c. In Which Channel saluran : media : sarana atau saluran yang
mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
d. To Whom kepada siapa : komunikan : orang yang menerima
pesan e.
With What Effect dampak : efek : dampak atau hasil yang merupakan pengaruh dari proses komunikasi.
Berdasarkan paradigma Laswell tersebut Effendy 1986:5 mendefenisikan komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan,
maupun tak langsung melalui media. Menurut D. Lawrence dalam Cangara, 2006:19 komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang
atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam. Dari beberapa defenisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari
seorang komunikator kepada komunikan melalui saluran atau media tertentu dengan maksud untuk mengubah perilaku komunikan sesuai
dengan keinginan komunikator.
II.2. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif dalam mengubah prilaku seseorang, hal ini disebabkan
karena dalam prosesnya ada arus balik langsung, sehingga komunikator dapat mengetahui apakah pesan yang disampaikan berhasil atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang yang berlangsung secara berhadapan muka langsung satu sama
lain face to face atau bisa juga melalui media seperti telepon. Rogers mengemukakan komunikasi antar pribadi merupakan
komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi dan De Vito memberikan mendefinisikan sebagai
pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan balik yang langsung, sedangkan Effendy berpendapat bahwa
komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara komunikator dan komunikan Liliweri, 1991:12 dan13. Komunikasi jenis ini dianggap
paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik
bersifat langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator mengetahui pasti
apakah komunikasinya itu positif atau negative, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia tidak dapat member kesempatan kepada komunikasi untuk
bertanya seluas-luasnya. Berdasarkan beberapa defenisi diatas, dapat dilihat ciri-ciri dari komunikasi antar pribadi sebagai berikut:
a. Komunikasi antar pribadi terjadi secara spontan dan sambil lalu.
b. Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu.
c. Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan diantara peserta
yang tidak mempunyai identitas yang jelas. d.
Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun tidak disengaja.
e. Komunikasi antar pribadi sering kali berlangsung berbalas-balasan.
Universitas Sumatera Utara
f. Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatkan
hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan.
g. Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak
membuahkan hasil. h.
Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna. Liliweri, 1991:14.
Dalam setiap komunikasi, pesan merupakan hal utama yang ingin disampaikan komunikator kepada komunikan, begitu pula dengan
komunikasi antar pribadi. Pesan sendiri terdiri atas sekumpulan lambang- lambang. Lambang-lambang itu merupakan kata-kata verbal dan non
verbal. Yang dimaksud dengan komunikasi verbal adalah komunikasi lisan atau tulisan, sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi yang
memakai symbol, isyarat, sentuhan, perasaan dan penciuman dalam proses teerjadinya komunikasi.
Oleh sebab itu, maka suatu pesan harus dipersiapkan yang berarti jika hendak ditulis atau diucapkan harus benar- benar disusun dengan
memperhatikan beberapa faktor penting. Effendi mengemukakan faktor- faktor tersebut sebagai berikut:
a. Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa
sehinggadapat menarik perhatian komunikan.
b. Pesan harus menggunakan lambing-lambang tertuju kepada
pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan,
sehingga sama-sama mengerti.
Universitas Sumatera Utara
c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan
tersebut.
d. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh
kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan
tanggapan yang dikehendaki Liliweri, 1991:20. II. 3. Teori AIDDA
Teori yang relevan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah teori AIDDA yang sering disebut A-A Procedure atau Attention ro action
Procedure. Aidda merupakan akronim dari kata Attention Perhatian, Interest Minat, Desire Keinginan, Decision Keputusan, dan Action
Tindakan. Tahapan tersebut mengandung pengertian bahwa proses komunikasi antar pribadi dalam pembentukan konsep diri siswai yang
berpengaruh dalam prestasi belajar hendaknya dimulai sengan membangkitkan perhatian, dimana dalam hal ini, seorang guru harus
mengetahui cara yang tepat untuk menarik perhatian siswa agar siswa memiliki minat melalui pesan yang berisi informasi yang disampaikan
guru sehingga akan timbul keinginan dan akhirnya diambil keputusan untuk bertindak terhadap pesan tersebut. Effendy, 1986:31
Teori AIDDA merupakan suatu poses psikologi pada diri komunikan. Berdasarkan formula AIDDA ini, komunikasi persuasive didahului dengan
upaya membangkitkan perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan dalam gaya bicara dengan kata-kata yang merangsang tetapi juga dengan
penampilan appearance ketika menghadapai komunikan. Apabila ditinjau
Universitas Sumatera Utara
dari segi psikologisnya, maka komponen perubahan yang terjadi pada teori AIDDA juga bisa ditinjau dari komponen perubahan sikap yang
terjadi pada diri manusia akibat terpaan pesan Rakhmat, 1986:52 yaitu: a.
Cognitive: Pesan yangdisampaikan ditujukan pada pikiran komunikan. Hal ini dilakukan agar komunikan tahu dan paham
akan pesan yang disampaikan. Hal ini sama dengan Attention
dalam Teori AIDDA.
b. Afektif: Pada tahap ini tujuan komunikator tidak hanya supaya
komunikan tergerak hatinya hingga timbul perasaan tertentu
seperti minat yang muncul akibat adanya perhatian.
c. Behavioral: Dampak yang timbul adalah berupa tindakan atau
kegiatan. Hal ini sudah bisa mulai dilihat pada proses
pengambuilan keputusan.
Penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana pengaruh komunikasi antar pribadi dalam membentuk konsep diri siswai yang berpengaruh
dalam prestasi belajar dan bagaimana hasil yang diperoleh jika komunikasi antar pribadi tersebut berhasil.
II.4. Teori Jendela Johari