METODOLOGI PENELITIAN Tayangan Iklan Sosialisasi “World Cup 2010” Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan Sosialisasi “World Cup 2010” di RCTI dan Global TV Terhadap Minat Menonton di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode korelasional, yaitu metode yang berusaha untuk meneliti sejauhmana variasi pada suatu variabel yang berhubungan dengan variasi-variasi pada variabel Rakhmat, 2004:7 III.2. Deskripsi Lokasi Penelitian III.2.1. Sejarah FISIP Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 0535083 tahun 1983 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU memiliki 6 enam jurusan yaitu: 1. Jurusan Sosiologi 2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 3. Jurusan Antropologi 4. Jurusan Ilmu Administrasi negara 5. Jurusan Ilmu Komunikasi 6. Jurusan MKDU Jurusan MKDU akhirnya diputuskan untuk diserahkan pengelolaannya di luar FISIP USU dengan pertimbangan bahwa jurusan tersebut bukan suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan mengelola mata kuliah yang termasuk pada Mata Kuliah Dasar Umum. Sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat serta pemerintah daerah dan didukung oleh ketersediaan staf pengajar yang dibutuhkan, Universitas Sumatera Utara FISIP USU dengan SK Dikti No. 108DIKTIKep2001 tanggal 30 April 2001 menambah satu program studi baru yaitu Ilmu Politik. Dengan demikian, hingga saat ini ada 6 enam jurusan yang berada di bawah naungan FISIP USU. Namun demikian keenam jurusan tersebut tidak di buka sekaligus. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah daerah serta tenaga pengajar yang dibutuhkan sesuai dengan bidangnya. Oleh karenanya pada tahun ajaran 19831984 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU hanya membuka 2 dua jurusan saja yaitu: 1. Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Jurusan Ilmu Administrasi Negara Pemilihan Jurusan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU dilakukan pada Semester VII. Keadaan ini berlangsung sampai pada tahun ajaran 19861987, baru pada tahun ajaran 19871988 pemilihan jurusan dilakukan langsung pada saat calon mahasiswa mendaftarkan diri pada SIPENMARU Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru. Dalam proses pengembangannya pada tahun 1994-1997 Jurusan Ilmu Komunikasi membuka 2 dua Program Studi yaitu: Program Studi Public RelationsHumas dan Program Studi JurnalistikKomunikasi Massa. Pada tahun ajaran ini mahasiswa diwajibkan memilih program studi Humas atau program studi Jurnalistik pada saat mereka sudah duduk pada semester IV. Berdasarkan SK Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 002 tahun 19971998 Program Studi Sarjana Ilmu Komunikasi FISIP USU ditetapkan mendapat hasil akreditasi dengan peringkat dan nilai akreditasi yang dicapai adalah B 511. Universitas Sumatera Utara Mulai tahun ajaran 20002001 masa bakti Ketua Jurusan ditetapkan menjadi 4 empat tahun yang sebelumnya setiap masa bakti hanya 3 tiga tahun. Pada tahun ajaran 20012002, berdasarkan surat keputusan Rektor No. 2162J05TU2001 Jurusan Ilmu Komunikasi membuka Program Ektensi Ilmu Komunikasi. Setelah berhasil membuka Program Extensi, pada tahun ajaran 20042005 Jurusan Ilmu Komunikasi membuka Program Reguler Mandiri. Pada Tahun 2004 Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi kembali menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Ilmu Komunikasi FISIP USU terakreditasi dengan peringkat: Akreditasi A Baik Sekali. Sertifikat akreditasi program studi sarjana ini berlaku 5 lima tahun sejak tanggal 7 Mei 2004 sampai dengan 7 Mei 2009. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 56 tahun 2003 tanggl 11 November 2003 tentang penetapan USU sebagai Badan Hukum Milik Negara dan keputusan Wali Amanat USU No. 1SKMWA12005 tanggal 8 Januari 2005 tentang Anggaran Rumah Tangga USU Jurusan dirubah menjadi Departemen. Maka Jurusan Ilmu Komunikasi sekarang berganti nama menjadi Departemen Ilmu Komunikasi. Universitas Sumatera Utara Gambar 4 Denah Kampus Padang Bulan USU Sumber: http:www.usu.ac.idlokasi-kampus.html III.2.2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara FISIP USU, Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Kampus USU Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Universitas Sumatera Utara III.3. Sekilas Tentang Tayangan Iklan Sosialisasi “World Cup” 2010 di RCTI dan Global TV. Sejak pemerintah RI mengeluarkan surat Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor : 190 AKep1987 tentang siaran saluran terbatas, Indonesia mulai mengenal yang disebut dengan siaran televisi pertama yang muncul adalah RCTI pada tahun 1989. Dalam perkembangannya televisi swasta dapat menyajikan siaran-siaran televisi yang lebih variatif dan menarik minat pemirsanya. Sejak tahun 1989 bermunculan stasiun-stasiun tv swasta lainnya seperti SCTV 1990, TPI 1991, ANTEVE 1993, INDOSIAR 1995. Pasca reformasi tahun 1998 stasiun televisi swasta juga berkembang lebih pesat yakni Metro TV 2000, Trans TV 2001 dan Lativi 2002. Selain itu muncul pula Global TV dan TV 7. Tanpa ingin membanding-bandingkan dengan media lain, televisi telah menjadi media penting dalam bisnis periklanan di Indonesia. Jika dicermati, produk- produk yang dipasarkan hampir sebagian besar pernah diiklankan lewat televisi. Bahkan ada beberapa biro iklan yang menjadikan televisi sebagai media ampuh untuk mengadakan perang kilat blitzkierg melawan kompetitor dalam menawarkan produk. Padahal penyewaan ruang program siar merupakan yang termahal dibandingkan dengan penyewaan media komunikasi yang lain. Bahkan durasi hitungan kompensasi biaya, dihitung per-detik yang didasarkan pada jenis acara tayangan. Akan tetapi kenyataannya iklan-iklan terasa berjejal-jejal pada setiap acara, sampai-sampai hampir tidak ada acara pun yang tanpa diselipi oleh tayangan iklan pada stasiun televisi swasta. Sedangkan di Amerika sendiri untuk tayangan iklan ini ada aturan tayangan, yakni program siaran 15 menit baru diselingi iklan. Universitas Sumatera Utara Di Indonesia belum ada aturan yang menyatakan hal ini. Untuk acara prime time, seperti yang dikatakan oleh Alex Leo mantan Dirjen RTF, berita berdurasi satu menit sudah diselingi oleh iklan 5 - 6 menit siaran, kecuali berita-berita resmi dari pemerintah urgently news. Bisnis periklanan televisi di Indonesia memang dirasa sangat menggiurkan. Menurut data PPPI P3I, total belanja iklan berbagai perusahaan dari tahun 1991 sampai dengan 1996 terjadi lonjakan yang cukup signifikan. Pada tahun 1991 tercatat belanja iklan televisi sebesar 212 milyar rupiah 25,4 dari total media, dan pada tahun 1996 menjadi 1.503 milyar rupiah 48,3 Dilihat dari data tersebut, maka ditahun 1997 angka total belanja iklan diperkirakan mencapai lebih dari lima triliun jika tidak terjadi krisis moneter. Hal ini menunjukkan bahwa televisi swasta mampu merangsang produsen untuk lebih agresif beriklan melalui televisi. Dari sini terlihat bahwa iklan yang ditayangkan lewat televisi menunjukkan grafik meningkat. Dengan demikian kenyataan tersebut menunjukkan bahwa televisi mempunyai jumlah pemirsa yang sangat luas dan banyak. Dengan demikian dari data tersebut dapat ditarik asumsi sementara bahwa ternyata masyarakat lebih banyak memilih televisi sebagai media komunikasi untuk mendapatkan informasi-informasi. Dengan demikian pula, maka peluang untuk mensosialisasikan suatu informasi dengan cepat akan lebih terbuka. Televisi menjadi salah satu media audio visual yang mampu untuk memasyarakatkan suatu informasi. Hanya saja kemudian permasalahan yang akan timbul, apakah berbagai informasi-informasi termasuk juga iklan yang ditayangkan di televisi nantinya akan mempunyai efek prososial bagi masyarakat, atau sekedar informasi penawaran belaka, ataukah ternyata mempunyai dampak lain dalam hal persepsi, atau pula ternyata iklan-iklan dalam tayangan televisi tersebut mempunyai Universitas Sumatera Utara penanaman ideologi tertentu sehingga dapat menciptakan berbagai fenomena di masyarakat seperti halnya aksi konsumerisme. Terlepas dari hal tersebut, iklan-iklan di Indonesia sangatlah beraneka ragam jenisnya serta gaya penyampaiannya versi, belum lagi iklan-iklan asing yang turut menyemarakkan iklan-iklan di Indonesia yang sangat berbeda sekali nilai dan kultur budayanya. Bagaimana iklan-iklan tersebut akan berdampak terhadap cara hidup serta pandangan masyarakat tentang gaya serta fenomena sosial, hal ini tentu saja akan sangat tergantung dari cara berfikir, mempersepsi serta ideologi yang berkembang dalam kehidupan sosial masyarakat. Salah satu iklan yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta yaitu RCTI dan Global TV adalah iklan sosialisasi world cup 2010. Iklan ini world cup yang berdurasi sekitar 35 detik yang menceritakan rasa sportifitas di antara pemain sepakbola. Di mana dalam iklan tersebut digambarkan seorang pemain sepak bola yang bernama Piero Di Canio yang menggiring bola ke gawang lawannya, tetapi dia tidak jadi menggolkan bola tersebut ke gawang lawannya karena ia melihat Goal Keeper lawannya terbentur tiang gawang tersebut. Hal itu dapat dilihat melalui gerak lambat yang pada saat dia menggolkan bola ke gawang lawannya yang menimbulkan rasa penasaran semua penonton. Ditambah dengan kombinasi warna-warna, gerakan dan suara gemuruh penonton yang membuat suasana semakin dramatis, apakah dia akan menggolkan bolanya ke gawang lawannya tersebut. Ternyata dia tidak menggolkan bola tersebut, karena melihat Goal Keeper lawannya jatuh. Dia tidak jadi menendang bola tersebut melainkan menangkap bola itu, lalu ia menghampiri Goal Keeper dengan membantunya bangun, penonton pun terdiam dan menjadi kagum. Di antara sekian banyak penonton terdapat satu penonton yang berdiri memberikan tepuk tangan yang menandakan dia kagum akan fair play pemain tersebut diikuti oleh Universitas Sumatera Utara penonton lainnya juga yang memberikan tepuk tangan. Diakhir iklan tersebut muncul sebuah slogan yaitu ”Bukan Tentang Menang Atau Kalah”. Iklan tersebut disponsori oleh Gudang Garam Merah sebagai sponsor resmi acara world cup 2010. III.4. Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok unsur-unsur komprehensif dan telah ditentukan peringkat universal yang berhubungan dengan pertanyaan atau hipotesis penelitian Bulaeng, 2004:136. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa FISIP USU stambuk 2007-2009, yang berjumlah 2040 orang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel: Tabel 2 Populasi Mahasiswa FISIP USU Stambuk 2007-2009 Departemen Jumlah Ilmu. Komunikasi 506 orang Ilmu Administrasi Negara 351 orang Ilmu Kesejahteraan Sosial 264 orang Ilmu Politik 360 orang Sosiologi 316 orang Antropologi 243 orang Total Populasi 2040 orang Sumber data : BAA USU-Mahasiswa Aktif T.A 20072010 Universitas Sumatera Utara Sampel merupakan bagian repsentatif dari populasi, khususnya dalam hal pendataan Bulaeng, 2004:156. Peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90 yakni sebagai berikut : 1 2   d N N n 1 1 , 2040 2040 2   n 4 . 21 2040  n 327 , 95  n N = Jumlah populasi n = Sampel 2 d = Presisi Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 95 orang. Dalam menyebarkan sampel peneliti menggunakan Proportional Random Sampling yaitu, penggunaan teknik dengan mempertimbangkan bahwa adakalanya banyaknya subjek terdapat pada setiap stratasetiap wilayah tidak sama, oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang repsentatif, pengambilan subjek dari setiap stratasetiap wilayah ditentukan seimbang sebanding dengan wilayah masing-masing stratawilayah Arikunto, 2006:139 dengan rumus : n = N xn n 1 n = Jumlah sampel n1 = Jumlah populasi Universitas Sumatera Utara N = Populasi Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3 Distribusi Sampel Departemen Jumlah Penarikan sampel Sampel Ilmu. Komunikasi 506 orang 563 , 23 2040 48070 2040 95 506   x 24 orang Ilmu Administrasi Negara 351 orang 345 , 16 2040 33345 2040 95 351   x 16 orang Ilmu KesejahteraanSosial 264 orang 294 , 12 2040 25080 2040 95 264   x 12 orang Ilmu Politik 360 orang 764 , 16 2040 34200 2040 95 360   x 17 orang Sosiologi 316 orang 715 , 14 2040 30020 2040 95 316   x 15 orang Antropologi 243 orang 316 , 11 2040 23085 2040 95 243   x 11 orang Total Populasi 2040 orang 95 orang Sumber: Hasil Penelitian 2010 Universitas Sumatera Utara III.5. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, di mana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Adapun kriteria sampel yang dimaksudkan adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa FISIP USU stambuk 2007-2009. 2. Mahasiswa FISIP USU yang pernah menonton tayangan Iklan Sosialisasi World Cup 2010 di RCTI dan Global TV minimal 2 kali. III.6. Teknik Pengumpulan Data Dalam menyusun proposal penelitian, peneliti menggunakan dua sumber data, yaitu : 1. Penelitian kepustakaan melalui literatur serta sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini dilakukan dengan melalui buku-buku, surat kabar, internet, dan sebagainya. 2. Penelitian Lapangan, yaitu pengumpulan data melalui kegiatan survey di lokasi penelitian, mengumpulkan data dari responden dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah alat pengumpul data dalam bentuk pertanyaan tertulis yang dijawab oleh responden Nawawi, 1997:117. Universitas Sumatera Utara III.7. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1991:23. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis ke dalam dua tahap yaitu : 1. Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk kategori Singarimbun, 1991:266 2. Analisa Tabel Silang Merupakan suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya. Dalam hal ini variabel X yakni tayangan iklan sosialisasi world cup 2010, terhadap variabel Y yakni minat menonton mahasiswa. III.8. Uji Hipotesis Uji Hipotesis adalah pegujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Rumus yang digunakan untuk mengetahui hubungan di antara kedua variabel yang dikorelasikan adalah Koefisien Tata Jenjang Rank Order Correlation Coefficient oleh spearman Arikunto, 2006:247 1 6 1 2 2     n N d Rho Kriyantono, 2006:176 Universitas Sumatera Utara Keterangan : r s = koefisien korelasi 1 = bilangan konstan ∑ = sigmajumlah d = beda antar jenjang tiap sampel n = jumlah sampel Sperman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika rs 0, maka hipotesa ditolak Jika rs 0, maka hipotesa diterima Kemudian untuk melihat tinggi rendahnya korelasi tersebut digunakan skala Guilford Rakhmat 2004:29. Kurang dari 0,20 hubungan rendah sekali 0,20 − 0,40 hubungan rendah tapi pasti 0,40 − 0,70 hubungan yang cukup berarti 0,70 − 0,90 hubungan yang tinggi; kuat Lebih dari 0,90 hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika N 10, digunakan rumus t test pada tingkat signifikasi 0.05 dalam Kriyantono, 2006:169 sebagai berikut: 2 1 2 rs n r t s    Keterangan : t = Nilai t hitung r s = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel Jika t hitung t tabel , maka hubungan signifikan Jika t hitung t tabel, maka hubungan tidak signifikan Universitas Sumatera Utara 56

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pembawa Acara Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Pembawa Acara Radio Show Tv One Terhadap Minat Menonton Mahasiswa FISIP USU)

5 82 84

Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya di SCTV terhadap Minat Menonton di Kalangan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 38 116

Program Dahsyat di RCTI dan Gaya Hidup (Studi Korelasional Tentang Program Dahsyat di RCTI Terhadap Gaya Hidup di Kalangan Mahasiswa/i FISIP USU)

2 48 103

Motivasi Menonton Dan Tayangan Just Alvin Di Metro TV (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Just Alvin di Metro TV Terhadap Motivasi Menonton Mahasiswa FISIP USU )

2 45 118

Iklan BlackBerry dan Minat Beli (Studi Korelasional Hubungan Tayangan Iklan BlackBerry di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

4 59 123

Efektifitas Pembawa Acara Talkshow di Televisi dan Minat Menonton Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Hubungan Efektifitas Pembawa Acara Talkshow Tukul Arwana dengan Minat Menonton Tayangan Sejenis di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 45 135

Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

1 57 138

Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 14 138

Cover Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 14

Abstract Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 2