Program Adiwiyata Kajian Teori
lingkungan hidup, 2 Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan dimana guru atau pendidik berkompetensi sehingga dalam penyampaian
pembelajaran lingkungan hidup dapat dipahami dan dilaksanakan oleh peserta didik, 3 Kegiatan lingkungan perlindungan berbasis partisipatif
dimana SMP Negeri 2 Depok menerapkan kegiatan melalui kegiatan komposter, berkebun dan program 4R yang mana seluruh kegiatan tersebut
melibatkan seluruh warga sekolah, 4 Pengelolaan sarana pendukung
ramah lingkungan yang mana SMP Negeri 2 Depok dalam penyediaan sarana prasarana berupa raung terbuka hijau green house dan tempat daur
ulang.
b. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Penerapan Program
Adiwiyata di SMP Negeri 2 Depok Faktor pendukung dalam implementasi program Adiwiyata di SMP
Negeri 2 Depok, tenaga pendidik memiliki jenjang pendidikan tinggi. Hal ini mendorong akan keberhasilan dalam penerapan program sekolah
Adiwiyata dan berbagai metode dalam pembelajaran akan lebih banyak dengan melibatkan peserta didik lebih aktif dalam kelas dan di luar kelas.
Adanya keterlibatan pihak wali murid dan pemerintah membuat penerapan program sekolah Adiwiyata berjalan dengan lancar. Seperi hasil kompos
yang sudah jadi dijual kembali pada wali murid yang ingin membeli. Namun saat pelaksanaan ada wali murid yang tidak setuju jika anaknya
ikut kegiatan bersih-bersih di sekolah, karena anaknya dirumah saja tidak pernah melakukan kegiatan bersih-bersih.
28
Adapun kendala lain yaitu kurang bekerja samanya seluruh warga sekolah dalam menjalankan
program Adiwiyata, dikarenakan ada petugas kebersihan yang bertugas
28
Informasi dari wawancara dengan Wiwi Gustiwi, S,Pd selaku guru koordinator dari program Adiwiyata Penelitian bulan Mei 2015.
bersih-bersih jadi para guru tidak semuanya ikut berpartisipasi dalam kegaiatan program Adiwiyata.
Dalam hal ini mewujudkan sekolah yang bersih, sehat, dan rapi. Bagi para siswa, kegiatan partisipasi mendukung program Adiwiyata, di
anataranya; 1.
Piket kelas 2.
Mengadakan kegiatan Jum‟at bersih 3.
Kegiatan kebersihan yang diikuti ekstrakurikuler 4.
Membawa tempat makan dan minum dari rumah 5.
Ikut serta dalam pengolahan kompos 6.
Mendaur ulang sampah-sampah 7.
Kegiatan bakti sosial 8.
Kegiatan berkebun 9.
Mengikuti ROMLI Rombongan Lillahi Ta‟ala dalam memanfaatkan TOGA Tanaman Obat Keluarga
Kegiatan Adiwiyata harus didukung seluruh warga sekolah, misal pemilihan sampah organik dan anorganik. Tempat-tempat sampah yang
tersebar, di sudut-sudut sekolah hingga di depan kelas pun sudah terbagi sesuai jenis sampahnya. Secara otomatis siswa terbina memilih sampah.
Penghematan listrik dan penggunaan air juga melatuh siswa agar tidak boros.
Pembinaan lingkungan hidup di lingkungan sekolah dilakukan para siswa dengan menanam tanaman obat-obatan, misal kunyit, jahe, dan lain-
lain. Peran guru PLH Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai pembimbing akan lingkungan hidup juga penting.
Kerjasama Adiwiyata dilakukan dengan pihak pengelola kantin sekolah, seperti menyediakan makanan dan minuman juga peralatan yang
ramah lingkungan. Dukungan dari pihak komite sekolah, khususnya orang
tua siswa berjalan baik. Mereka memberikan saran dan solusi terkait program Adiwiyata.