Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

inferiority. Pada masa ini anak-anak sudah mulai berkeinginan menghasilkan sesuatu dari sesuatu yang mereka lakukan, terutama kegiatan-kegiatan di sekolah. Selain itu, anak-anak mulai belajar terkait tugas perkembangan dan menyiapkan diri dalam perannya di masyarakat. Keinginan ini membuat anak senang mengekpolrasi diri untuk menemukan hal baru sehingga memotivasi mereka untuk berkarya Hockenberry Wilson, 2007. Kegagalan pada fase ini akan membuat anak menjadi rendah diri inferioritas dan merasa tidak berguna. Keberhasilan pada masa ini akan membuat anak menjadi percaya diri terhadap diri sendiri dan lingkungan sosialnya, mandiri, berinisiatif, merupakan persiapan anak untuk masuk ke dunia sosial yang lebih luas Nihayah, Suralaga, Idriyani, 2006. c. Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial melalui proses sosialisasi Hurlock, 2005. Kemampuan sosialisasi merupakan bagian terpenting dalam kehidupan anak usia sekolah terutama dengan teman sebaya Hockenberry Wilson, 2007. Kemampuan bersosialisasi diperoleh melalui tiga proses, yaitu belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial dengan mengikuti serta menyesuaikan diri dengan standar perilaku yang sudah ada dalam kelompok, memainkan peran sosial yang dapat diterima dengan mematuhi pola perilaku dalam kelompok, dan perkembangan sikap sosial dengan bermasyarakat atau bergaul dengan baik dengan menyukai orang dan aktivitas sosial sehingga berhasil mencapai penyesuaian sosial yang baik dan diterima sebagai anggota kelompok Hurlock, 2005. Perkembangan sosial anak usia sekolah meliputi: i. Hubungan sosial dan kerja sama. Periode ini anak pertama kalinya bergabung dalam aktivitas kelompok sehingga anak belajar menghargai perbedaan yang ada dalam anggota kelompok dan bertambah sensitif terhadap norma sosial ataupun tekanan dari anggota kelompok dan mulai membentuk kelompok-kelompok formal atau klub Hockenberry Wilson, 2007. Yusuf 2012 juga menyampaikan bahwa anak usia ini mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri, bekerja sama, mau memperhatikan kepentingan orang lain, bertambah keinginan untuk diterima menjadi anggota kelompok dan merasa tidak senang bila tidak diterima dikelompoknya serta mampu menyesuaikan diri dengan teman sebaya maupun lingkungan masyarakat sekitar. ii. Hubungan dengan keluarga Walaupun kelompok teman sebaya berpengaruh dan penting untuk perkembangan normal anak, keluarga memberikan pengaruh utama dalam pembentukan perilaku, kepribadian, dan menetapkan sistem nilai Hockenberry Wilson, 2007. iii. Bermain Ketika memasuki memasuki sekolah anak-anak mulai tertarik pada permainan kelompok serta mulai memilih teman bermain dan sebagian besar anak-anak memilih teman yang berjenis kelamin,