5. Bentuknya menarik dan rasanya enak.
2.6 Pola Konsumsi Pangan, Menu Seimbang, Serta Syarat Menu Seimbang Lanjut Usia
2.6.1 Pola Konsumsi Pangan Lanjut Usia
Menurut Sri 2007 yang mengutip pendapat Khumaidi dan Suhardjo menyatakan bahwa, pola konsumsi pangan atau kebiasaan makan adalah tingkah laku
manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan. Pola konsumsi pangan atau kebiasaan makan
adalah berbagai informasi yang dapat memberikan informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai jumlah, jenis, dan frekuensi bahan makanan yang dimakan setiap
hari oleh seseorang dan merupakan ciri khas untuk satu kelompok masyarakat tertentu. Sebenarnya pola konsumsi tidak dapat menentukan status gizi seseorang
atau masyarakat secara langsung, namun hanya dapat digunakan sebagai bukti awal akan kemungkinan terjadinya kekurangan gizi seseorang atau masyarakat Supariasa
dkk, 2002. Pengertian konsumsi makanan berbeda dengan kecukupan gizi. Konsumsi
makan adalah sesuatu yang nyata, sedangkan kecukupan gizi adalah kandungan zat gizi yang terkandung didalam bahan makanan. Tingkat konsumsi seseorang sangat
ditentukan oleh kualitas dan kuantitas dari suatu makanan. Kualitas makanan menunjukkan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh yang terdapat dalam
makanan, sedangkan kuantitas makanan menunjukkan jumlah masing-masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh Sediaoetama, 1991.
Universitas Sumatera Utara
2.6.2 Menu Seimbang Lanjut Usia
Menu adalah susunan hidangan yang dipersiapkan untuk disajikan pada makan. Menu seimbang untuk lansia adalah susunan yang mengandung cukup semua unsur
gizi yang dibutuhkan lansia Nugroho, 2008. 2.6.3 Syarat Menu Seimbang Lanjut Usia
Syarat menu yang seimbang untuk lansia menurut Nugroho 2008 antara lain :
a. Mengandung zat gizi beraneka ragam bahan makanan yang terdiri atas zat
tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur. b.
Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh lansia adalah 50 dari hidrat arang yang merupakan hidrat arang kompleks sayuran, kacang-kacangan, dan
biji-bijian. c.
Jumlah lemak dalam makanan dibatasi, yaitu 25-30 dari total kalori. d.
Jumlah protein yang baik dikonsumsi disesuaikan dengan lanjut usia, yaitu 8- 10 dari total kalori.
e. Dianjurkan mengandung tinggi serat selulosa yang bersumber pada buah,
sayur, dan macam-macam pati, yang dikonsumsi dalam jumlah besar secara bertahap.
f. Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu non-fat, yoghurt,
dan ikan. g.
Makanan mengandung tinggi zat besi Fe, seperti kacang-kacangan, hati, daging, bayam, atau sayuran hijau.
h. Membatasi penggunaan garam.
Universitas Sumatera Utara
i. Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan makanan yang
segar dan mudah dicerna. j.
Hindari bahan makanan yang tinggi mengandung alkohol. k. Pilih makanan yang mudah dikunyah seperti makanan lunak.
2.7 Perilaku Lansia Terhadap Makanan Sehat