meraih keberhasilan, tidaklah mengherankan bila anak-anak tadi menggunakan pencapaian akademis sebagai suatu indeks harga diri yang penting. Evaluasi-
evaluasi dari orang lain menjadi evaluasi-evaluasi diri. Pembentukan konsep diri siswasiswi dalam penelitian ini diketahui dengan mengajukan kuesioner kepada
para siswa. Kuesioner tersebut diajukan setelah terlebih dahulu melalui proses uji validitas dan reabilitas dan memiliki empat pilihan jawaban, mulai dari sangat
setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju. Pernyataan-pernyataan kuesioner tersebut adalah:
1. Sikap dalam menerima dan mengikuti pelajaran
. Seorang siswa akan bersikap positif ketika ia mampu menerima pelajaran
yang dijelaskan oleh gurunya. Sikap positif itu seperti tertib mengikuti pelajaran, mendengarkan dengan bersungguh-sungguh, tidak membuat
keributan dengan teman saat guru menerangkan dan lain sebagainya.
Tabel 18 Tanya jawab saat pelajaran berlangsung membangkitkan minat belajar
siswasiswi
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat setuju 15
21.1 21.1
21.1 Setuju 50
70.4 70.4
91.5 Kurang setuju
6 8.5
8.5 100.0
Tidak setuju -
- -
Total 71
100.0 100.0
Sumber: FC.13 Tabel diatas menunjukkan bahwa 15 responden 21.1 menyatakan
sangat setuju, 50 responden 70.4 setuju dengan adanya tanya jawab saat pelajaran berlangsung membangkitkan minat belajar. Dengan adanya minat
Universitas Sumatera Utara
tersebut, maka mereka akan lebih giat lagi untuk belajar dan yakin bisa mengatasi masalah seperti kesulitan-kesulitan ketika menjawab soal. Mereka akan
mempunyai rasa percaya diri yang tinggi saat belajar dan tentu saja hal tersebut akan membawa dampak yang positif pula dalam prestasi mereka.
2. Kemampuan merespon arahan guru
Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam belajar. Ada yang dapat menyerap pelajaran dengan cepat dan ada pula yang lambat dan hal ini
pula yang akan membedakan siswa yang pintar dan bodoh. Oleh sebab itu, guru harus mengambil sikap untuk mengatasi hal tersebut dan siswa harus bisa
meresponnya dengan baik.
Tabel 19 Siswasiswi kamu diam saja saat menemukan kesulitan belajar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat setuju Setuju 16
22.5 22.5
22.5 Kurang setuju
28 39.4
39.4 62.0
Tidak setuju 27
38.0 38.0
100.0 Total 71
100.0 100.0
Sumber:FC.14 Tabel diatas menunjukkan bahwa 27 responden 38.0 menyatakan tidak
setuju dan 28 responden 39.4 kurang setuju jika menemukan kesulitan belajar mereka akan diam saja. Hal ini berarti para siswa cukup aktif dalam belajar dan
tidak segan untuk bertanya saat menemukan kesulitan. Mereka bukan individu- individu yang bersikap hiperkritis yang mudah menyerah terhadap sebuah
masalah dan lebih memilih untuk diam atau menghindar dari masalah seperti yang
Universitas Sumatera Utara
diungkapkan ole William D. Brooks. Namun ada juga 16 responden 22.5 yang menyatakan setuju dengan sikap diam saja saat menemukan kesulitan belajar.
3. Penerapan metode belajar cepat
Penerapan metode belajar cepat yang diberikan oleh guru akan sangat berpengaruh dan membantu siswa dalam kegiatan belajar. Tidak hanya dalam
memahami suatu pelajaran tetapi juga ketika mereka menjawab soal-soal extra yang diberikan oleh guru, baik dari buku atau LKS Lembar Kerja Siswa.
Tabel 18 Siswasiswi mampu mengerjakan soal-soal extra dari guru tanpa bantuan
orang lain
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat setuju 8
11.3 11.3
11.3 Setuju 51