Arti Lingkungan Hidup Ekologi Sebagai Basis Ilmu Lingkungan

1. Arti Penting Lingkungan Bagi Kehidupan Kualitas lingkungan atau mutu lingkungan merupakan kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan dan makhluk hidup lainnya sehingga dapat memungkinkan manusia dan makhluk hidup lainnya untuk hidup sehat, damai dan sejahtera. Kualitas lingkungan bersifat holistik, yaitu memandang keseluruhan komponen dalam lingkungan hidup sebagai suatu satu kesatuan. Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan berdasarkan biofisik, sosial-ekonomi, dan budaya. Kualitas lingkungan biofisik adalah lingkungan simbiosis antara lingkungan abiotik dan biotik. Kualitas lingkungan sosial-ekonomi yaitu terdiri atas manusia baik secara individu maupun kelompok yang berada di luar diri kita. Standar kualitas lingkungan sosial-ekonomi yang baik jika kehidupan manusia secara ekonomi sejahtera, tidak kekurangan sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Kualitas lingkungan budaya adalah segala kondisi baik yang berupa materi benda maupun non-materi yang dihasilkan oleh manusia melalui aktivitas, kreativitas dan diciptakan yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia. 19 2. Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup diantaranya adalah sebagai berikut: 20 19 Samsul Bahcri, T. Bachtiar, Ahmad Yani, Geografi Untuk Kehidupan Seri Negara- Negara dam Budayanya, Jakarta: Unggul Permana Selaras, 2008, h. 56. 20 Ibid., h. 57. 1. Rusaknya hutan, salah satunya adalah akibat dari penebangan kayu liar atau pembakaran hutan untuk pembukaan lahan hutan tanaman industri dan perkebunan yang tidak terkendali. 2. Pencemaran lingkungan hidup, yaitu masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun samapai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak bisa berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. 3. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan Pemanfaatan atau eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan secara berlebihan atau kurang bijaksana akan menimbulkan berbagai masalah lingkungan hidup. Seharusnya pemanfaatan sumber daya alam dilakukan dengan memperhatikan dan menerapkan asas-asas pelestarian lingkungan hidup.

d. Kelembagaan dan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Lingkungan Hidup di Indonesia

Untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup, pemerintah tidak hanya memasukkan aspek lingkungan hidup dalam GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara, tetapi juga membentuk institusi atau lembaga yang membidangi lingkungan hidup. 21 Respons pemerintah dapat dilihat dari: 1. Sejak tahun 1973, aspek lingkungan hidup masuk dalam GBHN. 2. Pada tahun 1978, dibentuk Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup PPLH. 3. Pada tahun 1982, Menteri Negara PPLH diubah menjadi Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup KLH. 4. Pada tahun 1993, Menteri Negara KLH diubah menjadi Menteri Negara Lingkungan Hidup LH. 21 Karden, op. cit., h. 21. 5. Di setiap Provinsi masalah Lingkungan Hidup dikoordinasikan oleh Biro Bina Lingkungan Hidup BLH. Sejak tahun 1998 biro BLH diganti menjadi Bapedalda Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah. 6. Pada tahun 1990, dibentuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Bapedal Pusat, yang bertugas mengkoordinasikan pencegahan dan penanggulangan kerusakan dan pencemaran lingkungan secara Nasional.

2. Pelestarian Lingkungan Hidup

Setiap kegiatan atau proyek pembanguan memerlukan lokasi dan lokasi ini dapat merupakan ekosistem atau bagian suatu ekosistem. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kegiatan akan mengakibatkan dampak atau gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem itu lingkungan. Artinya, dampak proyek pembangunan tidak mungkin ditiadakan atau dihilangkan secara total. Usaha melestarikan lingkungan dari pengaruh dampak pembangunan adalah salah satu usaha yang perlu dijalankan. Pengelolaan lingkungan yang baik dapat mencegah kerusakan lingkungan akibat suatu proyek pembangunan. 22 Upaya yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif sehingga kerusakan dan pencemaran yang timbul dapat ditoleransi oleh lingkungan. Untuk mewujudkannya adalah dengan pengelolaan lingkungan yang berasaskan pelestarian lingkungan. Untuk itu, diperlukan pemahaman tentang konsep ekosistem, asas ekologi atau lingkungan, dan pengetahuan lainnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Perlu diperhatikan bahwa pelestarian lingkungan hidup mengandung dua pengertian, yaitu: 22 Imam Supardi, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya, Bandung: Alumni, 1994, h. 171.