Definisi Tugas perkembangan Anak Usia Sekolah
ukuran tubuh, usia, kematangan sosial, dan minat yang sama dengan mereka Hurlock, 2005. Pada permainan anak diharapkan patuh
terhadap peraturan dan ritual, terlibat dalam permainan tim, mampu bermain dengan permainan dan aktivitas yang tenang, serta mampu
menguasai ego Hockenberry Wilson, 2007. d.
Perkembangan Kognitif Pada tahap ini, perkembangan kognitif yang dikembangkan Piaget
dalam Suprajitno, 2003 berada di tahap operasioanal kongkret, yaitu anak mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol.
Selama periode ini kemampuan anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat dan memiliki kemampuan belajar dari benda,
situasi, dan pengalaman yang dijumpainya. Kemampuan ini seperti kemampuan konservasi yaitu menyukai sesuatu secara konkret bukan
magis, klasifikasi yaitu mulai belajar mengelompokkan, menyusun, dan mengurutkan, dan kombinasi yaitu mencoba menghubungkan angka dan
huruf sesuai keinginannya yang dihubungkan dengan pengalaman yang diperoleh sebelumnya.
e. Perkembangan Moral
Pada tahap ini, perkembangan moral menurut Kohlberg dikatagorikan dalam tahap konvensional. Di masa ini, anak mulai belajar
tentang peraturan yang berlaku, menerima peraturan, dan merasa bersalah bila tidak sesuai dengan aturan yang telah diterimanya
Suprajitno, 2003.
f. Perkembangan Spiritual
Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatunya adalah nyata daripada belajar tentang ketuhanan. Mereka mulai mengerti terhadap
surga dan neraka sehingga cenderung melakukan sesuatu sesuai aturan karena takut masuk neraka. Pada masa ini anak masih sulit mengerti
tentang simbol-simbol supranatural sehingga konsep religius harus disajikan secara nyata Suprajitno, 2003.
g. Perkembangan Emosional
Kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada pada bayi yang baru lahir Hurlock, 2005. Ketika usia sekolah, anak mulai
menyadari bahwa penggunaan emosi secara kasar tidak diterima di masyarakat Yusuf, 2012. Emosi yang secara umum dialami anak usia
sekolah adalah takut, marah, kasih sayang, cemburu atau sering iri hati mengenai kemampuan atau barang yang dimiliki orang lain terutama
saudaranya, rasa ingin tahu, kegembiraan Hurlock, 2005. Selain itu, anak pada masa ini menyukai persaingan Wong, 2008. Perasaan
cemburu, iri hati rasa persaingan antar saudara kandung disebut juga dengan sibling rivalry Woolfson, 2005.