Tahapan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

adalah segala bantuk penelitian yang dilakukan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Prinsip ini mengandung banyak dimensi yaitu bebas dari bahaya, bebas dari eksploitasi, manfaat dari penelitian, memberikan manfaat, dan mempertimbangkan antara asspek risiko dengan aspek manfaat. b. Prinsip menghargai martabat manusia Manusia mempunyai hak dan merupakan makhluk yang mulia yang harus di hormati. Prinsip ini mengandung dua hak responden, yaitu: manusia berhak untuk menentukan pilihan antara mau dan tidak menjadi subyek penelitian self determination dan berhak untuk mendapatkan penjelasan lengkap full disclosure sebagai rasa penghargaan dan hormat terhadap martabat manusia. Hak untuk self determination dan hak untuk mendapatkan penjelasan lengkap merupakan dua elemen utaa yang menjadi dasar informed consent. Dengan dua hal ini manusia dapat membuat keputusannya secara sukarela tentang partisipasinya menjadi subyek penelitian. c. Prinsip mendapatkan keadilan Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia. Dalam hal ini manusia mendapatkan perlakuan adil tidak diskriminatif dan hak mereka untuk mendapatkan keleluasaan pribadi privacy. Subjek memiliki hak untuk mengharapkan bahwa setiap data yang dikumpulkan selama masa penelitian akan disimpan dan dijaga kerahasiannya confidentiality, yang dilakukan baik melalui tidak menggunakan identitas anonymity subjek atau melalui prosedur kerahasiaan lainnya. 2. Informed Consent Informing adalah penyampaian ide dari isi penting dari peneliti kepada calon sunjek. Consent adalah persetujuan dari calon subjek untuk berperan serta dalam penelitian sebagai subjek, yang diperoeh setelah memahami semua informasi penting. Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed consent mencakup empat elemen, yaitu: a. Subjek penelitian mendapatkan penyampaian informasi penting secara lengkap dan spesifik kepada setiap calon subjek. Dalam hal ini subjek diberikan penjelasan tentang pengantar kegiatan riset, tujuan riset, pemilihan subjek penelitian, prosedur penelitian, uraian risiko dan ketidaknyamanan, uraian manfaat, penyampaian alternatif, jaminan anonymity dan kerahasiaan confidentiality, tawaran untuk bertanya, tanpa paksaan, pilihan untuk mundur dari penelitian, serta setuju untuk tidak menjelaskan secara lengkap Burns Grove, 1996 dalam Hamid, 2007. b. Subjek mendapat pemahaman secara komprehensif. Informed consent memiliki implikasi tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga memastikan bahwa subjek memahami isi informasi. Agar subjek mendapatkan pemahaman yang komprehensif, maka peneliti hendaknya meluangkan waktu untuk menjelaskan tentang tujuan, risiko dari prosedur, hal yang diharapkan dari pastisipasi subjek, lamanya kontrak, kapan bisa mengundurkan diri, dengan siapa informasi penelitian diberikan, dan manfaat langsung serta hal lain terkait penelitian sampai calon subjek benar-benar mengerti semua kegiatan dari penelitian Burns Grove, 1996 dalam Hamid, 2007. c. Subjek mendapatkan kemampuan memberi consent. Seseorang dapat member consent apabila ia mampu memahami dan menimbang manfaat serta risiko dari penelitian. Peneliti dapat menyampaikan informasi sesuai batas kemampuan calon subjek untuk memahami Burns Grove, 1996 dalam Hamid, 2007. Dengan demikian, diharapkan calon subjek mampu memberi persetujuan setelah memahami seluruh aspek penelitian yang akan dilakukan. d. Subjek memiliki hak kesukarelaan voluntary consent. Kesukarelaan berarti calon subjek membuat persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian tanpa unsur paksaan atau dipengaruhi orang lain. Kesukarelaan ini diperoleh setelah diberi informasi secara jelas tentang penelitian serta memahami informasi yang diberikan Hamid, 2007.