menggunakan sumber
atau media belajar yang bervariasi?
3. Alhanafiah
4. Gilang Ramadan
5. Arif Kurniawan
6. Siska Handayani
7. Nurul Amalia
8. Syifa Fauziah
9. Sinta Dewinta
10. Prisilia
langsung, karena sumber belajar
yang guru
gunakan bervariasi dan tidak monoton tidak itu-
itu saja. Misalnya seperti pelajaran IPS dengan
materi interaksi manusia dengan lingungan kalau
hanya belajar di kelas dengan
buku dan
penjelasan dari guru kita tidak
paham, tanpa
praktek langsung
ke lapangan dengan contoh
yang realnya.
15. Kegiatan pelestarian lingkungan hidup apa
saja yang kamu kerjakan di sekolah ?
1. Muhamad Raihan
2. Hisyam Abdullah
3. Alhanafiah
4. Gilang Ramadan
5. Arif Kurniawan
6. Siska Handayani
7. Nurul Amalia
8. Syifa Fauziah
9. Sinta Dewinta
10. Prisilia
Yang pertama
kita menanam tanaman muda
di halaman yang sudah disediakan oleh sekolah
sebagai praktik langsung pelajaran PLH.
Yang kedua kita selalu
mengerjakan Jum‟at
bersih Jumsih setiap hari Jum‟at.
Yang ketiga
kita membuat kompos dari
sampah-sampah organik yang sudah dipisahkan
sebelumnya. Yang
keempat kita
selalu membersihkan
dan menjaga kelas setiap hari dengan menyapu
dan mengepel. Yang
kelima kita
mendaur ulang sampah anorganik
seperti bungkus
bekas kopi,
bekas deterjen
baju, menjadi tas yang siap
pakai.
D. Wawancara keempat
Peneliti melakukan wawancara dengan dua orang narasumber yaitu dua orang petugas kebersihan sekolah SMP Negeri 2 Depok.
Tabel 4.13 Wawancara Petugas Kebersihan
Pertanyaan Responden
Intisari Jawaban
1. Apakah bapak tahu bahwa
sekolah SMP
Negeri 2
Depok melaksanakan program
Adiwiyata? Bapak Nanan
Bapak Enjang Iyaa tahu.
2. Sejak kapan sekolah ini
melaksanakan program Adiwiyata?
Bapak Nanan Bapak Enjang
Sejak tahun 2012
3. Apa saja tugsa bapak yang berkaitan dengan
program Adiwiyata Bapak Nanan
Bapak Enjang Saya
bertugas membersihkan
WC, memotong tanaman yang
sudah besar-besar,
mengecek semua kedaan sekolah.
4. Bagaimana perasaan bapak
mengenai pelaksanaan
program Adiwiyata?
Bapak Nanan Bapak Enjang
Sangat senang
dan sangat setuju, karena
sekolah jadi
bersih. Anak-anak jadi betah
lama-lama di sekolah. Banyak tanaman yang
diurus
sehingga membuat
sekolah semakin asri dan sejuk.
5. Apa kesulitan yang bapak
hadapi dalam
menjalankan program
Bapak Nanan Bapak Enjang
Keslitannya paling
masih banyaknya siswa yag suka buang sampah
Adiwiyata? tidak pada tempatnya.
Sudah itu saja karena hampir 90 sudah
berjalan dengan baik dan tepat.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi ini adalah bahwa kegiatan dari upaya pelestarian lingkungan hidup melalui program Adiwiyata dapat
dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Program Adiwiyata dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Program Adiwiyata yang
dilaksanakan oleh sekolah tidak hanya dijadikan sebagai suatu program dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup, akan tetapi kegiatan dari upaya
pelestarian lingkungan hidup melalui program Adiwiyata dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Guru-guru dapat memanfaatkan
kegiatan dari pelestarian lingkungan hidup sebagai sumber belajar dengan metode praktik lapangan. Jadi kegiatan upaya pelestarian lingkungan hidup
dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
C. Pembahasan Penelitian
1. Pelaksanaan Program Adiwiyata di SMP Negeri 2 Depok
Program Adiwiyata mempunyai empat standar agar pelaksanaan Adiwiyata berjalan dengan baik, empat standar yang sudah diterapkan
dan dilaksananakan di SMP Negeri 2 Depok yaitu: a.
Mengembangkan kebijakan sekolah berwawasan lingkungan Kebijakan peduli dan berwawasan lingkungan sudah dimasukkan
dalam visi, misi, dan tujuan SMP Negeri 2 Depok. SMP Negeri 2 Depok memiliki visi “Mewujudkan sekolah yang berkualitas,
berk arakter, dan berbudaya lingkungan di era global” dengan salah
satu misinya “Membangun institusi yang tangguh dan kondusif, berkarakter dan berbudaya lingkungan dengan menerapkan 3R
Reduce, Reuse, Recycle ”. Visi misi tersebut memberikan motivasi
bagi semua warga SMP Negeri 2 Depok untuk memiliki budaya
lingkungan yang baik di era global, sehingga tercipta harmonisasi alam, manusia, dan lingkungan agar tercipta proses pembelajaran yang
sehat, bersih, dan menyenangkan. Selaras dengan visi misinya SMP Negeri 2 Depok juga memiliki tujuan sekolah meningkatkan
kecerdasan yang bermartabat, berkarakter dan berbudaya lingkungan dengan menerapkan 3R Reduce, Reuse, Recycle.
3R tersebut merupakan budaya yang diunggulkan SMP Negeri 2 Depok sebagai sekolah Adiwiyata yang meliputi: Reduce merupakan
sustau cara penanggulangan sampah dengan mengurangi pemakaian sampah. Hal ini dilakukan dengan membiasakan kantin menggunakan
gelas dan piring sebagai tempat makanan dan minuman untuk mengurangi penggunaan plastik. Upaya ini dalam rangka mengurangi
jumlah sampah yang ada di SMP Negeri 2 Depok. Reuse merupakan tindakan mengunakan barang secara berulang-ulang. Program ini
dilakukan dengan penggunaan botol minuman atau tempat makanan yang digunakan untuk membawa bekal dari rumah. Sehingga sampah
jajanan berkurang. Recycle adalah tindakan membuat suatu barang dari bahan lama sampah dengan jalan mengubah kandungan kimia dan
fisik barang. Jadi Recyle yang dilakukan SMP Negeri 2 Depok berupa pengolahan sampah, baik sampah organik maupun anorganik. Hasil
yang dibanggakan dari recycle ini berupa pembuatan tas dari bekas bungkus kopi, bekas bungkus deterjen, berupa kerajinan bungkus
plastik, kain perca untuk membuat peghias sendal jepit. SMP Negeri 2 Depok juga memiliki kebijakan pengembangan
materi lingkungan hidup yang tercantum dalam silabus, RPP, maupun lembar penilaian yang dirancang di awal tahun pelajaran. Cara lain tuk
meningkatkan kualits SDM SMP Negeri 2 Depok dengan mengadakan dan menghadiri workshop dan pelatihan-pelatihan terutama yang
berkaitan dengan lingkungan.
Rencana anggaran dana SMP Negeri 2 Depok mengalokasikan kira-kira 20 untuk keperluang lingkungan dari rencana anggaran
yang dibuat. Agar dana yang dikeluarkan tidak mengalami defisit, maka sekolah melakukan kebijakan penghematan terhadap SDA
seperti penggunaan air, listrik, bahan bakar, plastik dan kertas. Hal ini selain untuk menghemat anggaran juga untuk menjaga ketersediaannya
agar selalu lancar. b.
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Pelaksanaan kurikulum yang berbasis lingkungan yang sudah
dilakukan oleh SMP Negeri 2 Depok adalah SMP Negeri 2 Depok sudah menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. Metode yang digunakan seperti diskusi, penugasan,
praktk langsung dan observasi. SMP Negeri 2 Depok menggunakan Kurikulum 2013. Kurikulum
tersebut mengintegrasikan lingkungan pada semua mata pelajaran. Jadi semua mata pelajaran memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran
RPP yang dikaitkan dengan lingkungan, baik metode, model, pendekatan sampai media dan sumber pembelajaran. Siswa akan lebih
rileks dan semangat ketika pembelajaran di luar dengan media dan sumber lingkungan sekitar. Hal tersebut juga dapat meningkatkan
kecintaan dan kepedulian lingkungan, karena siswa langsung merasakan manfaatnya.
Integrasi lingkungan berupa penanaman karakter peduli lingkungan pada siswa, baik berupa praktik maupun teori. Dalam hal teori siswa
dibekali dan disisipi materi yang berkaitan dengan lingkungan. Siswa juga diberi tugas yang ada kaitannya dengan lingkungan, dalam hal
praktek siswa diberi kegiatan tentang kecintaan dan peduli pada lingkungan, meskipun sekedar kebersihan kelas. Jadi sebelum memulai
pembelajaran guru mengevaluasi kebersihan kelas. Pada saat pembelajaran siswa selalu dikait-kaitkan dan diingatkan untuk peduli
lingkungan, bahkan bila siswa melakukan pelanggaran terutama terlambat datang, maka sangsi yang diberikan berupa sangsi kebersihan
selama satu jam pelajaran.
c. Kegiatan Lingkungan berbasis Partsipatif
SMP Negeri 2 Depok telah mengembangkan kegiatan lingkungan yang berbasis partisipatif diataranya: 1 Memelihara dan merawat
gedung dan lingkungan sekolah oleh warga sekolah yang terlihat dari setiap kelas yang sudah memiliki piket kebersihan setiap harinya,
adanya program Jum‟at besrih Jum‟at bersih dan kegiatan Rombongan Lillahitaa‟ala ROMLI yang penilaiannya dilakukan
setiap 1 bulan sekali, 2 Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah perlindungan dan pengelolaan LH seperti adanya
apotik hidup, pembibitan tanaman, pengelolaan sampah berupa tempat pengomposan dan bank sampah, 3 Mengembangkan kegiatan
ekstrakurikuler seperti pramuka dan PMR yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan memasukan
pengetahuan lingkungan hidup ke siswanya seperti mengenai kepedulian terhadap lingkungan dengan mengelola sampah dengan
daur ulang ataupun pengomposan, 4 Adanya kreativiats dan inovasi warga sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, kegiatannya berupa daur ulang sampah, pemanfaatan air, karya seni dan hemat energi, 5 Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup
yang dilakukan oleh pihak luar seperti bersih-bersih di lingkungan skitar luar sekolah, 6 Memanfaatkan nara sumber untuk seminar
dalam rangka untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup yaitu dari LSM, Pemkot, Dinas Pendidikan, dan sekolah Adiwiyata
yang lain, 7 Mendapatkan dukungan dari kalangan yang terkait dengan sekolah orang tua, alumni, mediapers, dunia usaha,
pemerintah, LSM, Perguruan tinggi, sekolah lain untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sekolah.