K E A N G G O T A A N HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

c.Menerima dan menghayati Norma Kepartaian, bersedia mematuhi AD, ART dan PP lainnya; d.Bersedia menyatakan diri menjadi Anggota; e.Tidak menjadi anggota partai lain. Pasal PENERIMAAN KEANGGOTAAN .Untuk menjadi anggota PDS, harus mendaftarkan diri secara tertulis kepada: a.Dewan Pimpinan Cabang DPC di Ibukota KabupatenKota atau; b.Dewan Pimpinan Ranting DPRan di Ibukota Kecamatan atau; c. Dewan Pimpinan DesaKelurahan DPDesKel di daerah DesaKelurahan. .Pendaftaran dan penerimaan anggota Partai yang berada di luar negeri dilakukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah DPW Daerah Khusus Ibukota Jakarta melalui Perwakilan PDS yang terdapat di luar negeri; .Penerbitan Kartu Tanda Anggota KTA dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat DPP atau DPW. Pasal ANGGOTA LUAR BIASA .Anggota Luar Biasa adalah Warga Negara Asing dewasa yang berdiam di Indonesia atau Warga Negara Republik Indonesia yang tidak memenuhi syarat sebagai anggota biasa tetapi menaruh minat pada Visi dan Misi serta Platform PDS; .Anggota Luar Biasa dapat diusulkan oleh DPW atau DPC untuk kemudian ditetapkan oleh DPP PDS. Pasal ANGGOTA KEHORMATAN .Anggota Kehormatan adalah Warga Negara Asing dewasa yang berdiam di luar negeri dan menaruh minat pada Visi dan Misi Partai atau Warga Negara Republik Indonesia yang tidak memenuhi syarat sebagai anggota biasa maupun anggota luar biasa namun dibutuhkan oleh Partai; .Anggota Kehormatan dapat diusulkan oleh Komisariat PDS di luar negeri untuk kemudian ditetapkan oleh DPP PDS.

BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal HAK ANGGOTA Setiap Anggota berhak: a.Memperoleh perlakuan yang sama; b.Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan; c. Memilih dan dipilih; d.Memperoleh perlindungan dan pembelaan; e.Memperoleh penghargaan. Pasal KEWAJIBAN ANGGOTA Setiap Anggota berkewajiban: a.Menghayati dan mengamalkan Norma PDS; b.Mematuhi dan melaksanakan AD dan ART; c.Mematuhi dan melaksanakan Keputusan Musyawarah Nasional dan ketentuan Partai lainnya; d.Mengamankan dan memperjuangkan Kebijakan dan kepentingan Partai; e.Membela Partai dari setiap usaha dan tindakan yang merugikan Partai; f.Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program Partai; g.Membayar Iuran Anggota. BAB V PEMBERHENTIAN ANGGOTA Pasal .Anggota berhenti karena: a.Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis; b.Diberhentikan; c.Meninggal dunia. .Anggota diberhentikan karena: a.Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Anggota; b.Menjadi Anggota partai politik lain; c.Melanggar AD, ART dan atau Keputusan MUNAS dan atau Keputusan RAPIMNAS atau PP; d.Melakukan tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan keputusan atau kebijakan Partai dan Norma Partai; e.Membuka atau membocorkan rahasia Partai. . Ketentuan pemberhentian dan pembelaan diri anggota diatur dalam PP. BAB VI K A D E R Pasal .Kader Partai disaring berdasarkan kriteria: a.Mental ideologi; b.Penghayatan terhadap Visi dan Misi Partai; c.Prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas dan tidak tercela; d.Kepemimpinan; e.Militansi dan mandiri. . Ketentuan lebih lanjut tentang Kader diatur dalam PP

BAB VII STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN

Pasal STRUKTUR ORGANISASI DPP .Struktur Organisasi DPP PDS terdiri atas: a.Ketua Umum; b.Wakil Ketua Umum; c.Ketua-ketua dan Ketua-ketua Badan; d.Sekretaris Jenderal; e.Wakil-wakil Sekretaris Jenderal; f.Bendahara Umum; g.Wakil-wakil Bendahara; h.Ketua-ketua Departemen. .Badan Pengurus Harian BPH terdiri dari: a.Ketua Umum; b.Wakil Ketua Umum; c.Ketua-ketua dan Ketua-ketua Badan; d.Sekretaris Jenderal; e.Wakil-wakil Sekretaris Jenderal; f.Bendahara Umum; g.Wakil-wakil Bendahara. .Badan Pengurus Pleno adalah BPH ditambah dengan Departemen dan Anggota DPR-RI PDS. Pasal STRUKTUR ORGANISASI DPW .Struktur Organisasi DPW terdiri atas: a.Ketua; b.Wakil-wakil Ketua; c.Sekretaris; d.Wakil-wakil Sekretaris; e.Bendahara; f.Wakil-wakil Bendahara;