Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN
orang dan aktivitas sosial sehingga berhasil mencapai penyesuaian sosial yang baik dan diterima sebagai anggota kelompok Hurlock, 2005.
Perkembangan sosial anak usia sekolah meliputi: i.
Hubungan sosial dan kerja sama. Periode ini anak pertama kalinya bergabung dalam aktivitas
kelompok sehingga anak belajar menghargai perbedaan yang ada dalam anggota kelompok dan bertambah sensitif terhadap norma
sosial ataupun tekanan dari anggota kelompok dan mulai membentuk kelompok-kelompok formal atau klub Hockenberry Wilson,
2007. Yusuf 2012 juga menyampaikan bahwa anak usia ini mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri, bekerja sama, mau
memperhatikan kepentingan orang lain, bertambah keinginan untuk diterima menjadi anggota kelompok dan merasa tidak senang bila
tidak diterima dikelompoknya serta mampu menyesuaikan diri dengan teman sebaya maupun lingkungan masyarakat sekitar.
ii. Hubungan dengan keluarga
Walaupun kelompok teman sebaya berpengaruh dan penting untuk perkembangan normal anak, keluarga memberikan pengaruh
utama dalam pembentukan perilaku, kepribadian, dan menetapkan sistem nilai Hockenberry Wilson, 2007.
iii. Bermain
Ketika memasuki memasuki sekolah anak-anak mulai tertarik pada permainan kelompok serta mulai memilih teman bermain dan
sebagian besar anak-anak memilih teman yang berjenis kelamin,
ukuran tubuh, usia, kematangan sosial, dan minat yang sama dengan mereka Hurlock, 2005. Pada permainan anak diharapkan patuh
terhadap peraturan dan ritual, terlibat dalam permainan tim, mampu bermain dengan permainan dan aktivitas yang tenang, serta mampu
menguasai ego Hockenberry Wilson, 2007. d.
Perkembangan Kognitif Pada tahap ini, perkembangan kognitif yang dikembangkan Piaget
dalam Suprajitno, 2003 berada di tahap operasioanal kongkret, yaitu anak mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol.
Selama periode ini kemampuan anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat dan memiliki kemampuan belajar dari benda,
situasi, dan pengalaman yang dijumpainya. Kemampuan ini seperti kemampuan konservasi yaitu menyukai sesuatu secara konkret bukan
magis, klasifikasi yaitu mulai belajar mengelompokkan, menyusun, dan mengurutkan, dan kombinasi yaitu mencoba menghubungkan angka dan
huruf sesuai keinginannya yang dihubungkan dengan pengalaman yang diperoleh sebelumnya.
e. Perkembangan Moral
Pada tahap ini, perkembangan moral menurut Kohlberg dikatagorikan dalam tahap konvensional. Di masa ini, anak mulai belajar
tentang peraturan yang berlaku, menerima peraturan, dan merasa bersalah bila tidak sesuai dengan aturan yang telah diterimanya
Suprajitno, 2003.