Pengertian Dana Pensiun Dana Pensiun Lembaga Keuangan

25 kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. 25 Dalam menghadapi hari tuanya seorang karyawan atau pekerja mandiri paling tidak harus memiliki simpanan atau tabungan baik itu berupa uang ataupun dalam bentuk kekayaan lainnya yang dapat menjamin dirinya di masa yang akan datang, karena seseorang tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi suatu hari nanti. Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti defined contribution plan bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. 26 Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa dana pensiun merupakan suatu badan hukum yang harus dibentuk oleh suatu organisasi institusi atau perusahaan baik itu dana pensiun pemberi kerja yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan maupun dana pensiun lembaga keuangan yang memperoleh dana dari iuran para peserta dan memberi pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian. Dengan demikian jelas bahwa yang mengelola dana pensiun adalah perusahaan yang 25 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 26 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, h. 494 26 memiliki badan hukum seperti bank umum atau asuransi yang telah memperoleh izin dari Departemen Keuangan. 2. Tujuan Dana Pensiun Seiring dengan perkembangan zaman dewasa ini, pelaksanaan program pensiun atau harapan untuk memperoleh pensiun dihubungkan dengan berbagai tujuan. Masing-masing tujuan memiliki maksud tersendiri, baik bagi pemerintah, pemberi kerja, penerima pensiun, maupun pengelola. Adapun tujuannya dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pemerintah 27 1 Terciptanya sumber dana baru yang bersifat jangka panjang sehingga memungkinkan terbentuknya akumulasi dana sebagai modal pembangunan. Sistem pendanaan dari program pensiun tersebut diharapkan pemerintah sebagai salah satu sumber dana yang sangat diperlukan untuk membiayai dan meningkatkan pembangunan nasional. 2 Program pensiun menjanjiakan kehidupan di masa tua sehingga dapat memotivasi produktifitas anak bangka yang pada gilirannya mempercepat laju pembangunan. Dengan bekerjanya seseorang, maka ia akan memperoleh pengahsilan disertai dengan adanaya jaminan di masa tua sehingga pendapatan negara pun akan meningkat yang diperoleh dari pajak penghasilan seseorang. 27 Syarif Arbi, Mengenal Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank Jakarta: Djambatan, 2003, h. 185 27 b. Pemberi Kerja 28 1 Kewajiban moral, yaitu perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun. 2 Loyalitas, yaitu dengan adanya program pensiun, karyawan diharapkan akan mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap perusahaan sehingga dapat mengurangi jumlah absensi dan adanya tanggung jawab dari setiap pekerja. 3 Kompetisi pasar tenaga kerja, yaitu dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja. c. Karyawan penerima pensiun 29 1 Rasa aman terhadap masa yang akan datang, yaitu karyawan berharap mendapatkan jaminan ekonomis. Karena penghasilan yang ia terima memasuki masa pensiun. Harapan ini akan mempengaruhi kinerja saat ini, pada saat ia masih produktif. 28 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, h. 467 29 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 269 28 2 Kompensasi yang lebih baik, yaitu karyawan mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia pensiun atau berhenti bekerja.

3. Fungsi Dana Pensiun

Fungsi program pensiun harus dapat didentifikasi dengan jelas supaya program pensiun tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun fungsi program pensiun antara lain: a. Asuransi Peserta yang meninggal dunia ataau cacat sebelum mencapai usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun. Masa kerja para karyawan bukanlah suatu ketetapan. Dalam arti, apabila masa kerja karyawan belum mencapai masa kerja yang disyaratkan tetapi karyawan tersebut berhalangan tetap cacat tetap sehingga tidak mungkin lagi bekerja atau meninggal, maka karyawan tersebut dijamin akan memperoleh pensiun. Meskipun demikian jumlah yang diterima tidak penuh atau lebih sedikit bila dibandingkan karyawan yang memenuhi masa kerja sesuai dengan perhitungan semula. Sebagai contoh, bila peserta program pensiun mengalami musibah, baik cacat ataupun meninggal dunia yang mengakibatkan terputusnya pendapatan sebelum memasuki masa pensiun maka kepada kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat sebesar yang dijanjikan atas beban dana 29 pensiun karena penyelenggaraan program pensiun mengandung azas kebersamaan seperti halnya program asuransi. b. Tabungan Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan atas nama pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan setiap bulan dapat dilihat sebagai tabungan dari para pesertanya. Iuran tersebut adalah konsekuensi dari manfaat yang akan diterima oleh karyawan di masa yang akan datang. Besarnya manfaat yang diterima oleh peserta sangat bergantung dengan akumulasi dana yang disetor dan hasil pengembangan dari iuran tersebut. Semakin rajin seorang peserta membayar dana pensiun tersebut maka akan semakin besar pula dana yang akan diperoleh nantinya. Tentunya dengan semakin panjang waktu atau lamanya masa kepesertaan akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan dana setoran iuran peserta. c. Pensiun Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama setelah mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta, dan janda atau duda peserta. Dalam arti, peserta akan diberikan 30 kelangsungan pendapatan dalam bentuk pembayaran secara berkala seumur hidup setelah memasuki masa pensiun.

4. Manfaat Program Pensiun

Manfaat pensiun pada prinsipnya berkaitan dengan usia dimana peserta berhak untuk mengajukan pensiun dan mendapatkan manfaat pensiun yang dapat dibedakan sebagai berikut: 30 a. Pensiun Normal Normal Retirement Pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun seperti yang ditetapkan perusahaan. Sebagai contoh rata-rata usia pensiun di Indonesia adalah ketika seseorang telah berusia 55 tahun dan 60 tahun untuk profesi tertentu. b. Pensiun Dipercepat Early Retirement Program pensiun ini biasanya mengizinkan karyawan untuk pensiun lebih awal sebelum mencapai usia pensiun normalnya. Jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya karena adanya pengurangan pegawai di perusahaan tersebut atau karena satu dan alasan lain, karyawan mengajukan permohonan kepada pemberi kerja agar masa pensiunnya dipercepat. 30 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, h. 469