Analisis Univariat HASIL PENELITIAN
iri hati mengenai kemampuan atau barang yang dimiliki orang lain terutama saudaranya serta menyukai persaingan Hurlock, 2005; Wong,
2008. Kedua perkembangan ini berkaitan dengan adanya sibling rivalry pada anak usia sekolah serta kemampuannya dalam melakukan
penyesuaian sosial. Karakteristik responden berdasarkan distribusi jenis kelamin yang
paling banyak adalah laki-laki. Perbedaan jumlah laki-laki dan perempuan kelamin laki-laki sehingga didapatkan sebagian besar responden berjenis
kelamin laki-laki. Hal ini juga ditemukan pada jumlah populasi anak usia sekolah di Indonesia, yaitu jumlah laki-laki lebih banyak daripada
perempuan sebesar 14.329.016 jiwa sedangkan jumlah populasi perempuan sebesar 13.475.884 jiwa
. Perbedaan jenis kelamin berpengaruh pada perkembangan sibling
rivalry dan kemampuan penyesuaian sosial anak. Penelitian Listiani 2010 menyebutkan bahwa jenis kelamin berkontribusi dalam
perkembangan sibling rivalry yang akan mempengaruhi penyesuaian sosial anak.
Anak perempuan lebih suka berperan dalam merawat dan menolong saudara sekandung mereka dibandingkan anak laki-laki
Minnett, Vandell dan Santrock, 1983 dalam Ambarini, 2006. Ambarini 2006 menyebutkan bahwa adanya saudara sekandung, khususnya anak
pertama, apalagi anak laki-laki, menunjukkan masalah emosional dan perilaku. Howe et al 2002 dalam Havnes 2010 melaporkan bahwa
saudara perempuan lebih penurut dibandingkan laki-laki. Selain itu
kemampuan sosialisasi anak laki-laki lebih sering mengalami masalah dibanding anak perempuan.
Karakteristik resoponden berdasarkan berdasarkan distribusi posisi anak dalam keluarga yang paling banyak adalah anak pertama sebesar 54
responden 75 . Anak pertama biasanya lebih mendekati harapan sosial dan hasilnya mereka cenderung diterima lebih baik. Namun yang perlu
menjadi perhatian bahwa pengaruh lingkungan seperti sekolah, keluarga dan masyaraat juga mempunyai peran yang lebih penting daripada urutan
kelahiran dalam keluarga. Semua anak dituntut memainkan peran sesuai uratan kelahirannya, jika tidak menyukai peran yang diberikan, maka akan
terjadi perselisihan besar sekali biasanya yang menyebabkan kesulitan untuk bersosial baik di lingkungan keluarga bahkan di luar keluarga
Hurlock, 2006. Anak pertama biasa menunjukkan kebencian terhadap saudaranya karena perhatian orang tua terbagi Franz, 2006. Pada anak
tengah biasanya menunjukkan perasaan rendah diri terhadap saudara kandung yang lebih tua karena menganggap tidak memiliki kemampuan
seperti saudara mereka. Namun, hal tersebut juga membuat mereka menjadi sangat kompetitif terhadap saudara mereka yang mendorong
mereka berinovasi, melakukan hal yang berbeda dari saudaranya yang lebih tua yang berdampak terhadap kemampuan penyesuaian sosial anak
tersebut Franz, 2006. Karakteristik responden berdasarkan jumlah saudara dalam keluarga
yang paling banyak adalah jumlah saudara yang sedikit 1-3 orang sebesar 87,5. Hal ini sesuai pendapat Hurlock 2006 bahwa jumlah saudara