Pelaksanaan Program Adiwiyata di SMP Negeri 2 Depok

d. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan yang dilakukan SMP Negeri 2 Depok adalah 1 Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup disekolah seperti penyediaan tempat pengomposan, taman sekolah, apotek hidup, tanaman hidroponik, 2 Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingungan ini terlihat dari setiap ruang memiliki pengaturan cahaya yang baik, ventilasi udara yang alami, dan pemeliharaan pohon peneduh, 3 Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah dimana setiap kelas memiliki tata tertib, daftar piket dengan guru sebagai pengawasnya, 4 Adanya himbauan sekolah untuk memanfaatkan listrik, air dan ATK secara efisien melalui slogan hemat listrik, hemat air, gunakan spidol seperlunya dan lain-lain, 5 Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan, serta dengan cara sekolah mensosialisasikan dengan mendatangkan pihak kesehatan, 6 SMP Negeri 2 Depok juga menyediakan tempat sampah yang terpilah menjadi tiga yaitu tempat sampah warna hijau untuk organik, tempat sampah warna kuning untuk sampah anorganik, serta tempat sampah merah untu B3 Bahan Berbahaya dan Beracun seperti zat-zat kimia yang digunakan untuk praktek, atau pembersih ruangan yang mengandung bahan kimia berbahaya. Sampah organik biasanya digunakan untuk kompos. SMP Negeri 2 Depok sudah memiliki seperangkat komposter untuk membuat kompos sendiri, sampah plastik didaur ulang menjadi produk kerajinan.

2. Upaya pelestrarian Lingkungan Hidup di SMP Negeri 2 Depok

a. Mendaur ulang Kegiatan mendaur ulang ini dilakukan oleh seluruh warga kelas VII di SMP Negeri 2 Depok. Adapun bahan-bahan yang didaur ulang adalah: a bekas bungkus-bungkus kopi good day yang dikreasikan oleh siswa menjadi tas, b kain-kain bekas yang dijadikan sebagai pelapis sendal jepit, jadi tampilan sendal jepit lebih indah dan sesuai kreasi siswa, c membuat bekas-bekas lidi korek api ditempel menjadi bentuk kupu-kupu dan dimasukkan kedalam bingkai, d membuat bingkai, pot bungan dari sisa-sisa stik es krim. b. Membuat kompos Para siswa mengumpulkan bekas-bekas dari batok kelapa yang sudah tidak terpakai lagi yang mereka bawa dari rumah masing- masing, lalu mereka pilih-pilih yang mana yang bisa diolah menjadi kompos lalu dimasukkan kedalam alat penghalus kompos setelah itu kompos siap dijual oleh warga sekitar, atau para wali murid yang ingin membeli kompos hasil buatan para siswa. c. d. Belajar berkebun dihalaman sekolah Para siswa disuruh membawa bibit pohon muda, seperi sayuran sawi, kacang panjang, dll. Lalu mereka menamam bibit pohon muda di area sekolah yang sudah disipakan oleh pihak sekolah. Penanaman pohon muda ini bertujuan untuk membuaka ruang terbuka hijau RTH di sekolah, dan mengajarkan siswa untuk bisa memanfaatkan area yang kosong untuk dijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat. e. Mengehmat penggunaan energi Pada pukul 07.00-10.00 para siswa dilarang menyalakan AC, AC dapat digunakan pada pukul 10.00. hal ini dilakukan supaya para siswa bisa menghirup udara segar dipagi hari, selain itu kegiatan ini supaya menghemat penggunaan energi. f. Kegiatan Jumsih Jum‟at bersih Kegiatan Jumsih ini dilakukan setiap hari Jum‟at di minggu kedua dan keempat, jadi dilakukan sebanyak dua kali dalam sebulan. Kegiatannya meliputi membersihkan WC, membersihkan Musholla, halaman sekitar sekolah, dan kelas-kelas. Kegiatan ini dipantau langsung oleh guru-guru. g. Kegiatan Rombongan Lillahitaa‟la Kegiatan ini meliputi kegiatan bersih-bersih disekitar sekolah, seperi yang sudah dijekaskan pembuatan kompos, jumsih dll. Karena setiap kegiatannya dilakukan secara rombongan atau berkelompok. Gambar 4.2 h. Kegiatan kebersihan yang diikuti ekstrakurikuler Pada eksul PMR, Paskibra, dan Pramuka disetiaap eksul ini selalu diselipkan kegiatan kebersihan didalamnya misalnya, memberishkan halaman sekitar luar sekolah, kantin, dll. Jadi eksul di sekolah tidak hanya mengikuti kegiatan eksul saja tetapi dimasukkan kegiatan kebersihannya juga. i. Membawa tempat makan dan minum dari rumah Untuk menjaga kebersihan di sekolah maka sekolah menyarankan siswa untuk membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah, karena sudah terjamin kebersihannya. Selain itu penggunaan bungkus plastik yang tidak baik baik kesehatan, karena para penjual kantin di sekolah masih banyak yang masih menggunakan plastik untuk membungkus makanannya. j. Memanfaatkan tanaman keluarga TOGA Para siswa menanam sendiri tanaman keluarga seperti kunyit, jahe, kencur di wadah-wadah yang sudah disiapkan oleh sekolah. lalu disimpan dilemari-lemari. k. Menamam tanaman hidroponik Para siswa menanam tanaman hidroponik dalam artian tanaman yang tidak dicampur oleh bahan-bahan kimia, jadi tanaman yang ditanam benar-benar organik. Gambar 4.3 k.. Pemisahan Sampah Sekolah SMP Negeri 2 Depok memiliki tiga tong sampah yang pembuangannya berbeda sesuai dengan warna. Warna hijau untuk sampah organik, warna kuning untuk sampah anorganik, warna merah untuk sampah berbahaya dan beracun. Gambar 4.4

3. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Program Adiwiyata di SMP Negeri 2 Depok

Faktor pendukung dalam pelaksanaan program Adiwiyata di SMP Negeri 2 Depok tenaga pendidik memiliki jenjang pendidikan tinggi. Hal ini mendorong akan keberhasilan dalam penerapan program sekolah Adiwiyata dan berbagai metode dalam pembelajaran akan lebih banyak dengan melibatkan peseta didik lebih aktif baik didalam maupun diluar kelas. Adanya keterlibatan pihak wali murid dan pemerintah membuat pelaksanaan program Adiwiyata berjalan dengan lancar. Keadaan sarana dan prasarana sekolah yang lengkap membuat kegiatan yang berkaitan dengan program Adiiwiyata berjalan lancar misalnya saja keadaan sekolah yang memiliki luas yang besar membuat sekolah memiliki ruang terbuka hijau RTH di dalam sekolah. Faktor penghambat dalam pelaksanaan program Adiwiyata adalah masih kurang kompaknya guru-guru dalam melaksanakan program Adiwiyata, jadi sebagian guru mengandalkan kepada guru koordinator program Adiwiyata yang memang sudah ditunjuk oleh pihak sekolah, selain itu karena di sekolah sudah ada petugas kebersihan para siswa mengandalkan kebersihan diluar kelas kepada petugas kebersihan, dan karena kurangnya sosialisasi pelaksanaan program Adiwiyata menjadikan sebagaian wali murid belum mengetahui bahwa SMP Negeri 2 Depok mengikuti Program Adiwiyata. Untuk pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya adalah kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga