Fungsi iklan menurut Alo Liliweri 1998 yang dikutip dari beberapa sumber dalam Kurniawati, 2006:8 seperti Wright 1978, S.W Dunn 1978 dan Bover
1976 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Fungsi pemasaran Fungsi pemasaran adalah fungsi untuk menjual informasi tentang
barang, jasa maupun gagasan melalui media.
2. Fungsi komunikasi
Fungsi komunikasi adalah upaya memberi penerangan dan informasi tentang produk, memberi pesan yang berbau pendidikan, menciptakan
pesan yang bersifat menghibur dan mempengaruhi khalayak untuk dekat dan selalu membeli dan memakai produk secara teratur.
3. Fungsi pendidikan
Melalui iklan orang dapat belajar sari yang dibacanya, ditonton maupun didengar. Khalayak dapat mengkonsumsi produk yang sesuai untuk
merek dan merek dapat memperbaiki gaya hidup menjadi lebih baik.
4. Fungsi ekonomi
Keuntungan ekonomis yang diperoleh khalayak melalui iklan adalah mereka lebih mudah mengakses produk yang dibutuhkan yang bisa
menjadikan khalayak efisien dari segi biaya.
5. Fungsi sosial
Dalam fungsi sosial iklan membantu menggerakkan perilaku khalayak untuk lebih baik Kurniawati, 2006:8.
Membicarakan pesan message dalam proses komunikasi, tidak bisa lepas dari apa yang disebut simbol dan kode, karena sebuah pesan yang dikirimkan kepada
penerima terdiri dari atas rangkaian simbol dan kode. Di dalam iklan, pengemasan pesan harus dapat menimbulkan daya tarik emosional bagi komunikan, sehingga
pesan yang disampaikan dapat membangkitkan emosi positif yang akan menimbulkan minat khalayaknya.
I.6.4. Pesan
Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Untuk mewujudkan komunikasi efektif, dapat didukung dengan faktor-
faktor The 7C’s Communication, yang meliputi:
Universitas Sumatera Utara
a Credibility, yaitu memulai komunikasi dengan kepercayaan. Oleh karena itu,
untuk membangun kepercayaan berawal dari kinerja, baik pihak komunikator maupun pihak komunikan akan menerima pesan tersebut berdasarkan
keyakinan yang dapat dipercaya begitu juga tujuannya.
b Context, yaitu suatu program komunikasi mestinya berkaitan dengan
lingkungan hidup atau keadaan sosial yang bertentangan dengan dan seiring dengan keadan tertentu dan memperhatikan partisipatif.
c Content, pesan itu mempunyai arti bagi audiensnya dan memiliki kecocokan
dengan sistem nilai-nilai yang berlaku bagi orang banyak dan bermanfaat d
Clarity, menyusun pesan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mempunyai persamaan arti antara komunikator dengan komunikan
e Continuity and consistency, komunikasi tersebut merupakan proses yang tidak
ada akhirnya yang memerlukan pengulangan-pengulangan untuk mencapai tujuan, serta isi pesan atau materi harus konsisten dan tidak membingungkan.
f Channel, yaitu media yang digunakan dalam proses komunikasi yang terjadi
g Capability, yaitu kemampuan khalayak terhadap pesan yang melibatkan
berbagai faktor adanya sesuatu kebiasaan membaca atau menyerap ilmu pengetahuan dan sebagainya Ruslan, 1997:72-74
I.6.5. Minat
Apabila seseorang menaruh perhatian terhadap sesuatu, maka minat akan menjadi motif yang kuat untuk berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang
menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika disalurkan dalam suatu kegiatan. Jenis minat dapat dibedakan yakni, minat spontan dan minat terpola. Minat
spontan adalah minat yang tumbuh secara spontan dari dalam diri seseorang tanpa dipengaruhi dari pihak luar. Sedangkan minat terpola adalah minat yang timbul
sebagai akibat adanya pengaruh dan kegiatan yang berencana dalam Rachman, 1985:16
Minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada suatu produk tertentu. Sedangkan Poerwadarminto 1995,
mendefinisikan minat sebagai kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, gairah keinginan. Dalam melakukan segala kegiatan, individu sangat dipengaruhi oleh minat
Universitas Sumatera Utara
terhadap kegiatan tersebut sehingga dengan adanya minat yang cukup besar akan mendorong seseorang untuk lebih mencurahkan perhatiannya.
I.6.6. Teori AIDDA