29
InstrumentalConditioning, tetapi bisa juga terjadi karena mencontoh perilaku yang terjadi disekitarnya. Model yang terakhir ini telah banyak dibahas dan
disebut sebagai observational learning dikembangkan oleh Albert Bandura atau modelling.
35
Bedasarkan uraian diatas,ternyata pemanfaatan media pembelajaran harus mempunyai landasan teori tentang belajar. Karena teori-teori ini dapat memberi
penjelasan tentang proses belajar dalam berbagai situasi. Dengan mengetahui proses belajar, media yang dimanfaatkan dapat memberi kemungkinan kepada
siswa belajar secara efektif dan efisien. Karena belajar merupakan proses yang rumit dan kompleks serta banyak variabel yang mempengaruhi, maka perlu
kiranya kita mengetahui juga faktor-faktor yang dapat mempengaruhi baik terhadap proses maupun hasil belajar.
36
3. Jenis-jenis Belajar
Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam aspek
materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Berikut ini adalah bentuk dari jenis-jenis belajar:
1. Belajar Abstrak
Belajar Abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berfikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-
masalah yang tidak nyata. 2.
Belajar Keterampilan Belajar Keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-
gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otak- otakneuromuscular.
35
Zikrni Neni, Loc.Cit., h.82
36
Yudhi Munadi, Loc.Cit., h.24
30
3. Belajar Sosial
Belajar Sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk
menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial.
4. Belajar Pemecahan Masalah
Belajar Pemecahan Masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis, teratur, dan
teliti.Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas.
5. Belajar Rasional
Belajar Rasional ialah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan rasional sesuai dengan akal sehat.Tujuannya ialah untuk
memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep- konsep.
6. Belajar Kebiasaan
Belajar Kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada.Tujuannya adalah agar siswa
memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu.
7. Belajar Apresiasi
Belajar Apresiasi adalah belajar mempertimbangkan judegment arti penting atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan
mengembangkan kecakapan ranah rasaaffechtive skills yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu.
8. Belajar Pengetahuan
Belajar Pengetahuan adalah belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.Tujuannya ialah agar siswa
31
memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam
mempelajarinya.
37
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini adalah penelitan yang dilakukan oleh:
a. Penulis Masri, 809018300686, jurusan PGMI, yang berjudul Peningkatan
Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Melalui Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas V MI Al-Karmaniyah. Isi dari skripsi ini adalahuntuk
mengetahui keterampilan berbicara bahasa indonesia dengan metode diskusi kelompok pada siswa kelas V. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan menunjukan bahwa keterampilan berbicara siswa melalui diskusi kelompok mengalami penigkatan, peningkatan tersebut dapat dilihat melalui
siklus yang telah dilakukan. Pada siklus I dengan nilai rata-rata 64,5 dan siklus II dengan nilai rata-rata 69,73. Peningkatan selisih dari siklus I dan
siklus II 5,26. Hasil keterampilan berbicara melalui diskusi kelompok dikategorikan baik.
b. Penulis Siti Komariah, 1811018300062, jurusan PGMI yang berjudul
Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai pada Siswa Kelas 3 MI Miftahul Khair Tanggerang. Penelitian ini menunjukan
bahwa keterampilan berbicara siswa dengan teknik cerita berantai dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terlihat pada siklus I rata-rata keterampilan
berbicara siswa sebesar 13,36 dengan presentase 60,25 sedangkan pada siklus II rata-rata keterampilan berbicara siswa sebesar 15,30 dengan
presentase 75 mengalami peningkatan sebesar 14,75 sehingga dapat memenuhi KKM yaitu 70. Berdasarkan penelitian tersebut dibuktikan bahwa
pembelajaran keterampilan berbicara siswa melalui teknik cerita berantai layak dan dapat digunakan untuk diterapkan di sekolah karena memberikan
hasil yang baik khususnya dalam keterampilan berbicara.
37
Muhibbin Syah, Loc.Cit., h.122- 124
32
c. Penulis Dina Sakinah, 1110013000005, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII MTS Nur Asy-
syafi’iyah Ciputat. Penelitian ini berisi tentang mengetahui peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar,
metode yang digunakan adalah PTK. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata pemahaman siswa terahadap keterampilan menulis
karangan deskripsi melalui media gambar, pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 72,98, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa sebesar 84,96
nilai KKM 75 peningkatan juga terjadi pada antusiasme dan motivasi siswa terahadap dalam mengikuti pembelajaran, tangguang jawab, dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikit : 1.
Penggunaan media gambar dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V MI Al-Husna Jurang Mangu Tanggerang Selatan
2. Penggunaan media gambar hasil belajar siswa sesuai dengan nilai KKM dan
siswa berani berbicara di depan kelas.
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung pada bulan Oktober semester I ganjil tahun pelajaran 20132014. Adapun tempat yang dijadikan penelitian adalah MI Al-
Husna Jurang Mangu Tanggerang Selatan.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus
Penelitian 1.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian tindakan kelas PTK adalah sebagai suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas
secara lebih propesioanal.
1
Senada dengan pendapat penelitian tindakan kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya dengan cara 1 Merencanakan, 2
Melaksanakan, dan 3 Merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat.
2
PTK atau Classroom Action Research CAR Adalah penelitian tindakan action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian tindakan
pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan ...”, yang dilakukan dalam rangkaian guna memecahkan masalah. Penelitian ini dilakukan
secara kolaboratif oleh guru bidang studidi sekolah oleh pembelajaran bersamapeneliti dan guru bidang studi secara bergantian. Demikian pulaobservasi
dilakukan oleh peneliti dan guru secara bergantian tersebut.
1
Ruswandi Hermawan, Dkk, Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar, Bandung: UPI PRESS, Cet.ke1, 2007
2
Wijaya Kusumah, dkk., Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Malta Printindo, 2009, h. 9.
34
Penelitian tindakan kelas PTK dilakukan berdasarkan suatu siklus. Masing-masing siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
refleksi. Suatu siklus akan dilanjutkan apabila kriteria keberhasilan yang diharapkan belum tercapai dan siklus akan berhenti apabila kriteria keberhasilan
telah tercapai. Fokus pembelajaran tersebut adalah:
2. Intervensi Tindakan atau Perencanaan Siklus Penelitian
Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kelas
3
C. SubjekPartisipan yang Terlibat dalam Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas VMI Al-husna, Jurang Mangu Tanggerang Selatan semester ganjil tahun pelajaran 20132014.
3
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, h.16.
Perencanaan SIKLUS 1
Pengamatan Perencanaan
SIKLUS II Pengamatan
Refleksi
Refleksi Pelaksanaan
Pelaksanaan
?