Ketetapan Fatwa DSN-MUI Mengenai Dana Pensiun Syariah

37 ketentuan iuran PPIP pada DPPK, ketentuan pengelolaan kekayaan peserta PPIP pada DPPK dan ketentuan manfaat pensiun PPIP pada DPPK. 4. Ketentuan Terkait PPMP Program Pensiun Manfaat Pasti Dalam keputusan fatwa ini, menjelaskan 4 hal terkait ketentuan PPMP, yaitu: ketentuan para pihak dan akad PPMP, ketentuan iuran PPMP, ketentuan pengelolaan kekayaan peserta PPMP dan ketentuan manfaat pensiun PPMP. 5. Ketentuan Penutup Dalam ketentuan penutup ini terdapat dua penjelasan didalamnya, yaitu penjelasan mengenai perselisihan antara para pihak dan pemberlakukan tanggal ditetapkannya fatwa. Adapun isi dari penjelasan tentang perselisihan yaitu “Apabila terjadi perselisihan di antara para pihak dalam penyelenggaraan pensiun berdasarkan prinsip syariah melalui musyawarah, mediasi, arbitrase atau pengadilan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku ”. Sedangkan isi dari penjelasan tentang pemberlakuan ditetapkannya fatwa yaitu “Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. 34 34 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 88DSN-MUIXI2013 38

E. Standar Syariah

Dalam menjalankan kegiatan usaha produk dan jasa syariah, Bank Syariah wajib tunduk pada prinsip syariah 35 . Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah 36 . Sehingga dalam menjalankan seluruh kegiatan usahanya, Bank Syariah harus berpedoman kepada fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh lembaga berwenang, dalam hal ini merupakan kewenangan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI. Ketentuan tersebut bersifat memaksa dan tidak dapat menyimpang karena merupakan perintah Undang- Undang 37 . Apabila ketentuan tersebut dilanggar, maka akan dikenakan pidana penjara dan pidana denda sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang 38 . Maka dari itu penting bagi Bank Syariah untuk menjalankan kegiatan usahanya berpedoman kepada fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN- MUI, agar tetap sesuai dengan ketetapan syariah, karena Fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia menjadi indikator sesuai tidaknya produk Bank Syariah dengan prinsip syariah. 35 Pasal 26 Ayat 1 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 36 Pasal 1 Ayat 12 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 37 Pasal 2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 38 Pasal 63 Ayat2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 39 Fungsi fatwa DSN-MUI terkait dengan Perbankan Syariah adalah: 39 1. Pedoman bagi Dewan Pengawas Syariah dalam menjalankan tugas pengawasan di masing-masing Bank Syariah. 2. Dasar hukum bagi Bank Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya. 3. Landasan bagi peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia tentang Perbankan Syariah dan kegiatan usaha Bank Syariah. Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI mengeluarkan fatwa-fatwa yang berkenaan dengan produk dan jasa pada lembaga keuangan syariah. Diantara fatwa-fatwa tersebut menetapkan ketetapan yang berkenaan dengan dana pensiun di lembaga keuangan syariah khususnya pada Bank Syariah. Fatwa fatwa yang mengatur tentang dana pensiun adalah: a. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 10DSN-MUIIV2000 tentang Wakalah. b. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 52DSN-MUIIII2006 tentang akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi dan Reasuransi Syariah. c. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 53DSN-MUIIII2006 tentang akad Tabarru’ pada Asuransi dan Reasuransi Syariah. 39 A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012, h.24. 40 d. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 88DSN-MUIXI2013 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah.

F. Review Studi Terdahulu

1. Nurul Amalia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGELOLAAN DPLK PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA ” Skripsi 2006. Substansi: Permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini mengenai mekanisme pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan syariah dan apa tinjauan hukum terhadap mekanisme pengelolaan akan DPLK di DPLK BMI. Metode yang digunakan adalah dengan cara pengumpulan data dan observasi wawancara kepada beberapa orang yang mempuni dalam produk DPLKS ini. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana mekanisme pengelolaan dan bagaimana tinjauan hukumnya. Karena banyak nasabah dan masyarakat yang belum mengetahuinya. Perbedaan dengan penulis: Penulis meneliti tentang analisis akad kontrak yang ada pada Dana Pensiun dengan melakukan tinjauan melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional.