Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Keterampilan Berbicara

1. Pengertian Keterampilan Berbicara

Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Tarigan mengungkapkan bahasa“berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. ” 1 Sebagai peluasan dari batasan ini dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar audiblej dan kelihatan visibleyang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. selanjutnya Burhan Nurgiyantoro menjelaskan bahwa berbicara adalah keterampilan berbahasa kedua setelah menyimak bunyi-bunyi bahasa tersebut. Selain pendapat tersebut, Brown menyatakan bahwa berbicara sebagai salah satu aspek kemampuan berbahasa yang berfungsi untuk menyampaikan informasi secara lisan. Hal senada juga diungkapkan oleh Lee yang menyatakan bahwa berbicara adalah suatu peristiwa penyampaian maksud ide, pikiran, isi, hati seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dipahamai oleh orang lain. Hal ini berarti berbicara dapat diartikan sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat menyampaikan sesuatu pada orang lain. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa berbicara adalah kemampuan menyampaikan ide, gagasan, pikiran, atau perasaan dengan tujuan tertentu, yaitu agar pesan yang disampaikan dapat dipahami atau diterima oleh pendengarnya. 2 Berbicara selalu ada hubungannya dengan aspek mendengar, karena siswa dapat berbicara setelah mendengar lebih dahulu. Penerapan aspek berbicara dalam pendekatan linguistik kontrastif dimulai dari pengajaran cakapan diskusi,dialogstruktur kalimat tanya yang digunakan oleh guru selalu dibandingkan dengan B1, juga berbentuk struktur kalimat tannya. 1 Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah IbtidaiyahSekolah Dasar Depok : Nufa Citra Mandiri, 2013 h. 193 2 Ibid., h. 104 5 Penerapan latihan berbicara dengan cara menafsiri atau menceritakan gambar atau benda, juga dapat memperlancar pengajaran berbicara. Gambar seri dapat memudahkan para siswa berbicara daripada gambar tunggal. Benda tiruan atau benda sebenarnya dapat dijadikan bahan pengajaran berbicara. Apalagi benda-benda sebenarnya itu siswa dapat memegang atau memiliki satu persatu. 3 Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Peserta didik harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbahasa di sekolah tidak hanya menekankan materi saja, tetapi peserta didik mampu menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat berkomunikasi. Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Artinya suatu kemampuan yang dimiliki sesorang untuk menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga gagasan-gagasan yang ada didalam pikiran pembicara dapat dipahami orang lain. Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif melalui lambang-lambang bunyi agar terjadi kegiatan komunikasi antar penutur dan mitra tutur. Berbicara diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi arikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasa, serta perasaan 4 . Dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tandayang dapat didengar audible dan yang kelihatan visible yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik dan linguistik. 5 3 Broto, Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua di Sekolah Dasar Berdasarkan Pendekatan Linguistik Kontrastif,Jakarta: Bulan Bintang,1980 h.209-210 4 Tarigan, 1983:14 5 Lisdiana Kurniasih. Lisdianakurniasih.blogspot.com2012. Diakses Rabu, 30, januari 2013, pukul . 14.00 WIB

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 WIRUN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 65

PPENINGKA Peningkatan Keterampilan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Modeling The Way Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN 3 Candisari Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 12

PPENINGKA Peningkatan Keterampilan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Modeling The Way Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN 3 Candisari Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Modeling The Way Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN 3 Candisari Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 4

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BAWAK KECAMATAN C

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Ngering Jogonalan Klaten Tahun 2012.

0 1 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Ngering Jogonalan Klaten Tahun 2012.

0 3 12

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 3 KEDUNGREJO PURWODADI.

0 0 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI KELAS IV SD

0 0 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SD NEGERI KELEYAN 4, SOCAH, BANGKALAN

0 1 14