dikumpulkan di bak-bak sampah yang tersedia di setiap unit kelas baru dikumpulkan dan di buang di temapat terakhir.
4. Pengolahan Sampah Sederhana
Pengomposan bisa menjadi salah satu alternatif dalam pengolahan sampah. Pengomposan adalah cara pembuatan kompos dengan mengolah
sampah organik sampah yang berasal dari makhluk hidup. Memang pengomposan ini menimbulkan masalah seperti bau berair, atau menghasilkan
belatung. Ada dua cara pengomposan yang kita kenal, pengomposan alami dan pengomposan buatan.
Cara pengomposan alami: 1.
Galilah lubang secukupnya dengan kedalaman minimal 1 meter. 2.
Masukkan sampah organik ke dalam lubang. 3.
Lapisi sampah trsebut dengan jerami. 4.
Tutupah galian dengan tanah. 5.
Bila telah mencapai tujuh hari, bukalah galian tersebut, dan 6.
Sampah siap digunakan sebagai kompos. Sedangkan dalam pengomposan buatan, kita menggunakan sebuah reaktor
mini dan bakteri. Di dalam reaktor inilah, sampah akan diurai oleh bakteri. Secara sederhana cara pengomposan buatan adalah sebagai berikut:
1. Campurkan sampah organik dan bakteri
2. Masukkan adonan tersebut ke dalam sebuah reaktor mini
3. Biarkan selama 5-7 hari
4. Kompos siap digunakan
Selain cara-cara diatas ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa kita lakukan yaitu menerapkan prinsip 4R, replace mengganti, reduce
mengurai, re-uce memakai, dan recycle daur ulang.
27
27
www.artikellingkunganhidup.comcara-menerapkan-konsep-4Rdiakses pada tanggal
12 Mei pukul 12.05
1. Replace ganti dengan barang ramah lingkungan Gantilah barang-barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan
lama. Misalnya ganti memakai kantong plastik dengan keranjang bila berbelanja dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini
tidak bsa didegradasi secara alami. 2. Reduce kurangi sampah
Membawa tas belanja sendir saat berbelanja. Membeli kemasan isi ulang untuk sampo dan sabun.
3. Re-use gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai Coba cara-cara berikut ini:
1. memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah
2. memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk
pembungkus 3.
memanfaatkan pakaian atau kain-kain batik bekas untuk kerajinan tangan, kain-kain bekas yang sudah tidak terpakai bisa dijadikan
pembungkus sendal supaya tampilannya lebih menarik dengan ditempelin kain batik.
4. Recycle daur ulang sampah 1.
Daur ulang sendiri memang tidak mudah karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus. Adapun cara yang dapat
dilakukan adalah: 1.
mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk didaur ulang
2. mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk didaur ulang.
Seperti kaleng bekas minuman bisa dijadikan pot bunga hiasan di kelas.
3. mengumpulkan bungkus plastik bekas seperti bungkus kopi good
day, rinso dan lain sebagainya, yang bisa dijadikan tas, tempat tissue dan lain-lain.
e. Mengurangi Pemanasan Global
Cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah pemanasan global ke tingkat yang lebih parah, adalah sebagai berikut:
1. Menghemat penggunaan energi. Hindarilah penggunaan energi
berlebihan yang akan menguras sumber energi yang tersedia. Misalnya, mematikan lammpu ruangan jika tidak diperlukan.
2. Penanaman pohon muda yang memiliki tingkat pertumbuhan cepat
dalam jumlah banyak secepatnya. 3.
Pengelolaan sampah di lingkungan sekitar. Ini bisa dilakukan dengan usaha pendauran ulang atau dengan cara dekomposting.
4. Program Adiwiyata
Kerusakan lingkungan hidup sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia. Perilaku hidup manusia yang lalai, egois dan tidak bertanggung
jawab dalam
mengeksploitasi lingkungannya
termasuk sering
diabaikannya kepentingan pelestarian lingkungan hidup di tingkat pengambil keputusan menandakan adanya masalah degradasi moral. Moral
yang buruk mengakibatkan kondisi lingkungan hidup semakin kritis dan akhirnya merugikan manusia itu sendiri.
Permasalahan lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan secara teknis semata, namun yang lebih penting adalah pemecahan yang dapat
mengubah mental serta kesadaraan akan pengelolaan lingkungan. Untuk mengatasi dampak kerusakan lingkungan hidup diperlukan suatu
perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat serta perbaikan moral melalui pendidikan.
Pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan fisik, daya jiwa akal, rasa dan kehendak, sosial dan moralitas manusia serta merupakan
alat terpenting untuk menjaga diri dan memelihara nilai-nilai positif. Tentunya dengan pengaruh yang ditimbulkan pendidikan ini memberikan
dampak pada bertambahnya pengetahuan dan keterampilan serta akan menolong dalam pembentukan sikap yang positif. Pendidikan memberikan
peluang kepada masyarakat untuk melakukan suatu tindakan atau pengalaman yang mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangan jiwa,
watak, atau kemampuan fisik mereka melalui lembaga-lembaga pendidikan yang dengan sengaja mentransformasikan warisan budayanya,
yaitu pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan dari generasi ke generasi. Semua pihak diharapkan dapat turut serta melakukan
penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup dengan mengembangkan sikap, bentuk-bentuk perilaku, kemampuan sosial dan kemampuan
individu yang mencintai lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup di sekolah merupakan salah satu dari
penerapan pendidikan karakter. Pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan hidup menanamkan nilai-nilai karakter kepada warga sekolah
yang meliputi pengetahuan kognitif, kesadaran atau kemauan afektif, dan tindakan psikomotor untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan
kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam
pelaksanaannya Kementrian
Negara Lingkungan
Hidup bekerjasama dengan para steakholder, menggulirkan Program Adiwiyata
ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah melaksanakan proses belajar mengajar materi lingkungan hidup dan turut berpartisipasi
melestarikan serta menjaga lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya. Program adiwiyata ini merupakan program yang sangat potensi
menumbuhkan kesadaran mengenai perlindungan lingkungan hidup.
Adiwiyata sangat memiliki dampak terhadap sekolah yang mendapatkan gelar adiwiyata tersebut,diantara lain adalah:
1. Sekolah dapat Lebih berperan aktif dalam menciptakan kawasan yang
peduli dengan lingkungan 2.
Sekolah bisa menciptakan siswa - siswa yang sadar akan lingkungan 3.
Sekolah bisa berperan dalam semua kegiatan dalam rangka mengurangi global warming
4. Sekolah bisa menjadi sarana penyalur pendidikan lingkungan secara
praktek langsung Bukan hanya Sekolah, siswa pun juga mendapatkan dampak yang positif
karena program ini seperti : 1.
Siswa dapat membiasakan agar membuang sampah pada tempatnya 2.
Siswa dapat mengerti pentingnya memilah - milah sampah 3.
Siswa dapat mengerti bahwa barang bekas bukan hanya untuk dibuang tapi juga dapat dimanfaatkan.
Berdasarkan Undang-Undang yang mengatur Program Adiwiyata adalah Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun
2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata pasal 1, yang dimaksud Adiwiyata adalah sekolah yang baik dan ideal sebagai tempat
memperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan
cita-cita pembangunan berkelanjutan. Program Adiwiyata adalah salah satu program kerja berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian
Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mewujudkan pengembangan pendidikan lingkungan hidup.
Adapun penilaian Program Adiwiyata dilakukan oleh tim peninjau lapangan yang ditetapkan oleh Sekertaris Menteri Negara Lingkungan
Hidup, dan anggota tim peninjau lapangan terdiri dar wakil: Kementrian Negara Lingkungan Hidup, Departemen Pendidikan Nasional, Perguruan
Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat Tingkat Pusat yang bergerak di Bidang Pendidikan Lingkungan Hidup.
Sekolah Adiwiyata yang dinilai, wajib memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.
Memiliki kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan. 2.
Memiliki dan melaksanakan kurikulum sekolah berbasis lingkungan. 3.
Melaksanakan kegiatan sekolah berbasis partisipatif. 4.
Memiliki sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan.
5. Program Adiwiyata di SMP Negeri 2 Depok
a.
Implememtasi Program Adiwiyata di SMP Negeri 2 Depok
Program sekolah Adiwiyata merupakan bentuk komitmen pemerintah terhadap pengelolaan dan perlindungan lingkungan melalui pendidikan.
Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yaitu melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2013 diterjemahkan menjadi program
sekolah Adiwiyata. Implementasi program tersebut terdapat alur, alur yang dilakukan oleh SMP Negeri 2 Depok terdiri dari sosialisasi oleh Badan
Lingkungan Hidup BLH dan Dinas Pendidikan Kota Depok, pembentukan tim Adiwiyata di sekolah, menyusun kajian lingkungan dan
rencana aksi, penilaian oleh tim BLH dan penghargaan sekolah Adiwiyata. Penerapan program sekolah Adiwiyata memiliki kriteria yang dilihat
dari komponen dan standarnya. Komponennya antara lain: 1 Kebijakan berwawasan lingkungan serta rencana kegiatan dan anggaran sekolah yang
mana diaplikasikan di dalam ruang lingkup sekolah berupa adanya visi, misi dan tujuan sekolah yang memuat upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, 2 Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan dimana guru atau pendidik berkompetensi sehingga dalam penyampaian
pembelajaran lingkungan hidup dapat dipahami dan dilaksanakan oleh peserta didik, 3 Kegiatan lingkungan perlindungan berbasis partisipatif
dimana SMP Negeri 2 Depok menerapkan kegiatan melalui kegiatan komposter, berkebun dan program 4R yang mana seluruh kegiatan tersebut
melibatkan seluruh warga sekolah, 4 Pengelolaan sarana pendukung
ramah lingkungan yang mana SMP Negeri 2 Depok dalam penyediaan sarana prasarana berupa raung terbuka hijau green house dan tempat daur
ulang.
b. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Penerapan Program
Adiwiyata di SMP Negeri 2 Depok Faktor pendukung dalam implementasi program Adiwiyata di SMP
Negeri 2 Depok, tenaga pendidik memiliki jenjang pendidikan tinggi. Hal ini mendorong akan keberhasilan dalam penerapan program sekolah
Adiwiyata dan berbagai metode dalam pembelajaran akan lebih banyak dengan melibatkan peserta didik lebih aktif dalam kelas dan di luar kelas.
Adanya keterlibatan pihak wali murid dan pemerintah membuat penerapan program sekolah Adiwiyata berjalan dengan lancar. Seperi hasil kompos
yang sudah jadi dijual kembali pada wali murid yang ingin membeli. Namun saat pelaksanaan ada wali murid yang tidak setuju jika anaknya
ikut kegiatan bersih-bersih di sekolah, karena anaknya dirumah saja tidak pernah melakukan kegiatan bersih-bersih.
28
Adapun kendala lain yaitu kurang bekerja samanya seluruh warga sekolah dalam menjalankan
program Adiwiyata, dikarenakan ada petugas kebersihan yang bertugas
28
Informasi dari wawancara dengan Wiwi Gustiwi, S,Pd selaku guru koordinator dari program Adiwiyata Penelitian bulan Mei 2015.