mendidik bagi peserta didik. Jadi peserta didik langsung berinteraksi dengan lingkungan sekolah. Dimana sumber belajarnya adalah lingkungan
sekolah, taman, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dilakukan oleh: 1.
Tri Rismawati Skripsi berjudul: “Efektivitas Program Adiwiyata Sebagai Upaya Penanaman Rasa Cinta Lingkungan di SMP
Negeri 3 Malang”. Adapun hasil penelitiannya adalah kondisi lingkungan sebelum adanya Program sekolah peduli dan
berbudaya lingkungan dapat dilihat dari keadaan lingkungan yang ada di dalam sekolah baik ruangan kelas maupun halaman
sekolah. Sekolah banyak melakukan penghijauan dan menjaga kebersihan sekolah. Pelaksanaan di SMP Negeri 3 Malang
sebagian telah berjalan dengan baik dan membawa dampak positif bagi seluruh warga sekolah, mengingat keberhasilan tidak
terlepas dari adanya dukungan dan partisipatif dari seluruh warga sekolah.
32
2. Luchi Indrayani Skripsi berjudul: “Implementasi Program
Adiwiyata di MTsN Jabung”. Adapun hasil penelitiannya adalah kebijakan sekolah berwawasan lingkungan di MTsN Jabung
diterapkan dengan mengajak kerja sama antar semua warga sekolah, kegiatan lingkungan lingkungan berbasis partisipatif di
MTsN Jabung meliputi ekstrakurikuler dan nonkurikuler. Faktor pendukung dari dalam sekolah meliputi; fasilitas sekolah yang
memadai, sumber daya manusia yang terlatih dan kerja sama
32
Tri Rismawati, Efektivitas Program Adiwiyata Sebagai Upaya Penanaman Rasa Cinta Lingkungan di SMP Negeri 3 Malang. Skripsi Pada Sarjana Universitas Negeri Malang.
antar warga sekolah. Sedangkan faktor pendukung dari luar sekolah meliputi; Pemerintah Daerah, Unit Pelaksana Teknis
Daerah.
33
3. Khairi Bintani Skripsi berjudul: “Peranan Warga Sekolah Dalam
Menyukseskan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Sekolah Adiwiyata Di SMP Negeri 2 Ciamis”. Adapun hasil
penelitiannya adalah peranan kepala sekolah yaitu sebagai pencetus ide utama, pembuat kebijakan yang pro lingkungan,
menumbuhkan rasa percaya dan menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah. Peranan komite sekolah yaitu memberikan
kontribusi berupa pemikiran, dana maupun sumbangan. Tim Adiwiyata berperan sebagai pionir dan inovator serta
mengkonsolidasi dan mengkoordinasi pelaksanaan program Adiwiyata. Peranan guru mata pelajaran dan guru PLH yaitu
sebagai penanggung jawab utama dalam penyampaian nilai-nilai, keterampilan dan pengetahuan lingkungan hidup. Peranan guru
bimbingan dan konseling yaitu mengubah dan memelihara perilaku siswa ke arah perilaku yang peduli dan berbudaya
lingkungan melalui penegakkan aturan. Peranan wali kelas yaitu mendorong siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
mencerminkan peduli dan berbudaya lingkungan baik secara individu maupun kelompok. Peranan pembantu pelaksana yaitu
sebagai pionir dalam pengelolaan sarana dan prasarana. Peranan tenaga pendukung lainnya yaitu sebagai pendukung keberhasilan
administrasi dan pelaksana program Adiwiyata. Peranan siswa yaitu sebagai subjek didik, berkewajiban untuk melaksanakan
peraturan atau kebijakan yang telah ditentukan.
34
33
Luchi Endrayanti, Implementasi Program Adiwiyata di MTsN Jabung, Skripsi Pada Sarjana Univeritas Negeri Malang.
34
Khairi Bintani, Peranan Warga Sekolah Dalam Menyukseskan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Sekolah Adiwiyata Di SMP Negeri 2 Ciamis. Skripsi Pada Sarjana
Universitas Negeri Yogyakarta.
C. Kerangka Berpikir
Program Adiwiyata adalah salah satu program kerja berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka
mewujudkan pengembangunan pendidikan lingkungan hidup. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup
dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di sekolah.
Sekolah yang menerapkan Program Adiwiyata salah satunya adalah SMP Negeri 2 Depok, adapun kegiatan yang dilakukan sekolah sebagai upaya
pelestarian lingkungan hidup diantaranya: menjaga kebersihan sekitar sekolah, membuang sampah pada tempatnya, memisahkan sampah organik
dan anorganik, mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi, membuat
kompos, belajar berkebun.
Kegiatan-kegiatan pelestarian
lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 2 Depok dimanfaatkan oleh guru PLH, IPA dan IPS sebagai sumber belajar yang bersifat
berwawasan lingkungan. Lingkungan dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai “segala sesuatu
yang ada di sekolah atau tempat tinggal siswa yang termasuk di dalamnya makhluk hidup maupun benda mati yang dapat dijadikan sebagai sumber
belajar”. Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa lingkungan tersebut dapat menjadi objek pengamatan, sarana atau tempat melakukan percobaan atau
penyelidikan dan sebagai tempat mendapat informasi.