Kerangka Konsep Penelitian Jenis dan Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Instrument Penelitian Defenisi Operasional Variabel

2.9 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian dan perumusan masalah, maka kerangka konsep penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1: Kerangka Konsep Penelitian Keterangan : Karakteristik lansia yaitu umur, pendidikan, pekerjaan dapat mempengaruhi perilaku lansia yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan dalam konsumsi makanan sehat seperti jenis, jumlah dan frekuensi makanan sehat. Karateristik lansia : - Umur - Pendidikan - Pekerjaan Perilaku lansia : -Pengetahuan -Sikap -Tindakan - Tindakan Konsumsi makanan sehat lansia: - Jenis makanan - Jumlah makanan - Frekuensi makan Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan desain penelitian cross sectional, untuk melihat perilaku lansia dalam mengonsumsi makanan sehat di wilayah kerja Puskesmas Batu Horpak.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Batu Horpak Kecamatan Tantom Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan. Dalam pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan banyaknya lansia di wilayah kerja Puskesmas Batu Horpak yaitu 947 orang, dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai konsumsi makanan sehat lansia, serta adanya kegiatan program puskesmas yaitu pembinaan kesehatan lanjut usia Posyandu Lansia satu kali dalam sebulan yang nantinya dapat mempermudah peneliti dalam pengumpulan data. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Mei – Juli 2010. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk lansia berumur 60 tahun keatas, yang berada di wilayah kerja Puskesmas Batu Horpak Kecamatan Tantom Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan, sebesar 947 orang. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas Batu Horpak tahun 2010. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus besar sampel untuk survei sampel Vincent, 1991 yaitu : N . Z α ² . P 1 – P n = N – 1 Gp² + Z α ² .P 1 – P Dimana : N = Besar Populasi n = Besar Sampel P = Proporsi populasi, dalam penelitian ini ditetapkan 0,5 Z α = Tingkat keandalan atau derajat kepercayaan 95 ditetapkan 1,96 Gp = Galat pendugaan atau kesalahan maksimum yang diinginkan peneliti, ditetapkan 10 0,1 maka : 947 . 1,96² . 0,5 1- 0,5 n = = 87 947 – 1 0,1² + 1,96² . 0,5 1- 0,5 Jadi, sampel dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 90 orang. Selanjutnya penarikan sampel terhadap populasi dengan cara jenis systematik random sampling. Pengambilan sampel systematik ialah suatu metode pengambilan sampel dimana hanya unsur pertama saja dari sampel-sampel dipilih secara acak sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilih secara sistematik menurut suatu pola tertentu Singarimbun, 1995. Langkah-langkah penerapan metode ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Membuat kerangka sampling Yaitu daftar populasi lansia di Puskesmas Batu Horpak Kecamatan Tantom Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan. 2. Menentukan interval sampling Jumlah sampel yang diambil adalah 90 lansia dari populasi sebanyak 947 lansia. Maka interval sampel adalah 94790=10,5 dibulatkan menjadi 11. Unsur pertama dari sampel dipilih secara acak diantara satuan-satuan elementer no.1 sampai no.11. Hasil pengundian secara acak, misalnya 5 maka lansia yang menjadi sampel adalah nomor 5, 16, 27, 38 dan seterusnya sampai mencapai jumlah 90 lansia.

3.4 Instrument Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan : - Kuesioner - Formulir Food Recall - Formulir Food Frequency 3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Jenis Data 1. Data Primer adalah data yang diambil langsung oleh peneliti untuk mengetahui perilaku lansia dalam mengonsumsi makanan sehat di wilayah kerja Puskesmas Batu Horpak terdiri dari karakteristik responden, pengetahuan tentang makanan Universitas Sumatera Utara sehat, sikap tentang makanan sehat dan tindakan dalam konsumsi makanan sehat pada lansia. 2. Data sekunder adalah data yang didapatkan meliputi keadaan umum lokasi penelitian terdiri dari : data demografi, jumlah penduduk, karakteristik penduduk meliputi umur, agama, tingkat pendidikan, suku dan jenis mata pencaharian.

3.5.2 Cara Pengumpulan Data

1. Data primer dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang telah disiapkan dan masing-masing responden diwawancarai dalam waktu yang berbeda. Peneliti bekerja sama dengan pihak Puskesmas Batu Horpak untuk mengatur pertemuan peneliti dengan lansia. 2. Data sekunder diperoleh dari bagian administrasi Puskesmas Batu Horpak.

3.6 Defenisi Operasional Variabel

1. Umur yaitu usia lansia yang dihitung sejak tanggal lahir sampai ulang tahun yang terakhir. 2. Pendidikan yaitu jenjang pendidikan sekolah terakhir yang pernah dijalani lansia dan mendapatkan ijazah. 3. Pekerjaan yaitu kegiatan yang dilakukan lansia yang dapat menghasilkan uang atau materi untuk memenuhi kebutuhannya. 4. Pengetahuan adalah apa yang diketahui lansia dalam memakan makanan sehat berdasarkan informasi dan pengalaman yang diketahui lansia. 5. Sikap adalah pendapat atau pandangan lansia dalam memakan makanan sehat Universitas Sumatera Utara 6. Konsumsi makanan sehat lansia adalah berbagai informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai jumlah, jenis, dan frekuensi bahan makanan yang dimakan lansia setiap hari, dalam memenuhi kebutuhan akan makanan yang beranekaragam seperti bahan makanan pokok nasi, lauk pauk ikan dan daging, sayuran, buah-buahan, serta enak rasanya.

3.7 Uji Validitas dan Reabilitas