d. Masyarakat
Keadaan lingkungan masyarakat dimana individu berada merupakan kondisi yang menentukan proses penyesuaian sosial karena masyarakat
merupakan suatu kelompok sosial yang paling besar dan sangat mempengaruhi pola hidup anggotanya.
e. Sekolah
Sekolah mempunyai peranan sebagai media untuk mempengaruhi kehidupan intelektual, sosial, dan moral para siswa. Hasil pendidikan di
sekolah merupakan bekal untuk penyesuaian sosial di masyarakat yang lebih luas.
f. Budaya dan agama
Lingkungan budaya dimana individu berada dan berinteraksi akan menentukan pola-pola penyesuaian sosialnya. Agama memberikan
suasana psikologis tertentu dalam mengurangi konflik-konflik, frustasi dan bentuk-bentuk ketegangan lainnya. Agama juga memberikan suasana
tenang dan damai yang dibutuhkan oleh seorang anak.
5. Kriteria penyesuaian sosial social adjustment
Anak dapat melakukan penyesuaian akan memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya dan tuntutan lingkungannya serta mampu mengatasi
hambatan yang dihadapinya Hurlock, 2005. Individu yang bisa melakukan penyesuaian sosial dengan benar akan menunjukkan tidak adanya
ketegangan emosional, tidak ada frustrasi, mampu belajar, menghargai pengalaman, bersikap realistik dan objektif Sunarto Hartono, 2008.
Untuk menentukan sejauh mana penyesuaian diri anak secara sosial, dapat
diterapkan dengan empat kriteria; penerapan salah satu kriteria saja tidak akan memadai Hurlock, 2005. Kriteria penyesuaian sosial tersebut, yaitu:
a. Penampilan nyata melalui sikap dan tingkah laku yang nyata overt
performance Perilaku sosial seseorang harus sesuai standar yang ada dalam
kelompok serta memenuhi harapan kelompok sehingga dapat diterima sebagai anggota kelompok. Bentuk dari penampilan nyata adalah 1
aktualisasi diri seperti proses menjadi diri sendiri, mengembangkan sifat-sifat dan potensi diri yang dimiliki, 2 kemampuan menjalin
hubungan antar
sesama seperti
kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berorganisasi, dan 3 bersifat terbuka pada orang lain artinya sikap untuk bersedia memberi dan menerima pengetahuan atau
informasi dari pihak lain. b.
Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok Seseorang yang bisa menyesuaikan diri dengan baik terhadap
berbagai kelompok, baik kelompok teman sebaya maupun kelompok orang dewasa dianggap dapat menyesuaikan diri dengan baik. Bentuk
dari penyesuaian diri adalah 1 kerja sama dengan kelompok yaitu kemampuan saling mendukung dan mengandalkan untuk mencapai
tujuan bersama, 2 menjalankan tanggung jawab agar bisa mendapatkan hak, dan 3 setia kawan seperti saling berbagi, saling
member motivasi dalam kebaikan.
c. Sikap sosial
Seseorang menampilkan sikap yang menyenangkan orang lain, aktif dalam kegiatan sosial, serta menjalankan peran yang baik sebagai
anggota kelompok. Bentuk dari sikap sosial seperti ikut serta dalam kegiatan sosial di masyarakat, memiliki rasa empati, menghormati dan
menghargai pikiran orang lain. d.
Kepuasan pribadi Seseorang yang telah menyesuaikan diri dengan baik secara sosial,
maka harus memiliki kepuasan terhadap kontak sosial dan peran yang dimainkannya dalam situasi sosial ketika menjadi pemimpin ataupun
anggota. Bentuk dari kepuasan pribadi seperti rasa percaya diri, disiplin diri, dan memiliki kehidupan yang bermakna serta terarah. Sebagai
contoh, anak-anak dapat mengatakan bahwa mereka tidak ingin pergi ke luar bermain dengan anak-anak lain karena permainan mereka
membosankan atau bahwa mereka lebih senang tinggal di rumah. Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa anak-anak kurang mendapatkan
kepuasan dari aktivitas sosial dan lebih mendapatkan kepuasan dari aktivitas yang dilakukannya sendiri.
Kriteria penyesuaian sosial juga disampaikan oleh Schneider 1964 dalam Yusuf, 2012, antara lain:
a. Di lingkungan keluarga
1. Menjalin hubungan dengan baik dengan para anggota keluarga orang
tua dan saudara 2.
Menerima otoritas orang tua mau menaati peraturan yang dtetapkan
3. Menerima tangung jawab dan batasan-batasan norma keluarga
4. Berusaha membantu anggota keluarga sebagai individu maupun
kelompok dalam mencapai tujuannya b.
Di lingkungan sekolah 1.
Menerima peraturan sekolah 2.
Berpartisipasi dalam kegiatan sekolah 3.
Menjalin persahabatan dengan teman-teman di sekolah 4.
Bersikap hormat terhadap guru, pemimpin sekolah dan staff lainnya 5.
Membantu sekolah dalam merealisasikan tujuannya c.
Di lingkungan masyarakat 1.
Mengakui dan respek terhadap hak-hak orang lain 2.
Memelihara jalinan persahabaan dengan orang lain 3.
Bersikap simpati dan altruistis terhadap kesejahteraan orang lain 4.
Bersikap respek terhadap nilai, hukum, tradisi, dan kebijakan- kebijakan masyarakat.
Penelitian Nisa 2011 tentang “Kontribusi Iklim Kehidupan Keluarga
terhadap Penyesuaian Sosial Siswa Sekolah Dasar” membagi penyesuaian menjadi dua kategori, yaitu penyesuaian sosial tinggi dan penyesuaian sosial
rendah. Kemampuan penyesuaian sosial yang tinggi adalah anak mampu menjalin hubungan dengan teman sebaya, memiliki minat dan mengikuti
kegiatan di sekolah, berani berpendapat, dan mematuhi tata tertib dan peraturan sekolah. Sedangkan penyesuaian sosial yang rendah jika anak
tidak mampu menjalin hubungan dengan teman sebaya, tidak berani berpendapat, melanggar tata tertib dan peraturan sekolah.
4. Penyesuaian yang Gagal Maladjustment
Individu tidak selamanya mampu menyesuaikan diri, karena kadang- kadang ada rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan
penyesuaian Sunarto Hartono, 2008. Ketidakberhasilan melakukan penyesuaian biasa disebut dengan istilah mal-adjusment. Kegagalan dalam
melakukan penyesuaian ini akan mengakibatkan ketegangan, tingkah laku yang serba salah, tidak terarah, emosianal, sikap yang tidak realistik, agresif,
dan sebagainya Sunarto Hartono, 2008. Kegagalan penyesuaian sosial social maladjustment berkaitan
dengan kesulitan dalam bersosial dan emosi yang berhubungan dengan tingkah laku yang didapatkan dari situasi atau pengalaman LeComer,
2006. Selain itu, kegagalan penyesuaian sosial merupakan masalah tingkah laku yang berkaitan dengan aturan dalam keluarga, sosial, danatau sekolah
Whitcomb Merrel, 2013. Individu yang mengalami kegagalan dalam melakukan penyesuaian
ini biasanya akibat dari kesulitan dalam melakukannya. Melakukan penyesuaian sosial yang baik bukanlah hal yang mudah. Akibatnya, banyak
anak yang kurang dapat menyesuaikan diri, baik secara sosial maupun pribadi. Masa kanak-kanak mereka tidak menyenangkan, dan bila mereka
tidak belajar mengatasi kesulitan mereka, mereka akan tumbuh menjadi orang yang malsesuai maladjust, yang tidak bahagia Hurlock, 2005.
Hurlock 2005 mengemukakan ada 4 kondisi yang paling penting yang dapat menimbulkan kesulitan melakukan penyesuaian sosial pada
anak, yaitu: