Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3
Pensiun Pemberi Kerja DPPK. Di tahun-tahun pertama berlakunya undang- undang dana pensiun, pertumbuhan jumlah dana pensiun lebih didorong oleh
konversi yayasan dana pensiun menjadi DPPK. Dalam periode 1992-1998, 165 yayasan dana pensiun dikonversi menjadi DPPK. Pada periode yang sama,
terdapat pendirian DPPK baru sebanyak 143 dana pensiun. Salah satu hal baru dalam undang-undang dana pensiun adalah lahirnya
Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK. Berbeda dengan DPPK yang menyelenggarakan program pensiun khusus bagi pegawai pendiri dan atau mitra
pendiri DPPK yang bersangkutan, DPLK didirikan oleh bank umum atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyediakan program pensiun bagi masyarakat
luas, khususnya para pekerja mandiri. Dalam perkembangannya, DPLK lebih banyak berperan sebagai media
alternatif bagi pemberi kerja yang bermaksud untuk menyediakan program pensiun bagi karyawannya. Dalam lima tahun pertama berlakunya undang-
undang dana pensiun, terdapat 25 pendirian DPLK, dimana 20 DPLK didirikan oleh perusahaan asuransi jiwa dan 5 DPLK didirikan oleh bank umum.
Untuk menjalankan dana pensiuan pada lembaga keuangan diperlukan adanya akad dalam bentuk kontrak tertulis. Kontrak adalah aturan hukum yang
berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian atau persetujuan.
4
Hal ini menunjukkan bahwa kontrak dari suatu akad merupakan rujukan atau pedoman atas semua
4
Salim, Hukum Kontrak, Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: Sinar Grafika, 2006, h.1
4
aktivitas yang berkaitan dengan transaksi tersebut. Dengan kata lain, kejelasan dan keabsahan suatu kontrak adalah hal yang vital dalam suatu akad kerjasama.
Adapun dalam kontrak bisnis syariah didasarkan pada teori-teori akad yang ada dalam fiqh muamalat. Dalam kajian fiqh muamalat, masalah akad
menempati posisi sentral karena merupakan cara paling penting yang digunakan untuk memperoleh suatu maksud dan tujuan, terutama yang berkenaan dengan
harta atau manfaat sesuatu secara sah. Tidak jarang karena kesalahan dalam memilih akad atau kurang terpenuhi syarat dan rukun akad, transaksi yang
dilakukan bisa dinilai tidak sah batal.
5
Tentunya pertumbuhan lembaga keuangan syariah tersebut secara lambat tapi pasti juga akan mendorong perkembangan dana pensiun syariah. Sampai
sekarang, baru beberapa perusahaan yang mengelola dana pensiun syariah diantaranya: Bank Muamalat Indonesia BMI, Manulife Syariah Principal
Indonesia dan Allianz Syariah. Lambannya pertumbuhan dana pensiun syariah disebabkan beberapa faktor diantaranya: lambatnya regulasi, keterbatasan
instrumen investasi, belum jelasnya model tata kelola dana pensiun syariah serta kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya dana pensiun syariah.
Harus diakui bahwa perkembangan dana pensiun syariah relatif tertinggal dibanding dengan industri keuangan syariah yang lainnya. Hal ini disebabkan
minimnya dukungan strategi dan keterlambatannya regulasi.
5
Ah. Azharudin Latif dan Nahrowi, Pengantar Hukum Bisnis: Pendekatan Hukum Positif dan Hukum Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 64
5
Seiring dengan berkembangnya produk dana pensiun, muncul regulasi terbaru yang bersumber dari Majelis Ulama Indonesia MUI dengan
dikeluarkannya Fatwa No. 88 DSN-MUI XI 2013 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah. Hal ini menjadi
sangat penting bagi pelaksanaan dana pensiun itu sendiri, apakah kegiatan dana pensiun pada lembaga keuangan bank muamalat sudah sesuai dengan Fatwa No.
88 DSN-MUI XI 2013 atau kah masih menjadi hal yang patut dikoreksi kembali.
Maka bertolak dari permasalahan diatas, perlu kiranya penulis menganalisis lebih dalam lagi permasalahan ini kedalam penulisan skripsi yang berjudul:
“ANALISA KONTRAK DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DITINJAU DARI FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL
NO: 88DSN-MUIXI2013 . STUDI KASUS BANK MUAMALAT
INDONESIA”.