18
secara mendetail. Dalam hubungan ini tidak akan diadakan uraian lebih lanjut mengenai ketiga tahap itu, karena prosedur tekniknya sama dengan komposisi
tertulis. g
Penyajian Lisan Penyajian lisan merupakan puncak dari seluruh persiapan yang dilakukan
melalui langkah di atas, khususnya latihan oral. Latihan oral ini dianggap begitu penting sehingga pada zaman klasik yunani latin, para orator biasanya
mengadakan latihan intensif sebelum menyampaikan pidatonya di depan suatu massa. Namun latihan-latihan pendahuluan langkah ketujuh tetap diperlukan
untuk membiasakan diri dan menemukan cara dan gaya yang tepat. b.
Gaya Bahasa Gaya bahasa adalah bahasa indah yang digunakan untuk meningkatkan
efek dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Secara singkat penggunaan
gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan konotasi tertentu.
16
Gaya bahasa merupakan gaya bahasa yang retorik, yaitu penggunaan kata- kata dalam bicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak
dan pembaca. Kata retorik berasal dari bahasa yunani rhetor yang berarti orator atau ahli pidato.
Ada sekitar 60 buah gaya bahasa yang termasuk kedalam empat kelompok masing-masing akan dibahas dalam bab-bab berikut:
a Metafora
Suatau gaya bahasa seringkali menambahkan kekuatan pada suatu kalimat. Metafora misalnya, dapat menolong seoarang pembicara melukiskan suatu
gambaran yang jelas melalui komparasi atau kontras. Metafora ialah pemakain kata-kata bukan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang
berdasarkan persamaan atau perbandingan Poerwadarminta, 1976 : 648. Metafora ialah sejenis gaya bahasa perbandingan yang paling singkat, padat, dan
tersusun rapi.
16
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Gaya Bahasa, Bandung: Angkasa, 2009, h. 4
19
b Depersonifikasi
Biasanya gaya bahasa depersonifikasi ini terdapat dalam kalimat pengandaian yang secara eksplisit memanfaatkan kata kalaudan sejenisnya
sebagai penjelas gagasan atau harapan. c
Alegori Alegori bersal dari bahasa yunani allegorein
yang berarti „berbicara secara kias’ diturunkan dari allos „yang lain + agoreuen „berbicara’.
Alegori adalah cerita yang dikisahkan dalam lambang-lambang; merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan, tempat atau wadah
objek-objek atau gagasan yang diperlambangkan. Febal dan parabel merupakan alegori-alegori singkat febal adalah alegori,
yang di dalamnya binatang-binatang berbicara dan bertingkah laku seperti manusia. Parabel cerita yang berkaiatan dengan kitab suci juga merupakan
alegori singkat yang mengandung pengajaran moral dan kebenaran.
17
d Hiperbola
Hiperbola adalah sejenis gaya bahasa yang mengandungpernyataan yang berlebih-lebihan jumlahnya, ukuranya dan sifatnya dengan maksud memberi
penekanan pada suatu atau situasi untuk memeperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
e Epizeukis
Epizeukis adalah gaya bahasa berulangan yang bersifat langsung, yaitu kata yang ditekankan atau dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
f Sinekdoke
Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai nama pengganti nama keseluruhanya, atau sebaliknya Moeliono, 1984 : 3Kata
sinekdoke berasal dari bahasa yunani synekdechesthai syn „dengan’+ex „keluar’ + dech
esthai „mengambil,menerima’ yang secara kalamiah berarti „menyediakan atau memberikan sesuatu kepada apa yang baru disebutkan’.
17
Ibid.,h. 24
20
g Epanalepsis
Epanalepsis adalah semacam gaya bahasa yang berupa perulangan kata pertama dari baris, klausa atau kalimat menjadi terakhir.
4. Guna Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi dalam masyarakat. Banyak profesi dalam kehidupan bermasyarakat yang
keberhasilannya, antara lain bergantung pada tingkat keterampilan berbicara yang dimiliki oleh seseorang, misalnya profesi sebagai guru, wartawan, jaksa, dan
penceramah.
18
Berbicara dan mendengarkan adalah dua jenis keterampilan berbahasa lisan yang sangat erat kaitannya.Berbicara bersifat produktif,sedangkan
mendengarkan bersifat reseftif.Dalam pemerolehan atau belajar suatu bahasa, keterampilan berbahasa jenis reseftif tampak banyak mendukung pemerolehan
bahasa jenis produktif.Dalam suatu peristiwa komunikasi sering kali beberapa jenis keterampilan berbahasa digunakan secara bersama-sama guna mencapai
tujuan komunikasi. Keterampilan
berbahasa bermanfaat
dalam melakukan
interaksi komunikasi dalam masyarakat. Banyak profesi dalam kehidupan bermasyarakat
yang keberhasilannya, antara lain bergantung pada tingkat keterampilan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang,misalnya profesi sebagai manager, jaksa, pengacara,
guru dan wartawan.
19
B. Media
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah’, „perantara’ atau „pengantar’. Dalam bahasa arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Mc. Luhan, media adalah sarana yang disebut pula channel, karena hakekatnya media telah
memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan,
18
Linda, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Lisan, Lindaaja.wordpress.com
19
Ibid,.
21
mendengar dan melihatdalam batas-batas jarak, ruang dan waktu tertentu, kini dengan bantuan media batas-batas itu hampir menjadi tidak ada.Secara harfiah
kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Akan tetapi kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad.Kemudian telah banyak
pakar dan organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
20
. Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri antara lain buku tape recorder, kaset, vidio kamera, vidio recorder, filem, slide gambar bingkai foto, gambar,
grafik, televisi, dan computer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional dilingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Asosiasi Pendidikan Nasional Natioanal Education AssociationNEA
memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat
dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.
21
Jadi media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedimikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Gagne menyatakan bahwa media adalah sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs
berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah
contoh-contohnya. Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi. Media
berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan a source dengan
20
Arief S. Sadiman, dkk,Media Pendidikan,jakarta: cv RajawaliPers, 2010 h.6
21
Arief S. Sadiman, dkk.,Ibid., h.7
22
penerima pesan a receiver Heinich mencontohkan media ini seperti film,
televisi, diagram, bahan tercetak printed materials, komputer dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika
membawa pesan-pesan messages dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Pada awalnya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru
teaching aids. Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman kongkrit,
motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap dan resistensi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang
dipakainya orang kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran instruction produksi, dan evaluasi.
Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20 alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan
digunakannya alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio visual atau audio visual aids AVA. Bermacam peralatan digunakan guru untuk menyampaikan
pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme.
22
Penglihatan merupakan indera manusia yang mempunyai kemampuan paling besar untuk menghayati dunia di sekitar manusia. Berbagai penelitian telah
mendukung pernyataan tersebut, walaupun tidak ada kesepakatan umum tentang berapa besar distribusi indera penglihatan bila dibandingkan dengan indera lain
mengingat banyak faktor dan keadaan yang mempengaruhi. Kita menggunakan mata untuk memperoleh informasi, isyarat, tanda, atau
hal yang menarik perhatian. Kenyataan ini mempunyai arti penting untuk keperluan belajar mengajar. Kemampuan penglihatan ini harus dijadikan bahan
pertimbangan dalam merencanakan strategi latihan dalam mengembangkan bahan pembelajaran.
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan audien siswa sehingga dapat mendorong
22
Arif Sadiman,Loc.Cit., h. 7
23
terjadinya proses belajar pada dirinya dan media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Dalam proses belajar mengajar kehadiran
media mempunyai arti yang sangat penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan
media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa
yang kurang mampu diucapkan oleh guru dengan kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan
demikian anak-anak dapat lebih mudah dalam mencerna bahan daripada tanpa menggunakan media.Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa
untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performa mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Media Gambar
a. Pengertian Media Gambar
Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia, gambar dalah tiruan barang orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya. Gambar merupakan media visual
dua dimensi diatas bidang yang tidak transparan.
23
Gambar secara garis besar dapat dibagi pada tiga jenis, yakni sketsa, lukisan,dan foto. Gambar merupakan
media fisual yang pentingdan mudah didapat. Dikatakan penting sebab ia dapat mengganti kata verbal, mengkonkretkan yang abstrak, dan mengatasi pengamatan
manusia.Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung didalamnya dengan jelas, lebih jelas daripadayang diungkapkan oleh
kata-kata.
24
Guru dapat menggunakan gambar untuk memberi gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasanya lebih konkret daripada bila diuraikan mengunakan
kata-kata. Melalui gambar, guru dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistik.
25
23
M. Subana, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Bandung: Pustaka Setia, 2000 h.322
24
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Ciputat: Gaung Persada,2008 hal.85-89
25
M. Subana, Loc.Cit.,h.322