coba untuk melihat validitas dan reabilitasnya hasil uji coba validitas dan reabilitas kuesioner terlampir. Dalam variabel pernyataan, peneliti
menetapkan 4 pilihan jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju. Adapun indicator dan variabel dari kuesioner yang
disebarkan adalah sebagai berikut:
1. Cara guru menyampaikan materi pelajaran
Setiap guru pasti memiliki cara-cara tersendiri dalam menyampaikan materi pelajarannya agar dapat diterima oleh para
siswanya. Begitupula dengan guru-guru yang mengajar di sekolah Madrasah Aliyah Negeri Kisaran. Mereka memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya saat materi pelajaran diberikan.
Tabel 12 Guru membuka sesi tanya jawab saat penyampaian materi pelajaran
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat setuju 26
36.6 36.6
36.6 Setuju 39
54.9 54.9
91.5 Kurang setuju
6 8.5
48.5 100.0
Tidak setuju -
- -
Total 71
100.0 100.0
Sumber: FC.07 Data dalam tabel menunjukkan 26 responden 36.6 sangat
setuju, 39 responden 54.9 setuju ketika guru memberikan kesempatan tanya jawab saat penyampaian materi pelajaran dan 6 responden 8.5
untuk jawaban kurang setuju. Dalam proses belajar mengajar, penjelasan yang terus-menerus dapat membuat para siswa merasakan kejenuhan
karena disajikan dengan berbagai macam teori atau rumus. Pembelajaran
Universitas Sumatera Utara
yang cendrung teoritis hanya akan sekedar mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa dan masih berpusat pada guru, juga menyebabkan tidak
diperolehnya pengalaman untuk memahami konsep secara utuh oleh siswa. Data diatas menunjukkan bahwa guru selalu mebuka sesi tanya jawab saat
menyampaikan materi pelajaran.
2. Sikap guru dalam menghadapi kesulitan belajar siswasiswi
Kesulitan yang dialami para siswa dalam belajar dapat disebabkan berbagai hal, contohnya kurang konsentrasi dalam mendengarkan
pelajaran atau guru yang menerangkan terlalu cepat sehingga siswasiswi kurang memahami. Oleh sebab itu, perlu adanya sikap yang tegas dari
seorang guru untuk menghadapi kesulitan belajar siswasiswi.
Tabel 13 Guru mengajarkan secara pribadi siswasiswi yang mengalami kesulitan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Tidak setuju
27 38.0
38.0 38.0
Kurang setuju 29
40.8 40.8
62.0 Setuju 15
21.1 21.1
100.0 Sangat setuju
- -
- Total
71 100.0
100.0
Sumber: FC.08 Tabel diatas menunjukkan 27 responden 38.0 menyatakan tidak
setuju, 29 responden 40.8 kurang setuju jika para siswa mengalami kesulitan maka guru akan mengajarkan secara pribadi. Berdasarkan
pemantauan peneliti dilapangan, pada umunya guru lebih suka menerangkan ulang sehingga tidak hanya siswa yang mengalami kesulitan saja yang
mendapatkan pengarahan, tetapi juga bagi siswa yang lain akan menambah
Universitas Sumatera Utara
dan memperjelas tentang pelajaran tersebut. Walaupun tidak dapat dipungkiri, menjelaskan secara pribadi akan berdampak lebih efektif atau sebaliknya,
karena guru dan siswa langsung bertatap muka atau berdampingan sehingga siswa dapat lebih jelas dan lebih terbuka. Namun, bila siswa memiliki
kepribadian yang tertutup, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Para siswa akan merasa canggung jika berdekatan dengan guru dan sulit untuk terbuka
sehingga usaha guru pun menjadi sia-sia. Akan tetapi, ada juga 15 responden 21.1 yang menyatakan setuju dengan menerangkan secara pribadi.
3. Metode dalam menghadapi kesulitan belajar siswa
Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini sangat pesat, banyak cara ataupun metode-metode belajar yang dapat digunakan untuk mempermudah
para siswa dalam belajar, seperti metode SQ4R, Quantum Quantum learning;Quantum Teaching, SURVEY dan masih banyak lagi yang lainnya.
Metode-metode tersebut pada dasarnya memberikan kemudahan dan membantu para siswa untuk lebih mudah memahami pelajaran.
Tabel 14 Menerapkan metode belajar cepat
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Sangat setuju
11 15.5
15.5 15.5
Setuju 42 59.2
56.8 74.6