1.2 Rumusan Masalah
Meningkatnya usia harapan hidup cenderung menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan gizi. Berdasarkan hal itu, permasalahan dalam penelitian ini adalah :
”Bagaimana perilaku lansia dalam pola konsumsi makanan sehat di wilayah kerja Puskesmas Batu Horpak Kecamatan Tantom Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun 2010”.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui perilaku lansia dalam pola konsumsi makanan sehat di wilayah kerja Puskesmas Batu Horpak Kecamatan Tantom Angkola Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2010.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui jenis makanan sehat yang dikonsumsi lansia
2.
Untuk mengetahui jumlah makanan sehat yang dikonsumsi lansia
3.
Untuk mengetahui frekuensi makan lansia.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan dan informasi untuk perencanaan kesehatan lanjut usia di Dinas Kesehatan
Kabupaten Tapanuli Selatan, khususnya kepada pihak Puskesmas Batu Horpak sehingga dapat melakukan konseling atau penyuluhan tentang konsumsi makanan
sehat bagi lansia pada waktu pelaksanaan posyandu lansia dengan tujuan peningkatan pengetahuan lansia terhadap konsumsi makanan sehat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Lanjut Usia
Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia Budi,1999. Sedangkan menurut pasal 1 ayat 2, 3, 4 UU No.13 Tahun 1998
tentang Kesehatan dikatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
2.2 Klasifikasi dan Karakteristik Lanjut Usia 2.2.1 Klasifikasi Lansia
Dikatakan lansia apabila sudah berumur lebih dari 55 tahun, sesuai umur pensiun pegawai negeri di Indonesia. Untuk negara-negara yang sudah maju dengan
keadaan ekonomi, keadaan gizi, dan kesehatan yang telah baik, batas umur 65 tahun baru dikatakan lansia.
Menurut Maryam, dkk 2008 lansia dibagi dalam lima klasifikasi, meliputi : 1.
Pralansia yaitu seseorang yang berusia antara 45–59 tahun. 2.
Lansia yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih. 3.
Lansia resiko tinggi yaitu seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih 4.
Lansia potensial yaitu lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barangjasa.
5. Lansia tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga
hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Karateristik Lansia
Menjadi lansia tidak bisa dihindari karena merupakan tahapan dalam proses kehidupan manusia. Menurut Irwan 2008 lansia memiliki karateristik antara lain:
1. Berusia lebih dari 60 tahun.
2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari
kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif.
3. Lingkungan tempat tinggal bervariasi.
2.3 Proses Penuaan dan Perubahan Fisiologis Akibat Penuaan 2.3.1 Proses Penuaan
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki dirimengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi
serta memperbaiki kerusakan yang diderita Constantinides, 1994. 2.3.2 Perubahan Fisiologis Akibat Penuaan
Sejumlah perubahan fisiologis berlangsung dalam proses penuaan, meskipun laju dan besarnya perubahan tersebut berbeda-beda pada setiap orang. Menurut
Barasi 2007 perubahan yang terkait dengan kondisi medis dapat berdampak pada status gizi mungkin disebabkan oleh penyakit atau pengobatannya :
1. Berkurangnya mobilitas - muskuluskletal, saraf, sirkulasi darah, respirasi, dan
kelebihan berat badan. 2.
Fungsi koknitif – gangguan koknitif dan demensia.
Universitas Sumatera Utara
3. Gangguan jiwa – meliputi depresi termasuk depresi reaktif setelah kehilangan
orang yang mereka cintai penyakit mental, kecanduan alkohol.
2.4 Makanan Bergizi dan Fungsi Makanan bagi Tubuh Manusia 2.4.1 Makanan Bergizi