Pengetahuan Lansia Terhadap Makanan Sehat

Menurut penelitian Dina 2008 dari 54 lansia diketahui 26 orang 48,1 yang mempunyai susunan makanan yang baik, dan 24 orang 44,4 yang kurang baik. Jumlah usia lanjut yang mengonsumsi jenis bahan makanan pokok lainnya seperti roti dengan frekuensi makan 4-6xminggu sebanyak 24 orang 44,4, mie dan umbi- umbian dengan frekuensi makan 1-3xminggu sebanyak 22 orang 40,7 dan 25 orang 46,3.

2.7.1 Pengetahuan Lansia Terhadap Makanan Sehat

Pengetahuan merupakan hasil dari tau, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengideraan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 1993. Selanjutnya perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih permanen dianut oleh seseorang bila dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan atau perilaku yang hanya ikut-ikutan tanpa mengetahui apa tujuan. Pengetahuan yang dimiliki sangat penting untuk terbentuknya sikap dan tindakan. Salah satu timbulnya gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan gizi. Solusi dapat dilakukan melalui suatu proses belajar mengajar tentang pangan, bagaimana tubuh menggunakan zat gizi dan bagaimana zat gizi tersebut diperlukan untuk menjaga kesehatan. Seseorang yang didasari dengan pengetahuan gizi yang baik akan memperhatikan keadaan gizi setiap makanan yang dikonsumsinya, dengan tujuan agar makanan tersebut memberikan gizi yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh atau sering disebut gizi seimbang. Universitas Sumatera Utara Hal-hal yang menujukkan tentang pentingnya pengetahuan yang didasarkan pada kenyataan yaitu : 1. Status gizi yang baik sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan. 2. Setiap orang hanya akan cukup jika makanan yang dimakannya mampu menyediakan zat-zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh yang optimal, pemeliharaan dan pertambahan energi. 3. Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang penting sehingga penduduk dapat belajar menggunakan pangan dengan baik bagi keseimbangan gizi. Pengetahuan gizi seseorang didukung oleh latar belakang pendidikannya. Rendahnya pengetahuan lansia menyebabkan berbagai keterbatasan dalam menangani masalah gizi dan kesehatan sekalipun didaerah tempat tingggalnya banyak tersedia bahan makanan sayur dan buah, serta pelayanan kesehatan yang memadai yang dapat menyampaikan informasi tentang bagaimana mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Pengetahuan tentang gizi, sebaiknya lansia mendapat bimbingan dan pengawasan dari orang yang lebih mengerti tentang masalah tersebut, sehingga lansia semakin tau dan mengerti tentang gizi dan dapat melaksanakannya dengan baik. Pengetahuan lansia tentang gizi yang baik akan mendukung konsumsi makanan yang baik juga sehingga terjadi gizi seimbang untuk mengoptimalkan derajat kesehatan.

2.7.2 Sikap Lansia Tehadap Makanan Sehat