelitian, antara lain buku, skripsi, tesis, jurnal, notulen rapat, prosiding, surat kabar dan data dari internet. . Data sekunder, merupakan data yang diambil dengan melakukan depth interview dengan Ketua Umum DPP Asosiasi Pendeta Indonesia dan Ketua Umum DPP PDS.

E. Sistematika Penulisan

Skripsi ini berisi lima bab yang menjadi satu kesatuan yang utuh dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Merupakan uraian singkat alasan pemilihan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan meode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: KERANGKA TEORI

Merupakan uraian mengenai teori-teori yang menunjng dalam penulisan skripsi ini.

BAB III: PROFIL PARTAI DAMAI SEJAHTERA

Merupakan uraian mengenai sejarah dan profil Partai Damai Sejahtera.

BAB IV: ANALISIS EKSISTENSI PARTAI DAMAI SEJAHTERA

Merupakan analisis dari segala bentuk keunggulan dan pengaruh PDS dalam pemerintahan legislatif dan di luar pemerintahan.

BAB V: PENUTUP

Merupakan kesimpulan dan saran.

BAB II KERANGKA TEORI

A. Teori Partisipasi Politik

Partisipasi politik adalah aksi-aksi yang bertujuan mempengaruhi kebijakan pemerintah. Partisipasi politik dapat berupa aksi individual atau kolektif. 9 Menurut Samuel Huntington, sebagaimana dikutip Miriam Budiardjo, partisipasi politik adalah segala kegiatan warga, baik pribadi maupun kolektif, yang bertujuan mempengaruhi kebijakan pemerintah. 10 Herbert McClosky mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah segala kegiatan sukarela warga negara dalam proses pengambilan kebijakan. Dalam kerangka sistem politik, maka tindakan partisipasi politik merupakan input yang tidak terlepas dari output awal, yaitu kebijakan atau rancangan kebijakan pemerintah. 11 Berdasarkan pengertian partisipasi politik yang dibuat para ahli di atas, maka partisipasi politik adalah segala kegiatan manusia yang bertujuan untuk mempengaruhi kebijakan eksekutif atau legislatif dalam sebuah wilayah tertentu, baik berhasil atau tidak berhasil. Disini partisipasi politik akan mempengaruhi setiap kebijakan politik dan masa depan setiap kelompok masyarakat. Ini artinya tanpa partisipasi politik, maka setiap kelompok masyarakat akan tidak memiliki masa depan yang jelas. 9 Amy L. Freedman, Political Participation and Ethnic Minorities; Chinese Overseas in Malaysia, Indonesia and the United States , New York: Routledge, , h. . 10 Samuel P. Huntington dan Joan M. Nelson, No Easy Choice; Political Participation in Developing Countries , Cambridge, Mass: Harvard University Press, , h. sebagaimana dikutip dalam Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia, , h. . 11 Toto Pribadi, Materi Pokok Sistem Politik Indonesia, Jakarta: Universitas Terbuka, ., h. . Dalam negara demokrasi, partisipasi politik menjadi begitu penting bagi berjalannya negara. Artinya, partisipasi politik begitu menentukan masa depan bangsa dan daerah-daerahnya. Sedangkan tingkat partisipasi politik yang rendah dianggap sebagai tanda yang tidak baik bagi keberlangsungan pemerintahan. Disini tingkat partisipasi yang tinggi dituntut oleh negara dan daerah, sebagai bagian penting keberlangsungan pemerintahan. Bentuk partisipasi kemudian dapat dibagi dua. Karena para sarjana yang mempelajari negara demokrasi barat akan berpendapat bahwa partisipasi politik adalah yang tidak dipaksakan. Sedangkan para sarjana yang mempelajari negara komunis dan negara berkembang, berpendapat bahwa terdapat yang dinamakan partisipasi yang dimobilisasi mobilized participation . Konsep mobilized participation bertentangan dengan konsep autonomous participation. Dalam persoalan ini, berarti terdapat partisipasi politik yang dipaksakan atau dimobilisasi. 12 Dalam negara demokrasi, partisipasi bukanlah hanya sebuah kepatuhan total kepada pemerintah, seperti yang terjadi di negara komunis dan negara dengan rezim otoriter. Partisipasi politik dalam negara demokrasi adalah partisipasi politik yang bersifat sukarela dan sangat menentukan masa depan negara dan daerah-daerahnya. Dengan demikian, dalam negara demokrasi, partisipasi politik begitu dituntut demi berjalannya sebuah pemerintahan yang baik. Bahkan termasuk dalam partisipasi politik adalah upaya untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang bersih melalui berbagai cara yang dihalalkan. 13 12 Ibid, h. - . 13 Syamsul Wathoni, Partisipasi Politik Warga dalam Penyusunan Kebijakan, Artikel diakses pada Januari dari http:lakpesdamngawi.orgindex .php?option=com_contentdo_pdf= id= . Dapat disimpulkan, bahwa partisipasi politik itu, ada yang mobilized, ada yang autonomous , ada yang legal dan ada yang ilegal. Terdapat pula partisipasi politik yang melalui keaktifan memilih dan terdapat yang melalui keaktifan mengemukakan pendapat. Juga terdapat partisipasi politik yang dilakukan melalui keaktifan dalam mendukung kebijakan pemerintah.

B. Teori Partai Politik

Menurut Carl Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir dengan tujuan merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap pemerintahan. Ini sejalan dengan pandangan Sigmund Neumann, yang mengatakan bahwa partai politik adalah organisasi yang berusaha merebut dukungan rakyat melalui persaingan antar golongan yang berbeda-beda pandangan. Sedangkan Giovani Sartori mengatakan bahwa partai politik adalah kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum dan berusaha untuk mendudukkan kader-kadernya dalam posisi strategis di pemerintahan. 14 Dari ketiga pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa partai politik adalah organisasi yang memperjuangkan kepentingan warganya melalui pemilihan umum dan keterlibatan aktif dalam struktur pemerintahan, baik eksekutif maupun legislatif. Partai politik berfungsi sebagai alat komunikasi, sosialisasi dan rekrutmen politik, serta sarana pengatur konflik. 15 Berdasarkan teori fungsi partai politik Miriam Budiardjo, maka dapat disimpulkan bahwa partai politik adalah sebuah alat bagi mencapai segala tujuan politik anggotanya. Artinya partai politik memiliki peran penting dalam sebuah negara 14 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia, , h. - . 15 Ibid, h. - . demokrasi. Disini jelas bahwa dengan demikian, maka tanpa partai politik, masyarakat di negara demokrasi tidak akan dapat mencapai tujuan politik mereka dengan mudah. Selain itu, setiap konflik juga dapat diselesaikan dengan peran serta partai politik dalam mengadvokasi anggotanya atau konstituennya yang terlibat dalam konflik tersebut. Dalam hal tipologi partai politik, Almond membagi partai politik menjadi empat tipe. Tipe pertama yaitu partai yang beranggotakan lapisan masyarakat, tipe kedua yaitu partai yang beranggotakan kalangan kelas tertentu, ketiga, partai yang beranggotakan pemeluk agama tertentu dan partai politik yang beranggotakan suatu kelompok kebudayaan tertentu. Selain keempat tipe tersebut, partai politik juga dibagi menjadi partai massa dan partai kader. Disini dikatakan bahwa partai massa adalah partai yang mengandalkan jumlah massa dalam mencapai tujuannya. Sedangkan partai kader adalah partai yang mengandalkan kualitas kader di atas segala-galanya. Termasuk dalam mencapai tujuan. 16 Partai yang anggotanya adalah sekelompok orang yang beragama atau berideologi sama, dapat dikatakan sebagai partai ideologi. Partai ideologi bercirikan dasar dan asas partai yang dipegang secara disiplin dan ketat. 17 Dalam partai ideologi, terdapat segala bentuk pungutan rutin dan hal-hal yang berhubungan dengan disiplin ideologis partai.

C. Teori Politik Minoritas

16 Tipologi Partai Politik Indonesia, Artikel diakses pada Desember dari http:idilakbar.blogspot.com tipologi-partai-politik-indonesia.html 17 A. Rahman H.I., Sistem Politik Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, , h. . Minoritas adalah kelompok kecil dalam kelompok besar. Lebih jelas lagi, minoritas adalah sekelompok kecil manusia, yang berada dalam satu komunitas besar yang berbeda dengannya. Minoritas tentunya berjumlah di bawah penduduk di setiap wilayah tempat tinggalnya. Politik minoritas adalah politik yang diselenggarakan oleh kalangan yang merasa kurang terwakili secara politik. Politik minoritas juga dapat diartikan sebagai kebijakan yang berkaitan dengan kelompok minoritas di sebuah wilayah. Politik minoritas adalah juga segala kegiatan yang dapat mempengaruhi kehidupan kelompok minoritas dan bahkan kelompok mayoritas dalam sebuah wilayah tertentu. Politik minoritas biasanya berbicara mengenai hak kalangan minoritas dalam sebuah kawasan yang pemerintahannya dikuasai oleh mayoritas rakyat. 18 Dapat pula disimpulkan bahwa politik minoritas adalah segala kegiatan yang mempengaruhi kebijakan, kehidupan sosial dan integrasi kaum minoritas di sebuah wilayah. Disini dapat diartikan bahwa pengaruh politik minoritas adalah kepada kebijakan minoritas, hak-hak minoritas dan juga integrasi antara minoritas dengan mayoritas di sebuah wilayah. Perhatian para ahli psikologi sosial dan ahli ilmu sosial lainnya termasuk ahli psikologi politik dan sosiologi politik adalah terhadap isu, tentang bagaimana minoritas menggunakan pengaruh mereka, terhadap kelompok yang lebih besar. Minoritas yang teguh pada sikapnya, minoritas yang dapat menyangkal argumen-argumen mayoritas rakyat suatu wilayah, minoritas yang tidak membuat isu-isu sensitif mengenai tokoh besar 18 Minority Politics , Artikel diakses pada Desember dari http:www.answers.comtopicminority-politics. golongan mayoritas, minoritas yang memiliki titik-titik kesamaan dengan kelompok mayoritas, akan dapat menjadi minoritas yang unggul dalam mempengaruhi kelompok mayoritas di suatu wilayah. 19 Disini dapat disimpulkan bahwa minoritas yang teguh pendirian dan memiliki kemampuan berbicara yang baik, akan mampu membuat mayoritas rakyat akan bersimpati dan bahkan berempati kepada mereka. Ini kemudian akan menciptakan minoritas unggul yang kuat dalam mayoritas yang semakin lemah. Minoritas yang unggul, memang tercipta dari sekelompok minoritas atau seorang tokoh minoritas yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, sehingga minoritas tersebut bisa mendapatkan keunggulan di bidang politik. Minoritas yang unggul secara ekonomi maupun psikologis, mungkin saja menggantikan kedudukan mayoritas, jika pihak penguasa membuat sejumlah perubahan terhadap kebijakan. Singkatnya, perubahan kebijakan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kesuksesan golongan minoritas dalam suatu wilayah. 20 Selain daripada perubahan kebijakan pemerintah, minoritas juga dapat sukses, apabila didukung oleh kekuatan modal yang besar. Baik kekuatan modal material maupun modal non material. Dalam logika demokrasi, mayoritas akan selalu memenangkan pertandingan politik. Namun pada kenyataannya, logika seperti itu tidaklah selalu terjadi. Terkadang minoritas yang unggul secara ekonomi akan dapat memenangkan pertandingan politik apapun. Pada kenyataannya, mayoritas Muslim di Indonesia, seringkali berhadapan dengan kelompok minoritas yang unggul itu. Minoritas 19 Martha Cottam, et.al, Introduction to Political Psychology, Mahwah: Lawrence Erlbaum Associates, , h. . 20 Ibid, h. . Non Muslim di Indonesia, banyak yang merupakan pengusaha kaya dan politisi ulung yang bisa saja mendapatkan kedudukan tinggi di dalam pemerintahan. 21 Minoritas unggul, biasanya akan memenangkan berbagai pertandingan politik, dengan kekuatan ekonomi mereka. Kendati demikian, kekuatan psikologis dan sosiologis juga penting dalam berbagai pertandingan politik yang diikuti oleh minoritas unggul. Dalam konteks ke-Indonesiaan, maka minoritas terunggul yang notabene Kristen, memiliki kekuatan ekonomi dan pengetahuan yang cukup luar biasa. Disini menunjukkan bahwa di Indonesia, ternyata mayoritasnya memiliki kekurangan dalam bidang ekonomi dan pengetahuan. Sedangkan umat non Muslim, memiliki keunggulan ekonomi yang cukup dapat diperhitungkan. Terutama adalah umat Kristen Indonesia yang pernah menjadi anak emas pemerintah kolonial di masa lalu. Akan tetapi, kendati minoritas di Indonesia memiliki kekuatan ekonomi dan lobi yang kuat, tetap saja integrasi antara minoritas dengan mayoritas diperlukan. Dalam proses integrasi inilah, kekuatan lobi menjadi begitu penting. Sebab hanya minoritas yang dapat berintegrasi dengan mayoritas sajalah yang dapat memegang peran lobi yang baik dalam proses partisipasi dan perilaku politik minoritas. Selain itu, kekuatan ekonomi juga harus diperhitungkan dalam membangun kekuatan politik. Karena penguasaan industri, terutama media, sangat mempengaruhi opini publik terhadap minoritas di sebuah daerah.

D. Politik dan Etika Kristen

21 Kuntowijoyo, Paradigma Islam; Interpretasi untuk Aksi, Bandung: Mizan, , h. . Kendati pada dasarnya, Yesus Kristus mengajarkan untuk memisahkan antara urusan agama iman dengan urusan negara, namun terciptanya gereja Katolik Roma di tahun Masehi, menciptakan suatu tatanan dunia Kristen yang sangat terorganisir dan rapi, sehingga menyerupai negara. Akan tetapi, Yesus tetap tidak bermaksud mendirikan negara. Karena orang-orang Kristen terutama Protestan tetap lebih cenderung memisahkan antara urusan agama dengan negara. Ini karena sabda Yesus yang menegaskan agar umat Kristen memberikan hak kaisar kepada kaisar dan memberikan hak Tuhan kepada Tuhan. Sehingga dalam memilih pemimpin, Kristen tidak memaksakan umatnya untuk memilih pemimpin harus dari golongannya. 22 Kendati dalam pernyataannya, Pendeta Tjahjadi Nugroho lebih mendukung bahwa Kristen adalah sekular, namun kenyataan bahwa terdapat partai Kristen dan Katolik, serta kenyataan bahwa perjuangan partai-partai tersebut adalah berdasarkan kepada nilai-nilai ke-Kristenan, maka bagaimanapun juga, ajaran Kristen tetap mengatur masalah politik. Diantaranya pernyataan Yesus bahwa hak kaisar harus diberikan kepada kaisar dan hak Allah harus diberikan kepada Allah. Ini membuktikan bahwa tetap terdapat etika politik Kristen di dunia ini. Dalam kenyataannya, pengorbanan Yesus sebagai pengorbanan seorang Nabi, juga memiliki makna politik yang begitu mendalam. Yesus telah membalikkan relasi sosial dan membangun kembali relasi sosial itu, dengan konsep egalitarianisme. Yesus telah membongkar konsep sosial politik yang feodal dan 22 Wawancara Penulis dengan Tjahjadi Nugroho, Jakarta, Februari . menciptakan suatu konsep sosial yang berkeadilan. Yesus telah melawan aristokrasi para imam Yahudi yang dominan saat itu. 23 Mengapa Yesus dianggap melawan aristokrasi imam Yahudi saat itu? Karena Yesus telah mengajarkan kesamarataaan dan keadilan, yang merupakan kunci egalitarianisme. Di samping itu, Yesus juga mengajarkan untuk tidak takut pada penguasa dan para imam. Dalam kaitan antara politik dan etika Kristen, maka Kristen telah mengajarkan kasih sebagai suatu jawaban atas segala persoalan dunia. Politik Kristen adalah politik yang secara teori, merupakan perlawanan terhadap feodalisme Yahudi, namun pada praktiknya, terkontaminasi oleh feodalisme Romawi kuno yang kemudian menjadikan lahirnya Roma Katolik. Situasi politik di saat kelahiran Yesus, dimana bangsa Yahudi di Israel dijajah oleh bangsa Romawi, menjadikan bangsa Yahudi saat itu, terpaksa tunduk pada kekuasaan kafir. Dalam hal ini, hampir tidak ditemukan interaksi antara Yesus dengan penguasa Romawi. Akan tetapi Yesus menunjukkan sikap yang tidak terlalu keras terhadap penguasa Romawi saat itu. Dalam Injil Markus : - , Matius : - dan Lukas : - serta : - , disebutkan bahwa Yesus tidak menghindari pajak bangsa Romawi, tidak menghindari tindakan para penguasa Romawi dan juga memperlihatkan sikap yang dianggap kooperatif terhadap penguasa Romawi. 24 Dapat disimpulkan bahwa ajaran Yesus adalah ajaran perjuangan kooperatif dalam perlawanan terhadap kezaliman. Sikap Yesus yang dikatakan kooperatif terhadap penguasa Romawi inilah yang membuat umat Kristen kemudian dapat 23 John W. de Gruchy, Agama Kristen dan Demokrasi; Suatu Teologi Bagi Tata Dunia yang Adil, Penerjemah, Martin Lukito Sinaga, Jakarta: BPK Gunung Mulia, , h. . 24 Anwar Tjen, Politik Yesus; Pengantar Penelaahan Alkitab, dalam Einar M. Sitompul, ed, Teologi Politik; Agama-Agama dan Kekuasaan , Jakarta: BPK Gunung Mulia. , h. - . mendekati pihak penguasa Romawi di Eropa. Dengan dekatnya tokoh-tokoh Kristen dengan penguasa di Eropa, maka agama Kristen dengan mudah tersebar ke seantero Eropa dan kemudian menyebar ke seluruh Dunia melalui jalan kolonialisasi oleh Eropa. Kristen juga pada dasarnya tidak akan tersebar tanpa adanya hubungan antara umat Kristen dengan penguasa-penguasa Eropa abad pertama dan para penguasa Afrika yang di-Kristenkan. Mulai dari sanalah penyebaran agama Kristen dimulai. Awalnya dari Roma Katolik, kemudian muncul Gereja Ortodox di beberapa wilayah dan akhirnya muncul Gereja Reformasi atau Protestan pada abad ke- . Dengan demikian, dapat dilihat bahwa Anwar Tjen memandang sikap Yesus dalam injil sebagai sikap kooperatif. Akan tetapi, bagaimanapun juga Yesus tetap tidak dapat dikatakan bekerjasama dengan penguasa Romawi. Justru Yesus melakukan perlawanan yang nir kekerasan terhadap penguasa Romawi. Yesus tetap membiarkan para penguasa Romawi untuk memungut pajak, tetapi tidak membiarkan kekafiran menguasai tanah Palestina dan bangsa Israel saat itu. Hubungan antara Kristen sebagai agama dan politik sebagai segi kehidupan tentu telah terjadi sejak awal kelahiran agama Kristen itu sendiri. Akan tetapi, di dunia Barat Modern, dimana Kristen menjadi kekuatan politik yang tidak bisa dihiraukan sama sekali, loyalitas masyarakat kepada negara, melebihi loyalitas masyarakat kepada agama dan suku bangsa. Sehingga dengan demikian, maka masyarakat Barat Kristen, terlihat lebih sekular dan nasionalis daripada masyarakat lainnya. 25 25 Saiful Mujani, Agama, Loyalitas Kebangsaan dan Konsolidasi Demokrasi Indonesia , dalam Einar M. Sitompul, ed, Teologi Politik; Agama-Agama dan Kekuasaan, h. - . Iman Kristen dan politik adalah dua hal yang terpisah sejak awal lahirnya agama Kristen. Akan tetapi, lahirnya Gereja Katolik Roma dan gereja-gereja Ortodox di Damasqus, Athena dan beberapa tempat lainnya, telah mengawinkan antara iman Kristen dan politik. Di Indonesia, pemerintah kolonial Belanda, telah memberikan pengaruh kuat dalam hubungan antara agama dan politik. Dalam hal ini, antara kedua agama monotheisik terbesar di Indonesia dan negara. Hubungan antara Kristen dan negara diatur sedemikian rupa, demikian juga dengan Islam. Dengan demikian, maka negara yang menyatakan netral terhadap agama, tidak dapat menahan diri untuk ikut mengatur masalah keagamaan. Masalah keagamaan yang diatur oleh pemerintah kolonial Belanda antara lain adalah pendirian tempat ibadah dan izin menyebarkan agama. 26 Etika Kristen adalah ketaatan terhadap para pemimpin gereja dan Injil. Dalam politik, ketaatan terhadap Injil dan gereja ini memiliki peran penting yang sangat menentukan dalam pemilihan pemimpin negara. Santo Ambrosius, guru dari Santo Agustinus, pernah menyatakan bahwa para raja seharusnya meminta restu dan keberkatan kepada Paus di Roma. 27 Sementara Santo Agustinus sendiri, memiliki konsep negara Tuhan dan negara iblis atau negara duniawi. Negara Tuhan, adalah negara yang didasarkan kepada cinta kasih Tuhan. Dimana cinta kasih ini menjadi perekat persatuan antar warga negara. Sedangkan negara iblis atau negara duniawi adalah negara yang didasarkan kepada cinta kepada diri sendiri. Dengan demikian, maka Santo 26 Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda; Het Kantoor voor Indlansche Zaken, Jakarta:LP ES, , h. - . 27 Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat; Kajian Sejarah Perkembangan Pemikiran Negara, Masyarakat dan kekuasaan , Jakarta: Gramedia, , h. . Agustinus menginginkan adanya Persemakmuran Kristen sebagai bentuk pemerintahan. 28 Sikap dan pandangan politik Agustinus ini, memperlihatkan bahwa antara ajaran Kristen dengan politik sebenarnya terdapat hubungan yang tidak begitu erat. Dalam hal ini, pandangan politik Agustinus sangat mempengaruhi sebagian besar pandangan politik para paus di Vatikan dan sebagian umat Islam yang ingin menegakkan khilafah Islamiah. Sikap Agustinus tentang negara juga didukung oleh John Calvin. Calvin memiliki pandangan bahwa pemerintah harus menghormati gereja. Sehingga negara dapat berjalan di bawah rahmat Tuhan. Sedangkan mengenai nasionalisme, Martin Luther-lah orangnya, yang memberikan sumbangsih besar terhadap konsep nasionalisme Kristen. Luther membatasi wewenang negara dan gereja, dengan memberikan fungsi yang berbeda untuk keduanya. Gereja menurut Luther bukanlah penguasa negara. Sedangkan raja adalah penguasa negara yang sebenarnya. 29 Nasionalisme Kristen, inilah yang kemudian menyebabkan banyak warga negara Eropa dan Amerika serta negara bermayoritas Kristen, dan non Muslim, lebih bersifat nasionalis dan lebih mementingkan urusan negara daripada urusan pribadi dan kelompok. Disini jelas tersirat bahwa nasionalisme Kristen lebih banyak memberikan pengaruh positif bagi kemajuan sebuah negara. Ini terlihat dari kenyataan bahwa negara bermayoritas Kristen di Eropa dan Amerika lebih maju dan lebih memperlihatkan integritas bangsa yang kuat. 28 Ibid, h. - . 29 Saut Sirait, Politik Kristen di Indonesia; Suatu Tinjauan Etis, Jakarta: BPK Gunung Mulia, h. - . Dampak dari pemikiran politik Protestan inilah yang kemudian memperkuat nasionalisme Kristen di Eropa dan Amerika. Agama Kristen Protestan atau Gereja Reformasi, merupakan sumber dari berkembangnya sekularisme dan nasionalisme yang sangat kuat. Inilah mengapa masyarakat barat modern, lebih memilih untuk membela negara daripada agama. Masyarakat barat modern yang mayoritas Kristen Protestan, lebih banyak mengutamakan kepentingan bangsa dan negaranya daripada kepentingan suku dan agamanya, karena adanya perintah Injil, untuk memberikan hak kaisar kepada kaisar dan hak Tuhan kepada Tuhan. Sehingga nasionalisme sekular berkembang pesat dalam dunia Kristen. Dalam hal pengaruh tokoh-tokoh Kristen terhadap politik Kristen, maka tidak dapat diperkirakan berapa sebenarnya jumlah tokoh pemikir politik Kristen di dunia. Santo Agustinus dan Martin Luther hanyalah sebagian kecil dari pemikir politik yang terpengaruh oleh ajaran Yesus. Pengaruh besar Yesus antara lain terlihat dari ajaran untuk membela kaum tertindas. Gerakan politik yang dilakukan Yesus adalah gerakan politik yang melawan pemerintahan Imperium Romawi dan membela kelompok tertindas di tanah Palestina. 30 Yesus juga mengajarkan tentang egalitarianisme dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Ini terlihat dari perintahnya untuk menanggalkan kekayaan dan mengikuti ajarannya. Doktrin Kerajaan Tuhan yang diajarkan Yesus pada dasarnya adalah akomodasi bagi aspirasi kelas menengah kebawah dan tertindas. Dengan demikian, maka Yesus menginginkan adanya upaya pemeliharaan cinta 30 Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat; Kajian Sejarah Perkembangan Pemikiran Negara, Masyarakat dan kekuasaan , h. - . dan kasih bagi rakyat miskin dan yang tidak terakomodir secara politik dan sosial. 31

E. Agama dan Politik

Agama dan politik adalah dua hal yang berbeda. Namun bagaimanapun juga, karena agama membutuhkan politik dan karena manusia adalah makhluk sosial, maka setiap pemimpin agama pastilah berpolitik praktis. Politik umat beragama adalah politik yang didasarkan kepada etika agama terkait. Pada mulanya, manusia berpolitik karena persoalan keluarga. Putra-putri Nabi Adam melakukan tindakan politik untuk memperoleh kepentingan mereka. Pada mulanya Qabil dan Habil bersaing secara politik untuk melakukan negosiasi dengan Allah. Yaitu tentang penjodohan mereka, dimana Qabil tidak mau menikahi saudari kembar Habil, tetapi Habil mau menikahi saudari kembar Qabil. Kisah tersebut adalah kisah pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia. Di zaman kerajaan-kerajaan purbakala, manusia bersaing menjadi kepala suku, raja atau kaisar. Kemudian sistem politik yang lebih modern terbentuk di zaman Yunani Kuno. Disini terbentuklah polis-polis atau negara kota, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Yunani Raya. Politik modern ini kemudian menjalar ke Romawi dan beberapa daerah lain. Kemudian sistem politik modern ini menjadi suatu trend dalam pembentukan kekaisaran di beberapa daerah hingga sekarang ini. Sistem republik dan demokrasi kemudian terbentuk dalam konteks agama Pagan Yunani dan Romawi. Baru setelah Kaisar Constantinus Agung memerintah, agama Pagan Romawi digantikan oleh Roma Katolik. Yaitu agama 31 Ibid, h. . Kristen yang memiliki suatu ketua agama, atau pemimpin umat seluruh dunia. Pemimpin itu disebut Paus atau dalam bahasa Latin disebut Papam. Namun kemudian, sebagian umat Kristen sadar, bahwa bila kekuasaan agama dikaitkan dengan kekuasaan kerajaan, maka akan menjurus kepada ketidakadilan. Oleh karena itu, sebagian umat Kristen lalu membuat gerakan reformasi gereja, yang dipimpin oleh Martin Luther, dimana masyarakat Kristen diajak kembali kepada ajaran Injil, yang memisahkan antara hak kaisar dengan hak Tuhan. Dalam hal ini, Injil telah menjelaskan dengan menyebut bahwa penguasa Kerajaan Tuhan adalah para gembala atau pendeta. Sedangkan penguasa kerajaan dunia adalah para kaisar dan bangsawan. Dalam paham Kristen, penguasa harus melaksanakan pemerintahan dengan cinta kasih yang tulus, dimana mereka tidak memaksakan kehendak sesuai dengan kesukaaanya. Dalam hal ini, terdapat tiga pokok yang berbeda dalam persoalan politik dan ajaran Kristen. Ketiga pokok tersebut adalah bahwa Yesus adalah juru selamat umat manusia, bahwa pemerintahan haruslah adil dan penuh kasih dan bahwa pemerintah harus diajak untuk bersikap bijaksana, was-was dan menjauhkan diri dari kezaliman. 32 Di dalam konteks ke-Kristenan, dapat disimpulkan bahwa etika Kristen yang berhubungan dengan politik, adalah ajaran cinta dan kasih. Ajaran cinta dan kasih ini diterapkan melalui tatanan negara dimana umat Kristen menjadi “garam dan terang di bumi” atau memberi pengaruh yang luas dan kuat. Sementara Kristen menyebarkan ajaran kasih dalam pemerintahan dan kekuasaan, Islam lahir dengan membawa misi serupa di Mekkah. Dalam masa awal 32 Olaf Schumann, Agama-Agama dan Soal Kekuasaan dalam Lintasan Sejarah, dalam Einar M. Sitompul, ed, Teologi Politik; Agama-Agama dan Kekuasaan, h. - . penyebarannya, Islam menuntut adanya keimanan sosial, dimana masyarakat yang beriman, diwajibkan untuk membantu fakir miskin dan anak terlantar, serta para janda dan budak. Islam secara terang-terangan menentang perbudakan, dengan menyarankan pembebasan budak sebagai sunnah yang berpahala jika dikerjakan. Kemudian dalam periode Madinah, Nabi Muhammad membuat suatu konstitusi bernama Piagam Madinah, dimana masyarakat Muslim, Kristen dan Yahudi, diharuskan hidup bersama dalam damai dan kasih Allah. Mereka juga diwajibkan untuk saling melindungi dalam kehidupan bernegara. 33 Ini adalah tonggak awal nasionalisme dalam Islam dan agama secara umum. Mengapa demikian? Karena selama masa lima abad pertama masehi, ajaran agama belum dijadikan dasar bagi sebuah konsep cinta tanah air, atau cinta terhadap kampong halaman, kendati pada dasarnya tidak terdapat nash al Quran dan Hadits yang memerintahkan cinta tanah air secara tekstual. Secara teoritis, maka konsep politik Islam adalah syura, atau musyawarah. Ini yang kemudian menjadi konsep demokrasi Islam. Akan tetapi, konsep khilafah juga tidak dapat dilepaskan dari ajaran Islam. Hal ini karena Khilafah Islamiyah merupakan suatu hasil ijtihad para sahabat setelah wafatnya Nabi Muhammad. Pemikiran politik Islam yang sedemikian, pada dasarnya lebih cenderung kepada pemikiran mengenai tata negara. 34 Dalam konteks Islam, musyawarah adalah satu sistem politik yang menyerupai demokrasi. Demokrasi Islam atau syura adalah satu sistem dan ideologi yang senantiasa dipakai dalam segala bentuk partisipasi politik umat Islam. Hal ini 33 Ibid, h. - . 34 Kacung Marijan dan Ma’mun Murod Al-Brebesy, ed, Abdurrahman Wahid; Mengurai Hubungan Agama dan Negara , Jakarta: Grasindo, , h. . dikarenakan adanya perintah Allah untuk bermusyawarah dalam segala urusan dunia. 35 35 Munawir Syadzali, Islam dan Tata Negara; Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta: UI-Press, , h. . BAB III PROFIL PARTAI DAMAI SEJAHTERA

A. Sejarah Organisasi PDS

Menjelang munculnya Gerakan Reformasi Indonesia pada tahun , ratusan gereja ditutup dan dibakar. Sejak tahun hingga sekarang ini, telah ratusan gereja yang ditutup, dirusak dan dibakar. 36 Pada tahun-tahun terakhir Orde Baru, Umat Kristen Indonesia mengalami beberapa persinggungan dengan mayoritas besar yang unggul, yaitu Umat Islam Indonesia. Adanya kasus-kasus penutupan paksa dan penghancuran gereja secara paksa sejak , adalah awal dari tidak harmonisnya hubungan antara Umat Kristen Indonesia dengan mayoritas Muslim Indonesia yang tidak menghendaki adanya gereja di daerah mereka. Akan tetapi, bagaimanapun juga gereja-gereja yang ditutup adalah gereja yang melanggar SKB Menteri Nomor yang direvisi pada tahun , menjadi SKB Menteri Nomor dan tahun , sebagaimana terlampir dalam lampiran skripsi ini. Setelah jatuhnya Orde Baru, Umat Kristen Indonesia mulai mengalami berbagai bentrokan fisik dengan Umat Islam. Berbagai kerusuhan yang terjadi, timbul antara lain karena berbagai kesalahpahaman dan perbedaan pendapat antara mayoritas Muslim dengan minoritas Kristen, serta adanya perasaan bahwa umat Kristen di Indonesia mengalami diskriminasi. Perasaan bahwa umat Kristen mendapatkan diskriminasi itu, kemudian menimbulkan sikap saling mencurigai 36 Perusakan dan penutupan Gereja di Indonesia Beberapa Kasus - , artikel diakses pada Februari dari http:www.pdat.co.idhgpolitical_pdat - ,id.htm . antar umat beragama di Indonesia. Ini terbukti dari banyaknya kerusuhan di Ambon atau Maluku secara keseluruhan, Poso dan beberapa tempat lain di Indonesia. Tidak hanya sampai di situ, kejadian di luar negeri, atau yang memakan korban warga asing Non Muslim, juga menjadi penyebab konflik antara Kristen dan Islam di beberapa tempat di Indonesia. 37 Di era reformasi, umat Kristen menghadapi dilema yang agak sulit, yaitu antara menerima atau menolak reformasi. Ini dikarenakan kenyataan bahwa umat Kristen Indonesia sebenarnya sudah cukup bahagia dengan kebijakan-kebijakan Orde Baru di Indonesia. Di samping juga karena adanya isu masyarakat madani dalam proses reformasi di Indonesia. Dimana kata “masyarakat madani” cenderung diartikan berbeda dengan “civil society,” yang artinya konsep masyarakat madani dinilai lebih Islami dibanding konsep civil society. 38 Selain itu, kerusuhan Mei dan isu pemberlakuan Piagam Jakarta, juga menjadi persoalan yang menjadikan umat Kristen Indonesia menghadapi dilema reformasi. Gereja menghadapi dilema reformasi karena harus memilih antara mendukung reformasi dengan memusuhi Suharto, atau menolak reformasi dan mendukung Suharto. 39 Mengapa gereja mengalami dilema reformasi? Karena Suharto telah lama menjadi teman bagi gereja. Disini jelas terlihat bahwa pemerintah Orde Baru telah lama memberikan keistimewaan kepada gereja, dengan membiarkan segala pelanggaran terhadap SKB Nomor tahun . Segala keistimewaan itu telah menjadikan gereja dan umat Kristen Indonesia umumnya, menjadi agak bingung. Karena harus memilih antara mengikuti arus 37 Jan S. Aritonang, Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia, Jakarta: BPK Gunung Mulia, , h. - . 38 Ibid, h. - . 39 Emanuel Gerrit Singgih, Iman dan Politik dalam Era Reformasi di Indonesia, Jakarta: BPK Gunung Mulia, , h. - . reformasi atau menolak reformasi. Jika gereja menolak reformasi, maka gereja akan “terusir” dari Indonesia. Maksud “terusir” disini adalah menjadi semakin terdiskriminasi dan semakin susah dalam menjalankan misinya. Sedangkan jika gereja menerima reformasi, maka mungkin saja gereja akan menerima hal-hal yang tidak menguntungkan gereja di masa depan. Apa saja yang diperkirakan akan merugikan gereja di masa depan? Hal yang dikira akan merugikan gereja antara lain adalah konsep masyarakat madani dan dihidupkannya kembali Piagam Jakarta, yang artinya adalah menerima syariah Islam bagi setiap pemeluknya. Dalam era reformasi, umat Kristen kemudian menyadari, bahwa partai politik yang ada selama era Orde Baru tidak cukup memperjuangkan kepentingan umat Kristen sendiri, sehingga umat Kristen Indonesia membutuhkan sebuah partai politik yang berdiri sendiri, tanpa campur tangan pemerintah atau umat lain. Di awal era reformasi inilah, muncul tiga partai Kristen. Yaitu Partai Kristen Nasional Krisna, Partai Katolik Demokrat PKD dan Partai Demokrasi Kasih Bangsa PDKB. Ketiganya bertarung dalam pemilihan umum dan pada akhirnya, hanya PDKB saja yang mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat DPR. Dalam Pemilu , berdirilah sebuah partai Kristen dengan nama Partai Damai Sejahtera. Partai ini berdiri dengan asas Pancasila dan dengan nilai-nilai Kristiani dalam perjuangannya. Partai ini merupakan partai baru, yang tidak memiliki hubungan historis yang kuat dengan partai politik Kristen terdahulu. Para pendiri PDS kemudian mencari massa sebanyak-banyaknya di berbagai gereja dan yayasan Kristen di Indonesia. Partai ini merupakan partai Kristen pertama yang didukung oleh Gereja Ortodox Indonesia, sebuah gereja orthodox yang jemaatnya terdiri atas warga Indonesia keturunan Suriah dan berbagai negara dimana terdapat gereja ortodox. PDS kemudian membentuk kepengurusan di daerah-daerah dan berhasil memiliki Dewan Pimpinan Wilayah DPW, Dewan Pimpinan Cabang DPC, Dewan Pimpinan Ranting DPRan dan ribuan kepengurusan di tingkat desakelurahan. 40 Para politisi PDS dalam setiap kesempatan selalu menyatakan bahwa PDS adalah partai terbuka dan nasionalis, kendati dengan nilai-nilai Kristen di dalam perjuangannya. Dengan program Yusuf dan Daud - , menunjukkan bahwa PDS mengupayakan sebuah negara plural dan kuat di bawah nilai-nilai ke- Kristenan yang murni. Apa yang dimaksud dengan mengupayakan negara plural dan kuat di bawah nilai ke-Kristenan? Yang dimaksud adalah menjadikan Indonesia sebagai negara ke-Tuhanan yang melaksanakan nilai-nilai ajaran cinta kasih dan damai dalam segala kebijakannya. Dalam hal ini, PDS senantiasa mengupayakan adanya sikap saling menghargai dan menghormati dalam setiap segi kehidupan. Namun tentunya di bawah nilai-nilai Kristiani yang kuat. Pada - Mei , PDS mengadakan Musyawarah Nasionalnya yang pertama di Jakarta. Dalam Musyawarah Nasional Munas tersebut, PDS membahas ADART dan kepengurusan periode berikutnya. Disini PDS menyatakan akan menjadi partai modern yang terbuka, yang dengan demikian akan menerima keanggotaan warga negara non Kristen dalam organisasi partai. Dalam Munas tersebut, PDS juga sempat mengungkapkan kekhawatirannya akan semakin sulitnya pendirian gereja di Indonesia. Kekhawatiran ini berdasarkan kepada fakta bahwa terdapat peraturan mengenai pendirian tempat ibadah, yang 40 M.L. Denny Tewu dan Paul K. Soma Linggi, Partai Salib demi Kebangsaan, Jakarta: DPP Partai Damai Sejahtera, , h. . dianggap mempersulit ibadah umat beragama oleh PDS. Selain itu, fakta bahwa terdapat kelompok masyarakat yang menolak pendirian gereja menjadi alasan tersendiri dari PDS untuk mengkhawatirkan persoalan izin pendirian gereja di Indonesia. 41 Sikap politik PDS yang menjadi partai terbuka sejak Munas I-nya ini, kemudian menjadikan PDS mendapatkan anggota dari kelompok non Kristen dan bahkan Muslim. Oleh karena itu PDS kemudian mencoba untuk merubah makna salib yang tadinya melambangkan ke-Tuhanan Kristen menjadi bermakna hubungan antara manusia dengan manusia dan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Konsep penafsiran salib yang sedemikian ini lalu diterima oleh kader- kader PDS yang non Kristen. Pasca Munas I PDS ini, PDS mengalami konflik pertamanya. Konflik ini disebabkan oleh susunan kepengurusan DPP PDS yang baru, yang tidak mengakomodir kader-kader muda yang turut mendirikan PDS dalam tahun . Disini, tokoh sentral konflik adalah Denny Tewu. Denny pada dasarnya tidak mempersoalkan jabatan yang tidak diberikan kepadanya dan juga berbagai isu yang muncul dalam Munas tersebut, akan tetapi, ternyata beberapa kelompok fungsionaris partai melakukan somasi terhadap Laporan Pertanggungjawaban Bidang Keuangan DPP. Dalam kondisi yang seperti itu, PDS kemudian melakukan rekonsiliasi pasca Munas I, dimana struktur kepengurusan dan ADART dengan terpaksa harus dirubah. 42 Akan tetapi, DPP PDS membantah bahwa telah terjadi perpecahan dalam tubuh partainya. DPP PDS tetap bersikeras, bahwa segalanya baik-baik saja di 41 Ibid , h. - . 42 Ibid, h. - . dalam oganisasi partai, sehingga tidak perlu diadakan hal yang luar biasa. Disinilah Denny Tewu mengusulkan diadakannya Munaslub di Bali pada April . 43 PDS tetap bersikeras bahwa kejadian dalam Munas dan setelah Munas, tidak akan memecah partainya. Kendati pada kenyataannya tetap saja terjadi perpecahan setelah Munas I, yaitu dalam Munaslub April . Dalam Munaslub April tersebut, isu perpecahan partai menyebar. Isu tersebut antara lain muncul karena adanya calon ketua umum yang muncul dalam Munaslub dan adanya sidang ilegal dalam proses Munaslub. Termasuk prosesi penutupan yang sangat janggal bagi politisi Kristen manapun. Dalam Munaslub tersebut, agenda yang disepakati peserta adalah finalisasi ADART Partai, dimana masalah struktur partai menjadi isu utama. Akan tetapi, setelah rapat dinyatakan usai, orang bertahan untuk melanjutkan sidang. Dalam sidang tersebut, terpilihlah Rahmat Manulang sebagai Ketua Umum DPP PDS, menggantikan Ruyandi Hutasoit. Setelah itu, dalam ibadah penutupan keesokan harinya, Pendeta Pati Ginting melantik Rahmat Manulang sebagai Ketua Umum dengan Sekretaris Jenderal Michael Tedja. Ini tentunya mengagetkan para fungsionaris partai dan menciptakan imej bahwa telah terjadi perpecahan dalam tubuh PDS. 44 Perbuatan Rahmat Manulang ini, dianggap makar oleh pihak Ruyandi Hutasoit dan pada akhirnya selesai dengan pengakuan DPP PDS hasil Munas sebagai DPP yang sah. 45 Setelah konflik antara kubu Ruyandi dengan kubu Rahmat Manulang berakhir, ternyata Rahmat Manulang tidak bersedia untuk 43 Dephukam Belum Sahkan Hasil Munas PDS, Artikel diakses pada September dari http:www.sinarharapan.co.idberita nas .html 44 M.L. Denny Tewu dan Paul K. Soma Linggi, Partai Salib demi Kebangsaan, h. - . 45 PDS Pecah Gara-gara Beda Pendapat Soal Munaslub, Artikel diakses pada September dari http:www.detiknews.comindex.phpdetik.readtahun bulan tgl time idnews idkanal . mengikhlaskan kekalahannya. Rahmat tidak mengaku bersalah atas perbuatannya yang dianggap melanggar ADART PDS. 46 Dalam konflik ini, akhirnya Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memenangkan kubu Ruyandi Hutasoit dan menyatakan bahwa kubu Rahmat Manulang inkonstitusional. Dalam periode - , PDS berusaha untuk melaksanakan amanah keberadaan partainya di DPR RI dan DPRD seluruh Indonesia. PDS melakukan perlawanan yang luar biasa terhadap segala upaya syariatisasi hukum dan politik Indonesia. Dalam hal ini, PDS melaksanakannya melalui fraksinya di DPR dan DPRD. PDS melawan segala upaya penerbitan peraturan berbau syariah di Indonesia. Ini sekaligus menandakan bahwa PDS adalah partai nasionalis sekular yang sangat menentang hegemoni dari kaum mayoritas, yang sebenarnya tidak perlu begitu dikhawatirkan. Namun, PDS tidak berhasil memperoleh kursi di DPR RI dalam Pemilu . PDS hanya memperoleh kursi di beberapa DPRD di Indonesia. Ini kemudian menjadikan PDS akan mengalami kesulitan untuk ikut kembali dalam Pemilu berikutnya, yaitu tahun . Karena itulah maka, PDS mengadakan Munas II-nya pada tahun dan bukan , sebagaimana yang disepakati dalam ADART. Ini kemudian sempat menuai kecaman keras dari beberapa DPW dan DPC PDS. 47 Namun Munas PDS tetap berjalan di tahun ini. Tepatnya 46 Konflik PDS; KPU Perlu Tunggu Putusan Pengadilan, Artikel diakses pada September dari http:www.sinarharapan.co.idberita nas .html. 47 Berniat Percepat Munas; Ketum PDS Ditentang Sejumlah Fungsionaris, Artikel diakses pada Oktober dari http:bataviase.co.idnode . pada - Mei . Dalam Munas tersebut, Magit Les Denny Tewu terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum DPP PDS periode - . 48

B. PDS dalam Pemilu Legislatif

Dalam Pemilihan Umum , PDS muncul sebagai partai Kristen tunggal di Indonesia. PDS telah menyingkirkan empat pesaingnya, sesama partai Kristen. Empat pesaing itu adalah Pewarta Kristiani, PDKBI, Parkindo dan Katolik Demokrat. 49 Masuknya PDS ini kemudian menimbulkan semangat politik yang begitu kuat di kalangan umat Kristen Indonesia. Khususnya umat Protestan Lutheran. Keberhasilan PDS untuk masuk kedalam proses Pemilu merupakan prestasi yang tidak dapat dihiraukan. Ini di antaranya adalah karena kesungguhan dan militansi kader-kader PDS dan umat Kristen dalam mensukseskan berdirinya dan masuknya partai Kristen dalam Pemilu . Ini menunjukkan bahwa telah terjadi suatu gerakan penyadaran politik dalam komunitas Kristen di Indonesia. Hal yang luar biasa, adalah bahwa PDS tidak saja memperjuangkan komunitas Protestan Lutheran saja. Akan tetapi memperjuangkan pula komunitas Katolik dan Ortodox yang mengalami perlakuan berbeda dalam berbagai urusan keagamaan mereka. PDS kemudian menyiapkan programnya yang fenomenal, yaitu Yusuf dan Daud - . Yusuf merupakan program pemenangan Pemilu 48 Ketua Umum PDS yang Baru Denny Tewu, Artikel diakses pada Oktober dari http:www.mediaindonesia.comread Ketua-Umum-PDS-yang-Baru- Denny-Tewu. 49 Sukseskan Pemilu , Artikel diakses pada Maret , dari http:www.mail- archive.comi-kan-untuk-revivalxc.org_msg .html. , dimana PDS menempatkan diri sebagai minoritas yang tertekan, namun memiliki kekuatan politik yang baik dan tidak pendendam. Program ini diambil dari kisah Yusuf yang dibuang oleh saudara-saudaranya. Program ini dimaksudkan untuk mensukseskan umat Kristen menjadi minoritas unggul di Indonesia. Disini minoritas unggul digambaran oleh PDS sebagai minoritas yang mempengaruhi mayoritas, minoritas yang teguh pendirian dan tidak terpengaruh arus mayoritas, minoritas yang rendah hati, pengampun, sabar dan mensejahterakan bangsa. Sedangkan Program Daud - , bertujuan untuk memperkuat apa yang telah dicapai dalam Program Yusuf . Disini Program Daud - dianggap sebagai kelanjutan yang mutlak dari program Yusuf , dimana PDS harus melaksanakan amanah yang telah diperoleh dalam program sebelumnya. Dalam Program Daud - juga PDS berusaha untuk memenangkan, atau setidaknya turut memenangkan pemilihan kepala daerah di seluruh Indonesia. 50 Demi tercapainya target dalam Yusuf , maka PDS melakukan berbagai kampanye simpatik. Ini dapat dilihat dari cara mereka menggaet massa dan pemilih dari segala golongan. Memang PDS pada tahun masih memegang teguh nilai-nilai ke-Kristenan dan belum terbuka. Namun kegiatan mereka yang tidak pandang bulu dalam kampanyenya, membuktikan bahwa PDS memang sangat simpatik dalam melakukan kampanye. Disini PDS melakukan berbagai kegiatan sosial, seperti pengobatan gratis dan bahkan membagikan jilbab dan perlengkapan shalat. 50 M.L. Denny Tewu dan Paul K. Soma Linggi, Partai Salib demi Kebangsaan, h. x. Perilaku politik PDS yang sangat simpatik kepada semua kalangan inilah yang membuat PDS berhasil dalam Pemilu , sehingga dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Program Yusuf hampir sepenuhnya berhasil. Keberhasilan PDS dalam hal ini dapat dilihat dari adanya wakil PDS di DPR RI, di DPRD Provinsi dan di DPRD KabupatenKota. 51 Keberhasilan ini tidak terlepas dari usaha kader dan simpatisan PDS yang sedemikian kuatnya, sehingga ada beberapa umat non Protestan dan bahkan non Kristen yang memilih PDS. Kenyataan bahwa terdapat sekelompok orang non Kristen yang memilih PDS, membuat PDS memutuskan untuk menjadi partai terbuka yang lebih nasionalis. Oleh karena itu, dalam Munas I-nya, PDS mempertimbangkan dan akhirnya memutuskan, untuk menjadi sebuah partai nasionalis yang berdasarkan kepada nilai-nilai Kristen dan bukan partai agama. 52 Dengan demikian, mulai banyaklah orang non Kristen dan bahkan Muslim, yang kemudian mendukung PDS sebagai partai mereka. Ini karena mereka melihat bahwa pluralisme yang dibawa oleh PDS tidak bertentangan dengan agama mereka dan karena PDS telah membuktikan diri sebagai partai yang terbuka bagi siapa saja. Dalam Pemilu , PDS telah berhasil memperoleh empati dari kaum non Kristen di Indonesia. Bahkan ada umat Islam yang memilih untuk menjadi aktifis partai salib tersebut. Diantaranya adalah Asrianty Purwantini, yang menjadi Calon Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur V, mewakili 51 Ibid, h. . 52 Sekjen PDS: PDS Bukan Partai Agama, Artikel diakses pada Maret dari http:www.christianpost.co.idministriesorganization sekjen-pds-pds-bukan- partai-agamaindex.html. PDS. Menurut sumber Detik.com, Asrianty sempat mendapatkan hujatan dari masyarakat yang melihatnya berkampanye. 53 Dalam masa Pemilu itulah PDS semakin gencar dalam berkampanye. PDS semakin banyak menyambangi konstituen di daerah-daerah. Disinilah PDS mengalami banyak pujian sekaligus hujatan dari berbagai pihak. Baik yang memandang positif sikap PDS yang semakin plural, maupun yang memandang negatif. Termasuk kecurigaan sebagian masyarakat bahwa PDS akan mempermudah Kristenisasi di Indonesia. Namun PDS tetap mengakomodir Caleg Muslim sebanyak dari jumlah Calegnya. 54 PDS juga menunjukkan sikap- sikap pluralis dan mengayomi sesama serta tidak pandang bulu dalam berbagai kegiatan sosialnya. Sikap PDS yang pluralis inilah yang kemudian membuat PDS mendapatkan dukungan dari beberapa kelompok non Kristen di Inonesia. Seperti kelompok agama Tao dan sebagian kecil umat Islam. 55 Semua dukungan baru yang didapakan oleh PDS adalah dukungan yang muncul karena sikap simpatik PDS yang ditunjukkan selama kampanye. Terutama di Indonesia Timur, Sumatera Utara, Sulawesi, Jawa Timur, Jakarta dan Banten. Ini terlihat dari program kampanye PDS yang bahkan berani melakukan kampanye dengan cara yang jarang terpikirkan oleh orang lain. 56 Diantaranya, PDS melakukan pembersihan sungai di Surabaya dan melakukan pembagian jilbab kepada para pekerja seks komersial. 53 Caleg Partai Damai Sejahtera Berjilbab, Artikel diakses pada April dari http:www.tropiz.comberitacaleg-partai-damai-sejahtera-berjilbab. 54 PDS Akomodasi Persen Caleg Kalangan Muslim , Artikel diakses pada April dari http:www.antara.co.idprint . 55 PDS Inginkan Kedamaian Dan Hargai Pluralitas, Artikel diakses pada Maret dari http:rol.republika.co.idberita PDS_Inginkan_Kedamaian_Dan_Hargai_Pluralitas. 56 Kampanye Simpatik Partai Damai Sejahtera Surabaya, Artikel diakses pada Oktober dari http:www.wikimu.comNewsDisplayNews.aspx?id= . Sekitar masa Pemilu , PDS kemudian membuat makna baru dari salib, yang dipakai sebagai lambang partainya. PDS menggambarkan salib sebagai bentuk hubungan manusia dengan sesama dan dengan Tuhan. Ini agak berlawanan dengan hakikat salib yang sebenarnya, yang lebih menggambarkan atau melambangkan kematian Yesus. Namun demikian, pengertian salib yang diperbaharui ini diterima oleh para aktifis PDS yang non Kristen. Akan tetapi tentunya penafsiran ini dapat saja menjadikan PDS malah ditinggalkan oleh konstituennya yang Kristen. Kendati PDS telah membuka diri untuk semua kalangan dan umat beragama, sehingga seharusnya PDS mendapatkan tambahan dukungan, PDS malah kehilangan seluruh kursinya di DPR RI dan hanya mendapatkan kursi di DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota. 57 Dengan demikian, PDS kehilangan kursi DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota. Ini kemudian membuat PDS melakukan introspeksi diri, dalam arti mengoreksi segala bentuk kebijakan DPP yang dianggap turut menurunkan perolehan kursi PDS di legislatif.

C. PDS dalam Pemilu Eksekutif

Setelah Pemilihan Anggota Legislatif , masyarakat Indonesia dan partai politik yang ada di dalamnya, bersiap-siap menghadapi Pemilu Presiden Pilpres. Dalam Pemilihan Presiden ini, PDS mendukung secara terang- terangan Megawati dan Hasyim Muzadi. Pilihan ini pada dasarnya lebih didasarkan kepada jaminan dari Megawati akan adanya pluralisme dalam 57 Ruyandi Hutasoit Membuka Pembekalan Aleg Terpilih Partai Damai Sejahtera Periode – , Artikel diakses pada Oktober dari http:www.pdssurabaya.comindex.php?option=com_contenttask=viewid= Itemid= pemerintahannya di masa yang akan datang. Berbagai janji Megawati dan adanya persaingan ketat antara PDS dengan PKS di masa Pemilihan Umum , menimbulkan adanya perbedaan pendapat antara PDS dengan PKS, yang berujung pada perbedaan pilihan koalisi Pilpres. Dalam Pemilihan Presiden , secara tegas PDS memilih Megawati sebagai Calon Presiden Capres dan Hasyim Muzadi sebagai Calon Wakil Presiden Cawapres, dengan pertimbangan bahwa PDS dapat mewarnai pemerintahan Megawati di periode berikutnya. Ini juga menjadi alasan PDS mendukung Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono SBY-Boediono dalam Pemilihan Presiden . PDS kemudian gagal mencapai targetnya dalam Pemilihan Presiden , karena Capres yang didukungnya kalah dalam putaran kedua. Akan tetapi, PDS telah turut serta dalam koalisi yang memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Pilkada. Tepatnya turut dalam koalisi yang memenangkan gubernur dan bupati dan walikota. 58 Dengan demikian, PDS tetap memiliki eksistensi, kendati gagal dalam usahanya untuk masuk ke dalam kabinet. Dalam Pemilihan Presiden , PDS kemudian mendukung SBY- Boediono. Alasannya adalah karena SBY adalah Capres yang paling nasionalis, pancasilais dan tidak diskkriminatif. Sehingga dengan demikian SBY akan dapat menjadi teman bagi kepentingan politik dan sosial umat Kristen Indonesia. Disini PDS memandang bahwa ada kemungkinan bagi PDS untuk masuk ke dalam pemerintahan yang baru, kendati tidak ada dalam DPR RI. Akan tetapi, ternyata 58 Ida Cynthia S. dan Dedi Alfiandri, PDS Bagi Bangsa; Jawaban Atas Berbagai Perta nyaan, h. . keinginan tersebut tidak menjadi kenyataan. Karena ternyata tidak terdapat kader PDS yang menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu Dua. Dalam periode Pemilihan Umum Kepala Daerah Pemilukada - , PDS telah melakukan berbagai upaya, agar kadernya masuk dalam pemerintahan daerah melalui pembentukan koalisi dengan partai besar. PDS kemudian mengusung pula beberapa kadernya dalam Pemilukada . Dalam hal ini, PDS telah berhasil mendudukkan kadernya sebagai Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timur. Kader tersebut adalah Medy Lensun, 59 yang merupakan salah satu tokoh PDS yang cukup berani untuk mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Bupati. PDS juga turut dalam Pemilukada Surabaya dan mengusung kadernya sebagai Calon Wakil Walikota Surabaya. 60 Selain itu PDS juga hadir dalam beberapa Pemilukada lainnya. Dalam hal ini, PDS biasanya mengupayakan untuk meloloskan kadernya sebagai salah satu calon kepala daerah atau wakil kepala daerah. 61 Dengan prestasi PDS selama Pilkada - dan prestasi PDS dalam Pemilu Presiden , dimana PDS juga mendukung SBY-Boediono, maka partai-partai besar dan menengah akan memberikan pertimbangan tersendiri bagi mengajak PDS hadir dalam satu koalisi Pemilikada pada periode - ini. 59 Kader PDS Dilantik Jadi Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timur, Artikel diakses pada Oktober dari http:partaidamaisejahtera.orgcontentview . 60 Pilkada Walikota Surabaya : Ketum DPP PDS Ruyandi Hutasoit mendukung Fandi Utomo , Artikel diakses pada Oktober dari http:www.gerejani.comnode . 61 PDS Minta Eddy Pertimbangkan Hartarto , Artikel diakses pada Oktober dari http:www.radarlampung.co.idwebpilkada- -pds-minta-eddy-pertimbangkan- hartarto.html

BAB IV ANALISIS EKSISTENSI PARTAI DAMAI SEJAHTERA

E. Keunggulan PDS

Partai Damai Sejahtera muncul sebagai partai Kristen tunggal dalam Pemilu . PDS adalah satu-satunya partai Kristen di Indonesia dalam Pemilu . Sebelumnya, umat Kristen memiliki dua atau lebih partai. Atau setidaknya dua dengan partai Katolik. PDS merupakan sebuah fenomena menarik bagi mereka yang mempelajari minoritas di Indonesia. Menurut Alfan Alfian, kehadiran PDS merupakan bagian dari kebangkitan politik Kristen Indonesia. Hal ini karena PDS menurutnya merupakan kembaran Partai Keadilan Sejahtera PKS. Lebih jelasnya PDS merupakan PKS-nya umat Kristen, atau PDS adalah PKS Kristen. Bahkan ada yang menganggap PDS dan PKS sangat cocok dan juga ada yang menganggap sebaliknya, sangat bertentangan. Selain itu, PDS juga memiliki kader yang cukup militan dalam memperjuangkan kepentingan partainya. 62 Pada mulanya, Partai Damai Sejahtera ini tidak mendapat dukungan yang kuat dari kelompok umat Kristen di Indonesia. Banyak gereja yang menyatakan tidak mendukung partai manapun. Ini kemudian menjadi masalah pertama sejak kelahiran PDS. Namun setelah melalui pendekatan yang intensif, umat Kristen Indonesia mulai mendukung PDS sebagai alat politik mereka. 63 Persoalan utama yang menghalangi berdirinya PDS adalah persoalan perlu atau tidaknya umat Kristen Indonesia berpolitik. Persoalan ini muncul antara lain 62 M. Alfan Alfian, Fenomena PDS, Artikel diakses pada April dari http:www.pelota.or.idcetakartikel.php?id= . 63 Wawancara Penulis dengan Ruyandi Hutasoit, Jakarta, Februari . karena pendapat bahwa politik itu kotor dan sebagainya. Proses munculnya pro dan kontra politik Kristen di Indonesia, ada antara lain karena selama tiga dekade pemerintahan Orde Baru, tokoh-tokoh Kristen di DPR dan di pemerintahan banyak yang justeru dipengaruhi oleh dan tidak mempengaruhi budaya politik Orde Baru, sehingga tidak sanggup membawa suatu pencerahan bagi bangsa dan negara Indonesia. 64 Kendati para tokoh Kristen dalam pemerintahan Orde Baru lebih dipengaruhi oleh Orde Baru dan tidak begitu mempengaruhi, akan tetapi tetap saja keberadaan mereka di pemerintahan menjadi prestasi tersendiri bagi umat Kristen. Disini jelas bahwa dengan demikian, maka umat Kristen Indonesia pada dasarnya tetap berpartisipasi dalam politik Indonesia selama era Orde Baru. Bahkan telah memegang peran penting dalam pemerintahan. Hal ini juga diakui oleh Singgih, dimana dia mengatakan dalam bukunya bahwa Suharto dan Orde Baru adalah teman bagi gereja, kendati tidak menjadi teman yang sangat akrab. 65 Dengan keberadaan PDS, maka partisipasi politik umat Kristen Indonesia semakin terlihat. Ini terbukti dengan banyaknya umat Kristen yang hadir dalam doa bersama pada sehari sebelum Pilpres Juli . Doa yang diadakan PDS itu dihadiri oleh ribu orang umat Kristen se-Jabodetabek. 66 Sedangkan untuk kantung suara, PDS telah mendapatkan kawasan timur Indonesia dan Sumatera Utara sebagai kantung suara utama mereka. Daerah tersebut adalah Papua, Papua 64 Ida Cynthia S. dan Dedi Alfiandri., PDS Bagi Bangsa; Jawaban atas Berbagai Pertanyaan , Jakarta: Global Cerdas Media, , h. - . 65 Emanuel Gerrit Singgih, Iman dan Politik dalam Era Reformasi di Indonesia, h. - . 66 Ribu Umat Kristiani Berkumpul di Gelora Bung Karno , Artikel diakses pada April dari http:www.christianpost.co.idsocietysociety articleindex.html . Barat, Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Selatan, NTT dan NTB, serta beberapa daerah di Kalimantan dan Sumatera. 67 Pendirian partai politik Kristen seperti PDS pada mulanya banyak ditentang oleh beberapa orang yang pesimis akan kiprah partai Kristen di Indonesia. Namun karena kepentingan umat Kristen sendiri dalam bidang politik dan perlindungan hukum, maka partai Kristen seperti PDS harus lahir. 68 Apa kepentingan umat Kristen yang menyebabkan PDS harus lahir? Kepentingan umat Kristen dimaksud adalah kepentingan misi gereja dan perjuangan menolak diskriminasi yang dikatakan telah dialami oleh minoritas Kristen Indonesia. Kendati demikian, PDS tetap mengatakan bahwa partainya adalah partai nasionalis dan terbuka. Bahkan memiliki tokoh Muslim bernama Asrianty Purwantini yang memakai jilbab dalam kampanyenya mewakili PDS di Jawa Timur. Ini kemudian tentu menciptakan kerancuan mengenai tujuan keberadaan PDS. Apakah PDS hadir untuk kepentingan misi gereja atau memang untuk kepentingan negara? Apakah PDS hadir untuk kepentingan bangsa, untuk menciptakan negara yang damai dan sejahtera, atau untuk sekedar mempermudah misi Kristenisasi di Indonesia. Disinilah kebijakan politik PDS mendukung pluralisme dan menolak syariah dalam bentuk undang-undang, yang kemudian mempengaruhi perilaku politik umat Kristen Indonesia. Kebijakan politik PDS yang mendukung 67 Wawancara Penulis dengan Ruyandi Hutasoit, Jakarta, Februari . 68 Ida Cynthia S., dan Dedi Alfiandri, PDS Bagi Bangsa; Jawaban atas Berbagai Pertanyaan , h. . pluralisme dan kebebasan beragama ini, kemudian didukung oleh kelompok minoritas non Muslim lainnya di Indonesia. 69 Partai Damai Sejahtera berdiri dengan filosofi kasih dan membawa nilai- nilai damai sejahtera. Nilai-nilai damai sejahtera itu adalah berdamai dengan Tuhan, dengan sesama, dengan diri sendiri dan dengan lingkungan. 70 Partai Damai Sejahtera kemudian masuk ke dalam Pemilu dan , setelah menyisihkan empat calon peserta Pemilu yang sama-sama berbasiskan nilai-nilai Kristiani. 71 Kendati lambang PDS adalah salib, sehingga dianggap sebagai partai Kristen, akan tetapi PDS mendeklarasikan diri sebagai partai nasionalis yang memegang nilai-nilai Kristiani. 72 Apa sebenarnya maksud kalimat “partai nasionalis yang memegang nilai Kristiani?” Hal yang dimaksud PDS adalah bahwa PDS terbuka kepada siapa saja, yang mau menerima ideologi mereka dan nilai-nilai Kristiani, yang mau masuk ke dalam partainya. Artinya, untuk masuk menjadi anggota PDS, seseorang harus menerima nilai-nilai Kristiani dan menolak segala bentuk nilai agama lainnya. PDS kemudian mencoba mempengaruhi kebijakan minoritas pemerintah Indonesia sepanjang periode - . Diantaranya adalah sulitnya penerapan undang-undang yang mengatur kehidupan umat Islam di Indonesia, dalam periode - . Hal ini karena bagi PDS, undang-undang yang mengandung unsur 69 PDS Inginkan Kedamaian Dan Hargai Pluralitas, Artikel diakses pada Maret dari http:rol.republika.co.idberita PDS_Inginkan_Kedamaian_Dan_Hargai_Pluralitas. 70 Ida Cynthia S. dan Dedi Alfiandri, PDS Bagi Bangsa; Jawaban atas Berbagai Pertanyaan , h. . 71 Sukseskan Pemilu , Artikel diakses pada Maret , dari http:www.mail- archive.comi-kan-untuk-revivalxc.orgmsg .html . 72 Ida Cynthia S. dan Dedi Alfiandri, PDS Bagi Bangsa; Jawaban atas Berbagai Pertanyaan , h. . syariat adalah bersifat diskriminatif dan memperlihatkan hegemoni umat Islam sebagai mayoritas di Indonesia. 73 Dalam periode - , PDS selalu mempersulit penerapan undang- undang yang mengatur kehidupan mayoritas Muslim di Indonesia. PDS selalu menolak berbagai rancangan undang-undang yang di dalamnya terdapat istilah atau nilai-nilai syariah. Antara lain adalah RUU zakat dan RUU perbankan syariah, yang dianggap sebagai bagian dari upaya diskriminasi terhadap umat Kristen dan non Muslim lainnya di Indonesia. Berkaitan dari ungkapan di atas, hal tersebut tidak terlepas dari hasil Pemilu yang lalu, dimana PDS telah berhasil memperoleh kursi DPR RI. Sedangkan dalam hal perolehan suara untuk kursi tersebut, perolehan suara di Sulawesi Utara dan Sumatera Utara adalah yang paling tinggi. PDS juga mendapatkan kursi DPRD Provinsi, kursi DPRD Kabupaten kota, serta turut serta dalam koalisi yang memenangkan gubernur dan bupati dan walikota. Sedangkan untuk periode - , PDS hanya memperoleh kursi DPRD di seluruh Indonesia. Namun seorang kader PDS telah berhasil memperoleh jabatan Wakil Bupati di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara. 74 Dalam hal ini, perolehan kursi DPRD Provinsi untuk Pemilu dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel Perolehan Kursi DPRD Provinsi PDS 73 Ida Cynthia S., Rekam Jejak Fraksi PDS di Parlemen - , Jakarta: Global Cerdas Media, , h. . 74 Kader PDS Dilantik Jadi Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timur , Artikel diakses pada Oktober dari http:partaidamaisejahtera.orgcontentview . No. Provinsi Jumlah Kursi Banten DKI Jakarta Irian Jaya Barat Jawa Barat Jawa Timur Kalbar Kalteng Kaltim Kepri Maluku Maluku Utara NTT Papua Riau Sulsel Sulteng Sulut Sumut Total Sumber: KPU Dalam tabel diatas, jelas bahwa PDS lebih berhasil dalam pemilihan DPRD Provinsi di Provinsi Sulawesi Utara dan Sumatera Utara. Hal tersebut nampak dari perolehan kursi PDS di kedua DPRD Provinsi. Demikian pula dengan hasil di DPRD Kabupaten dan Kota. PDS telah berhasil mempengaruhi partisipasi dan perilaku memilih umat Kristen di Sulawesi Utara, Sumatera Utara dan Papua. Di ketiga provinsi tersebut PDS telah memperlihatkan bukti kekuatan politiknya sebagaimana juga terlihat dalam tabel di bawah ini: Tabel Rekapitulasi Perolehan Suara dan Kursi PDS di DPR RI pada No Dapil Perolehan Suara Perolehan Kursi Sumut Sumut Sumut DKI DKI Jabar NTT Kalbar Sulteng Sulut Maluku Irjabar Papua Total Sumber: KPU Dalam tabel di atas, dijelaskan bahwa PDS unggul di Sumatera Utara dan Sulawesi Utara. Ini juga sekaligus memperlihatkan bahwa minoritas terunggul di Indonesia adalah umat Kristen Protestan Lutheran yang berasal dari etnik Batak dan Manado. Sedangkan umat Kristen pada umumnya adalah minoritas unggul di Indonesia. Hanya saja yang terunggul di antara minoritas Kristen adalah etnik Batak dan Manado yang beragama Kristen.

F. PDS dalam Menyikapi Isu Nasional

Dalam menyikapi berbagai isu nasional dan daerah, PDS lebih cenderung untuk memakai fraksinya di parlemen. Baik di tingkat pusat maupun daerah. Akan tetapi, PDS tetap membuat berbagai pernyataan sikap melalui situs web resmi mereka. Melalui media itulah PDS melaksanakan partisipasi politiknya, mewakili umat Kristen Indonesia. Selama lima tahun keberadaannya di DPR RI, PDS lebih menyoroti persoalan HAM dan diskriminasi serta persoalan isu penegakan syariat Islam di Indonesia. PDS menolak Rancangan Undang-Undang RUU Pornografi, RUU Perbankan Syariah, RUU Surat Berharga Syariah Negara, RUU Jaminan Produk Halal, RUU Pengelolaan Zakat dan RUU Kesehatan. Ini merupakan bukti bahwa PDS tidak pernah mengenal lelah dalam memperjuangkan hak-hak konstituennya. Terbukti dari Walk Out-nya Fraksi PDS dalam sidang pengesahan RUU Pornografi pada Oktober . 75 Ini kemudian memperlihatkan bahwa ternyata PDS tidaklah semilitan yang diduga para konstituennya. Sehingga sikap walk out ini menjadikan PDS kehilangan kursi di DPR RI. Selain memberikan perhatian kepada berbagai pelanggaran HAM dan upaya penegakan syariah Islam dalam bentuk undang-undang, PDS juga memperhatikan kesejahteraan petani, nelayan dan peternak di seluruh Indonesia. Dalam hal ini, 75 PDIP-PDS Tinggalkan Paripurna; RUU Pornografi Disahkan, Artikel diakses pada Oktober dari http:hariansib.com?p= . PDS turut memberikan masukannya mengenai RUU Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. PDS mendukung RUU Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan karena dinilai akan berguna bagi petani, peternak, nelayan dan hutan kita. 76 Dalam periode - ini, PDS mencoba untuk meraih simpati para petani, buruh, nelayan dan peternak serta pekerja tambang di seluruh Indonesia. Tentunya tujuan PDS adalah untuk mendapatkan tambahan suara dalam Pemilu berikutnya. Akan tetapi, dalam kenyataannya, PDS tidak terlalu mengekspos perhatiannya atas kehidupan buruh, petani, peternak, nelayan dan pekerja tambang ini, ke media massa. PDS justeru lebih mengekspos pelanggaran HAM, atau apa yang dianggapnya sebagai pelanggaran HAM dan segala hal yang mengakibatkan umat Kristen menjadi kesulitan dalam menjalankan misinya di Indonesia. PDS juga memperhatikan angket impor beras dan lelang gula impor ilegal. Disini PDS mendukung angket tersebut dan mengatakan bahwa partainya dengan demikian, telah memperhatikan nasib petani Indonesia. 77 Tujuan PDS sekali lagi adalah untuk menarik perhatian para petani dan pekerja di bidang pertanian di Indonesia. Namun ternyata dukungan PDS kepada nasib petani ini, kurang mendapat perhatian dari media massa dan memang lebih sedikit diekspos daripada masalah perbedaan perlakuan terhadap minoritas non Muslim di Indonesia. Perjuangan PDS di parlemen adalah perjuangan yang dianggap menegakkan hukum dan hak asasi manusia. Pembelaan asasi manusia ini terlihat 76 Ida Cynthia S. dan Dedi Alfiandri, PDS Bagi Bangsa; Jawaban Atas Berbagai Perta nyaan, h. - . 77 Ida Cynthia S., Rekam Jejak Fraksi PDS di Parlemen, Jakarta: Global Cerdas Media, , h. - . dari adanya penolakan terhadap RUU Pornografi, yang awalnya bernama RUU Pornografi dan Pornoaksi. Berubahnya nama RUU ini, sejak awal adalah keberhasilan PDS dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP, yang terus melakukan aksi menolak RUU Pornografi dan Pornoaksi. Namun perjuangan itu tidak berhenti sampai kepada berubahnya nama RUU tersebut. Perjuangan terus dilakukan oleh PDS sampai melakukan walk out pada sidang penetapan RUU Pornografi. Akan tetapi, sikap PDS tersebut justeru merugikan PDS nantinya. Karena PDS kemudian dianggap melindungi budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya ketimuran. Hal ini karena antara pandangan PDS dengan pandangan mayoritas Muslim di Indonesia jelas berbeda. Selain itu, penolakan PDS terhadap RUU Pornografi juga menjadikan PDS seakan-akan mendukung segala bentuk pornografi dan bukannya mendukung hak asasi masyarakat non Muslim dan masyarakat Indonesia Timur yang masih terbiasa dengan ketelanjangan dalam berpakaian. Persoalan pluralisme yang diperjuangkan PDS adalah persoalan yang cukup rumit. PDS sendiri melihat bahwa dalam RUU Pornografi misalnya, terdapat ketidakberesan dalam pendefinisian pornografi. Pornografi diartikan dalam RUU tersebut secara sangat luas dan pada akhirnya malah merusak hak-hak identitas warga negara. Sehingga warga negara yang ingin memperlihatkan identitasnya yang memang terbiasa dengan pakaian yang terbuka, akan tidak dapat lagi memperlihatkan identitasnya. 78 PDS selalu mengatakan bahwa partainya sangat menolak pendefinisian pornografi yang dianggapnya begitu luas. Hal yang ditakutkan PDS adalah bahwa 78 M.L. Denny Tewu, Tantangan Serius Pluralisme Bangsa; Kasus RUUP, Artikel diakses pada Oktober dari http:partaidamaisejahtera.orgcontentview . nantinya, masyarakat Indonesia di bagian timur, yang masih memakai koteka dan yang belum begitu senang menutup seluruh tubuhnya, akan menjadi korban dari Undang-Undang Pornografi ini. PDS mengkhawatirkan akan adanya upaya pendiskriminasian dalam bentuk larangan atas segala bentuk budaya daerah yang dianggap sebagai pornografi oleh undang-undang baru ini. Minoritas yang diperjuangkan haknya oleh PDS, bukan hanya minoritas Kristen. Tapi juga minorirtas non Muslim lainnya. Ini terlihat dari diterimanya asporasi pemuka agama Tao di Indonesia, oleh Fraksi PDS di DPR RI. Dalam hal ini FPDS menerima pimpinan Majelis Taoisme Indonesia MTI, yang menginginkan diakuinya agama Tao sebagai salah satu agama resmi di Indonesia, selain keenam agama yang ada. 79 PDS memperjuangkan minoritas non Muslim lain, karena ingin mendapatkan dukungan politik dari kelompok minoritas tersebut. Umat Tao Indonesia misalnya, didukung keberadaannya oleh PDS karena PDS menginginkan suara mereka dalam Pemilu dan seterusnya. PDS juga berharap agar umat non Muslim Indonesia, dapat bersatu dan menciptakan pemerintahan yang dianggapnya lebih adil dan bermartabat. Dalam periode - , PDS telah mencoba untuk membuktikan bahwa partainya adalah partai yang plural dan tidak sektarian. Ini terbukti dengan program-program sosial PDS yang tidak pandang bulu dan tidak tebang pilih. Juga terbukti dengan kinerja Fraksi PDS yang selalu memperjuangkan hak-hak minoritas non Muslim yang ada di Indonesia. Bahkan PDS juga memperjuangkan kelompok Muslim yang memiliki perbedaan dengan mayoritas Muslim Indonesia. 79 Ida Cynthia S., Rekam Jejak Fraksi PDS di Parlemen, h. . Hal ini terlihat dari perhatian PDS terhadap kasus Ahmadiyah di Indonesia. Dimana Ahmadiyah tidak diakui dan bahkan diperangi oleh kelompok mayoritas Muslim Sunni di Indonesia. Kendati mereka sama-sama Muslim. Akan tetapi tetap saja PDS tidak akan mampu membuat partainya menjadi sehebat partai nasionalis lainnya, selama umat Kristen, sebagai minoritas terunggul di Indonesia, tidak bersikap terbuka terhadap berbagai kritik dan masukan yang berarti bagi kemajuan kelompoknya. PDS juga memperhatikan persoalan lingkungan hidup, ekonomi dan memerangi narkotika. Dalam hal ini PDS mendukung RUU Kepariwisataan, RUU Pengelolaan Lingkungan Hidup dan RUU Narkotika. Semuanya didukung oleh PDS sebagai fraksi dikrenakan kepentingan negara yang dianggap mendesak, mengenai perlunya acuan untuk ketiga sektor kebijakan tersebut. PDS juga memberikan dukungan terhadap RUU Energi, RUU Penanggulangan Bencana dan RUU Administrasi Kependudukan. 80 Tentunya PDS juga tetap bersikap kritis terhadap RUU yang didukungnya. PDS menginginkan agar supaya tidak terjadi tumpang tindih atau konflik antar peraturan dalam hal energi, juga tidak menginginkan terbebaninya APBN untuk subsidi energi dan menginginkan untuk membebaskan bangsa Indonesia dari ketergantungan yang terlalu tinggi terhadap Bahan Bakar Minyak BBM. PDS juga menilai bahwa selama ini, regulasi penanganan bencana sangat minim. Namun PDS menginginkan adanya persatuan dalam perhimpunn palang merah di Indonesia. Dimana dalam peraturan Palang Merah dan Bulan Sabit 80 Ida Cynthia S., Rekam Jejak Fraksi PDS di Parlemen, h.. - . Merah Internasional, hanya membolehkan satu perhimpunan palang merah atau bulan sabit merah di setiap negara. Sehingga berbagai perkumpulan yang serupa dan setingkat dengan Palang Merah Indonesia PMI, hendaknya dibubarkan. Ini diungkapkan karena adanya pendirian Bulan Sabit Merah Indonesia dan terdapatnya Medical Emergency Rescue Committee, yang sama-sama memiliki sifat dan kedudukan menyerupai PMI. PDS juga mengupayakan pengakuan agama-agama asli Indonesia sebagai agama yang sah dan dapat dipakai dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk KTP di Indonesia. PDS juga memperlihatkan keinginan yang kuat, agar Indonesia begitu memperhatikan sektor pariwisata sebagai bagian dari sumber penghasilan pemerintah. Selain itu, PDS juga menginginkan adanya pelestarian lingkungan hidup dan perhatian terhadap pemanasan global. Akan tetapi PDS disini hanya melakukan sedikit upaya dalam melestarikan lingkungan. Kenapa PDS hanya melakukan sedikit upaya? Karena PDS bagaimanapun juga berdiri hanya untuk kepentingan umat Kristen yang merupakan minoritas unggul di Indonesia. Sehingga hal-hal lain seperti lingkungan akan dapat begitu saja terlupakan oleh PDS dalam berbagai gerak perjuangannya. PDS juga memperhatikan kasus-kasus penyalahgunaan dan penyebaran narkotika dan obat terlarang. Disini PDS menaruh perhatian dengan mendukung RUU yang mempermudah kinerja Badan Narkotika Nasional BNN dan lembaga di bawahnya. PDS dalam menaruh perhatiannya pada bidang ini, senantiasa menyatakan bahwa partainyalah yang merupakan partai yang mendukung pemberantasan narkotika di Indonesia. Kendati PDS bukanlah garda terdepan yang sebenarnya dalam bidang ini. Dalam periode - , PDS selalu menegaskan bahwa partainyalah garda terdepan penegakan konstitusi negara. PDS merasa bahwa sebagai partai yang memegang asas Pancasila, PDS harus mempertahankan Pancasila dan Undang- Undang Dasar UUD . Disini PDS memperlihatkan sikap pluralistik yang cukup nyata. PDS menolak segala bentuk unsur keetnikan dan keagamaan sebagai asas sebuah partai politik, dalam pembahasan RUU Partai Politik. Disini PDS memperlihatkan dirinya sebagai sebuah partai yang memang membela minoritas non Muslim di Indonesia. 81 Kendati PDS menyatakan bahwa partainya adalah garda terdepan pembela konstitusi, PDS tetap saja akan menjadi partai agama bagi agama Kristen. Karena akan menjadi tidak mungkin umat non Kristen akan menerima salib sebagai simbol politik mereka. Kendati telah terdapat sebagian kecil umat non Kristen dalam keanggotaan PDS. PDS menjadi satu contoh partai yang memperjuangkan hak-hak minoritas di sebuah negara. Tentunya perjuangan PDS bagaimanapun juga, akan menjadi sebuah fenomena yang patut dilihat oleh kaum mayoritas di Indonesia. Hal ini karena PDS telah terbukti mempersulit penerapan undang-undang yang menguntungkan umat Islam di Indonesia. PDS menilai bahwa agama tidak bisa masuk sebagai rujukan hukum formal. Dalam artian, bahwa agama tidak bisa diformalisasi ke dalam bentuk undang-undang. 82 Kendati demikian, PDS tetap saja memakai dasar-dasar nilai 81 Ida Cynthia S. dan Dedi Alfiandri, PDS Bagi Bangsa; Jawaban Atas Berbagai Perta nyaan, h. - . 82 M.L. Denny Tewu, Politik Aliran; Agamais Bisa Juga Nasionalis?, Artikel diakses pada Oktober dari http:partaidamaisejahtera.orgcontentview . Kristiani dalam perjuangan partainya. Ini menjadikan PDS sebagai partai yang tidak konsisten dalam berpluralisme. Dalam praktiknya, PDS kemudian menolak segala bentuk formalisasi ajaran agama dan hukum adat apapun dalam bentuk undang-undang. Ini terlihat dari sikap Fraksi PDS terhadap berbagai RUU yang berbau atau bermuatan syariah Islam. PDS pasti menolak segala bentuk upaya memasukkan hukum syariat ke dalam bentuk undang-undang. Seperti terhadap RUU Pornografi, RUU Zakat dan berbagai RUU lainnya yang bermuatan syariat. Alasan PDS adalah pluralisme dan Pancasila. Yaitu bahwa Indonesia seharusnya tidak memakai hukum syariat ke dalam bentuk undang-undang. Karena urusan agama dan adat adalah semata-mata urusan pribadi setiap warga negara Indonesia. Namun PDS tetap saja akan memperjuangkan nilai-nilai Kristen dan membela misi Kristen di tanah air. RUU Perbankan Syariah dan RUU Surat Berharga Syariah Negara RUU SBSN, adalah dua RUU bermuatan syariah yang petama kali dipersoalkan oleh PDS. Penolakan PDS ini antara lain adalah karena Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki ratusan etnik dan banyak agama serta sekta, yang tentunya tidak dapat disatukan dalam hukum sebuah agama tertentu. Artinya, PDS menilai bahwa RUU Perbankan Syariah dan RUU SBSN akan merusak kerukunan hidup umat beragama di Indonesia. Alasan utama PDS adalah karena kedua RUU tersebut tidak sejalan dengan Pancasila dan UUD . Sehingga memang harus ditolak. 83 Kendati demikian, kedua RUU tersebut tidaklah benar-benar melanggar konstitusi negara Indonesia, seperti yang selama ini dibicarakan oleh PDS. 83 Ida Cynthia S. dan Dedi Alfiandri, PDS Bagi Bangsa; Jawaban Atas Berbagai Perta nyaan, h. - . Sebagai satu studi kasus, maka apa yang diperjuangkan PDS adalah termasuk sikap anti tirani mayoritas. Akan tetapi, definisi tirani mayoritas PDS tidaklah bisa dijadikan sebuah patokan. Maksud patokan disini adalah patokan tentang apa yang dimaksud dengan tirani mayoritas. Karena PDS telah mencoba untuk menjadikan sikap anti tirani mayoritasnya, sebagai pembenaran terhadap tirani minoritas. Terbukti dari banyaknya upaya PDS untuk mempermudah pendirian gereja dan mempersulit rancangan undang-undang yang ternyata tidak merugikan minoritas non Muslim di Indonesia. Dalam hal RUU Pornografi, PDS memandangnya sebagai sebuah logika yang bermasalah. Disini PDS melihat bahwa hak primordial atau hak identitas warga negara. Apalagi jika dilihat bahwa ternyata UU Perlindungan Anak, UU Pers, UU Penyiaran dan KUHP pasal mengenai kesusilaan sudah mengatur dengan baik masalah pornografi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebenarnya RUU Pornografi adalah sebuah RUU yang melanggar UU yang lain. Atau terjadi tumpang tindih peraturan perundang-undangan. 84 PDS menilai bahwa sumber hukum Republik Indonesia sudah cukup dan tidak perlu ditambah-tambahi. Hal ini terlihat dari alasan-alasan PDS setiap menolak RUU yang bermuatan syariah Islam. Sikap PDS yang menolak syariah dalam bentuk undang-undang, didasarkan kepada alasan tersebut. Perjuangan PDS melawan perbedaan dalam hak beragama tidak saja dalam hal kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan peraturan perundang- undangan. PDS juga memperjuangkan jadwal Pemilihan Umum , agar tidak jatuh pada hari Minggu, sehingga umat Kristen dapat melaksanakan ibadah 84 Ida Cynthia S., Rekam Jejak Fraksi PDS di Parlemen, h.. - . Minggunya dengan tenang. Akan tetapi, PDS tidak berhasil mengundur jadwal Pemilu sampai setelah Paskah. Jadwal Pemilu justeru dilaksanakan sehari sebelum Jumat Agung. Atau pada masa persiapan Jumat Agung dan Paskah . Akan tetapi upaya PDS ini tetap dihargai oleh sebagian umat Kristen Indonesia. Alasan PDS memperjuangkan Pemilu tidak di hari Minggu adalah karena hasil penelitian, yang mengatakan bahwa ketika Pemilu dilaksanakan pada hari Minggu, maka angka Golongan Putih Golput, sangat besar. Ini terbukti saat Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Jawa Barat, dimana angka Golput mencapai . 85 Selain itu, hari Minggu adalah hari beribadah bagi umat Kristen, sama sepeti Jumat bagi umat Islam, sehingga kedua hari tersebut sangat suci dan tidak boleh dijadikan hari Pemilu. Harapan PDS dengan lolosnya usulan PDS ini, adalah agar nantinya, segenap aparatur pemerintahan, baik eksekutif, legislatif dan yudikatif, hendaknya dapat menjaga rasa toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Isu nasional lain yang disorot oleh PDS adalah isu pelanggaran hak asasi manusia HAM. Disini PDS memperjuangkan kebebasan beragama, karena banyaknya kelmpok minoritas non Muslim, yang tidak diakui agamanya oleh pemerintah. Juga karena banyaknya kelompok tersebut yang terpaksa memilih satu dari enam agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia. Diantara agama yang tidak diakui adalah Tao, Bahai, Sikh dan Yahudi. Padahal keempat agama tersebut memiliki tempat ibadah di dua kota terbesar di Indonesia. PDS juga 85 Ibid, h. - . memperjuangkan penyelesaian hukum, bagi gereja dan lembaga pendidikan Kristen yang ditutup dan dibongkar paksa. PDS juga memperjuangkan hak kelompok industri rumah tangga dan kemandirian ekonomi negara. Dalam hal ini PDS menyebut partainya mendukung ekonomi kreatif. Disini PDS menganggap bahwa perlu diadakan pengawasan ketat dalam setiap kebijakan ekonomi pemerintah, dimana kesejahteraan rakyat menjadi fokus utama pemerintahan. Disini PDS mempertanyakan kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, memberikan Bantuan Langsung Tunai BLT dan juga memperjuangkan bantuan bagi lembaga sosial dan pendidikan milik umat non Muslim di Indonesia. 86 Dari sini, kita dapat memahami, bahwa masalah ekonomi yang disorot oleh PDS adalah berkenaan dengan kesejahteraan rakyat, dan minoritas Kristen, dimana bantuan pemerintah kepada lembaga sosial dan pendidikan juga termasuk ke dalam persoalan kesekahteraan sosial. Ini terlihat dari upaya PDS menaikan anggaran bagi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama RI Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI. Tentunya upaya ini tidak dilakukan tanpa alasan. Alasan utama PDS adalah karena Kementerian Departemen Agama selama ini terlalu banyak hanya memperhatikan umat Islam saja. Sedangkan umat non Muslim tidak banyak diperhatikan, sehingga mengalami kesulitan dalam melaksanakan misinya. Intinya, PDS berjuang dalam berbagai sektor kebijakan. Di bidang ekonomi, PDS lebih memperhatikan usaha kecil dan menengah, yang selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah. PDS memperjuangkan agar kelompok 86 Ibid, h. - . usaha kecil dan menengah di Indonesia bisa mendapatkan bantuan yang bermanfaat dari pemerintah. Sedangkan dalam bidang politik, hukum dan HAM, PDS menyoroti berbagai bentuk diskriminasi yang terjadi di Indonesia. PDS juga memperjuangkan penegakan hukum dan ideologi Pancasila secara utuh dan merata, sehingga tercapai persatuan dan kesatuan Indonesia. Di bidang agama dan sosial, PDS sangat menyoroti susahnya mendirikan gereja di Indonesia. Sedangkan untuk mendirikan masjid dan mushala, begitu mudahnya. PDS juga menyoroti berbagai kecelakaan transportasi dan pembangunan prasarana umum. Selain itu, PDS juga memperlihatkan perhatiannya kepada upaya pemberian bantuan langsung kepada lembaga sosial dan pendidikan yang dimiliki oleh umat Kristen Indonesia, sehingga tidak ada diskriminasi dalam sektor tersebut.

G. PDS Sebagai Kekuatan Politik Infrastruktur

Kekuatan politik infrastruktur adalah kekuatan politik di luar struktur negara. Termasuk dalam kekuatan politik infrastruktur adalah partai politik, organisasi massa dan lembaga swadaya masyarakat. Media massa dan tokoh masyarakat dapat juga menjadi kekuatan politik infrastruktur. Dalam hal kekuatan yang berbentuk partai politik, partai mengupayakan agar lembaganya dan kader- kadernya masuk ke dalam pemerintahan dan mempengaruhi kebijakan pemerintah, dari tingkat pusat hingga daerah. 87 Dalam kasus PDS, maka PDS menjadi kekuatan politik infrastruktur yang cukup dapat diperhitungkan. Kenapa PDS dapat diperhitungkan? Karena PDS telah membuktikan bahwa partainya adalah partai yang cukup solid dan memiliki 87 Infrastruktur Politik di Indonesia, Artikel diakses pada Oktober dari http:indolisme.blogspot.com nfra-struktur-politik-indonesia.html. kader-kader militan, yang siap melakukan apa saja, demi kemenangan partainya. Solidaritas warga PDS dan militansi mereka adalah faktor utama keberhasilan PDS dalam melaksanakan misinya, memperoleh kursi di DPR dan beberapa DPRD di Indonesia. Keberhasilan PDS ini adalah bukti bahwa PDS sejak didirikan hingga sekarang, memiliki kader yang solid dan militan, yang dapat memberikan apa saja, kepada partai dan kepentingan konstituennya. Ketika baru berdiri, PDS mengusahakan perwujudan perjuangan partainya. Yaitu dengan menjadi peserta Pemilu . Usaha PDS untuk menjadi peserta Pemilu tidak sia-sia, karena PDS telah berhasil menjadi peserta Pemilu dengan menyisihkan empat calon peserta Pemilu yang sama-sama memiliki identitas ke-Kristenan. Setelah berhasil menjadi peserta Pemilu , tentunya PDS mengupayakan kemenangan partainya, atau setidaknya menjadi bagian kecil dari parlemen. PDS lalu memenangkan kursi DPR RI, kursi DPRD Provinsi dan kursi DPRD KabupatenKota. Kemudian dalam periode - , PDS turut dalam koalisi yang memenangkan Pilkada. Yaitu koalisi yang memenangkan delapan gubernur serta walikota dan bupati. Akan tetapi, dalam Pemilu , PDS hanya berhasil memenangkan anggota legislatif di beberapa DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota di Indonesia. PDS juga berhasil memenangkan beberapa Pilkada pada awal periode Pilkada - . Diantaranya adalah Pilkada Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Tepatnya memenangkan kader PDS sebagai Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Strategi PDS yang sering terlihat dalam Pemilu sejak hingga adalah kampanye simpatik. Yaitu dengan berbagai kegiatan sosial seperti pendonoran darah, pembersihan lingkungan, penyuluhan kesehatan hingga pengobatan gratis. 88 PDS juga turut dalam perjuangan untuk memberikan hak kepada warga negara non Muslim, untuk menjadi Presiden Republik Indonesia. Ini terlihat dari kegiatan PDS yang mengikuti bedah buku Dr. Mujar Ibnu Syarif, yang berasal dari disertasinya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Disana Ruyandi Hutasoit mengungkapkan bahwa PDS sudah sejak awal memperjuangkan hak politik kaum non Muslim di Indonesia secara utuh. Yaitu sampai memiliki hak untuk menjadi Presiden di negara dengan mayoritas Muslim ini. PDS sebagai kekuatan politik infrastruktur atau kekuatan politik di luar struktur organisasi negara, memperjuangkan pembelaan terhadap hak kaum minoritas yang telah dicabut. Seperti kasus-kasus pembongkaran, penutupan dan pelarangan gereja di beberapa wilayah di Indonesia. Dalam hal ini, PDS pada mulanya memang hanya fokus pada kasus pengerusakan dan penutupan paksa gereja. Akan tetapi pada masa setelah Pemilu , PDS juga memperjuangkan hak warga negara non Muslim lainnya. Seperti masyarakat Tao dan kelompok lainnya yang agamanya tidak diakui sebagai agama oleh pemerintah Indonesia. Sikap PDS yang memperjuangkan hak kaum minoritas non Muslim di Indonesia ini, dikatakan sebagai bagian dari program Yusuf , dimana PDS menjadi partai kecil, yang mewakili minoritas non Muslim, namun memiliki kemampuan untuk mengampuni mayoritas yang tidak adil dan memiliki kekuatan untuk tetap bertahan, melawan ketidakadilan tersebut. Ini menggambarkan perilaku Yusuf dalam Kitab Kejadian. Disini PDS kemudian melakukan kerjasama dengan partai lain, dalam perjuangannya, membela hak-hak kaum minoritas di Indonesia. PDS 88 Kampanye Simpatik Partai Damai Sejahtera Surabaya, Artikel diakses pada Oktober dari http:politik.vivanews.comnewsread -. juga melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga sosial, organisasi massa dan gereja dalam perjuangannya selama ini. Akan tetapi, PDS sebagai partai, lebih banyak menggunakan fraksinya di DPR dan DPRD sebagai alat perjuangannya. Disini PDS memperjuangkan RUU yang tadinya bernuansa syariah, untuk kemudian memiliki nuansa ajaran agama lain dalam artian memiliki sifat pluralistik. PDS juga dalam memperjuangkan hak-hak minoritas, seperti bantuan dana bagi lembaga sosial dan kemasyarakatan Kristen dan non Muslim lainnya, lebih menggunakan fraksinya daripada memakai pengurus partai secara organisasi. 89 Alasan utama PDS lebih menggunakan fraksinya di DPR dan DPRD daripada menggunakan pengurus partai sebagai kekuatan politik infrastruktur, adalah karena PDS menganggap bahwa partai Kristen akan lebih mudah memperjuangkan hak-hak minoritas Kristen di Indonesia jika melalui fraksi di parlemen, baik di pusat maupun daerah. PDS selama periode - lebih sering melakukan kampanye simpatik, agar kader-kadernya terpilih sebagai wakil rakyat di parlemen dan sebagai kepala daerah. Sedangkan dalam kasus-kasus dimana PDS berkoalisi dengan partai yang tidak mengusung kadernya, maka PDS akan mengupayakan jalan bagi dipermudahnya izin pendirian gereja dan tempat ibadah bagi kaum Kristen dan non Muslim lainnya. Ini telah menjadi suatu kebiasaan politik bagi PDS, sejak Pilkada hingga sekarang ini.

H. Kesiapan PDS Menghadapi Pemilu

89 M.L. Denny Tewu dan Paul K. Soma Linggi, Partai Salib demi Kebangsaan, h. - . Kendati tidak memperoleh kursi di DPR RI dan hanya memperoleh kursi DPRD di seluruh Indonesia, pada Pemilu , namun PDS tidak lantas membubarkan diri. PDS juga tidak berniat untuk bergabung dengan partai lain dan hanya mempersiapkan pergantian nama, jika nanti diperlukan. 90 Oleh karena itu, PDS terus mempersiapkan diri untuk menghadapi Pemilu mendatang. Persiapan PDS antara lain diperlihatkan dengan mempercepat Munas II- nya, yang tidak dapat dilakukan pada tahun . Namun, dengan dipercepatnya Munas sampai tahun , maka persiapan PDS kedepan akan menjadi semakin matang. Upaya PDS untuk menggaet massa yang lebih militan dan lebih besar antara lain diperlihatkan dengan cara pengkaderan partai yang lebih intensif. Program kerja PDS selama lima tahun kedepan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang telah dilaksanakan selama lima tahun kebelakang, yaitu memperjuangkan pluralisme dan kesetaraan yang absolut. PDS bagaimanapun juga akan tetap menilai bahwa partai Kristen harus tetap ada di parlemen. Alasannya adalah karena diperlukannya sebuah kekuatan politik, bagi memperjuangkan hak-hak minoritas non Muslim di Indonesia. Seperti kebebasan mendirikan tempat ibadah dan menyebarkan agamanya. Ini adalah upaya besar yang selalu diperjuangkan PDS sejak berdirinya. PDS sejak setelah Pemilu mulai melakukan introspeksi diri. Dari mengoreksi kesalahan dalam masa kampanye Pemilu , hingga program partai yang dicanangkan sejak . Program tersebut adalah Yusuf . Oleh karena itulah PDS mencanangkan program baru, yaitu Daniel . Disini PDS mengungkapkan bahwa partainya harus mengupayakan untuk kembali 90 Wawancara Penulis dengan Ruyandi Hutasoit, Jakarta, Februari . membuktikan eksistensinya dengan cara melakukan kaderisasi dan sosialisasi bahwa PDS tidak mati, walau partai tidak memiliki kursi di DPR RI. 91 Tokoh Daniel dipakai sebagai nama program ini, karena tokoh Daniel adalah tokoh yang dalam Al Kitab dikatakan tertekan, namun tetap mampu mempengaruhi raja yang berkuasa. Ini adalah satu bentuk target PDS kedepan. Yaitu tetap mencoba memberi pengaruh kepada pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif. Tentunya dengan terlebih dulu ikut dalam Pemilu. PDS dalam melaksanakan program kerja partainya, menggunakan prinsip pendelegasian wewenang. Tepatnya dengan melakukan pembagian kerja antara satu jabatan dengan jabatan lain. 92 Disini PDS melaksanakan prinsip manajemen yang modern dan terencana. PDS juga melakukan upaya kaderisasi dengan melakukan pelatihan sosial politik di dalam partai. Tentunya dengan melalui pendidikan kader partai, yang dilaksanan melalui kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Politik Negeb LPPN. Pendidikan politik ini terdiri atas Pendidikan dan Latihan Politik Tingkat Dasar Diklatpol Dasar, Diklatpol Tingkat I untuk DPC, Diklatpol Tingkat II untuk DPD dan Diklatpol Tingkat III untuk DPP. Diklat politik yang berjenjang ini kemudian wajib diikuti, sehingga menciptakan sebuah pendidikan politik yang berkesinambungan. 93 Selain upaya pengkaderan yang berkesinambungan, PDS juga melakukan introspeksi diri. Disini bahkan Ketua Umum saat itu, Ruyandi Hutasoit, mengatakan bahwa dirinya bertanggung jawab atas kegagalan PDS masuk 91 PDS Usung Tema Perjuangan; Daniel , Artikel diakses pada Oktober dari http:partaidamaisejahtera.orgcontentview . 92 Ida Cynthia S. dan Dedi Alfiandri, PDS Bagi Bangsa; Jawaban Atas Berbagai Pertanyaan, h. . 93 M.L. Denny Tewu dan Paul K. Soma Linggi, Partai Salib demi Kebangsaan, h. - . kedalam DPR RI pada tahun . 94 Komitmen PDS dalam memperjuangkan hak-hak minoritas dengan demikian menjadi harus dibuktikan. Kendati tidak melalui fraksi di DPR RI, akan tetapi dengan perjuangan melalui media massa yang ada, PDS dapat memperjuangkan nilai-nilai nasionalisme dan pluralisme yang diperjuangkannya. Dengan media massa inilah PDS kemudian dapat memperjuangkan kembalinya kursi DPR RI kepangkuan PDS. Tentunya dengan melalui Pemilu mendatang. Kepercayaan itu, muncul karena PDS masih memiliki cukup kursi di DPRD seluruh Indonesia, sehingga masih bisa mengikuti Pemilu berikutnya. Namun demikian, PDS sadar bahwa partainya menghadapi tantangan yang cukup besar. Kurangnya fokus pengkaderan partai menyebabkan adanya kekurangpahaman kader akan visi dan misinya selaku kader PDS. Tentunya ini disikapi dengan melakukan upaya pembenahan kurikulum pengkaderan partai, sehingga tercipta kurikulum yang cukup mewakili kemampuan masing-masing kader. Dalam artian kurikulum pengkaderan yang sesuai dengan kemampuan akademik setiap kader, yang ikut dalam program pengkaderan tersebut. 95 Pembenahan pengkaderan yang seperti ini, memang merupakan suatu bentuk pola pembangunan partai yang telah mengalami degradasi seperti PDS. Akan tetapi, pada dasarnya pembenahan pengkaderan bukanlah jawaban tunggal dari persoalan degradasi sebuah partai politik. Jawaban lainnya adalah pembenahan komunikasi politik. Akan tetapi, pembenahan PDS melihat nilai ke-Kristenan adalah universal dan dapat menjadi modal partai, untuk menarik simpati kelompok-kelompok masyarakat. PDS juga menilai, 94 Wawancara Penulis dengan Ruyandi Hutasoit, Jakarta, Februari . 95 M.L. Denny Tewu dan Paul K. Soma Linggi, Partai Salib demi Kebangsaan, h. - . bahwa banyaknya organisasi massa Kristen dan gereja, dapat menjadi modal utama bagi penyebaran warga PDS ke seluruh pelosok Indonesia. Hingga sekarang, PDS telah memiliki perwakilan di luar negeri, yang diberi nama Komisariat Luar Negeri. PDS juga menganggap bahwa keunggulan Kristen sebagai minoritas, yaitu keunggulan ekonomi dan sumber daya manusia Kristen, dapat menyokong perjuangan PDS di masa yang akan datang. PDS juga melihat adanya kesamaan, antara visi PDS dengan visi gereja pada umumnya, sehingga PDS dapat bekerjasama sebagai rekan kerja gereja. Tidak terlupa juga, kekuatan jaringan umat Kristen Indonesia di dalam dan luar negeri, dapat memberikan bantuan modal material dan spiritual, bagi PDS sebagai partai salib. 96 Dalam hal ini, nampak bahwa PDS akan menghadapi Pemilu dengan tantangan yang lebih besar, namun dengan modal ideologis yang lebih kuat. Modal ideologis PDS terletak dari kader-kadernya yang begitu militan dalam memperjuangkan kepentingan partai. Disini nampak bahwa PDS akan terus memperjuangkan apa yang menjadi tujuan pendiriannya. Tujuan pendirian PDS disini adalah untuk membela kepentingan umat Kriste n Indonesia yang menurut mereka mengalami diskriminasi dalam mendirikan tempat ibadah dan lembaga pendidikan di Indonesia. PDS menganggap bahwa, jika kader-kader PDS, atau setidaknya umat Kristen ada yang duduk dalam jabatan publik terpenting, maka PDS atau umat Kristen pada umumnya, akan berpengaruh luas dan memiliki nilai tawar dalam politik Indonesia. 97 Disini nampak bahwa PDS memandang jabatan fungsional di sebuah lembaga negara, atau lembaga milik negara, menjadi sebuah nilai tawar 96 Ibid, h. - . 97 Ibid, h. - . yang sangat berarti bagi umat Kristen. Tentunya hal ini dapat dijadikan pijakan bagi menilai PDS sebagai sebuah partai salib. Apakah PDS merupakan partai yang benar-benar pluralis dan memperjuangkan kesetaraan, atau sekedar mencari sebuah kedudukan politik, yang nantinya akan sama saja, dengan partai lain di Indonesia.

BAB V PENUTUP

C. Kesimpulan

Partisipasi politik umat Kristen Indonesia sejak era penjajahan telah tersalurkan melalui partai Kristen yang mulanya didirikan oleh kelompok Kristen Indonesia keturunan Eropa. Kemudian setelah kemerdekaan, berdirilah Partai Kristen Indonesia Parkindo dan Partai Katolik. Keduanya kemudian berfusi menjadi Partai Demokrasi Indonesia PDI di era Orde Baru. Selain kedua partai tersebut, turut membentuk PDI adalah kelompok nasionalis dan materialis Indonesia. Setelah Orde Baru tumbang, maka berdirilah Partai Kristen Nasional Krisna, Partai Demokrasi Kasih Bangsa PDKB dan Partai Katolik Demokrat PKD. Di antara ketiga partai tersebut, yang mendapatkan kursi DPR RI hanyalah Partai Demokrasi Kasih Bangsa PDKB. Akan tetapi PDKB tidak lolos electoral threshold . Dengan demikian maka muncullah lima partai Kristen pasca Pemilu . Diantaranya adalah Partai Damai Sejahtera PDS. PDS lalu menyingkirkan keempat saingannya sesama partai Kristen dan masuk sebagai pemain tunggal bagi umat Kristen dalam Pemilu . PDS dalam visi dan misinya bertujuan untuk memperjuangkan pluralisme dan kepentingan politik umat Kristen Indonesia. PDS selalu mengatasnamakan hak asasi manusia dalam memperjuangkan hak-hak umat Kristen yang dianggapnya tertindas. Untuk membuat PDS tidak terkesan berdiri hanya untuk umat Kristen, maka PDS mengakomodir calon legislatif yang beragama Islam. PDS juga memperjuangkan hak-hak buruh, petani, peternak, nelayan dan pekerja tambang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam memperjuangkan hak-hak konstituennya, PDS selalu mengatasnamakan kemanusiaan dan pluralisme serta memperlihatkan sikap yang keras dalam menolak syariah dalam bentuk undang-undang. PDS dalam hal ini selalu memberikan protes kepada pemerintah dan kelompok mayoritas yang dianggapnya melakukan diskriminasi terhadap minoritas Kristen dan non Muslim pada umumnya. Apa pengaruh PDS terhadap partisipasi politik umat Kristen Indonesia? Pengaruh PDS tidaklah besar. Pengaruh PDS hanya sebatas kepada semakin bersemangatnya umat Kristen Indonesia dalam memperjuangkan hak konstitusional mereka, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tetapi jika kita bertanya tentang pengaruh PDS terhadap pemerintah Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa dalam lima tahun keberadaannya di DPR RI, PDS telah mempersulit banyak rancangan undang-undang yang memiliki muatan atau berbau Syariat Islam. Kemudian kita akan bertanya mengenai rencana PDS untuk menghadapi Pemilu . Bagian dari rencana PDS adalah dengan melakukan pengkaderan yang lebih intensif dari sebelumnya dan melakukan introspeksi diri. Disini PDS memperlihatkan keaktifannya dalam berjuang agar dapat turut serta dalam Pemilu . PDS yakin bahwa partainya akan dapat untuk masuk dalam Pemilu tanpa harus bergabung dengan partai lain atau mengganti namanya.

D. Saran

Dengan melihat kenyataan bahwa PDS merupakan partai politik Kristen yang menentang pelaksanaan syariah dalam bentuk undang-undang, maka pemerintah hendaknya dapat memberikan pengertian kepada partai-partai dan organisasi massa Kristen yang seperti ini, bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk mengatur masalahnya sendiri. Dalam hal ini, penerapan syariah bagi umat Islam adalah hak umat Islam sendiri, kecuali jika kemudian dipaksakan menjadi undang-undang yang juga mengatur umat lain selain Islam. Kepada PDS sebagai partai, penulis ingin menyarankan agar PDS bersikap lebih toleran terhadap berbagai peraturan yang mengatur kehidupan umat beragama, karena justeru Indonesia memiliki kebutuhan khusus untuk mengatur berbagai peraturan agama, agar penafsirannya tidak menyimpang dari penafsiran resmi negara yang Pancasilais dan Nasionalis. Seperti peraturan atau undang- undang mengenai sumbangan kepada gereja, yang tidak harus ekslusif hanya untuk gereja. Kepada akademisi Indonesia, penulis ingin menyarankan agar meneliti lebih lanjut mengenai politik minoritas. Segala hal yang akan dibahas dalam ilmu politik minoritas adalah persoalan hubungan antara minoritas dengan pemerintah, atau antara minoritas dengan mayoritas. Politik minoritas adalah ilmu yang nantinya akan membahas tentang strategi politik, kebijakan, pengaruh, sikap, lobi dan ideologi kelompok minoritas di suatu wilayah. DAFTAR PUSTAKA Buku Aritonang, Jan S., Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia, Jakarta: BPK Gunung Mulia, . Budiardjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia, . Cottam, Martha, et.al, Introduction to Political Psychology, Mahwah: Lawrence Erlbaum Associates, . Cynthia S., Ida dan Alfiandri, Dedi, PDS Bagi Bangsa; Jawaban atas Berbagai Pertanyaan , Jakarta: Global Cerdas Media, . Cynthia S., Ida, Rekam Jejak Fraksi PDS di Parlemen - , Jakarta: Global Cerdas Media, . El Wa, Mohammed S., Sistem Politik dalam Pemerintahan Islam, Penerjemah, Anshori Thajib, Surabaya: Bina Ilmu, . Freedman, Amy L., Political Participation and Ethnic Minorities; Chinese Overseas in Malaysia, Indonesia and the United States , New York: Routledge, . Gruchy, de, John W., Agama Kristen dan Demokrasi; Suatu Teologi Bagi Tata Dunia yang Adil , Penerjemah, Martin Lukito Sinaga Jakarta: BPK Gunung Mulia, . Harrison, Lisa, Metodologi Penelitian Politik, Penerjemah, Tri Wibowo B.S., Jakarta: Kencana, . Karim, Rusli, Perjalanan Partai Politik di Indonesia; Sebuah Potret Pasang Surut , Jakarta: Rajawali, . Kuntowijoyo, Paradigma Islam; Interpretasi untuk Aksi, Bandung: Mizan, . Leege, David C. dan Kellstedt, Lyman A., ed, Agama dalam Politik Amerika, Penerjemah, Debbie A. Lubis dan A. Zaim Rofiqi, Jakarta: Obor Indonesia, . Maran, Rafael Raga, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta: Rineka Cipta, . Marijan, Kacung dan Al-Brebesy, Ma’mun Murod, ed, Abdurrahman Wahid; Mengurai Hubungan Agama dan Negara , Jakarta: Grasindo, . Nasuhi, Hamid, et.al, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah; Skripsi, Tesis dan Disertasi , Jakarta: Ceqda, . Pribadi, Toto, Materi Pokok Sistem Politik Indonesia, Jakarta: Universitas Terbuka, . Proyek Peningkatan Pengkajian Kerukunan Hidup Umat Beragama, Konflik Sosial Bernuansa Agama di Indonesia , Jakarta: Departemen Agama RI, . Rahman H.I., A., Sistem Politik Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, . Singgih, Emanuel Gerit, Iman dan Politik dalam Era Reformasi di Indonesia, Jakarta: BPK Gunung Mulia, . Sitompul, Einar M., ed, Teologi Politik; Agama-Agama dan Kekuasaan, Jakarta: PGI, . Sirait, Saut, Politik Kristen di Indonesia; Suatu Tinjauan Etis, Jakarta: BPK Gunung Mulia, . Sudjangi, Kajian Agama dan Masyarakat; Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, - , Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Agama Departemen Agama RI, . Suhelmi, Ahmad, Pemikiran Politik Barat; Kajian Sejarah Perkembangan Pemikiran Negara, Masyarakat dan Kekuasaan , Jakarta: Gramedia, . Suminto, Aqib, Politik Islam Hindia Belanda; Het Kantoor voor Inlandsche Zaken , Jakarta: LP ES, . Syadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara; Ajaran Sejarah dan Pemikiran, Jakarta: UI-Press, . Tewu, M.L. Denny, dan Linggi, Paul K. Soma , Partai Salib demi Kebangsaan, Jakarta: DPP PDS, . Artikel dan Opini Alfian, M. Alfan, Fenomena PDS, Artikel diakses pada April dari http:www.pelota.or.idcetakartikel.php?id= . Basyaib, Hamid, Dilema Partai Agama, Artikel diakses pada Desember dari http:islamlib.comidartikeldilema-partai-agama. Ngelow, Zakaria J., Partisipasi Umat Kristen Indoneisa di Bidang Politik, Artikel diakses pada Maret dari http:www.oaseonline.orgartikelngelow-partisipasi.pdf. Profil Partai Damai Sejahtera , Artikel diakses pada Juli dari http:partaidamaisejahtera.netcontentview . Program Kerja Partai Damai Sejahtera , artikel diakses pada Juli dari http:partaidamaisejahtera.netcontentview . Rachman, M. Sabil, Penyederhanaan Parpol dan Demokrasi, Artikel diakses pada Oktober dari http:metronews.fajar.co.idread penyederhanaan-parpol-dan- demokrasi. Sukseskan Pemilu , Artikel diakses pada Maret , dari http:www.mail-archive.comi-kan-untuk- revivalxc.org_msg .html. Struktur Kepengurusan DPP PDS Periode - , Artikel diakses pada Juli dari http:partaidamaisejahtera.netcontentview . Struktur Kepengurusan DPP PDS Periode - , Artikel diakses pada September dari http:partaidamaisejahtera.netcontentview . Tipologi Partai Politik Indonesia , Artikel diakses pada Desember dari http:idilakbar.blogspot.com tipologi-partai-politik- indonesia.html Wathoni, Syamsul, Partisipasi Politik Warga dalam Penyusunan Kebijakan, artikel diakses pada Januari dari http:lakpesdamngawi.orgindex .php?option=com_contendo_pdf= i d= . Berita Ribu Umat Kristiani Berkumpul di Gelora Bung Karno , Artikel diakses pada April dari http:www.christianpost.co.idsocietysociety articleindex.html . Berniat Percepat Munas, Ketum PDS Ditentang Sejumlah Fungsionaris , Artikel diakses pada Oktober dari http:bataviase.co.idnode . Caleg Partai Damai Sejahtera Berjilbab , Artikel diakses pada April dari http:www.tropiz.comberitacaleg-partai-damai-sejahtera-berjilbab . Denny Tewu Menguat di Munas PDS , Artikel diakses pada Oktober dari http:manado.antaranews.comberita denny-tewu-menguat-di- munas-pds . Depkumham Belum Sahkan Hasil Munas PDS , Artikel diakses pada September , dari http:www.sinarharapan.co.idberita nas .html. DPP PDS Bantah Adanya Dualisme di Tubuh Partainya , Artikel diakses pada Maret dari http:www.kapanlagi.comh _print.html . Empat Parpol Deklarasikan Koalisi Kebangsaan , Artikel diakses pada Oktober dari http:nospam-edit.indonesia- ottawa.orginformationdetails.php?type=news_copyid= Hasil Perolehan Suara Partai-Partai Pemilu , Artikel diakses pada Mei dari http:lintasjakarta.com hasil-perolehan-suara- partai-partai-pemilu- . Infrastruktur Politik di Indonesia , Artikel diakses pada Oktober dari http:benni to ngkal.wordpress.com . Jokowi-Rudy Mendaftar Pilkada , Artikel diakses pada Oktober dari http:www.solopos.com solojokowi-rudy-mendaftar-pilkada- Kader PDS Dilantik Jadi Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timu r, Artikel diakses pada Oktober dari http:partaidamaisejahtera.orgcontentview Kampanye Simpatik Partai Damai Sejahtera Surabaya , Artikel diakses pada Oktober dari http:politik.vivanews.comnewsread -. Keadilan Bagi Rakyat Indonesia Belum Terwujud , Artikel diakses pada Oktober dari http:partaidamaisejahtera.orgcontentview . Ketua Umum PDS yang Baru; Denny Tewu , Artikel diakses pada Oktober dari http:www.mediaindonesia.comread Ketua- Umum-PDS-yang-Baru-Denny-Tewu. Koalisi Kebangsaan , Artikel diakses pada Oktober dari http:opini.wordpress.com koalisi-kebangsaan. Koalisi Kebangsaan Vs PPP-PD-PAN-PKS-PKB; Siapa Menang? , Artikel diakses pada Oktober dari http:www.infoanda.comlinksfollow.php?lh=UgEMUAcBVgJX. Konfederasi Parpol Layak , Kompas, Juni . Konflik PDS; KPU Perlu Tunggu Putusan Pengadilan , Artikel diakses pada September dari http:www.sinarharapan.co.idberita nas .html. KPU: Risma-Bambang Pemenang Pilkada Sura baya, Artikel diakses pada Oktober dari http:www.surya.co.id kpu-risma- bambang-pemenang-pilkada-surabaya.html. Munas PDS bakal digelar di Manado, DT Calon Kuat Ketum , Artikel diakses pada Maret dari http:beritamanado.com munas-pds- bakal-digelar-di-manado-dt-calon-kuat-ketum . Munas PDS di Manado; DT Mungkin Ganti Ruyandi , Artikel diakses pada Maret dari http:www.manadopost.co.idindex.php?mib=berita.detailid= . Munaslub PDS Deadlock , Artikel diakses pada Maret dari http:www.hupelita.combaca.php?id= . Partai Kristen Perlu Ada di Parlemen , Artikel diakses pada Oktober dari http:partaidamaisejahtera.orgcontentview . PDS Akomodasi Persen Caleg Kalangan Muslim , Artikel diakses pada April dari http:www.antara.co.idprint . PDS Inginkan Kedamaian Dan Hargai Pluralitas , Artikel diakses pada Maret dari http:rol.republika.co.idberita PDS_Inginkan_Kedamaian_Dan_H argai_Pluralitas . PDS Introspeksi Diri , Artikel diakses pada April dari http:www.pdssurabaya.comindex.php?option=com_contenttask=view id= Itemid= . PDS Minta Perjelas Parliamentary Threshold , Artikel diakses pada Oktober dari http:www.infoanda.comlinksfollow.php?lh=BlJRBlFTDAQG. PDS Pecah Gara-gara Beda Pendapat Soal Munaslub , Artikel diakses pada September dari http:www.detiknews.comindex.phpdetik.readtahun bulan tgl time idnews idkanal . PDS Terbelah Dua , Artikel diakses pada September dari http:www.infoanda.comlinksfollow.php?lh=BAVXXwxQXgcO PDS Usung Tema Perjuangan: Daniel , Artikel diakses pada Oktober dari http:partaidamaisejahtera.orgcontentview . Perusakan dan Penutupan Gereja di Indonesia Beberapa Kasus - , Artikel diakses pada Februari dari http:www.pdat.co.idhgpolitical_pdat pol, - ,id.htm . Sekjen PDS: PDS Bukan Partai Agama , Artikel diakses pada Maret dari http:www.christianpost.co.idministriesorganization sek jen-pds-pds-bukan-partai-agamaindex.html . Sukseskan Pemilu , Artikel diakses pada Maret , dari http:www.mail-archive.comi-kan-untuk- revivalxc.orgmsg .html . Tewu Bakal ‘Lengserkan’ Hutasoit , Artikel diakses pada Oktober dari http:poskomanado.comnewsindex.php?option=com_contenttask=vie wid= Itemid= . Wawancara Wawancara Penulis dengan Tjahjadi Nugroho , Jakarta, Februari . Wawancara Penulis dengan Ruyandi H utasoit, Jakarta, Februari . Lampiran HASIL WAWANCARA DENGAN PENDETA TJAHJADI NUGROHO Jakarta, Februari T: Apakah Umat Kristen harus memilih pemimpin yang berasal dari Umat Kristen juga? J: Jadi agama itu adalah hubungan antara manusia dengan Allah dan politik itu adalah hubungan antara manusia dengan manusia. Dua hal yang harusnya dipisah. Dalam kitab suci jelas dikatakan bahwa Allah memilih Israel tidak untuk menjadi negara. Di dalam Samuel dikatakan: Allah memimpin Israel melalui para Nabi tidak untuk menjadi sebuah negara. Tapi karena kesalahan para Rasul, kelakuan mereka tidak sempurna, kalau kita baca dalam I Samuel, ketika Samuel menjadi seorang nabi, kemudian menjadi tua, orang-orang tua Israel itu berkata kepada Samuel: Hai Samuel, kamu ini sudah tua, tapi anak-anakmu kelakuannya tidak baik. Kelakuannya melanggar moral. Oleh karena itu kami tidak mau lagi patuh pada kamu. Kami minta raja. Sebenarnya Samuel berberat hati. Lalu dia berdoa, dan Allah mengatakan, agar Samuel menuruti perkataan mereka. Karena Allah berkata, bahwa Dia lah yang sebenarnya yang ditolak oleh orang-orang tua Israel itu. Jadi konsep agama Ibrahim menurut kami, adalah Kerajaan Tuhan. Kerajaan Teokrasi. Artinya imam-imam itu di bawah perintah Allah, menjalankan perintah Allah, tapi tidak untuk membangun negara. Menjadi contoh tapi tidak untuk mengambil alih kekuasaan. Tapi karena manusia itu memiliki naluri, dan susah memahami Alkitab, karena Iman itu kan mengenai sesuatu yang gaib. Karena manusia kan tidak bisa melihat Allah yang gaib, maka, yang muncul itu adalah naluri-naluri mereka. Sehingga dalam agama pun, para pemimpin ini cenderung menyatukan kekuatan politik untuk kepentingan agama. Dalam sejarahnya, Yesus juga tidak pernah bermaksud mendirikan negara. Yesus berkata bahwa kerajaan- Nya adalah Kerajaan Allah. Oleh karena itu, ketika umat-Nya menanyakan kewajiban membayar pajak, Yesus berkata: “Berikan kepada kaisar apa yang milik kaisar dan berikan kepada Allah apa yang merupakan milik Allah.” Maksudnya apa? Ini doktrin dasar, bahwa Kristen itu tidak mencampurkan agama dengan negara. Kalau anda tanya tentang Kristen dan negara, bagaimana ada politik Kristen, mulainya dari zaman Romawi, tahun , ketika itu orang Kristen masuk ke Romawi. Orang Kristen itu kan mulanya orang Yahudi yang mengikuti Yesus dan terusir dari kelompok Yahudi Israel, mereka terpaksa keluar dan bergaul dengan orang-orang Yunani Romawi-pen. Nah, karena monoteisme ini bertentangan dengan politeismenya Romawi, maka di Romawi pun mereka tidak diterima. Mereka dianiaya dari tahun sampai tahun . Tapi mereka mempertahankan iman. Mereka inilah orang-orang yang menjalankan ajaran Yesus, ajaran Alkitab dengan benar. Kami menolak ketidakadilan dan kesewenang-wenangan. Tapi tidak dengan konsep kekuasaan dan pemberontakan. Nah, apa yang terjadi? Karena manusia ini punya daya tahan yang lemah, maka pemimpin masa itu juga tidak punya bargain politik yang kuat terhadap pemerintahan. Ketika Constantine naik tahta, tahun , maka dia berpikir bahwa kalau satu golongan ditekan terus-menerus dan tetap bertahan, maka suatu saat akan menjadi sebuah kekuatan yang bisa menjatuhkan Kekaisaran Romawi saat itu. Maka Constantine menawarkan kebijakan lain. Yaitu menjadikan Kristen sebagai agama negara. Disinilah muncul nama Roma Katolik. Roma itu Romawi, Katolik itu satu-satunya hukum. Semua agama diminta menjadi satu, namanya Roma Katolik, yang dipimpin oleh paus. Karena fasilitas dari pemerintah yang begitu menggiurkan, maka semangat perjuangan para pendeta semakin lemah, maka mulailah masuk ajaran-ajaran kekafiran ke gereja., maka jadilah Roma Katolik ini intitusi yang kuat, sebagai pendukung Kekaisaran Romawi. Disinilah mulainya agama dan negara disatukan. Dimana Paus adalah Kaisar dan Imam. Paus inilah yang berkuasa, dari tahun sampai sekarang. Kalau anda tanya hubungan gereja dengan negara, maka dari sudut mana? Kalau dari sudut Alkitab, orang Kristen tidak mencampurkan agama dengan politik. Oleh karena itu ketika orang Kristen itu ditindas terus, karena kekejaman Roma Katolik itu, maka orang Kristen tidak boleh melawan. Sampai muncullah reformasi gereja yang dipimpin oleh Martin Luther. Sehingga orang Kristen mulai kembali kepada Alkitab. Nah, ketika orang Kristen kembali kepada Alkitab, maka yang muncul adalah ajaran yang benar tentang pemisahan ajaran agama dengan negara. Itu yang namanya sekularisme. Nah, disini anda melihat, apapun aspek sekularisme, sekularisme adalah penting untuk diteladani. Sekularisme telah mendunia, sejak abad ke- . Sekularisme sudah menciptakan kemajuan bagi bangsa-bangsa. Bahwa sekularsime sudah tumbuh layak. Seharusnya, inilah era pertarungan antara agama dan negara. Seharusnya kalau memang benar agama mengajarkan keteladanan, maka agama hendaknya tidak terlibat dalam politik praktis. Karena kalau agama sudah campur dengan politik, maka agama tidak menjadi rahmatan lil alamin. Tetapi menjadi la’natan lil alamin. Karena ada empat dasar dalam hukum politik. Yaitu satu, kekuasaan negara sebagai puncak politik. Itu menghalalkan segala cara. Dua, dalam politik tidak ada dasar kesetiaan. Tidak ada musuh dan kawan abadi. Ketiga, dalam kekuasaan politik tidak ada orang yang menyerahkan kekuasaan dengan ikhlas. Politik uang. Ini bertentangan dengan rahmatan lil alamin. Yang keempat, kebenaran adalah kepentingan. Ucapan raja, adalah benar. Padahal, kebenaran itu datangnya dari Allah. Akan tetapi, bukan berarti orang itu tidak boleh berpolitik, yang tidak boleh adalah moral politik naluriah. Yang berdasarkan nafsu kemanusiaan. Saya pun turut berpoltik. Politik apa? Yaitu bagaimana saya bisa menjaga kerukunan umat beragama dengan lebih baik. Tapi tidak masuk ke dalam politik praktis dan perebutan kekuasaan. T: Apa analisa Bapak Pendeta, terhadap fenomena penurunan suara bagi partai berbasis agama dalam Pemilu dan ? J: Kembali kepada sikap dasar tadi. Karena pada dasarnya Kristen itu memisahkan antara agama dengan kekuasaan negara, maka di dalam gereja itu juga bisa muncul banyak doktrin. Tapi terbelah dua. Doktrin pertama tetap mempertahankan sekularisme. Artinya kebebasan beragama diserahkan kepada warga negara. Kalau di Amerkika itu contoh agama dengan kekuasaan negara itu benar-benar dipisahkan. Disana sekolah yang berbasis agama tidak dibantu. Ini yang tidak dimengerti. Jadi Amerika itu bukan negara Kristen. Amerika itu negara yang mencoba menjalankan doktrin Kristen dengan sebenar-benarnya. Maka ada hak asasi manusia. Manusia boleh bebas beragama, tapi tidak boleh melanggar aturan-aturan dan hak orang lain. Jadi kalau negara Kristen yang teokratis itu ya Roma Katolik atau Vatikan itu. Doktrin kedua ya doktrinnya Roma Katolik. Yaitu Kristen yang kawin dengan Romawi. Sedangkan Kristen Protestan adalah Kristen yang keluar dari Roma Katolik dan kembali kepada ajaran Injil. Apakah ada kecenderungan untuk menjadi satu kekuatan politik? Ada. Tahun , ada partai Kristen yang namanya Parkindo. Ada juga Katolik mendirikan Partai Katolik. Tapi tidak hanya dua itu sebenarnya. Ada beberapa partai Kristen lokal di beberapa daerah di Indonesia. Jadi gereja sejak saat itu membolehkan orang Kristen untuk mendirikan partai politik dan aktif di dalamnya. Tapi ada juga banyak gereja, yang tidak membolehkan jemaatnya berpolitik praktis. Jadi kedua kubu ini tetap ada. Nah ketika muncul fenomena partai politik, ini terus terang, pendeta juga manusia, maka melihat bahwa kalau menjadi anggota DPR itu enak, jadi menteri kan enak, tapi di sisi lain, ya tidak boleh mengikuti dunia yang tidak berdasarkan hukum dan etika moral. Tidak boleh menghalalkan segala cara. Kemudian di tahun lalu, setelah era Orde Baru, dimana partai berbasis agama sempat dilarang, sebenarnya sudah tidak ada lagi partai Kristen. Yang ada adalah partai perorangan yang muncul karena desakan kepentingan kelompok agama Kristen. Kalau anda tanya mengapa partai berbasis agama kok suaranya turun? Ya karena para tokoh pembesar partai itu semuanya banyak yang terlibat konflik internal partai. Sehingga orang yang ingin memilih malah jadi memilih partai nasionalis. T: Dapatkah Bapak Pendeta memberikan pendapat mengenai fenomena dimana partai Islam selalu banyak dan partai Kristen selalu setidaknya hanya dua atau satu partai saja? J: Pada tahun , ada partai Kristen yang namanya Parkindo ada juga Partai Katolik. Di dalam Pemilu itu tidak hanya dua itu parai Krisen. Ada juga parai Kristen lokal di beberapa daerah. Kemudian setelah reformasi muncul kembali partai-partai Kristen. Untuk Pemilu itu, muncul sampai enam partai Kristen. Diantaranya ya Damai Sejahtera ini. Padahal PDS ini bukan partai yang paling direstui dan paling disenangi oleh gereja. Ini partai yang paling tidak disukai. Namun kemudian karena kecerdasannya Ruyandi, yang Ruyandi kan teman sekolah saya, PDS ini malah yang lolos verivikasi. Jadi PDS ini bukan satu-satunya. Kalau saja seluruh Umat Kristen Indonesia yang jumlah penduduk ini memilih PDS, PDS ini bisa lolos ETPT. Tapi karena tidak semua bahkan tidak sampai separuh Umat Kristen yang memilih PDS, maka PDS ini ya tidak lolos threshold. Kalau anda tanya bagaimana saya dengan PDS? Pada saat pendirian PDS itu terus terang saya diajak. Karena kan kawan-kawan PDS itu juga teman lama saya, tapi saya tidak mau. Kalaupun saya mau membuat partai, saya akan membuat partai yang nasionalis. Bukan partai yang berbasis agama. Tapi kendati saya tidak mau mendirikan partai dan berpolitik praktis, tapi saya tetap berjuang menjaga moralnya. Jadi kalau PDS merosot, ya jelas saja merosot, karena Umat Kristen itu terbagi dua. Yang sebagian besar menganggap bahwa politik itu kotor dan sangat banyak kekafirannya dan sebagian mau untuk berpolitik. T: Bagi Bapak Pendeta, mana yang lebih baik, satu golongan agama dengan banyak partai, atau satu golongan agama dengan satu partai? J: Kembali ke tadi, agama itu hubungan manusia dengan Allah. Jadi jika dicampurkan dengan politik, maka bisa terjadi pendangkalan paham agama. Jadi yang disembah itu institusi agama, atau pendeta atau kyai atau Allah? Kalau ini yang disembah pendeta, kyai dan institusi sebagai pengganti Allah, berarti ke- Tuhanan orang-orang yang seperti itu ya institusi. Kalau kemudian anda menanyakan mana yang lebih baik, satu partai atau banyak partai dalam satu golongan agama, itu sama dengan mana yang lebih baik, anjing atau orang. Itu kan dunia yang berbeda. Sehingga ya tidak bisa dicampuradukkan. Lampiran HASIL WAWANCARA DENGAN DR RUYANDI HUTASOIT Jakarta, Februari T: Dapatkah Bapak menjelaskan proses berdirinya PDS? J: Ya. PDS didirikan oleh karena satu kebutuhan, melihat ribuan gereja yang ditutup dan dibakar, tanpa jelas pembelaan daripada partai politik yang ada maupun dari pemerintah, dimana ini merupakan pelanggaran hak-hak asasi yang sangat penting. Itu dari saya. Dan tujuannya membela kelompok minoritas yang tidak mendapatkan pembelaan. Itu saja. Silakan. T: Kira-kira, bagaimana proses itu, dari awal sampai ke Pemilu bagaimana Pak? J: Ya, karena momen itu memang sangat penting, karena begitu banyak orang yang merasa tidak aman waktu itu. Jadi kehadiran kami, khususnya di Indonesia Timur merupakan jawapanlah dari semua itu. Sehingga kemana pun saya hadir, saya ngomong saya membentuk pengurus wilayah, pengurus membentuk lagi pengurus di bawahnya dan itu semua anugerah ya. Cepat sekali itu. Kecepatannya di luar dugaan saya juga, jadi kalau dikatakan ya anugerahlah. T: Kemudian tanggapan gereja terhadap pendirian PDS sejak awal bagaimana? J: Ya, pertama biasalah, karena hampir tigapuluhtujuh tahunlah, gereja kan ga pernah ikut politik kan, karena waktu itu, sejak Parkindo dan Partai Katolik digabungkan ke PDI itu, pendidikan politik hampir ga ada. Golkar juga berkali- kali bilang, “bersatu, bersatu” akhirnya semuanya ya ke Golkar semua. Jadi waktu kita datang mereka nanya, “buat apa?” Tapi setelah kita terangkan bahwa perlu ada yang menyuarakan kepentingan daripada orang-orang termarginal, baik pengerusakan-pengerusakan rumah ibadah, termasuk gereja, lalu mereka mengerti bahwa perlu untuk menyatukan kepentingan. Jadi positiflah. Sebelumnya agak ragu-ragu, tapi setelah diterangkan, mengerti mereka. T: Kemudian, gereja Non-Protestan yang mendukung PDS itu apa saja dan alasan mereka itu apa sih? J: Dalam menghadapi semua tantangan yang ada, semua juga, gereja, mau Protestan ga Protestan, ya Katolik dibakar juga kan? Dipersukar pembangunannya. Bahkan yang sudah dibangun, sekarang aja di Jakarta Barat, banyak saya baca spanduk “ga boleh didirikan” gitu, jadi agak susah jadi buat mereka itu, sepaka semua mendukung. ya? Kita bicara . T: Kemudian, kelompok Non Muslim lainnya terhadap PDS itu bagaimana? Mereka mendukung atau tidak? Mungkin dari mana saja dan apa sih alasan mereka? J: Awal , memang lebih kita kepada, segmen-segmen Kristiani saat itu. karena kita kalau muncul sebagai partai nasional, maka saingan kita cukup besar. Ada tiga nasional besar kan? Ee., ada dua kan? Ada PDIP, ada Golkar, dan muncul juga yang kita tahu, Demokrat. Jadi bersamaan, jadi saya bilang, kalau kita langsung bilang nasional, ya, walaupun kita bentuk partai nasional, tapi strateginya kita pakai, yang bernafaskan Nilai Kristiani. T: Kemudian dari Pemilu ke Pemilu, PDS ini mulai mendapatkan dukungan dari Umat Islam. Dari dan ini semakin banyak Umat Islam yang mendukung PDS sebenarnya. Nah apa saja sih bentuk dukungan itu, dan kenapa Umat Islam kok bisa ada yang memilih PDS? J: Jadi begini, setelah kita terangkan bahwa dasar kita Pancasila dan UUD , baru mereka kemudian lebih mengerti kalau yang diperjuangkan Nilai-Nilai Kristiani itu Nilai-Nilai Kasih, Kesabaran, Pengampunan dan bagaimana rukun dalam beragama. Jadi suasana hati itu yang membuat penasaran, ya kita untung juga. Lebih dari itu kalau membantu orang ya kita juga tidak melihat latar belakang agamanya. Kalau kita kampanye bantu kesehatan, ya bantu aja semuanya, ga lihat itu yang Kristen aja. Kita bantu daerah banjir ya bantu semuanya. Jadi mereka lihat, ooh, ternyata partai ini bukan partai sektarian, bukan partai agama. T: Kemudian dalam Pemilu kan PDS dapat dikatakan telah berhasil memasukkan wakilnya ke DPR, apa sih strategi yang dilaksanakan PDS pada saat itu? J: Seperti yang saya bilang tadi, menyatakan membela kepentingan kaum yang termarginal atau minoritas, sehingga banyak juga ternyata minoritas di Indonesia ini yang merasa tidak terwakili. Dengan kata-kata itu mereka katakan oke, kalau begitu kita berikan suara kita kepada kalian. T: Kemudian kebijakan yang diambil oleh PDS setelah diumumkannya hasl Pemilu ini kira-kira apa? Setelah tidak memiliki wakil di DPR RI, hanya di beberapa DPRD saja, apa kira-kira? J: Membuat kita lebih melakukan introspeksi. Apa kekurangan kita, terutama Ketua Umum juga harus sadar bahwa ini kesalahan Ketua Umum. Kurang strategi dalam hal apa? Ahkirnya kita buat satu strategi baru untuk lima tahun ke depan. Strateginya, partai ini harus lebih banyak lagi melayani, kepada umatnya, agar membuat sejahtera bangsa ini dari masalah kemiskinan. Kalau target kita itu, begitu banyak yang susah, kita bantu tanpa memandang agama, suku dan latar belakang, semakin mereka sadar bahwa tujuan partai adalah mensejahterakan rakyat. Jadi partai yang tidak bisa mensejahterakan rakyatnya ga akan dipilih lagi. T: Kemudian, mengenai Pemilihan Presiden, apa sih kebijakan-kebijakan PDS terkait Pilpres itu, pada dan dan kenapa seperti itu? J: Pertama yang kita pilih adalah Presiden yang nasionalis, yang pancasilais, yang tidak diskriminatif. Yang kedua kita lihat juga, pasangannya juga mempunyai nilai yang sama. Yang ketiga, mereka yang punya elektabilitas yang tinggi. Nah, dari ketiga hal itulah kami mendapatkan SBY-lah yang paling cocok. Dan ga ada satu partai pun yang mau memilih calon yang akan kalah. Akhirnya, setelah hari ketiga dari pengumuman, langsung kita menyatakan mendukung SBY. T: Kemudian mengenai kantong suara PDS dalam Pemilu dan ini, sebenarnya dimana saja sih? J: Sebenarnya, kantong suara kita itu ada beberapa tempat. Di daerah timur sudah tentu, demikian juga Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, untuk Toraja dan sekitarnya kemudian juga dengan Palu, Poso, Kalimantan. Sebenarnya Jakarta juga cukup lumayan. Walaupun bukan kantong tapi kita stabil dapat empat kursi lagi di DPRD dan Sumatera Utara. Kurang lebih begitu. T: Kemudian dalam skala nasional ini, isu apa saja yang diperjuangkan PDS? J: Isu yang diperjuangkan PDS yaitu kebebasan dalam beribadah, itu salah satunya. Karena kalau orang beribadahnya diberikan kebebasan, berarti rakyat dan pemerintah menghargai keimanan tiap-tiap orang. Karena kalau kita menghormati keimanan tiap-tiap orang, berarti kita menghormati Tuhan tiap-tiap orang, yang disembah oleh masing-masing. T: Kalau mengenai isu lokal, seperti otonomi dareah dan pemekaran provinsi itu bagaimana Pak? J: Ndak ada masalah, selama memang itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. T: Kemudian, masih mengenai isu lokal ini, tentang pembentukan Provinsi Tapanuli bagaimana Pak? Sedangkan partai yang lain tidak mendukung, justeru PDS malah yang paling gencar mendukung? J: Kalau masalah Tapanuli Utara, PDS saya kira tidak ada alasan untuk menolaknya karena itu permintaan dari rakyat. Tapi kalau dipolitisir, itu jadi masalah kenapa di tempat lain malah didukung. Salah satunya karesidenan yang belum bisa jadi provinsi ya Tapanuli Utara itu. dari seluruh provinsi. Jadi kelihatan bahwa usaha untuk jadi provinsi dihalangi oleh kelompok-kelompok tertentu. Jadi tidak wajarlah. Sulawesi Barat bisa bangun, Maluku Utara, Maluku, aduh, kadang saya bingung. Ini Nias aja sudah mau bentuk provinsi lagi. Kok ini yang paling miskin, paling susah, mau berdiri sendiri, mensejahterakan rakyat, kok tidak diberikan kesempatan. T: Kemudian terakhir, kalau misalnya PDS ini dipaksa untuk mengganti nama, atau dipaksa untuk bergabung dengan partai lain, apa yang akan dilakukan oleh PDS? J: Kalau gabung sih, ga tahu ya. Belum ada kepikiran. Kalau ganti nama, masih bisa. Dulu juga kan kita mau ganti nama ternyata ga perlu. Undang-undang sekarang mengatakan juga ga perlu ganti nama, bisa maju lagi. Lampiran ANGGARAN DASAR PARTAI DAMAI SEJAHTERA P E M B U K A A N - Bahwa Perjuangan Kebangsaan Indonesia, telah melalui rentang sejarah yang panjang dan sudah mewujudkan Negara Kebangsaan Indonesia yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI yang diproklamirkan tanggal Agustus . - Bahwa Kebangsaan Indonesia itu merupakan wujud ke-Bhineka Tunggal Ika-an masyarakat Indonesia yang tersebar di lebih pulau terbentang luas dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai suku, agama, adat istiadat serta keyakinan yang dianutnya. - Bahwa dalam mengisi Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia, semua warga negara mempunyai tugas bersama untuk mempertahankan dan meneruskan pembangunan NKRI yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur, maka dibentuklah Pemerintahan yang melindungi segenap Bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD . - Sadar bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan sesuai citra-Nya, manusia dikaruniai harkat dan martabat serta hak-hak dasar yang tidak boleh ditiadakan oleh siapapun, dan Umat Kristiani sebagai bagian integral dari bangsa Indonesia mempunyai hak dan kewajiban untuk turut serta mewujudkan cita-cita kebangsaan tersebut membangun Indonesia yang Adil Makmur, Damai dan Sejahtera dalam bingkai NKRI dengan semangat Bhineka Tunggal Ika. Oleh karena itu sekelompok Umat Kristiani membentuk Partai Nasional yang bernafaskan nilai-nilai Kristiani yang bernama Partai Damai Sejahtera, terbuka bagi semua anak bangsa yang terpanggil untuk menjunjung tinggi dan menegakkan Hak Azasi Manusia HAM, Kesetaraan, Keadilan, Kebenaran, Keberagaman multikulturalisme Pluralisme, Kebebasan yang berdasarkan Hukum, Kejujuran dan Kepedulian serta Kasih akan sesama manusia dalam suasana yang demokratis. - Bahwa untuk meneruskan aspirasinya serta memperjuangkan cita-citanya, maka PDS menetapkan AD sebagai berikut:

BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal N A M A Partai ini bernama PARTAI DAMAI SEJAHTERA disingkat PDS Pasal W A K T U PARTAI DAMAI SEJAHTERA PDS didirikan di Jakarta pada tanggal Satu bulan Oktober tahun Dua Ribu Satu - - dan dideklarasikan pada tanggal Dua Puluh Delapan bulan Oktober tahun Dua Ribu Satu - - , untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Pasal KEDUDUKAN PDS, berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia yang memiliki Perwakilan di tingkat Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan sampai ke tingkat DesaKelurahan dan UnitKomisariat di luar negeri. BAB II Pasal KEDAULATAN Kedaulatan PDS berada ditangan Anggota dan dilaksanakan dalam mekanisme partai melalui Musyawarah pada semua tingkatan hingga sampai Musyawarah Nasional MUNAS.

BAB III AZAS, SIFAT, VISI, MISI DAN TUJUAN

Pasal A Z A S PDS berazaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar . Pasal S I F A T PDS bersifat mandiri, terbuka, yang bersumber pada Prinsip Kasih, Kebangsaan dan Kemanusiaan yang--- adil dan beradab. Pasal V I S I Terwujudnya masyarakat Indonesia yang bebas beribadah, rukun, damai dan sejahtera, serta mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa diskriminasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD dengan semangat Bhineka Tunggal Ika. Pasal M I S I . Membangun masyarakat sipil yang mandiri, cerdas, jujur, berintegritas serta demokratis dalam berbangsa dan bernegara; . Membangun budaya saling percaya dan menghargai yang menjadi modal dasar pembangunan di segala bidang; . Mempersiapkan masyarakat Indonesia yang Adil, Makmur, Damai dan Sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI dengan semangat Bhineka Tungga Ika. Pasal T U J U A N Mewujudkan Bangsa Indonesia yang maju, adil dan- makmur, damai dan sejahtera, bersatu dalam NKRI- berdasarkan Pancasila dan UUD dengan semangat Bhineka Tunggal Ika. BAB IV Pasal ATRIBUT Atribut PDS meliputi: Lambang, Panji-panji, Hymne, Mars, Bendera dan lain-lain yang ditetapkan dalam ART