PDS dalam Menyikapi Isu Nasional

dan Manado. Sedangkan umat Kristen pada umumnya adalah minoritas unggul di Indonesia. Hanya saja yang terunggul di antara minoritas Kristen adalah etnik Batak dan Manado yang beragama Kristen.

F. PDS dalam Menyikapi Isu Nasional

Dalam menyikapi berbagai isu nasional dan daerah, PDS lebih cenderung untuk memakai fraksinya di parlemen. Baik di tingkat pusat maupun daerah. Akan tetapi, PDS tetap membuat berbagai pernyataan sikap melalui situs web resmi mereka. Melalui media itulah PDS melaksanakan partisipasi politiknya, mewakili umat Kristen Indonesia. Selama lima tahun keberadaannya di DPR RI, PDS lebih menyoroti persoalan HAM dan diskriminasi serta persoalan isu penegakan syariat Islam di Indonesia. PDS menolak Rancangan Undang-Undang RUU Pornografi, RUU Perbankan Syariah, RUU Surat Berharga Syariah Negara, RUU Jaminan Produk Halal, RUU Pengelolaan Zakat dan RUU Kesehatan. Ini merupakan bukti bahwa PDS tidak pernah mengenal lelah dalam memperjuangkan hak-hak konstituennya. Terbukti dari Walk Out-nya Fraksi PDS dalam sidang pengesahan RUU Pornografi pada Oktober . 75 Ini kemudian memperlihatkan bahwa ternyata PDS tidaklah semilitan yang diduga para konstituennya. Sehingga sikap walk out ini menjadikan PDS kehilangan kursi di DPR RI. Selain memberikan perhatian kepada berbagai pelanggaran HAM dan upaya penegakan syariah Islam dalam bentuk undang-undang, PDS juga memperhatikan kesejahteraan petani, nelayan dan peternak di seluruh Indonesia. Dalam hal ini, 75 PDIP-PDS Tinggalkan Paripurna; RUU Pornografi Disahkan, Artikel diakses pada Oktober dari http:hariansib.com?p= . PDS turut memberikan masukannya mengenai RUU Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. PDS mendukung RUU Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan karena dinilai akan berguna bagi petani, peternak, nelayan dan hutan kita. 76 Dalam periode - ini, PDS mencoba untuk meraih simpati para petani, buruh, nelayan dan peternak serta pekerja tambang di seluruh Indonesia. Tentunya tujuan PDS adalah untuk mendapatkan tambahan suara dalam Pemilu berikutnya. Akan tetapi, dalam kenyataannya, PDS tidak terlalu mengekspos perhatiannya atas kehidupan buruh, petani, peternak, nelayan dan pekerja tambang ini, ke media massa. PDS justeru lebih mengekspos pelanggaran HAM, atau apa yang dianggapnya sebagai pelanggaran HAM dan segala hal yang mengakibatkan umat Kristen menjadi kesulitan dalam menjalankan misinya di Indonesia. PDS juga memperhatikan angket impor beras dan lelang gula impor ilegal. Disini PDS mendukung angket tersebut dan mengatakan bahwa partainya dengan demikian, telah memperhatikan nasib petani Indonesia. 77 Tujuan PDS sekali lagi adalah untuk menarik perhatian para petani dan pekerja di bidang pertanian di Indonesia. Namun ternyata dukungan PDS kepada nasib petani ini, kurang mendapat perhatian dari media massa dan memang lebih sedikit diekspos daripada masalah perbedaan perlakuan terhadap minoritas non Muslim di Indonesia. Perjuangan PDS di parlemen adalah perjuangan yang dianggap menegakkan hukum dan hak asasi manusia. Pembelaan asasi manusia ini terlihat 76 Ida Cynthia S. dan Dedi Alfiandri, PDS Bagi Bangsa; Jawaban Atas Berbagai Perta nyaan, h. - . 77 Ida Cynthia S., Rekam Jejak Fraksi PDS di Parlemen, Jakarta: Global Cerdas Media, , h. - . dari adanya penolakan terhadap RUU Pornografi, yang awalnya bernama RUU Pornografi dan Pornoaksi. Berubahnya nama RUU ini, sejak awal adalah keberhasilan PDS dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP, yang terus melakukan aksi menolak RUU Pornografi dan Pornoaksi. Namun perjuangan itu tidak berhenti sampai kepada berubahnya nama RUU tersebut. Perjuangan terus dilakukan oleh PDS sampai melakukan walk out pada sidang penetapan RUU Pornografi. Akan tetapi, sikap PDS tersebut justeru merugikan PDS nantinya. Karena PDS kemudian dianggap melindungi budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya ketimuran. Hal ini karena antara pandangan PDS dengan pandangan mayoritas Muslim di Indonesia jelas berbeda. Selain itu, penolakan PDS terhadap RUU Pornografi juga menjadikan PDS seakan-akan mendukung segala bentuk pornografi dan bukannya mendukung hak asasi masyarakat non Muslim dan masyarakat Indonesia Timur yang masih terbiasa dengan ketelanjangan dalam berpakaian. Persoalan pluralisme yang diperjuangkan PDS adalah persoalan yang cukup rumit. PDS sendiri melihat bahwa dalam RUU Pornografi misalnya, terdapat ketidakberesan dalam pendefinisian pornografi. Pornografi diartikan dalam RUU tersebut secara sangat luas dan pada akhirnya malah merusak hak-hak identitas warga negara. Sehingga warga negara yang ingin memperlihatkan identitasnya yang memang terbiasa dengan pakaian yang terbuka, akan tidak dapat lagi memperlihatkan identitasnya. 78 PDS selalu mengatakan bahwa partainya sangat menolak pendefinisian pornografi yang dianggapnya begitu luas. Hal yang ditakutkan PDS adalah bahwa 78 M.L. Denny Tewu, Tantangan Serius Pluralisme Bangsa; Kasus RUUP, Artikel diakses pada Oktober dari http:partaidamaisejahtera.orgcontentview . nantinya, masyarakat Indonesia di bagian timur, yang masih memakai koteka dan yang belum begitu senang menutup seluruh tubuhnya, akan menjadi korban dari Undang-Undang Pornografi ini. PDS mengkhawatirkan akan adanya upaya pendiskriminasian dalam bentuk larangan atas segala bentuk budaya daerah yang dianggap sebagai pornografi oleh undang-undang baru ini. Minoritas yang diperjuangkan haknya oleh PDS, bukan hanya minoritas Kristen. Tapi juga minorirtas non Muslim lainnya. Ini terlihat dari diterimanya asporasi pemuka agama Tao di Indonesia, oleh Fraksi PDS di DPR RI. Dalam hal ini FPDS menerima pimpinan Majelis Taoisme Indonesia MTI, yang menginginkan diakuinya agama Tao sebagai salah satu agama resmi di Indonesia, selain keenam agama yang ada. 79 PDS memperjuangkan minoritas non Muslim lain, karena ingin mendapatkan dukungan politik dari kelompok minoritas tersebut. Umat Tao Indonesia misalnya, didukung keberadaannya oleh PDS karena PDS menginginkan suara mereka dalam Pemilu dan seterusnya. PDS juga berharap agar umat non Muslim Indonesia, dapat bersatu dan menciptakan pemerintahan yang dianggapnya lebih adil dan bermartabat. Dalam periode - , PDS telah mencoba untuk membuktikan bahwa partainya adalah partai yang plural dan tidak sektarian. Ini terbukti dengan program-program sosial PDS yang tidak pandang bulu dan tidak tebang pilih. Juga terbukti dengan kinerja Fraksi PDS yang selalu memperjuangkan hak-hak minoritas non Muslim yang ada di Indonesia. Bahkan PDS juga memperjuangkan kelompok Muslim yang memiliki perbedaan dengan mayoritas Muslim Indonesia. 79 Ida Cynthia S., Rekam Jejak Fraksi PDS di Parlemen, h. . Hal ini terlihat dari perhatian PDS terhadap kasus Ahmadiyah di Indonesia. Dimana Ahmadiyah tidak diakui dan bahkan diperangi oleh kelompok mayoritas Muslim Sunni di Indonesia. Kendati mereka sama-sama Muslim. Akan tetapi tetap saja PDS tidak akan mampu membuat partainya menjadi sehebat partai nasionalis lainnya, selama umat Kristen, sebagai minoritas terunggul di Indonesia, tidak bersikap terbuka terhadap berbagai kritik dan masukan yang berarti bagi kemajuan kelompoknya. PDS juga memperhatikan persoalan lingkungan hidup, ekonomi dan memerangi narkotika. Dalam hal ini PDS mendukung RUU Kepariwisataan, RUU Pengelolaan Lingkungan Hidup dan RUU Narkotika. Semuanya didukung oleh PDS sebagai fraksi dikrenakan kepentingan negara yang dianggap mendesak, mengenai perlunya acuan untuk ketiga sektor kebijakan tersebut. PDS juga memberikan dukungan terhadap RUU Energi, RUU Penanggulangan Bencana dan RUU Administrasi Kependudukan. 80 Tentunya PDS juga tetap bersikap kritis terhadap RUU yang didukungnya. PDS menginginkan agar supaya tidak terjadi tumpang tindih atau konflik antar peraturan dalam hal energi, juga tidak menginginkan terbebaninya APBN untuk subsidi energi dan menginginkan untuk membebaskan bangsa Indonesia dari ketergantungan yang terlalu tinggi terhadap Bahan Bakar Minyak BBM. PDS juga menilai bahwa selama ini, regulasi penanganan bencana sangat minim. Namun PDS menginginkan adanya persatuan dalam perhimpunn palang merah di Indonesia. Dimana dalam peraturan Palang Merah dan Bulan Sabit 80 Ida Cynthia S., Rekam Jejak Fraksi PDS di Parlemen, h.. - . Merah Internasional, hanya membolehkan satu perhimpunan palang merah atau bulan sabit merah di setiap negara. Sehingga berbagai perkumpulan yang serupa dan setingkat dengan Palang Merah Indonesia PMI, hendaknya dibubarkan. Ini diungkapkan karena adanya pendirian Bulan Sabit Merah Indonesia dan terdapatnya Medical Emergency Rescue Committee, yang sama-sama memiliki sifat dan kedudukan menyerupai PMI. PDS juga mengupayakan pengakuan agama-agama asli Indonesia sebagai agama yang sah dan dapat dipakai dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk KTP di Indonesia. PDS juga memperlihatkan keinginan yang kuat, agar Indonesia begitu memperhatikan sektor pariwisata sebagai bagian dari sumber penghasilan pemerintah. Selain itu, PDS juga menginginkan adanya pelestarian lingkungan hidup dan perhatian terhadap pemanasan global. Akan tetapi PDS disini hanya melakukan sedikit upaya dalam melestarikan lingkungan. Kenapa PDS hanya melakukan sedikit upaya? Karena PDS bagaimanapun juga berdiri hanya untuk kepentingan umat Kristen yang merupakan minoritas unggul di Indonesia. Sehingga hal-hal lain seperti lingkungan akan dapat begitu saja terlupakan oleh PDS dalam berbagai gerak perjuangannya. PDS juga memperhatikan kasus-kasus penyalahgunaan dan penyebaran narkotika dan obat terlarang. Disini PDS menaruh perhatian dengan mendukung RUU yang mempermudah kinerja Badan Narkotika Nasional BNN dan lembaga di bawahnya. PDS dalam menaruh perhatiannya pada bidang ini, senantiasa menyatakan bahwa partainyalah yang merupakan partai yang mendukung pemberantasan narkotika di Indonesia. Kendati PDS bukanlah garda terdepan yang sebenarnya dalam bidang ini. Dalam periode - , PDS selalu menegaskan bahwa partainyalah garda terdepan penegakan konstitusi negara. PDS merasa bahwa sebagai partai yang memegang asas Pancasila, PDS harus mempertahankan Pancasila dan Undang- Undang Dasar UUD . Disini PDS memperlihatkan sikap pluralistik yang cukup nyata. PDS menolak segala bentuk unsur keetnikan dan keagamaan sebagai asas sebuah partai politik, dalam pembahasan RUU Partai Politik. Disini PDS memperlihatkan dirinya sebagai sebuah partai yang memang membela minoritas non Muslim di Indonesia. 81 Kendati PDS menyatakan bahwa partainya adalah garda terdepan pembela konstitusi, PDS tetap saja akan menjadi partai agama bagi agama Kristen. Karena akan menjadi tidak mungkin umat non Kristen akan menerima salib sebagai simbol politik mereka. Kendati telah terdapat sebagian kecil umat non Kristen dalam keanggotaan PDS. PDS menjadi satu contoh partai yang memperjuangkan hak-hak minoritas di sebuah negara. Tentunya perjuangan PDS bagaimanapun juga, akan menjadi sebuah fenomena yang patut dilihat oleh kaum mayoritas di Indonesia. Hal ini karena PDS telah terbukti mempersulit penerapan undang-undang yang menguntungkan umat Islam di Indonesia. PDS menilai bahwa agama tidak bisa masuk sebagai rujukan hukum formal. Dalam artian, bahwa agama tidak bisa diformalisasi ke dalam bentuk undang-undang. 82 Kendati demikian, PDS tetap saja memakai dasar-dasar nilai 81 Ida Cynthia S. dan Dedi Alfiandri, PDS Bagi Bangsa; Jawaban Atas Berbagai Perta nyaan, h. - . 82 M.L. Denny Tewu, Politik Aliran; Agamais Bisa Juga Nasionalis?, Artikel diakses pada Oktober dari http:partaidamaisejahtera.orgcontentview . Kristiani dalam perjuangan partainya. Ini menjadikan PDS sebagai partai yang tidak konsisten dalam berpluralisme. Dalam praktiknya, PDS kemudian menolak segala bentuk formalisasi ajaran agama dan hukum adat apapun dalam bentuk undang-undang. Ini terlihat dari sikap Fraksi PDS terhadap berbagai RUU yang berbau atau bermuatan syariah Islam. PDS pasti menolak segala bentuk upaya memasukkan hukum syariat ke dalam bentuk undang-undang. Seperti terhadap RUU Pornografi, RUU Zakat dan berbagai RUU lainnya yang bermuatan syariat. Alasan PDS adalah pluralisme dan Pancasila. Yaitu bahwa Indonesia seharusnya tidak memakai hukum syariat ke dalam bentuk undang-undang. Karena urusan agama dan adat adalah semata-mata urusan pribadi setiap warga negara Indonesia. Namun PDS tetap saja akan memperjuangkan nilai-nilai Kristen dan membela misi Kristen di tanah air. RUU Perbankan Syariah dan RUU Surat Berharga Syariah Negara RUU SBSN, adalah dua RUU bermuatan syariah yang petama kali dipersoalkan oleh PDS. Penolakan PDS ini antara lain adalah karena Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki ratusan etnik dan banyak agama serta sekta, yang tentunya tidak dapat disatukan dalam hukum sebuah agama tertentu. Artinya, PDS menilai bahwa RUU Perbankan Syariah dan RUU SBSN akan merusak kerukunan hidup umat beragama di Indonesia. Alasan utama PDS adalah karena kedua RUU tersebut tidak sejalan dengan Pancasila dan UUD . Sehingga memang harus ditolak. 83 Kendati demikian, kedua RUU tersebut tidaklah benar-benar melanggar konstitusi negara Indonesia, seperti yang selama ini dibicarakan oleh PDS. 83 Ida Cynthia S. dan Dedi Alfiandri, PDS Bagi Bangsa; Jawaban Atas Berbagai Perta nyaan, h. - . Sebagai satu studi kasus, maka apa yang diperjuangkan PDS adalah termasuk sikap anti tirani mayoritas. Akan tetapi, definisi tirani mayoritas PDS tidaklah bisa dijadikan sebuah patokan. Maksud patokan disini adalah patokan tentang apa yang dimaksud dengan tirani mayoritas. Karena PDS telah mencoba untuk menjadikan sikap anti tirani mayoritasnya, sebagai pembenaran terhadap tirani minoritas. Terbukti dari banyaknya upaya PDS untuk mempermudah pendirian gereja dan mempersulit rancangan undang-undang yang ternyata tidak merugikan minoritas non Muslim di Indonesia. Dalam hal RUU Pornografi, PDS memandangnya sebagai sebuah logika yang bermasalah. Disini PDS melihat bahwa hak primordial atau hak identitas warga negara. Apalagi jika dilihat bahwa ternyata UU Perlindungan Anak, UU Pers, UU Penyiaran dan KUHP pasal mengenai kesusilaan sudah mengatur dengan baik masalah pornografi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebenarnya RUU Pornografi adalah sebuah RUU yang melanggar UU yang lain. Atau terjadi tumpang tindih peraturan perundang-undangan. 84 PDS menilai bahwa sumber hukum Republik Indonesia sudah cukup dan tidak perlu ditambah-tambahi. Hal ini terlihat dari alasan-alasan PDS setiap menolak RUU yang bermuatan syariah Islam. Sikap PDS yang menolak syariah dalam bentuk undang-undang, didasarkan kepada alasan tersebut. Perjuangan PDS melawan perbedaan dalam hak beragama tidak saja dalam hal kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan peraturan perundang- undangan. PDS juga memperjuangkan jadwal Pemilihan Umum , agar tidak jatuh pada hari Minggu, sehingga umat Kristen dapat melaksanakan ibadah 84 Ida Cynthia S., Rekam Jejak Fraksi PDS di Parlemen, h.. - . Minggunya dengan tenang. Akan tetapi, PDS tidak berhasil mengundur jadwal Pemilu sampai setelah Paskah. Jadwal Pemilu justeru dilaksanakan sehari sebelum Jumat Agung. Atau pada masa persiapan Jumat Agung dan Paskah . Akan tetapi upaya PDS ini tetap dihargai oleh sebagian umat Kristen Indonesia. Alasan PDS memperjuangkan Pemilu tidak di hari Minggu adalah karena hasil penelitian, yang mengatakan bahwa ketika Pemilu dilaksanakan pada hari Minggu, maka angka Golongan Putih Golput, sangat besar. Ini terbukti saat Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Jawa Barat, dimana angka Golput mencapai . 85 Selain itu, hari Minggu adalah hari beribadah bagi umat Kristen, sama sepeti Jumat bagi umat Islam, sehingga kedua hari tersebut sangat suci dan tidak boleh dijadikan hari Pemilu. Harapan PDS dengan lolosnya usulan PDS ini, adalah agar nantinya, segenap aparatur pemerintahan, baik eksekutif, legislatif dan yudikatif, hendaknya dapat menjaga rasa toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Isu nasional lain yang disorot oleh PDS adalah isu pelanggaran hak asasi manusia HAM. Disini PDS memperjuangkan kebebasan beragama, karena banyaknya kelmpok minoritas non Muslim, yang tidak diakui agamanya oleh pemerintah. Juga karena banyaknya kelompok tersebut yang terpaksa memilih satu dari enam agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia. Diantara agama yang tidak diakui adalah Tao, Bahai, Sikh dan Yahudi. Padahal keempat agama tersebut memiliki tempat ibadah di dua kota terbesar di Indonesia. PDS juga 85 Ibid, h. - . memperjuangkan penyelesaian hukum, bagi gereja dan lembaga pendidikan Kristen yang ditutup dan dibongkar paksa. PDS juga memperjuangkan hak kelompok industri rumah tangga dan kemandirian ekonomi negara. Dalam hal ini PDS menyebut partainya mendukung ekonomi kreatif. Disini PDS menganggap bahwa perlu diadakan pengawasan ketat dalam setiap kebijakan ekonomi pemerintah, dimana kesejahteraan rakyat menjadi fokus utama pemerintahan. Disini PDS mempertanyakan kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, memberikan Bantuan Langsung Tunai BLT dan juga memperjuangkan bantuan bagi lembaga sosial dan pendidikan milik umat non Muslim di Indonesia. 86 Dari sini, kita dapat memahami, bahwa masalah ekonomi yang disorot oleh PDS adalah berkenaan dengan kesejahteraan rakyat, dan minoritas Kristen, dimana bantuan pemerintah kepada lembaga sosial dan pendidikan juga termasuk ke dalam persoalan kesekahteraan sosial. Ini terlihat dari upaya PDS menaikan anggaran bagi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama RI Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI. Tentunya upaya ini tidak dilakukan tanpa alasan. Alasan utama PDS adalah karena Kementerian Departemen Agama selama ini terlalu banyak hanya memperhatikan umat Islam saja. Sedangkan umat non Muslim tidak banyak diperhatikan, sehingga mengalami kesulitan dalam melaksanakan misinya. Intinya, PDS berjuang dalam berbagai sektor kebijakan. Di bidang ekonomi, PDS lebih memperhatikan usaha kecil dan menengah, yang selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah. PDS memperjuangkan agar kelompok 86 Ibid, h. - . usaha kecil dan menengah di Indonesia bisa mendapatkan bantuan yang bermanfaat dari pemerintah. Sedangkan dalam bidang politik, hukum dan HAM, PDS menyoroti berbagai bentuk diskriminasi yang terjadi di Indonesia. PDS juga memperjuangkan penegakan hukum dan ideologi Pancasila secara utuh dan merata, sehingga tercapai persatuan dan kesatuan Indonesia. Di bidang agama dan sosial, PDS sangat menyoroti susahnya mendirikan gereja di Indonesia. Sedangkan untuk mendirikan masjid dan mushala, begitu mudahnya. PDS juga menyoroti berbagai kecelakaan transportasi dan pembangunan prasarana umum. Selain itu, PDS juga memperlihatkan perhatiannya kepada upaya pemberian bantuan langsung kepada lembaga sosial dan pendidikan yang dimiliki oleh umat Kristen Indonesia, sehingga tidak ada diskriminasi dalam sektor tersebut.

G. PDS Sebagai Kekuatan Politik Infrastruktur