Sejarah berdiri DPLK Muamalat

45 Development Bank IDB yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi Kru Muamalat ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadapa pelaksanaan perbankan syariah secara murni. Melalui masa-masa yang sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada 1 Tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang saham, 2 Tidak melakukan PHK satupun terhadap sumber daya insani yang ada, dan dalam hal ini pemangkasan biaya, tidak memotong hal Kru Muamlat sedikitpun, 3 Pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan direksi baru, 4 peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disisplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua, dan 5 Pembangunan tonggak-tonggak 46 usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat. 2 Salah satu bentuk realisasi dari komitmen membangun sistem syariah maka tanggal 10 Oktober 1997 berdasarkan SK Menteri Keuangan No.KEP- 485KM.171997 mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK Muamalat sebagai penyelenggara Program Pensiun Iuran Pasti PPIP. Peraturan Perundangan yang mengatur Dana Pensiun Lembaga Keuangan dari awal berdirinya adalah: 3 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Lembaga Keuangan. 3. Keputusan Menteri Keuangan 228KMK.0171993 Tahun 1993 tentang Tata Cara Permohonan Pesesahan Pendirian DPLK dan Pengesahan atas Perubahan Peraturan Dana Pensiun dari DPLK. 4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 802KMK.0171993 tentang Perubahan Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 228KMK.0171993 tentang Tata Cara Pengesahan Pendirian DPLK dan Pengesahan atas Perubahan Peraturan Dana Pensiun dari DPLK. 2 Bank Muamalat Indonesia, Laporan Tahunan 2006 Jakarta: Bank Muamalat Indonesia, 2006, h. 5 3 Imam Sudjono, Dana Pensiun Lembaga Keuangan Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999, h. 38 47 5. Keputusan Menteri Keungan Nomor 230KMK.0171993 tentang Maksimum Iuran dan Manfaat Pensiun. 6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 76KMK.0171995 tentang Laporan Keuangan Dana Pensiun. 7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 78KMK.0171995 tentang Investasi Dana Pensiun, 8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 93KMK.0171995 tentang Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 78KMK.0171995 tentang Investasi Dana Pensiun. 9. Keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Nomor KEP- 2959LK1995 tentang Bentuk dan Sususnan Laporan Keuangan Dana Pensiun. 10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 343KMK.0171998 tentang Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Pada Agustus 2009 total Nilai Aktiva Bersih DPLK Muamalat adalah sebesar Rp. 187 M dengan posisi jumlah peserta DPLK sebanyak 31.537 orang.

B. Hakikat, Tujuan dan Manfaat

DPLK Muamalat pada hakikatnya merupakan program untuk: 1. Mengajak masyarakat mempersiapkan diri dalam menghadapi hari tua. 48 2. Mengajak masyarakat dan karyawan menabung dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan yang diperoleh selama masa aktif bekerja. Adapun tujuan dari Program Pensiun Muamalat adalah: 1. Menciptakan sumber dana baru yang bersifat jangka panjang untuk membiayai pembangunan. Salah satu kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan jangka panjang adalah menggali dan mengembangkan sumber- sumber dana pembangunan yang berasal dari masyarakat. Sistem pendanaan program pensiun memungkinkan terbentuknya akumulasi dana yang merupakan salah satu sumber dana yang diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan pembangunan nasional. 2. Meningkatkan pendapatan dari fee based income Bank bagi Bank pengelola DPLK. Akumulasi dana yang tersimpan pada perusahaan pendiri bisa dikelola yang kemudian menghasilkan pendapatan. 3. Membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kesejahteraan masyarakat di hari tua. Dengan adanya program pensiun yang dimiliki para karyawan dan pekerja mandiri akan mendukung meningkatnya taraf hidup masyarakat, karena pada masa purna bakti mereka mendapatkan tambahan pendapatan secara tetap setiap bulannya. Sedangkan manfaat dari DPLK dipandang dari pihak-pihak yang berkepentingan adalah: 4 4 Sudjono, Dana Pensiun Lembaga Keuangan, h. 17-18 49 1. Bagi peserta DPLK a. Ada kepastiaan Dana Pensiun b. Iuran dan hasil pengembangan dana diperuntukkan Peserta c. Menentukkan besar kecilnya iuran d. Produk sangat transparan 2. Bagi Perusahaan dimana Karyawannya menjadi Peserta a. Memproses pendirian DPLK b. Menunjukkan Pengurus yang bermutu dan bertanggung jawab c. Menyediakan pegawai dan gedung kantor beserta kelengakapannya d. Menyediakan dana awal Past Service Liabilities 3. Bagi Pemerintah a. Memperlincah proses regenerasi dari angkatan sebelumnya ke generasi berikutnya b. Meningkatkan pembangunan yang meliputi: 1 Meningkatkan produktivitas 2 Mobilisasi sumber dana pembangunan yang sangat potensial c. Mengentaskan dalam frame lanjut usia, yang harus dilaksanakan dalam rangka pembangunan berwawasan lingkungan 4. Bagi Bank dan Perusahaan Asuransi Jiwa a. Menciptakan sumber dana baru yang bersifat jangka panjang b. Meningkatkan pendapatan