8. Untuk
pengembangan kegiatan berbasis
partisipatif itu
seperti apa
kegiatannya ? 1.
Wiwi Gustiwi,
S.Pd 2.
Sumarno, M.Pd 3.
Hj. Sri Harini, S.Pd
Kami bekerja sama dengan masyarakat sekitar dalam haln
misalnya Jum‟at
bersih Jumsih. Kebersihan tiap-tiap
Jum‟at itu siswa-siswa bersama masyarakat
tidak hanya
di sekitar sekola, di depan, di
pinggir, di kiri, di kanan, belakang
sama-sama dengan
masyarakat. Kegiatan
partisipatif lainnya
adalah kami bekerjasama dengan masyarakat
itu diantaranya
adalah dalam hal penyaluran hasil kompos. Jadi kita juga
menjual hasil kompos ke orang tua siswa.
9. Apa
saja kesulitan
yang dihadapi
dalam mensukseskan
program Adiwiyata ?
1. Wiwi
Gustiwi, S.Pd
2. Sumarno, M.Pd
3. Hj. Sri Harini,
S.Pd Kesulitannya
masih banyak
siswa yang belum sadar arti kebersihan jadi masih banyak
siswa yang melanggar peraturan sekolah yang berkaitan dengan
program Adiwiyata. Tidak semua anak manut atau patuh
menaati peraturan yang sudah dibuat
tentang keindahan
lingkungan hidup, masih ada beberapa anak yang sulit itu
dilihat juga
dari basic
keluarganya. Karena disini kan sekolah SBI banyak anak-anak
yang mampu
yang biasa
dibimbingnya sama pembantu atau selalu dimanja. Justru itu
kesulitannya karena
anak terbisasa misalkan membuang
sampah yaa kadang terbawa juga sampai di sekolah.
10. Bagaimana
evaluasi dari
pelaksanaan program
Adiwiyata ? 1.
Wiwi Gustiwi,
S.Pd 2.
Sumarno, M.Pd 3.
Hj. Sri Harini, S.Pd
Kebiajakan ini
merupakan keputusan bersama jadi kalau
merasa ada yang kurang bisa ditambahkan dan itu nanti dibuat
kebijakan baru. Jadi di sesuaikan juga dengan apa yang harus
dipersiapkan. Tapi kalau kira- kira ada yang baru itu dibuat
kebijakan lagi melalui surat keputusan atau surat tugas. Itu
bentuk kebijakan dari kepala sekolah
B. Wawancara Kedua
Wawancara dilakukan oleh 7 orang narasumber yaitu satu orang guru koordinator program Adiwiyata, satu orang guru PLH, satu
orang guru IPA, dua orang guru IPS, kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah. Berikut ini adalah hasil wawancara peneliti dengan
narasumber.
Tabel 4.11 Wawancara Guru
Pertanyaan Narasumber
Intisari Jawaban
1. Kurikum apa yang dikembangkan
untuk menyukseskan program
Adiwiyata ? 1.
Wiwi Gustiwi, S.Pd 2.
Siti Nurazizah, S.Pd 3.
H. Mawardi, S.Pd 4.
Rosana, S, Pd 5.
Dyah Pratiwi E, S.Pd 6.
Sumarmo, M.Pd 7.
Hj. Sri Harini, S.Pd SMP Negeri 2 Depok baru
dua tahun
menjadikan pendidikan
lingkungan hidup
PLH sebagai
muatan lokal Mulok. Tapi meskipun baru dua
tahun tetapi materi PLH itu
sudah terintegrasi
dengan mata pelajaran yang lain baik itu di
seninya, pengetahuan
alamnya, termasuk
sosialnya juga
materi
lingkungan hidup sudah termasuk.
2. Bagaimana bentuk evaluasi yang dilakukan
dalam kurikulum ? 1.
Wiwi Gustiwi, S.Pd 2.
Siti Nurazizah, S.Pd 3.
H. Mawardi, S.Pd 4.
Rosana, S, Pd 5.
Dyah Pratiwi E, S.Pd 6.
Sumarmo, M.Pd 7.
Hj. Sri Harini, S.Pd Jadi
kurikulum yang
terintegrasi tidak berubah, tetap. Cuma dilaksanakan
ada poin-poinnya
itu ditambahkan
materi lingkungannya.
Seperti halnya membuat tema,
tetap membuat tema tapi nanti
oleh si
guru ditambahkan
temanya tentang lingkungan hidup.
3. Apa saja sumber belajar yang digunakan ?
1. Wiwi Gustiwi, S.Pd
2. Siti Nurazizah, S.Pd
3. H. Mawardi, S.Pd
4. Rosana, S, Pd
5. Dyah Pratiwi E, S.Pd
6. Sumarmo, M.Pd
7. Hj. Sri Harini, S.Pd
Kalau modul disini tidak ada, tapi ada juga buku
yang memamng cetakan Jawa Barat yang memang
sudah
sesuai dengan
silabus. Ada juga buku- buku dari UPI karena itu
yang paling bagus. Disamping itu juga guru
menambahkan flash atau film sehingga apa yang
ada di odul atau flash tersebut
anak lebih
mengena. Ada
flash- flashnya
yang khusus
fiilmnya mengenai banir, bencana alam, longsor.
Jadi anak tidak hanya melihat dari buku atau
mendapat informasi tapi juga melihat kejadian-
kejadian yang sebenarnya meskipun hanya dalam
bentuk film sehingga anak lebih
menyadari bagaimana
usaha memelihara
lingkungan hidup.
Lingkungan sekolah juga dijadikan sumber belajar
bagi siswa , misalnya guru yang memang materi
pelajarannya mengenai
lingkungan jadi
siswa dibawa langsung ke luar
kelas untuk mengamati lingkungan, jadi siswa
tidak merasa bosan jika harus
belajar didalam
kelas saja dan membaca buku saja.
Sumber belajarnya juga dari internet dan dari
lingkungan sendiri.
4. Apa saja metode pembelajaran lingkungan
yang digunakan ? 1.
Wiwi Gustiwi, S.Pd 2.
Siti Nurazizah, S.Pd 3.
H. Mawardi, S.Pd 4.
Rosana, S, Pd 5.
Dyah Pratiwi E, S.Pd 6.
Sumarmo, M.Pd 7.
Hj. Sri Harini, S.Pd Metode nya tidak hanya
dimasukkan ke
dalam pelajaran
tapi juga
diimplementasikan ke
dalam kehidupan sehari- hari.
Untuk PLH itu lebiih cnederung untuk aplikasi
di
lapangan. Misalkan
cara sekarang mengenai sampah, cara pengelolaan
sampah kemudian cara penyimpanan sampah atau
kemudian
menganalisa tentang berapa sampah
disini setiap hari yang anorganik.
Terutama disini kebanyakan yang
anorganik. Jadi lebih cenderung kalau PLH itu
observasi
jadi lebih
aplikasinya. Akalu
di kelas oaling tergantung
materinya. Tapi
kebanayakan pada
aplikasinya. Untuk pelajaran lainnya
hanya mengkaitkan materi dengan kegiatan
pelestarian lingkungan
saja. 5.
Bagaimana pemanfaatan
sumber belajar yang tersedia di
sekolah ? 1.
Wiwi Gustiwi, S.Pd 2.
Siti Nurazizah, S.Pd 3.
H. Mawardi, S.Pd 4.
Rosana, S, Pd 5.
Dyah Pratiwi E, S.Pd 6.
Sumarmo, M.Pd 7.
Hj. Sri Harini, S.Pd Pemanfaatan yang kita
lakukan secara berkala, misalnya
saja seperti
perpustakaan, laboratorium,
dll kita
bersihkan satu
bulan sekali.
Tetapi seperti
lapangan, laboratorium
alam itu
kita membersihkannya terbagi
dua yang pertama oleh petugas kebersihan yang
kedua oleh para siswa yang
memang sudah
ditugaskan menjaga dan merawat tanaman yang
dijadikan bahan praktik mereka ketika pelajaran
PLH.
6. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dirasakan
ketika menggunakan
sumber belajar
berwawasan lingkungan ?
1. Wiwi Gustiwi, S.Pd
2. Siti Nurazizah, S.Pd
3. H. Mawardi, S.Pd
4. Rosana, S, Pd
5. Dyah Pratiwi E, S.Pd
6. Sumarmo, M.Pd
7. Hj. Sri Harini, S.Pd
Kesulitan diantaranya: 1. Banyak siswa yang
kurang berperan secara aktif
ketika praktek
langsung di lapangan. 2. Siswa banyak yang
merasa jijik atau kotor jika
harus memegang
misalnya tanah, pasir, dll. 3.
Kebanyakan siswa
ketika praktrk langsung di lapangan
berisik, bercanda dan keadaannya
kurang kondusif.
C. Wawancara Ketiga
Peneliti melakukan wawancara dengan sepuluh narasumber yaitu sembilan orang peserta didik kelas VII dan satu orang ketua osis SMP Negeri 2
Depok. Berikut hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Tabel 4.12
Wawancara Peserta Didik Pertanyaan
Narasumber Intisari Jawaban
1. Apakah
kamu mengetahui bahwa SMP
Negeri 2
Depok menyelenggarakan
Program Adiwiyata? 1.
Muhamad Raihan 2.
Hisyam Abdullah 3.
Alhanafiah 4.
Gilang Ramadan 5.
Arif Kurniawan 6.
Siska Handayani 7.
Nurul Amalia 8.
Syifa Fauziah 9.
Sinta Dewinta 10.
Prisilia Iyaa, tahu.
2. Bagaimana bentuk sosialisasi
Program Adiwiyata di sekolah?
1. Muhamad Raihan
2. Hisyam Abdullah
3. Alhanafiah
4. Gilang Ramadan
5. Arif Kurniawan
6. Siska Handayani
7. Nurul Amalia
8. Syifa Fauziah
9. Sinta Dewinta
10. Prisilia
Sosialisasi Adiwiyata
pada saat masa orientasi peserta didik MOPD
waktu kelas
7. Diberitahukan
oleh pihak
sekolah, dan
dijelaskan seperti apa sekolah
Adiwiyata, bagaimana cara menjaga
lingkungan hidup.
3. Apakah
kamu mengetahui
peraturan sekolah
yang berhubungan
dengan Adiwiyata?
1. Muhamad Raihan
2. Hisyam Abdullah
3. Alhanafiah
4. Gilang Ramadan
5. Arif Kurniawan
6. Siska Handayani
7. Nurul Amalia
8. Syifa Fauziah
9. Sinta Dewinta
10. Prisilia
Peraturan yang tetang lingkungan yag pertama
msalah sampah. Disini ada 2 tempat sampah.
Yang pertama sampah oranik dan anorganik.
Sampah organik bisa dijakdikan
kompos, sedangkan
yang anorganik
bisa dimanfaatkan
untuk yang lannya.