Hakikat, Tujuan dan Manfaat

49 1. Bagi peserta DPLK a. Ada kepastiaan Dana Pensiun b. Iuran dan hasil pengembangan dana diperuntukkan Peserta c. Menentukkan besar kecilnya iuran d. Produk sangat transparan 2. Bagi Perusahaan dimana Karyawannya menjadi Peserta a. Memproses pendirian DPLK b. Menunjukkan Pengurus yang bermutu dan bertanggung jawab c. Menyediakan pegawai dan gedung kantor beserta kelengakapannya d. Menyediakan dana awal Past Service Liabilities 3. Bagi Pemerintah a. Memperlincah proses regenerasi dari angkatan sebelumnya ke generasi berikutnya b. Meningkatkan pembangunan yang meliputi: 1 Meningkatkan produktivitas 2 Mobilisasi sumber dana pembangunan yang sangat potensial c. Mengentaskan dalam frame lanjut usia, yang harus dilaksanakan dalam rangka pembangunan berwawasan lingkungan 4. Bagi Bank dan Perusahaan Asuransi Jiwa a. Menciptakan sumber dana baru yang bersifat jangka panjang b. Meningkatkan pendapatan 50 c. Membantu pemerintah dalam menghimpun dana dalam penghimpunan dana untuk pembangunan

C. Visi, Misi dan Core Value

1. Visi

Menjadi DPLK Syariah Pertama yang mengutamakan transaparansi, kebersamaan, kepuasan nasabah dengan transaksi sesuai syariah. 2. Misi a. Mengembangkan sistem informasi dan layanan yang cepat, mudah, inovatif dan berkualitas. b. Memberikan hasil investasi yang kompetitif sebagai wujud profesionalisme pengelolaan DPLK.

3. Core Value

a. Jujur b. Kerjasama c. Tanggungjawab d. Sabar dan Ikhlas

D. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendeiri yang memberikan ciri khas organisasinya, sehingga berbeda dengan organisasi 51 lainnya yang sejenis. Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia terdiri dari bagian-bagian berikut: 1. Shareholder Meeting Rapat Umum Pemegang Saham Adalah dewan tertinggi yang ada di Bank Muamalat Indonesia. Tugasnya memimpin rapat pemegang saham serta mengawasi jalannya kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Muamalat Indonesia. 2. Board of Commisioner Dewan Komisaris Adalah wakil dari pemegang saham yang mempunyai peran sebagai pengawas dan bersama dewan direksi merumuskan strategi jangka panjang perusahaan. Adapun tugas dan wewenang dewan komisaris adalah sebagai berikut: a. Mengesahkan anggaran b. Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan c. Menetapkan arah dan tujuan perusahaan d. Mengawasi jalannya perusahaan 3. Shariah Supervisory Board Dewan Pengawas Syariah Didalam pasal 5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.7992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil, disebutkan bahwa bank berdasarkan prinsip bagi hasil wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang mempunyai tugas melakukan pengawasan atas produk perbankan dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat agar berjalan 52 sesuai prinsip syariah. Dewan Pengawas Syariah dalam organisasi bank bersifat independen dan terpisah dari kepengurusan bank, sehingga tidak mempunyai akses terhadap operasional bank. Tugas dan wewenang Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: a. Memberikan pedoman garis-garis besar syariah b. Mengadakan perbaikan atas produk yang tidak sesuai dengan syariah c. Memberikan jawaban dalam bentuk fatwa atas permasalahan yang dihadapi pihak eksekutif dan operasi d. Memeriksa buku laporan tahunan dan kesesuaian syariah di semua produk dan operasi selama satu tahun berjalan e. Menerima penjelasan dari direksi dan aparat bank lainnya tentang hal-hal yang ditanyakan 4. Operation Director Mempunyai wewenang dan tanggungjawab membuat kebijakan khususnya dalam bidang operasioanal, melakukan koordinasi dan pembinaan bawahan serta pengawasan kegiatan operasional. 5. Administration Group Ruang lingkup kerja: a. Melakukan supervise dan monitoring terhadap segenap kantor cabang atas pelaksanaan atau jalannya operasional