78
Akad wakalah dalam kontrak tersebut dijelaskan pada sub pembukaan dengan
menggunakan kalim
at “diwakili”, maksudnya adalah InstitusiPerusahaan yang bersangkutan memberi perwakilan kepada
pegawainya dalam hal ini adalah peserta dalam melakukan perjanjiankontrak dana pensiun.
5 Dalam PPIP-Contributory, akad antara Peserta dengan Dana Pensiun
Syariah adalah akad Wakalah bil Ujrah; Peserta sebagai Muwakkil, dan Dana Pensiun Syariah sebagai Wakil dalam mengelola program
pensiunnya. PPIP-Contributory dijelaskan pada Pasal 6 ayat 1 dan 2 tentang
Pembayaran Iuran, pasal 1 menjelaskan tentang pembayaran yang dilakukan oleh peserta dilakukan secara individu sedangkan pasal 2
pembayaran dilakukan secara kolektif oleh PIHAK PERTAMA InstitusiPerusahaan kepada PIHAK KEDUA.
6 Akad antara Peserta Mandiri dengan Dana Pensiun Syariah adalah akad
Wakalah bil Ujrah; Peserta sebagai Muwakkil, dan Dana Pensiun Syariah sebagai Wakil dalam mengelola program pensiunnya.
Akad wakalah dalam kontrak tersebut dijelaskan pada sub pembukaan dengan menggunakan kalimat “diwakili”. Maksudnya adalah DPLK
mewakilkan dana pensiun yang diberikan oleh Peserta Mandiri tersebut.
79
7 Akad antara Dana Pensiun Syariah dengan Investee Manajer Investasi
adalah akad Wakalah bil Ujrah atau akad Mudharabah. Dana Pensiun Syariah sebagai Muwakkil, dan Investee Manajer Investasi sebgai wakil
dalam akad Wakalah bil Ujrah; dan Dana Pensiun Syariah sebagai Shahib al-Mal, dan Investee Manajer Investasi sebagai Mudharib
dalam akad Mudharabah. Dalam kontrak dana pensiun tidak dijelaskan secara tertulis jenis akad
yang digunakan dalam melakukan investasi untuk penempatan kekayaan dana tersebut.
8 Akad antara Dana Pensiun Syariah dengan Bank Kustodian, Penasehat
Investasi, dan Akuntan Publik adalah akad Ijarah; Dana Pensiun Syariah sebagai
Musta’jir; dan Bank Kustodian, Penasehat Investasi, dan Akuntan Publik sebagai Ajir.
Kontrak tersebut tidak terdapat penjelasan mengenai Bank Kustodian, Penasehat Investasi, dan Akuntan Publik serta akad yang digunakan.
9 Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan investasi dan non investasi,
Dana Pensiun Syariah boleh melakukan perjanjian akad dengan pihak lain berdasarkan prinsip syariah yang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tidak ada penjelasan dalam kontrak tentang penyelenggaraan kegiatan
investasi dan non investasi.
80
b. Ketentuan Iuran PPIP pada DPLK
1 Pemberi Kerja dan atau Peserta menyisihkan dana untuk iuran
penyelenggaraan program pensiun peserta, dan menyerahkannya kepada Dana Pensiun Syariah dengan akad Wakalah bil Ujrah; serta
mengacu pada peraturan perundang-undangan dana pensiun. Dalam kontrak dana pensiun, point ini dijelaskan pada Pasal 5 ayat 2
yang berbunyi “Iuran bersumber dari Pihak Pertama dan dari Peserta.” 2
Dalam hal vesting right, akad hibah dari Pemberi Kerja kepada Peserta akan berlaku apabila syarat-syaratnya telah terpenuhi sesuai
kesepakatan dan atau ketentuan yang ditentukan Pemberi Kerja yang substansinya sesuai dengan syariah dan atau peraturan perundang-
undangan. Penjelasan mengenai vesting right tidak dijelaskan secara tertulis dalam
kontrak, akan tetapi dijabarkan secara detail dalam Peraturan Dana Pensiun DPLK Muamalat.
3 Dalam hal locking in, dana hibah dari Pemberi Kerja berikut hasil
pengelolaannya, sudah menjadi milik peserta tapi belum bisa diambil berdasarkan akad Hibah Muqayyadah.
Penjabaran tentang locking in tidak terdapat dalam kontrak maupun Peraturan Dana Pensiun.
81
4 Peserta berhak menarik dana miliknya dari Dana Pensiun Syariah, dan
Dana Pensiun Syariah wajib menunaikannya, pada saat Peserta yang bersangkutan mencapai usia pensiun yang ditetapkan dalam Peraturan
Dana Pensiun pensiun dipercepat, normal atau ditunda. Point
ini terdapat dalam Pasal 7 ayat 2 yang berbunyi “Peserta dapat melakukan penutupan rekening setelah masuk usia pensiun normal atau
usia pensiun dipercepat sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PIHAK PERTAMA”. Adapun penjelasan yang lebih rinci terdapat dalam
Peraturan Dana Pensiun. 5
Apabila Peserta meninggal dunia, maka manfaat pensiun diberikan kepada pihak yang ditunjuk dengan syarat tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. Point ini tertera dalam Pasal 12 ayat 3 tentang Pengambilan Dana dan
Pengalihan Dana, bahwa penarikan dana oleh Peserta hanya diperkenankan jika hubungan kerja antara Peserta dengan Pihak pertama
berakhir karena telah memasuki usia pensiun hari tua, dipercepat, cacatmeninggal.
c. Ketentuan Pengelolaan Kekayaan Peserta PPIP pada DPLK
1 Pengelolaan kekayaan harus didasarkan pada prinsip kehati-hatian,
profesionalisme dan memenuhi Prinsip Syariah. Point ini tertera dalam Peraturan Dana Pensiun DPLK Muamalat.
82
2 Iuran yang diterima Dana Pensiun Syariah harus diinvestasikan sesuai
dengan Prinsip Syariah. Point ini tertera dalam Pasal 8 ayat 2 tentang Pengelolaan Dana, bahwa
Pihak Kedua melakukan Pengeloaan Dana Pensiun Para Peserta dengan melakukan penempatan dana atau investasi.
3 Kegiatan investasi menggunakan akad yang berlaku sesuai dengan
Prinsip Syariah. Point ini dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Dana Pensiun DPLK
Muamalat. 4
Pengelola DPLK Syariah berhak memperoleh imbalan ujrah atas pengelolaan dana berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah.
Point ini dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Dana Pensiun DPLK Muamalat.
d. Ketentuan Manfaat Pensiun PPIP pada DPLK
1 Iuran Peserta dan atau dana hibah dari Pemberi Kerja yang dikelola
Dana Pensiun Syariah beserta hasil invetasinya, menjadi milik Peserta apabila telah dipenuhi persyaratan yang ditentukan Pemberi Kerja dan
atau disepakati dalam perjanjian yang tidak bertentangan dengan syariah dan peraturan perundang-undangan.
Point ini dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Dana Pensiun DPLK Muamalat.