individu yang termasuk kedalamnya adalah individu yang terlalu menonjolkan diri, namun buta terhadap dirinya sendiri.
Bingkai 3 atau “bidang tersembunyi” menunjukkan keadaan bahwa berbagai hal diketahui diri sebdiri namun tidak diketahui orang lain.
Apabila bingkai 3 diperbesar, maka individu yang termasuk kedalamnya adalah individu yang suka menyendiri, sifatnya seperti penyu.
Bingkai 4 atau “bidang tidak dikenal” menunjukkan berbagai hal tidak diketahui diri sendiri dan orang lain. Apabila bingkai 4 diperbesar,
maka individu yang termasuk kedalamnya adalah individu yang tahu banyak tentang orang lain tetapi dia menutup dirinya. Liliweri, 1991:49
Jendela Johari mendorong adanya keterbukaan, namun keterbukaan tersebut perlu mempertimbangkan kembali apakah keterbukaan tersebut
akan menghasilkan efek yang positif dalam hubungan antar pribadi. Dalam penelitian ini, peneliti hendak mengetahui komunikasi antar pribadi yang
terjadi antara guru dengan siswa siswi termasuk kedalam bidang Jendela Johari 1,2,3,atau 4.
II.5. Konsep diri siswasiswi
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melaui pengalaman-pengalaman yang diperoleh
dari interaksi dengan lingkungan. Konsep diri seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
berikut: a.
Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal, yang memunculkan perasaan positif dan berharga.
b. Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
c. Aktualisasi diri, atau implementasi dan realisasi dari potensi pribadi
yang sebenarnya. William H. Fitss Agustiani, 2006:138 mengemukakan bahwa konsep
diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang, karena konsep diri merupakan kerangka acuan frame of reference dalam berinteraksi
dengan lingkungan. Konsep diri juga berpengaruh kuat dalam tingkah laku seseorang. Dengan mengetahui konsep diri seseorang, maka akan lebih
mudah meramalkan dan memahami tingkah laku orang tersebut karena merupakan sebuah penilaian.
Namun, dalam menilai dirinya seseorang ada yang menilai positif dan ada yang menilai negative. Maksudnya individu tersebut ada yang
mempunyai konsep diri negative dan konsep diri positif seperti yang diungkapkan oleh William D. Brooks. Adapun ciri-ciri individu yang
memiliki konsep diri positif adalah:
1. Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Orang ini
mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah, dan percaya
bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. 2.
Merasa setara dengan orang lain .
Ia selalu merendah diri, tidak sombong, mencela atau meremehkan siapapun, selalu menghargai
orang lain. 3.
Menerima pujian tanpa rasa malu .
Ia menerima pujian tanpa rasa malu tanpa menghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun ia
menerima pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
4. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan
dan keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat. Ia peka terhadap perasaan orang lain sehingga akan
menghargai perasaan orang lain meskipun kadang tidak di setujui oleh masyarakat.
5. Mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspek-
aspek kepribadian tidak disenangi dan berusaha mengubahnya
. Ia
mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum menginstrospeksi orang lain, dan mampu untuk mengubahnya menjadi
lebih baik agar diterima di lingkungannya.
Sedangkan individu yang memiliki konsep diri negative memiliki ciri:
1. Peka terhadap kritik
. Orang ini sangat tidak tahan kritik yang diterimanya dan mudah marah atau naik pitam, hal ini berarti dilihat
dari faktor yang mempengaruhi dari individu tersebut belum dapat mengendalikan emosinya, sehingga kritikan dianggap sebagi hal yang
salah. Bagi orang seperti ini koreksi sering dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya. Dalam berkomunikasi orang yang
memiliki konsep diri negatif cenderung menghindari dialog yang terbuka, dan bersikeras mempertahankan pendapatnya dengan berbagai
logika yang keliru. 2.
Responsif sekali terhadap pujian . Walaupun ia mungkin berpura-
pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima pujian. Buat orang seperti ini,
segala macam embel-embel yang menjunjung harga dirinya menjadi
Universitas Sumatera Utara
3. Cenderung bersikap hiperkritis. Ia selalu mengeluh, mencela atau
meremehkan apapun dan siapapun. Mereka tidak pandai dan tidak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan
orang lain. 4.
Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain
. Ia merasa tidak diperhatikan, karena itulah ia bereaksi pada orang lain sebagai musuh,
sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan, berarti individu tersebut merasa rendah diri atau bahkan
berperilaku yang tidak disenangi, misalkan membenci, mencela atau bahkan yang melibatkan fisik yaitu mengajak berkelahi bermusuhan.
5. Bersikap psimis terhadap kompetisi
. Hal ini terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat
prestasi. Ia akan menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya.
II.6. Pengertian Pendidikan